PENDAHULUAN
1
Fiona Ayu Sarwendra. (2015). Penurunan Kadar Formalin Pada Tahu Dengan Perendaman
Dalam Air Hangat. Skripsi Universitas Jember, hlm. 1.
2
Wiwik Sri Widiarty. (2021). Consumer protection of food products containing formaldehyde
during the Covid-19 pandemic in Indonesia. International Jurnal of Law. Volume 7, Page No. 145-
149.
3
Sumber Data Laporan Tahunan Badan Pengawasan Obat dan Makanan
4
Celina Tri Siswi Kristanti, 2008, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta, hlm.
170.
5
Sofie,Yusuf, Perlindungan Konsumen dan Instrumen-Instrumen Hukumnya, 2006, Citra
Aditya Bhakti, Bandung, hlm. 43.
6
Sudaryatmo, 1995, Masalah Perlindungan di Indonesia, Citra Aditya Bhakti, Bandung, hlm. 3.
7
Ibid.
8
BPOM RI,2019, Formaldehida dalam pangan olahan yang terbentuk karena proses, Direktorat
Standarisasi Pangan Olahan, Jakarta.
B. Perumusan Masalah
Melalui isu hukum yang telah penulis rumuskan, maka yang menjadi
maksud dan tujuan penulis melakukan penelitian hukum tentang penggunaan
bahan tambahan pangan berbahaya seperti formalin pada produk pangan, adalah
sebagai berikut :
1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan hukum, terutama terkait dengan penggunaan bahan tambahan
pangan berbahaya seperti formalin pada produk pangan terutama pada tahu
dalam kalangan masyarakat.
1. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan sebuah konsep berupa abstraksi dengan hasil
pemikiran atau kerangka acuan yang tujuan dasarnya untuk membuat atau
mengadakan identifikasi sebuah kesimpulan terhadap dimensi-dimensi. Setiap
penelitian selalu disertai dengan pemikiran-pemikiran teori yang mana dalam
hal ini adalah karena adanya hubungan timbal balik yang erat antara teori
dengan kegiatan pengumpulan, analisis, konstruksi9.
Teori-teori yang digunakan dalam menjawab pokok rumusan masalah
dari suatu permasalahan hukum dalam penelitian ini merupakan teori penafsiran
hukum dan teori penerapan hukum.
9
L.Moleong, 2002, Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, hlm. 34-
35.
10
Arief Sidaharta, 2001, Penemuan Hukum, Laboratorium Hukum, Bandung, hlm. 25.
11
Utrecht, 1983, Pengantar Dalam Hukum Indonesia, Ichtiar Baru, Jakarta, hlm. 208.
12
Lilik Mulyadi, 2014, Seraut Wajah Putusan Hakim dalam Hukum Acara Pidana Indonesia,
PT Citra Aditya Bakti, Malang, hlm. 129.
2. Kerangka Konsep
Sebagai dasar untuk melakukan analisis dan guna menghindari
timbulnya multitafsir mengenai pengertian istilah atau berbagai konsep yang
ada dipakai di penelitian ini, berikut akan diberikan penjelasan pengertian atau
konsep-konsep sebagai berikut :
a. Pangan
Pengertian Pangan dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan adalah segala sesuatu yang
berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
b. Bahan Tambahan Pangan
Pengertian Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam Permenkes
No. 722/Menkes/Per/IX/1988, No. 1168/Menkes/PER/X/1999 secara
umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan
dan biasanya bukan merupakan ingredient khas makanan,
mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja
ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi (termasuk
organoleptik) pada pembuatan, pengolahan, penyediaan, perlakuan,
pewadahan, pembungkusan, penyimpanan atau pengangkutan
makanan untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan
(langsung atau tidak langsung) suatu komponan yang mempengaruhi
sifat khas makanan.
13
Badan POM, Formalin,
https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/88/FORMALIN.htm#:~:text=Formalin%20adalah%
20larutan%20yang%20tidak,metanol%20hingga%2015%25%20sebagai%20pengawet diakses
pada 30 Agustus 2022 Pukul 09.00 WIB
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penulisan ini menggunakan
pendekatan metode yuridis normatif karena berpusat pada aspek yuridis, serta
melibatkan suatu putusan hukum. Penelitian hukum yuridis normatif atau
penelitian perpustakaan ini merupakan penelitian yang mengkaji studi dokumen
atau studi kepustakaan, yakni menggunakan berbagai data sekunder seperti
peraturan perundang-undangan, keputusan pengadilan, teori hukum, dan dapat
berupa pendapat para sarjana.
2. Jenis Data
Jenis data yang dipergunakan adalah sekunder yang dipilih melalui
penelitian kepustakaan yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data yang ada di dalam buku-buku, peraturan-peraturan serta
14
Soerjono Soekanto dan Sri Mahmudji, Penelitian Hukum Normatif, 2013, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, hlm. 14.
15
Ibid., hlm. 12.
4. Analisis Data
Bahan hukum atau data-data yang telah diterima peneliti kemudian akan
dianalisis secara kualitatif, yakni dengan menggunakan penafsiran-penafsiran
yang dikenal dalam ilmu hukum, kemudian menjelaskan data-data yang ada
dengan kata-kata atau bisa juga dengan pernyataan bukan angka.17
5. Orisinalitas Penelitian
Orisinalitas Penelitian adalah keaslian dari sebuah karya yang
dihasilkan penulis dan tidak pernah ditulis oleh orang lain secara tertulis.
Orisinalitas dalam penelitian ini sebagai bentuk pembaharuan dari penulisan
ilmiah yang sebelumnya memiliki kemiripan dengan penelitian penulis.
Untuk membedakan penelitian penulis dengan penelitian sebelumnya,
maka penulis akan mengemukakan beberapa penelitian terdahulu yang
mengambil kajian tentang penggunaan bahan tambahan pangan berbahaya
formalin pada tahu, diantaranya :
a. Penetapan Kadar Formaldehid Pada Tahu Yang Dijual Di Pasar Ciputat
Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis Disertai Kolorimetri
Menggunakan Pereaksi NASH oleh Sanny Susanti pada tahun 2010.
b. Uji Kualitatif Formalin Pada Tahu Putih Dengan Metode
Spektrofotometri Visibel Di Kecamatan Sukun Kota Malang oleh Ani
Andayani pada tahun 2012.
16
Ibid., hlm. 13.
17
Soerjono Soekanto, 2006, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, hlm. 51.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan Pendahuluan yang terdiri dari : (a) Latar
Belakang Permasalahan; (b) Perumusan Masalah; (c) Ruang
Lingkup Penelitian; (d) Tujuan Penelitian; (e) Kerangka Teori dan
Kerangka Konsep; (f) Metode Penelitian; dan (g) Sistematika
Penulisan.
BAB V PENUTUP
Bab ini menjadi bagian terakhir dalam penulisan skripsi yang terdiri
dari : (a) Kesimpulan; dan (b) Saran.