Machine Translated by Google

SIKLUS: Jurnal Riset Kebidanan Politeknik Tegal p-ISSN: 2089-6778

Volume 09, Edisi 01, Januari 2020 e-ISSN: 2549-5054

EFEKTIVITAS TERAPI MUSIK DALAM MENGURANGI KECEMASAN

PADA TRIMESTER KETIGA KEHAMILAN

Eti Salafas1) , Puji Lestari2) ,Moneca Diah Listiyaningsih3)

Email: etisalafas.unw@gmail.com
1,2,3Prodi D3 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo Jl.
Diponegoro 186 Kabupaten Semarang

Informasi Artikel
Abstrak

Diterima: Rata-rata kecemasan yang dialami ibu hamil trimester III lebih tinggi
dibandingkan trimester pertama dan kedua. Kecemasan meningkat
14 September 2019
seiring bertambahnya usia kehamilan. Jika kondisi ini tidak ditangani,
dapat berdampak pada kehamilan dan persalinan. Upaya mengatasi
Diperbaiki: kecemasan dapat dilakukan dengan terapi musik. Terapi ini
merupakan terapi tanpa obat dengan cara memutarkan musik kepada
20 Desember 2019
ibu hamil. Irama lagu, harmoni, dan hentakan 60 ketukan per menit
bisa membuat ibu tenang. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Diterima: mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi, kemudian menganalisis efektivitas terapi musik
19 Januari 2020
dalam menurunkan tingkat kecemasan. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di wilayah
Tersedia daring: Puskesmas Ambarawa dengan sampel yang diambil secara purposive
sampling sebanyak 30 responden. Pengumpulan data dilakukan
23 Januari 2020
pada bulan Agustus 2019. Data tidak berdistribusi normal, sehingga
analisis dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan hasil
terdapat perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
diberikan terapi musik (p=0,001). Rata-rata skor kecemasan setelah
diberikan terapi musik turun menjadi 4,47 dari 9,53, meskipun masih
dalam kategori kecemasan ringan. Dapat disimpulkan bahwa terapi
musik efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil
trimester III. Terapi musik direkomendasikan untuk diterapkan dalam
penatalaksanaan kecemasan pada ibu hamil trimester III.

Kata Kunci: Tingkat Kecemasan, Terapi Musik, Trimester Ketiga,

Wanita hamil

1. Pendahuluan Ketidaknyamanan fisiologis yang

Kehamilan adalah suatu proses
konsepsi, nidasi dan implantasi, dimana
kehamilan berlangsung selama 280
hari. Sejak bertemunya sperma dan
ovum, tubuh ibu menyesuaikan diri
dengan perubahan fisiologis dan
psikologis. Perubahan fisiologis yang
terjadi berupa perubahan kardiovaskuler,
endokrin, pencernaan, perkemihan, dan
reproduksi. Perubahan ini menimbulkan
ketidaknyamanan bagi ibu hamil
tersebut. Meski munculnya rasa tidak
nyaman ini, tampilannya bisa berbeda-beda di Wanita
muncul selama kehamilan, seperti
sering buang air kecil, nyeri pinggang,
mual, muntah dan lain-lain. [1]
Adaptasi berupa perubahan
psikologis yang terjadi pada awal
kehamilan. Pada trimester awal, ibu
merasa kurang yakin dengan
kehamilannya, dan cenderung mencari
tanda dan gejala yang memastikan
adanya kehamilan. Pembesaran rahim
membuat bentuk tubuh berubah;
kebanyakan ibu merasa aneh dengan tubuhnya.
antara ibu
hamil
hamil.
bisa lebih sensitif,

Salafas dkk. / Efektivitas Terapi Musik Dalam Mengurangi Kecemasan.... 39

DOI: 10.30591/siklus.v9i1.1634.g1080
Machine Translated by Google
SIKLUS: Jurnal Riset Kebidanan Politeknik Tegal
Volume 09, Edisi 01, Januari 2020
butuh perhatian lebih, butuh dukungan lebih
karena meningkatnya kecemasan terkait
ketidaknyamanan yang dialami. Apalagi
bertambahnya usia kehamilan menjelang
persalinan. Beberapa kecemasan yang dialami
ibu meningkat karena beberapa faktor yaitu
pengetahuan dan pemahaman tentang
perubahan fisiologis kehamilan, pengalaman
kehamilan sebelumnya, usia ibu, lingkungan
dan lain-lain yang terkadang tidak disadari
oleh ibu [2] apa penyebabnya .
Seratus tujuh ribu atau sekitar 28,7%
ibu hamil di Indonesia mengalami kecemasan
menjelang persalinan[3] .
Biasanya terjadi pada trimester
ketiga atau dengan kata lain trimester pertama
dan kedua memiliki tingkat kecemasan yang
lebih rendah dibandingkan trimester ketiga.
Jika dikategorikan tingkat kecemasan, terdapat
47,2% ibu hamil mengalami kecemasan
sedang dan berat[4] . Semua kejadian yang
terjadi selama masa kehamilan berpengaruh
nyata terhadap kelangsungan kehamilan dan persalinan.
Kecemasan pada ibu hamil harus diatasi; jika
dibiarkan akan memberikan dampak buruk
pada kehamilan dan persalinan nantinya.
Melahirkan bisa lebih menyakitkan karena ibu
cemas, sehingga hormon oksitosin alami yang
berperan penting dalam persalinan terhambat
dan membuat fase persalinan menjadi lama.
Sebuah penelitian yang telah dilakukan
untuk mengetahui efektivitas Hypno-EFT dan
yoga breathing menunjukkan bahwa Hypno-
EFT dan yoga breathing sangat efektif dalam
mengurangi kecemasan ibu hamil[5] .
Pengobatan selain Hypno EFT dan breathing
yoga adalah dengan menggunakan terapi
musik. Terapi ini murah dan mudah digunakan.
Hampir semua orang menyukai musik, dan
tubuh sangat responsif terhadap musik yang
didengarnya. Musik adalah stimulus
pendengaran, terorganisir terdiri dari komposisi
nada, ritme, perpaduan nada, timbre, bentuk
dan gaya. [6]
Pemilihan jenis musik yang digunakan
untuk terapi perlu diperhatikan karena tubuh
akan merespon sesuai dengan musik yang
didengar. Jenis musik yang dapat membantu
relaksasi dan kontrol
Salafas dkk. / Efektivitas Terapi Musik Dalam Mengurangi Kecemasan....
DOI: 10.30591/siklus.v9i1.1634.g1080
p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054
Kecemasan adalah jenis musik santai dengan
tempo 60 ketukan/menit. [7, 8] Musik yang
dimainkan dapat membuat seseorang menjadi
tenang. Pikiran dibiarkan mengalir mengikuti
irama, mengingat hal-hal yang menyenangkan,
mengimpikan mimpi, atau bahkan
menggambarkan masalah[7]. Musik masuk
melalui telinga dan merangsang hipotalamus
untuk menghasilkan dopamin dan mengurangi
hormon kortisol. Sehingga ibu merasa tenang
dan bahagia, kondisi ini jika dipertahankan
akan meningkatkan kesehatan fisik, psikis,
sosial dan spiritual[6] . Keberadaan musik
sebagai terapi perlu diteliti untuk mengetahui
keefektifan terapi musik dalam menurunkan
tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan eksperimen semu
pada sampel ibu hamil trimester III di
Puskesmas Ambarawa dengan jumlah 30
orang yang tidak mengalami gangguan
pendengaran. Langkah pertama adalah
mengukur kecemasan sebelum perawatan;
yang kedua memberikan terapi musik relaksasi
dengan irama 60 bit/menit selama 15 menit,
kemudian kecemasan diukur setelah
pengobatan, yang ketiga menganalisis
efektivitas terapi musik.
Pengumpulan data menggunakan
HARS (Hamilton Rating Scale for Anxiety).
Kecemasan sebelum dan sesudah perlakuan
dianalisis dengan analisis deskriptif. Keefektifan
terapi musik dianalisis dengan uji Wilcoxon
karena data tidak berdistribusi normal.
3. Hasil dan Pembahasan
Tabel 1 Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Sebelum
Diberikan Terapi Musik
Kecemasan
Kecemasan
Kategori F% Berarti
Skor
Skor
0 Tanpa 2 6.66
Kecemasan
1-13 Lembut 24 80
9.53
Kecemasan
14-26 Sedang 4 13.33
Kecemasan
Total 30 100
40
Machine Translated by Google
SIKLUS: Jurnal Riset Kebidanan Politeknik Tegal
Volume 09, Edisi 01, Januari 2020
Kategori meyakinkan ibu sebelum diberikan
terapi musik paling banyak disetujui oleh kecemasan
ringan sebanyak 24 responden (80%), sedangkan
responden tanpa kecemasan sebanyak dua
responden. Rata-rata skor kecemasan yang diperoleh
adalah 9,53 yang tergolong kategori kecemasan
ringan.
Kecemasan pada ibu hamil merupakan
respon terhadap perubahan fisiologis yang terjadi
akibat proses kehamilan.
Kecemasan tersebut terjadi karena adanya dugaan
adanya ancaman dan bahaya terhadap kehamilan.
Setiap ibu hamil memiliki tingkat kecemasan yang
berbeda-beda, tergantung bagaimana ia memahami
dan memaknai kehamilannya. Beberapa faktor yang
berhubungan dengan kecemasan ibu adalah
dukungan suami, kesiapan ibu, pengetahuan dan
pengalaman kehamilan sebelumnya. [9]
Sebagian besar kecemasan pada ibu hamil
ditemukan pada kehamilan pertama (primigravida).
Pada penelitian ini ibu
primigravida berjumlah lima responden yang
semuanya mengalami kecemasan ringan sebelum
diberikan terapi musik.
Bagi primigravida, perubahan diri merupakan
pengalaman pertama yang dapat meningkatkan kecemasan.
Kecemasan meningkat seiring dengan usia
kehamilan, terutama menjelang waktu melahirkan.
Bulan-bulan terakhir kehamilan adalah masa
menunggu dan waspada. Kelahiran bayi dari masa
kehamilan memang sangat dinantikan. Semakin tua
usia kehamilan, maka muncul kecemasan jika
sewaktu-waktu melahirkan.
Ibu lebih mengetahui tanda dan gejala persalinan.
Ibu mulai khawatir akan bahaya fisik yang mungkin
terjadi selama persalinan [1]
. Ketakutan
akan kelainan bawaan, nyeri saat persalinan,
komplikasi seperti pendarahan, hingga ketakutan
akan kematian bayi atau dirinya sendiri.
Kecemasan jika tidak diatasi dengan tepat
dapat berdampak pada peningkatan nyeri persalinan,
ketegangan otot dan dapat menyebabkan fase laten
atau fase aktif yang berkepanjangan. [6]
Tabel 2 Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Setelah diberikan Terapi Musik
Salafas dkk. / Efektivitas Terapi Musik Dalam Mengurangi Kecemasan....
DOI: 10.30591/siklus.v9i1.1634.g1080
p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054
Kecemasan
Kecemasan
Kategori F% Berarti
Skor
Skor
0 Tanpa 8 26.7
1-13 Kecemasan Kecemasan 4.47
14-26 2
Ringan 20 66,6 Kecemasan
6.7
Sedang Total
30 100
Sebagian besar ibu hamil trimester III setelah
diberikan terapi musik mengalami kecemasan ringan
sebanyak 20 responden (66,6%), sedangkan
sedikitnya mengalami kecemasan sedang. Rata-rata
skor kecemasan setelah diberikan terapi musik turun
menjadi 4,47 dari 9,53, meskipun masih dalam
kategori kecemasan ringan.
Seperti penelitian sebelumnya, hasil penelitian
ini juga menemukan bahwa ibu hamil trimester ketiga
mengalami kecemasan.
Kecemasan yang muncul dapat mempengaruhi fisik
ibu karena stres, serta janin akan mengganggu
sirkulasi darah ke janin. Agar kecemasan tidak
berkelanjutan, maka diberikan intervensi berupa
distraksi dan fokus pada sesuatu rangsangan lain
seperti pemberian rangsangan berupa musik, terapi
tanpa obat.
Kecemasan yang dialami responden
mengalami penurunan setelah mendapatkan terapi
musik. Terapi yang diberikan kepada responden
berupa terapi musik pasif (mendengarkan musik).
Musik ibu hamil didengarkan dan masuk melalui
telinga, menyebar ke seluruh otak dan memberikan
rangsangan pada hipotalamus sehingga hormon
kortisol menurun, yang membuat ibu lebih tenang.
Dengan demikian musik dapat membuat ibu lebih
bahagia, lebih nyaman, mengurangi rasa sakit dan
mengurangi kecemasan menjelang persalinan[2] .
Pada primigravida, terapi ini
dapat mengurangi kecemasan. [3] Dalam sebuah
penelitian, kecemasan pada ibu hamil dapat dikurangi
dengan pemberian terapi musik klasik; hal ini
ditunjukkan adanya penurunan kecemasan pada
kategori sedang dari 55% responden menjadi 15%
(menurun sebesar 40%). Terdapat perbedaan
bermakna antara sebelum dan sesudah diberikan
terapi musik klasik (p=0,005). (4) Ada
41
Machine Translated by Google
SIKLUS: Jurnal Riset Kebidanan Politeknik Tegal
Volume 09, Edisi 01, Januari 2020
penurunan rata-rata tingkat kecemasan pada
primigravida. Pada kelompok 1 dari 31,92
(pretest) turun menjadi 24,69 (posttest), dan
pada kelompok 2 dari 34,54 (pretest) turun
menjadi 25 (posttest) dengan p-value < 0,05.
Terjadi peningkatan rata-rata kadar ÿ endorphin
pada kelompok 1 dari 53,63 (pretest) menjadi
63,24 (posttest), dan kelompok 2 dari 48,55
(pretest) menjadi 64,9 (posttest) dengan p-value
< 0,0. [5]
Musik dapat menurunkan ketegangan
otot, tekanan darah dan detak jantung sehingga
tubuh menjadi stabil dan janin menjadi nyaman
di dalam kandungan[3] .
Secara tidak langsung, hal itu mempengaruhi
bonding ibu dan anak. Dampak positif lain dari
terapi musik juga mampu meningkatkan kualitas
tidur, yaitu 80% ibu hamil memiliki kualitas tidur
yang lebih baik. [13]
Tabel 3 Efektivitas Terapi Musik Terhadap
Kecemasan Ibu Hamil Trimester III
N Mea Jumlah
Z Asym p. Sig.
N dari
(2-
Berlari Berlari
k ks
berekor)
Antar 22a 15,5 343.
Negatif
ventilasi 9 0
pada - Pangkat
Ansi S lemah dan membuat persalinan lama. (14)
-
ety Positif 6b 10.5 63.0
3.19
Pangkat
3b
S dapat mengatasi masalah ini. Getaran musik
Dasi 2c
Jumlah 30
Berdasarkan tabel 3 diketahui hasil uji
Wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan
kecemasan pada ibu hamil trimester III sebelum
dan sesudah diberikan terapi musik dengan p-
value 0,001 < 0,05.
Terjadi penurunan skor kecemasan dari 9,53
menjadi 4,47 yang merupakan kategori
kecemasan ringan. Yu-Hsiang Liu dalam
penelitiannya “Pengaruh Mendengarkan Musik
Terhadap Stres, Kecemasan, dan Kualitas
Tidur Ibu Hamil yang Terganggu Tidur”
menyatakan bahwa mendengarkan musik
selama dua minggu dapat mengurangi stres,
kecemasan, dan menghasilkan kualitas tidur
yang lebih baik bagi ibu hamil yang sedang hamil. mengalami
Salafas dkk. / Efektivitas Terapi Musik Dalam Mengurangi Kecemasan....
DOI: 10.30591/siklus.v9i1.1634.g1080
p-ISSN: 2089-6778 e-
ISSN: 2549-5054
Rangsangan yang ditangkap oleh panca indera
akan diteruskan ke otak, yang akan
mempengaruhi sistem saraf otonom menurunkan
kerja saraf simpatis dan meningkatkan kerja
sistem parasimpatis. Sehingga musik dapat
membuat orang merasa lebih rileks dan
nyaman. Selain itu, rangsangan musik di otak
memengaruhi kerja hipofisis anterior untuk
menekan produksi katekolamin atau hormon
stres. (7)
Begitu juga dengan terapi musik instrumental,
ditemukan pengaruh musik terhadap penurunan
kecemasan ibu hamil. (11) Meskipun penelitian
Mo Oh, Kim YJ. et al. menyatakan bahwa tidak
ada perbedaan intervensi musik yang signifikan
terhadap tekanan darah sistolik dan detak
jantung antara kedua kelompok, namun terapi
musik efektif dalam mengurangi kecemasan
dan stres pada kehamilan.[4]
Kecemasan pada ibu hamil merangsang
pelepasan hormon stres seperti ACTH (Adreno
CorticoTropin Adrenal), kortisol, katekolamin.
Hormon-hormon ini membuat pembuluh darah
mengalami vasokonstriksi sistemik, termasuk
kontraksi pembuluh darah di rahim dan plasenta.
Kondisi ini mengganggu suplai oksigen ke janin
sehingga janin bisa tertekan. Kurangnya suplai
oksigen ke otot rahim membuat kontraksi rahim
0,001 Kondisi ini sangat tidak menguntungkan bagi
ibu. Musik yang diperdengarkan kepada ibu
dengan 60 ketukan/menit sama dengan getaran
saraf otak, sehingga dapat merangsang saraf
otak untuk berayun. Nada-nada ini dapat
meningkatkan dan merangsang pelepasan ß-
Endorfin. ß-Endorfin adalah senyawa yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang terdiri
dari 31 asam amino, hasil pembagian
ProopioMelanoCortin (POMC). ß
Endorfin dapat menghasilkan analgesik yang
mencegah sel saraf melepaskan sinyal rasa
sakit. Semakin banyak ß-Endorfin dilepaskan,
ibu menjadi lebih tenang dan bahagia.
Penurunan hormon stres mempengaruhi
penurunan tingkat kecemasan.
Musik dapat memberikan energi dan perintah
melaluigangguan tidur. Musik
irama sehingga musik dengan
42
Machine Translated by Google
SIKLUS: Jurnal Riset Kebidanan Politeknik Tegal
Volume 09, Edisi 01, Januari 2020
tempo yang tepat dapat membantu wanita
mengatur pernafasan sehingga selain mengurangi
kecemasan juga dapat mengurangi nyeri yang
dirasakan pasien. [15]
4. Kesimpulan
Skor kecemasan pada ibu hamil trimester
III sebelum diberikan musik adalah 9,53.
Sedangkan setelah diberikan musik, terapi
turun menjadi 4,47. Terdapat perbedaan
tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
terapi (p-value 0,001 < 0,05).
Terapi musik efektif untuk mengurangi
kecemasan pada ibu hamil trimester
ketiga. Penulis merekomendasikan
penggunaan terapi musik dalam perawatan
kecemasan pada trimester ketiga kehamilan.
5. Ucapan Terima
Kasih Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Direktorat Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M)
Dikti, Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LPPM) Universitas
Ngudi Waluyo.
6. Referensi
[1] Tyastuti, Siti, Wahyuningsih,
Puji.AsuhanKehamilan.
Kemenkes. 2016.
[2] Analia & Moekroni R.Pengaruh
Pemberian Terapi Musik Klasik
dalam Menurunkan Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil Menjelang
Persalinan. Mayoritas. 2016.
Volume 5.Nomor 1.Februari.
[3] Anggit, Ratnawati E. Perbedaan
musik klasik mozart dan instrumental
modern kita terhadap tingkat
kecemasan ibu hamil primigravida
trimester III dalam menghadapi
persalinan.
Stikes Bhamada [internet]. 2014.
http://www. stikesbhamada.ac.id/
ojs/index.php/jitk/article/viewFile/
27/28.
[4] Asmara, Shella, Maya dkk.Efektifitas
Hipnoterapi dan
Terapi Musik Klasik terhadap
KecemasanIbuHamilResiko Tinggi
di PuskesmasMagelang Selatan.
2017.
Salafas dkk. / Efektivitas Terapi Musik Dalam Mengurangi Kecemasan....
DOI: 10.30591/siklus.v9i1.1634.g1080
p-ISSN: 2089-6778
e-ISSN: 2549-5054
[5] Salafas E,Anisa R,Rusita VI.
EfektifitasHypno-EFT
danpernafasan yoga
untukmenurunkankecemasanIbuha
mil di BPM Ny. Sri
Kustinah, Bidan Prada: Jurnal
Bidan Prada: Jurnal Ilmiah
Kebidanan. 2016. Vol. 7 No. 2 Edisi
Desember 2016, hlm. 84-94 [6]
Hawari, D. Manajemen Stres Cemas
dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI. 2011.
[7] Liu, Yu-Hsiang, et.al. Pengaruh
mendengarkan musik pada stres,
kecemasan dan kualitas tidur untuk
wanita hamil yang terganggu
tidurnya. 2014. https://doi.org/
10.1080/03630242. 2015.1088116
[8] Campbell, D.Efek Mozart.
Alihbahasa: Hermaya. Jakarta: PT.
GramediaPustakaUtama. 2006.
[9] Safari, Triantoro dan Saputra,
Nofrans Eka.Manajemen Emosi.
Jakarta : Bumi Aksara. 2012.
[10] Dayyana. S, dkk. Efektivitas Terapi
Musik Terhadap Kecemasan Dan
Kadar ÿ-Endorfin Pada
PadaPrimigravida
Masa
Kehamilan Tahap Ketiga. 2017.
[11] Meihartati, T, dkk. Pengaruh Teknik
Relaksasi MusikTerhadap
Instrumental
Penurunan
Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil Trimester III.
Jurnal Darul Azhar.
2018. Vol 6, No.1 Agustus 2018 –
Januari 2019, Hal : 76 – 84.
[12] Kecemasan Ibu Hamil Resiko Tinggi
di Puskesmas Magelang
Selatan.University Research
Colloquium. ISSN 2407 9189. 2017.
[13] Rahayu, Inggrid. Pengaruh Terapi
Musik Klasik Terhadap Kualitas
Tidur Pada Ibu Hamil Trimester III
Di Desa Margahayu Wilayah Kerja
Puskesmas Leuwigoong Kabupaten
Garut Tahun 2015. 2015 .
[14] Pieter, Herry Zan, Lumongga
Lubis.Pengantar Psikologi untuk
Kebidanan. Jakarta: Kencana. 2010.
43
Machine Translated by Google

SIKLUS: Jurnal Riset Kebidanan Politeknik Tegal p-ISSN: 2089-6778

Volume 09, Edisi 01, Januari 2020 e-ISSN: 2549-5054

[15] S Wahida, Nooryanto M, Andarini

S. Terapi murotal Al arrahman
surat meningkatkan
endorphin
kadarqur'an
danß-
menurunkan intensitas nyeri pada
ibu bersalin kala I fase aktif.

Universitas Brawijaya.
2015.Jurnal Ikesma. http://
www.ub.ac.id.http://www.ju
rnal.unej.ac.id/index.php/IKESM
A/article/download/1098/871.

Salafas dkk. / Efektivitas Terapi Musik Dalam Mengurangi Kecemasan.... 44

DOI: 10.30591/siklus.v9i1.1634.g1080