Anda di halaman 1dari 5

Analisis Jurnal Maternitas

Efektivitas Terapi Klasik Lullaby Terhadap Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III

Indikator Analisis Jurnal


Kehamilan merupakan adanya pembuahan
(konsepsi), masa pembentukan bayi dalam
rahim, dan akhiri oleh lahirnya sang bayi
(Jannah, 2012). Kehamilan terbagi menjadi tiga
trimester yaitu trimester pertama, kedua, dan
ketiga. Setiap trimester memiliki karakteristik
dan tingkat kecemasan yang berbeda. Kecemasan
yang berlebihan pada ibu hamil akan berdampak
pada ibu maupun bayi. Dampak bagi ibu yang
mengalami kecemasan yaitu beratnya nyeri saat
persalinan, otot – otot menjadi tegang, dan ibu
menjadi cepat lelah. Sedangkan dampak bagi
bayi yaitu berat badan bayi lahir rendah (BBLR),
perkembangan syaraf tidak seimbang, lahir
Pengertian prematur, dan sistem kekebalan tubuh melemah.
Penatalaksanaan kecemasan dapat dilakukan
dengan terapi farmakologis dan non
farmakologis. Terapi farmakologi yaitu dengan
menggunakan obat-obatan seperti anestesi atau
analgesik. Sedangkan terapi nonfarmakologi
meliputi relaksasi, imajinasi, dan distraksi. Salah
satu contoh distraksi yang efektif untuk
mengalihkan perhatian terhadap cemas berlebih
yaitu dengan mendengarkan musik. Dalam
kedokteran, terapi musik disebut juga sebagai
terapi pelengkap (ComplementaryMedicine)
(Moekroni, 2016)
Menurut jurnal ini tujuan mendengarkan musik
bagi ibu hamil yang mengalami cemas berlebih
yaitu :
Dapat menenangkan jiwa
Dapat mengurangi nyeri, depresi, pergolakan dan
agresi serta meningkatkan relaksasi dan suasana
Tujuan
hati yang positif (Moekroni, 2016)
Musik dapat meningkatkan dan menstimulus fi-
Endorphin. fi-Endorphin adalah neuropeptida
yang terdiri dari asam amino yang diproduksi
oleh kelenjar hipofisis yang merupakan hasil
pembelahan dari Proopio Melano Cortin
(POMC). POMC adalah protein besar yang
membelah menjadi protein kecil, seperti fi-
Endorphin.
Indikasi terapi musik bagi ibu hamil yaitu karena
musik dapat memberikan energi dan perintah
melalui irama sehingga musik dengan tempo
yang tepat dapat membantu wanita mengatur
pernafasannya sehingga selain dapat mengurangi
kecemasan juga dapat mengurangi nyeri yang
Indikator/kontra indikasi dirasakan pasien (Rustiana , 2016). Kemudian
untuk mendapatkan hasil yang efektif maka ibu
hamil disarankan memilih musik yang sesuai
dengan ketertarikan masing – masing (Moekroni,
2016). Menurut peneliti berdasarakan hasil
penelitian didapatkan hasil penurunan tingkat
kecemasan paling efektif pada hari ke – 3, hal
tersebut di karenakan semakin sering
mendengarkan musik lullaby maka tingkat
kecemasan akan semakin cepat turun serta tidak
ada efek samping saat terapi musik diberikan .
Depresi dan kecemasan antenatal juga
berdampak pada postpartum parenting stress.
Kecemasan pada trimester III menyumbang 13%
sampai 22% kejadian stress postpartum pada 3
sampai 6 bulan pasca melahirkan. Di Indonesia
terdapat 373.000.000 ibu hamil pada tahun 2016,
yang mengalami kecemasan dalam menghadapi
persalinan sebanyak 107.000.000 orang (28,7%).
Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan
pada bulan Januari Tahun 2019 di RS Mardi
Waluyo Kota Metro terdapat 40 ibu hamil,
dimana setelah peneliti melakukan wawancara
dengan 10 orang ibu hamil tersebut 7 diantaranya
mengatakan merasa cemas dengan kehamilannya
1. Tape music/Radio
Persiapan alat dan pasien 2. CD Musik
3. Headset
4. Alat-alat musik yang sesuai
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
“Terapi Musik”

Pengertian Pemanfaatan kemampuan


musik dan elemen musik oleh
terapis kepada klien
Tujuan Memperbaiki kondisi fisik,
emosional, nyeri dan kesehatan
spiritual klien
1. Tape music / Radio
Peralatan 2. CD Musik
3. Headset
4. Alat-alat musik yang
sesuai
A. Tahap Pre Interaksi
1. Cek catatan
keperawatan/catatan
SOP medis klien
2. Siapkan alat-alat
3. Identifikasi faktor
atau kondisi yang
dapat menyebabkan
kontra indikasi
4. Cuci tangan
B. Tahap Orientasi
1. Beri salam
2. Panggil klien
dengan namanya
3. Jelaskan tujuan,
prosedur, dan
lamamnya tindakan
pada klien atau
kelurga
C. Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan
klien bertanya
sebelum kegiatan di
Prosedur lakukan
pelaksanaa 2. Menanyakan
n keluhan utama klien
3. Jaga privasi klien
4. Memulai kegiatan
dengan cara yang
baik
5. Menetapkan
perubahan pada
perilaku dan atau
fisiologi yang di
inginkan seperti
relaksasi, stumulasi,
konsentrasi, dan
mengurangi rasa
sakit.
6. Menetapkan
ketertarikan klien
terhadap musik
7. Identifikisa pilihan
musik klien
8. Berdiskusi dengan
klien dengan tujuan
berbagi pengalaman
dalam musik
9. Pilih pilihan music
yang mewakili
pilihan musik klien
10. Bantu klien untuk
memilih posisi yang
nyaman
11. Batasi stimulasi
eksternal seperti
cahaya, suara,
pengunjung, dan
panggilan telepon
selama
mendengarkan
musik
12. Dekatkan tape
music/CD dan
perlengkapan
dengan klien
13. Pastikan tape
music/CD dan
perkelengkapan
dalam kondisi baik
14. Dukung dengan
handphone jikadi
perlukan
15. Nyalakan musik
dan lakukan terapi
musik
16. Pastikan volume
muic sesuai dan
tidak terlalu keras
17. Hindari
menghidupkan
musik dan
meninggalkannya
dalam waktu yang
lama
18. Fasilitasi jika klien
ingin berpartisipasi
aktif seperti
memainkan alat
musik atau
bernyanyi jika
diinginkan dan
memugkinkan saat
itu
19. Hindari stimulasi
musik setelah nyeri
20. Menetapkan
perubahan pada
perilaku dan atau
fisiologi yang
diiinginkan seperti
relaksasi, stimulasi,
konsentrasi dan
mengurangi sakit
21. Menetapkan
ketertarikan klien
terhadap musik
22. Identifikasi pilihan
musik klien
D. Terminasi
1. Evaluasi hasil
kegiatan
(kenyamanan klien)
2. Simpulkan hasil
kegiatan
3. Berikan umpan
balik positif
4. Kontrak pertemuan
selanjutnya
5. Akhiri kegiatan
dengan cara yang
baik
6. Bereskan alat-alat
7. Cuci tangan
E. Dokumentasi
1. Catat hasil kegiatan
dalam catatan
keperawatan

Anda mungkin juga menyukai