Anda di halaman 1dari 15

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus mengingatkan masyarakat agar berhati-

hati mengkonsumsi makanan olahan. Sebab masih banyak ditemukan makanan olahan yang
mengandung bahan berbahaya di pasar-pasar tradisional.

Untuk itu, BPOM mengajarkan langkah praktis menguji makanan yang tidak sehat tersebut.
Caranya adalah dengan menggunakan alat uji yang disebut Test Kit Boraks, Test Kit Formalin,
Test Kit Methanil Yellow, dan Test Kit Rhodamin B.

"Test kit ini bisa dibeli di koperasi dan toko kimia kami," ujar staf sertifikasi dan layanan
informasi konsumen BPOM, Ratna Dewi Napitupulu, dalam talkshow bertajuk '5 Kunci
Keamanan Pangan' di Gedung BPOM, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2013).

Menurut Dewi, test kit tersebut dijual dengan kisaran harga Rp 200 ribu. Test kit ini dapat
digunakan 40 hingga 50 kali.

Tim penguji dari Balai Besar POM Jakarta melakukan uji terhadap 3 sampel makanan. Yaitu mi
kuning, kerupuk dan tahu.

Yang pertama adalah tes uji formalin yang terkandung dalam mi kuning. Mula-mula mi tersebut
dihancurkan dan dilarutkan dengan air. Air yang digunakan adalah air putih, boleh air masak
maupun air mentah.

Kemudian, sebanyak 1 mili liter ekstrak mi ini dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Ekstrak ini
dicampur dengan pereaksi cair khusus formalin sebanyak lima tetes dan pereaksi bubuk
sebanyak satu sendok kecil.

"Tabung ini dikocok-kocok, tunggu selama 5-10 menit. Kalau positif mengandung formalin,
hasilnya akan berwarna keunguan," kata Dewi.

Uji coba yang kedua adalah tes pewarna makanan berbahaya, Rhodamin B. Kali ini yang
menjadi bahan uji adalah kerupuk harum manis.

Seperti uji sebelumya, kerupuk tersebut dilarutkan dengan air, lalu larutkan sebanyak 1 mili liter
dituang ke dalam tabung reaksi. Namun untuk uji rhodamin B ini pereaksinya sebanyak 3 jenis.
Pereaksi pertama sebanyak 10-20 tetes, pereaksi kedua lima tetes, dan pereaksi ketiga
sebanyak 10-20 tetes.

"Dibiarkan 5-10 menit. Kalau mengandung rhodamin B, akan terbentuk semacam cincin
berwarna merah muda di permukaan larutan," kata dia.

Untuk uji yang terakhir adalah ada tidaknya kandungan boraks di dalam tahu. Tidak berbeda
dengan uji sebelumnya, tahu dilarutkan ke dalam air, lalu larutannya dituang ke dalam uji
tabung reaksi.

Kemudian larutan tersebut diberi pereaksi, dicampur, dan diuji dengan kertas lakmus. Apabila
positif mengandung boraks, kertas lakmus yang berwarna kuning tersebut akan berubah warna
menjadi biru tua.
BENGKULU, KOMPAS.com — Setelah menemukan bahan bakar jenis bensin dari limbah plastik,
dua siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bengkulu, Sumaria Desi dan Citra Kurnia Sari,
menciptakan tusuk gigi yang bisa mendeteksi kandungan boraks dan formalin pada makanan. "Kami
melihat saat ini makanan dan jajanan, seperti diberitakan media, banyak berkontribusi dengan
boraks dan formalin oleh pedagang tak bertanggung jawab, maka muncullah ide membuat alat
pendeteksi boraks dan formalin karena dua bahan ini digunakan disalahgunakan," kata Citra, Rabu
(26/8 / 2015). Pendeteksi boraks dan formalin karya siswi MAN 2 Kota Bengkulu ini sangat
sederhana, yaitu lidi atau tusuk gigi berbahan bambu yang banyak tersedia di pasaran.
"Tusuk gigi itu kami baluri selama 30 menit dengan kunyit yang sebelumnya telah
dihaluskan," kata Sumaria. Tusuk gigi yang telah dibaluri oleh kunyit dan beberapa bahan
alami lain tersebut, disetujui tersentuh dengan bahan makanan mengandung boraks dan
formalin, akan berubah warna menjadi merah bata. "Jika makan bakso, tempe, tahu, tusukkan
saja tusuk gigi itu ke makanan itu, jika makanannya mengandung boraks atau formalin, ia
akan berubah warna menjadi bata merah," tambah guru pendamping bidang studi Kimia MAN
2 Kota Bengkulu, Weniarti. Weniarti mengungkapkan, sejauh ini hasil temuan para siswanya
itu tak banyak diketahui oleh masyarakat umum, dan hanya tersimpan di laboratorium
sekolah. Dia lalu bertanya tentang bahan baku pendeteksi boraks dan formalin yang diajukan
dari tumbuhan alami. Sementara itu, selain menciptakan bensin dari limbah plastik serta tusuk gigi
pendeteksi boraks dan formalin pada makanan, para siswa Sekolah MAN 2 Kota Bengkulu juga
membuat parfum dari beberapa sari bunga. "Kami banyak hasil temuan dari para siswa, ada AC
yang dibuat dari bahan sederhana dan ramah lingkungan, penyedap rasa alami, dan lainnya. Siswa
juga sedang menyelesaikan penelitian pendeteksi gempa sederhana. Harapannya, hasil temuan
berguna untuk masyarakat," ungkap Weniarti.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswa SMA Temukan Cara Deteksi Boraks dan
Formalin dengan Tusuk Gigi dan
Kunyit", https://regional.kompas.com/read/2015/08/26/12453471/Siswa.SMA.Temukan.Cara.Deteksi
.Boraks.dan.Formalin.dengan.Tusuk.Gigi.dan.Kunyit.
Penulis : Kontributor Bengkulu, Firmansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi
(Disperandagkop) dan UKM Kota Pontianak menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah titik oleh-
oleh dan kuliner yang banyak dikunjungi konsumen, Sabtu (13/12/2014) sekitar pukul 15.00 WIB.
Sejumlah sampel yang dicek di lapangan, hanya berupa pengecekan sederhana. Sampel yang
dihaluskan kemudian dimasukkan ke tabung reaksi yang dicampur dengan air putih. Setelah itu
sampel dicampur dengan bahan kimia berupa pereaksi formalin.
Selanjutnya tabung reaksi digoyangkan beberapa menit untuk melihat reaksi kimia. Apabila air
sampel berubah warna ungu maka kuat dugaan mengandung formalin.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kota Pontianak, Dra Utin Sri Lena Candramidi MSi mengatakan, sidak
yang dilakukan kali ini memberikan hasil yang memuaskan, karena pada umumnya barang yang diuji
sampel tidak mengandung formalin.
Sementara menyikapi hasil tes dari sotong kering yang meragukan. Utin mengimbau agar untuk
sementara masyarakat jangan membeli sotong kering di pusat oleh-oleh hingga hasil uji laboratorium
diketahui.
"Dihimbau dahulu kepada masyarakat jangan membeli sotong kering dulu, karena tadi saat di uji ada
perubahan warna ungu. Nanti mungkin senin depan hasil uji laboratoriumnya akan keluar untuk
memastikannya," kata Utin.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Ini Cara Menguji Kandungan Formalin pada
Makanan, http://pontianak.tribunnews.com/2014/12/13/ini-cara-menguji-kandungan-formalin-pada-
makanan.
Penulis: Destriadi Yunas Jumasani
Editor: Arief
Yang Terjadi Pada Tubuh Saat Anda Makan Makanan
Berformalin
Merry Wahyuningsih, CNN Indonesia | Selasa, 07/04/2015 13:27 WIB
Bagikan :

Ilustrasi bakso mengandung formalin (Flickr/closari)

Jakarta, CNN Indonesia -- Hari Kesehatan Dunia yang jatuh tepat hari ini, 7 April 2015, mengangkat
topik tentang keamanan pangan. Topik ini sangat penting karena berhubungan dengan kebutuhan
hidup dasar manusia, yaitu makan dan minum.

Isu keamanan pangan menjadi penting mengingat banyak masyarakat yang kurang peduli dan
adanya masyarakat lain yang memanfaatkan ketidakpedulian ini dengan menggunakan bahan
pengawet beracun ke dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi. Sebut saja penggunaan
formalin, boraks dan rhodamin dalam makanan dan minuman.

Di sisi lain juga sering ditemukan adanya penggunaan daging celeng untuk bakso atau
menyamarkan daging celeng seperti daging sapi. Terakhir, terjadi penemuan tempat produksi nata
de coco yang menggunakan pupuk untuk campuran pembuatan produk makanan tersebut.

“Beberapa hal yang harus diperhatikan jika bahan beracun masuk ke dalam tubuh cepat atau lambat
akan terjadi dampak yang tidak inginkan dalam tubuh kita,” tulis Ari Fahrial Syam, dokter spesialis
penyakit dalam dari FKUI-RSCM, dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia, Selasa
(7/4).

Dijelaskan Ari, formalin merupakan cairan pengawet mayat yang sampai sekarang masih
digunakan di lingkungan rumah sakit untuk mengawetkan sampel jaringan tubuh manusia
dari hasil biopsi atau sampel langsung yang diambil pada saat operasi sebelum diperiksa di
laboratorium.

Formalin tidak berwarna dan mempunyai bau yang keras dan mempunyai berat jenis 1,09
kg/L dalam suhu 20 derajat Celsius. Penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
menunjukkan bahwa formalin terdapat pada makanan yang sehari-hari kita konsumsi, misalnya mi
basah, ikan asin, bakso dan tahu. Bahkan terakhir formalin ditemukan pada kikil, makanan favorit
sebagian masyarakat Indonesia.

“Formalin bagi tubuh manusia diketahui sebagai zat beracun, karsinogen (menyebabkan
kanker), mutagen (menyebabkan perubahan sel, jaringan tubuh), korosif dan iritatif,” tulis Ari
menjelaskan. “Uap dari formalin sendiri sangat berbahaya jika terhirup oleh pernapasan dan
juga sangat berbahaya dan iritatif jika tertelan oleh manusia.”

Untuk mata, seberapa encer pun formalin tetap bersifat iritatif. Jika sampai tertelan, maka orang
tersebut harus segera diminumkan air putih sebanyak mungkin dan segera diminta untuk
memuntahkan isi lambungnya.

“Dampak buruk bagi kesehatan pada seorang yang terpapar dengan formalin dapat terjadi
akibat paparan akut atau paparan yang berlangsung kronik. Apa yang terjadi pada
masyarakat kita yang mengonsumsi makanan yang mengandung formalin tentunya paparan
ini berlangsung kronik,” tulis Ari.

Dampak buruk bagi kesehatan jika terpapar formalin secara kronik dan berulang-ulang antara
lain sakit kepala, radang hidung kronis (rhinitis), mual-mual, gangguan pernapasan, baik
berupa batuk kronis atau sesak napas kronis. Gangguan pada persarafan berupa susah tidur,
sensitif, mudah lupa, dan sulit berkonsentrasi. Pada perempuan akan menyebabkan
gangguan menstruasi dan infertilitas.

Pada manusia penggunaan formalin jangka panjang dapat menyebabkan kanker mulut dan
tenggorokan. Pada penelitian binatang, ternyata formalin menyebabkan kanker kulit dan
kanker paru.

“Formalin juga dapat diserap oleh kulit dan seperti telah disebutkan di atas juga dapat
terhirup oleh pernapasan kita. Oleh karena itu, melalui kontak langsung dengan zat tersebut
tanpa menelannya juga sudah dapat berdampak buruk bagi kesehatan,” katanya.

Formalin juga dapat merusak persarafan tubuh manusia dan dikenal sebagai zat yang
bersifat racun untuk persarafan tubuh (neurotoksik). Sampai sejauh ini, informasi yang ada
menyebutkan tidak ada level aman bagi formalin jika tertelan oleh manusia.
“Sekali lagi, jelas bahwa zat ini sangat berbahaya jika terpapar pada tubuh manusia baik kontak
langsung, terhirup ataupun tertelan.”

15 Bahaya Formalin Pada Makanan Bagi Kesehatan


By

Ana Rohma

February 23, 2015

11420

Formalin atau formaldehyde merupakan zat yang tidak berwarna,


mudah terbakar, namun memiliki bau yang sangat menyengat. Formalin
biasa digunakan sebagai bahan untuk cairan pembersih dan juga digunakan
juga dalam pembuatan perkakas rumah tangga, furniture, atau kayu lapis.
Bahan perekat seperti lem juga menggunakan formalin untuk membuatnya.
Formalin juga digunakan untuk bahan desinfektan, fungisida dan germisida.

Di Indonesia, formalin yang digunakan untuk pengawet makanan


sebenarnya sangat dilarang oleh Kementrian Kesehatan kita. Bahkan
beberapa undang – undang dan permenkes juga diterbitkan untuk melarangan
penggunaan formalin ini. Berikut ini beberapa bahaya formalin pada makanan
bagi kesehatan manusia.

1. Iritasi Mata. Saat formalin terurai di dalam udara dan melebihi 0,1
ppm, akibatnya bisa membuat mata berair, sensasi terbakar pada
mata
2. Iritasi saluran pernafasan. Jika formalin terhirup oleh hidung dan
masuk ke sistem pernafan lainnya, efek yang mungkin bisa langsung
dirasakan adalah rasa panas di hidung maupun tenggorokan. Bisa juga
berupa bersin dan batuk yang terus menerus. Bahkan seseorang yang
terpapar formalin pada kadar tertentu bisa membuat sesak nafas
hingga sulit bernafas.
3. Mual. Pada beberapa kasus, apabila tubuh terpapar formalin,
seseorang bisa mengalami nausea atau mual – mual.
4. Kulit kemerahan. Bila formalin mengenai kulit, dampak secara
langsungnya bisa membuat kulit iritasi yang ditandai dengan warna
kemerahan pada permukaan kulit. Setelah beberapa waktu dampak
formalin juga bisa membuat kulit terasa menebal dan kasar dan
jaringan kulit akan menjadi keras.
5. Kerusakan organ pencernaan. Jika formalin tertelan dan masuk ke
dalam tubuh manusia, formalin bisa merusak organ pencernaan. Pada
mulanya yang pertama akan muncul adalah sensani terbakar di
kerongkongan, tenggorokan, sampai perut pun merasa terbakar.
Gejala yang lain mungkin akan membuat anda sulit jika menelan
makanan. Keadaan ini bahkan bisa mengarah pada pendarahan dalam
dan hilangnya kesadaran.
6. Gangguan Menstruasi. Jika wanita tidak sengaja menelan formalin,
dampaknya bahkan bisa membuat siklus menstruasi menjadi
terganggu. Pada tahap tertentu bahkan bisa menyebabkan gangguan
kesuburan.
7. Kanker hidung. Jika anda berkali – kali terpapar formalin dan hidung
anda mencium formalin dalam jangka panjang, formalin bisa
menyebabkan kanker terbentu pada hidung. Ini dikarenakan formalin
memiliki sifat yang sangat beracun pada tubuh dan juga zat
karsinogenik.
8. Menyebabkan diare. Formalin yang terkandung dalam makanan dan
tidak sengaja dikonsumsi manusia, dapat menyebabkan seorang
mengalami diare. Iritasi pada lambung dapat berakibat pada terjadinya
diare.
9. Susah tidur. Jika formalin masuk ke dalam tubuh dan merusak sistem
saraf, hal yang paling ringan yang dapat anda rasakan adalah sulit
tidur atau insomnia. Pada jangka waktu yang panjang, seorang yang
sering terpapar formalin bisa mengalami sulit untuk berkonsentrasi,
mudah melupakan sesuatu, hingga menyebabkan anda semakin lebih
sensitif.
10. Kanker Otak. Efek formalin dalam jangka panjang akan sangat
membahayakan bagi kesehatan. Efek formalin bahkan bisa mengarah
pada kematian jika seorang terpapar secara terus menerus dan dalam
jangka waktu yang lama. Jika masuk ke dalam tubuh, formalin bisa
menyebabkan seorang mengalami kanker otak. Formalin juga
merupakan zat karsinogenik yang sifatnya bisa menyebabkan
tumbuhnya sel – sel kanker.
11. Mengganggu proses pertumbuhan. Formalin banyak sekali
ditemukan pada jajanan yang dijual di sekolah seperti jajanan anak.
Jika anak dibiarkan terus menerus megkonsumsi jajanan berformalin,
dampaknya bisa menyebabkan anak mengalami gangguan proses
pertumbuhan.
12. Kanker paru – paru. Menghirup formalin dalam jangka waktu yang
lama dapat menyebabkan gangguan pada sistem penafasan. Formalin
yang terus menerus dihirup tubuh dapat menyebabkan kanker pada
paru –paru.
13. Sakit kepala. Apabila formalin sudah menyerang sistem saraf,
biasanya dalam kasus seperti ini seorang juga dapat mengalami sakit
kepala ringan hingga yang sakit kepala yang cukup berat.
14. Koma – Kematian. Formalin yang tertelan ke dalam tubuh dalam
konsentrasi yang tinggi bisa menyebabkan kematian sel – sel tubuh
dan matinya saraf. Hal ini dapat membuat seseorang mengalami koma
hingga kematian.
15. Rasa gatal. Rasa gatal yang sangat bisa timbul bila formalin masuk
melalui sistem pernafasan. Bila terjadi seperti ini artinya formalin
sudah masuk ke dalam paru – paru dan anda harus segera pergi ke
dokter agar gejala tidak semakin menjadi lebih parah.

Walaupun efek jangka pendek dari paparan formalin sudah sangat diketahui
banyak orang, efek jangka panjangnya malahan jarang diketahui oleh banyak
orang. Pada tahun 1980, penelitian di laboratorium membuktikan jika paparan
formalin pada tikus bisa menyebabkan tikus mengalami kanker nasal. Sejak
penelitian pertama tersebut, banyak penelitian lanjutan yang mengungkapkan
jika formalin merupakan zat karsinogenik pada manusia dan menyebabkan
kanker – kanker jenis tertentu. Inti dari penelitian tersebut adalah bahwa
bahaya formalin dapat menyebabkan timbulnya penyakit paling mematikan di
dunia.

Injeksi Formalin Pada Tubuh Manusia


Bahaya formalin bagi kesehatan manusia yang paling mengerikan adalah
kematian. Jika formalin dengan dosis 100 gram terinjeksi pada tubuh manusia,
pada dosis ini seseorang bisa mengalami kematian akibat formalin. Seperti yang
telah dijelaskan di atas, formalin sebenarnya bukan merupakan zat atau bahan
yang bisa digunakan pada makanan. Pelarangannya sudah jelas tercantum di
dalam peraturan kementrian kesehatan. Formalin tidak masuk ke dalam zat
additive untuk makanan seperti daftar yang sudah dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Jenis Makanan Yang Mengandung Formalin

Agar kita dapat lebih waspada terhadap makanan yang mungkin


mengandung formalin, ada baiknya kita mengetahui berbagai ciri yang
dapat ditemukan pada makanan yang mengandung bahan pengawet
berbahaya seperti formalin. Di bawah ini ciri – ciri makanan apabila
mengandung formalin:

 Makanan seperti tahu, jika mengandung formalin, teksturnya


keras.
 Tekstur lebih kenyal
 Makanan bisa bertahan 15 hari lebih
 Tidak mudah membusuk
 Bau yang sangat menusuk
 Pada mie, kandungan formalin membuat mie menjadi tidak
mudah menjadi lengket
 Warna makanan terlihat mengkilap dibandingkan jika makanan
tidak mengandung formalin

Jika menemukan ciri – ciri makanan pada makanan yang anda seperti
yang dijelaskan di atas, anda perlu mewaspadainya. Kemungkinan
besar makanan tersebut mengandung bahan pengawet seperti
formalin. Jika anda hendak membeli makanan seperi tahu atau mie
basah, anda harus lebih cermat lagi dalam memilih makanan. Jangan
tertipu dengan penampakan makanan dan jangka waktu kerusakan
makanan yang anda beli. Bahan makanan yang tidak berpengawet pada
dasarnya hanya akan bisa bertahan tidak kurang dari dua hari.
segeralah periksakan diri ke dokter jika anda mengalami gejala – gejala
terkena efek jangka pendek paparan formalin berlangsung dalam
kurung waktu beberapa hari. Hal ini bisa membahayakan bisa dibiarkan
dan tidak mendapatkan penanganan.

Tindakan Pencegahan Terhadap Tertelannya Formalin

Ada beberapa tindakan pertama yang dapat dilakukan ketika seseorang


terpapar formalin. Sangat penting diketahui agar tidak terjadi hal – hal yang
tida diinginkan.

 Pindahkan orang yang terpapar formalin ke tempat yang jauh dari


jangkauan paparan formalin
 Jika formalin mengenai kulit anda, segera ganti pakaian. Pakaian yang
anda pakai sebelumnya mungkin sudah menyerap formalin.
 Jika formalin tidak sengaja tertelan, anda bisa mendetosifikasi dengan
cara meminum susu.

Bahaya formalin pada makanan yang sangat mengerikan sebaiknya kita sikapi
agar tidak mudah terkontaminasi makanan yang mengandung formalin.
Makanan yang dicurigai mengandung formalin sebaiknya tidak dipilih lagi
walaupun harganya murah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebenarnya tak sulit mengidentifikasi bakso yang
mengandung boraks atau formalin.
Boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang
mirip dengan bakso sapi yang menggunakan daging sapi segar.
Sedangkan formalin digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri sehingga sering digunakan
sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet.
Dua senyawa kimia itu sering disalahgunakan sebagian oknum untuk memperpanjang umur bakso.
"Bakso mengandung formalin/boraks cenderung kenyal ketika digigit. Sedangkan bakso asli daging sapi
akan terasa garing ketika digigit," kata Robby W, Marketing Manager PT. Sumber Prima Anugrah Abadi
(Bakso Sumber Selera) dalam keterangan tertulis.
Di samping itu, ada ciri-ciri lain yang bisa mempermudah mengidentifikasi bakso yang mengandung
senyawa kimia tersebut.
Ciri bakso dengan boraks antara lain tekstur lebih kenyal, warna lebih putih, armoa kurang alami,
memantul bila dijatuhkan, dan tak lengket.
Lain halnya tanda bakso yang mengandung formalin antara lain tak mudah hancur, awet lebih tiga hari,
tak lengket, dan lalat enggan hinggap.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cara Mudah Deteksi Bakso Mengandung Boraks
dan Formalin, http://www.tribunnews.com/travel/2017/04/07/cara-mudah-deteksi-bakso-mengandung-
boraks-dan-formalin.
Penulis: Fajar Anjungroso
Ciri Bakso Yang Mengandung Borak dan Formalin
Salah satu yang membuat kita ngeri ketika membeli bakso adalah, banyaknya ulah pedagang
nakal ketika membuat bakso, salah satunya mencampurkan bahan kimia seperti borak dan
formalin ke olahan baksonya. Berikut, kami (Mie Ayam Mbot) berikan informasi tentang ciri-
ciri bakso yang mengandung borak dan formalin.
Berhati-hatilah ketika anda memilih membeli bakso untuk dimakan. Karena sekarang
sebagian besar penjual makanan daging bulat ini telah mencampur bahan kimia berbahaya
untuk kesehatan. Untuk itu kenali bakso yang terindikasi menggunakan bahan kimia
berbahaya. Bahan kimia berbahaya tersebut diantaranya adalah boraks dan formalin. Kedua
zat kimia ini dapat berbahaya bila masuk ke dalam tubuh kita.
Boraks adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet kayu, antiseptik kayu dan
pengontrol kecoa. Sedangkan formalin adalah bahan kimia yang digunakan sebagai
desinfektan, pembasmi serangga dan dalam industri tekstil serta kayu lapis. Kedua zat kimia
ini sering salah dimanfaatkan oleh para penjual bakso untuk mendapatkan kentungan yang
lebih.
Boraks dan formalin bila dikonsumsi manusia bisa menyebabkan gangguan pada susunan
syaraf, gangguan pencernaan, konvulsi, depresi, rambut rontok dan yang paling berbahaya
adalah bisa menyebabkan kanker. Untuk mengetahui bakso yang mengandung kedua bahan
berbahaya ini adalah dengan cara memperhatikan ciri fisik atau tampilan daging atau
“pentol”.
Berikut Ciri-Ciri Bakso Yang Mengandung Boraks Dan Formalin :
1. WarnaBakso yang mengandung boraks warnanya agak terang dan agak menyerupai karet,
agak kekuningan. Sedangkan yang tidak mengandung boraks warnanya cenderung gelap.
Namun cara ini memerlukan kejelian dalam melihatnya.
2. BauBau bakso yang tidak mengandung boraks tercium bau daging yang cukup kentara.
Sedangkan bakso boraks kurang tercium aroma dagingnya, malah lebih tercium aroma bahan
kimia.
3. Kekenyalan
Bakso boraks biasanya sangat kenyal seperti karet. Jika ditekan dengan karet sangat kenyal.
Saat ditken dengan jari kuat-kuat sangat keras dan tidak mudah pecah. Sedangkan bakso
yang tidak mengandung boraks empuk ditekan dan mudak retak dan terbelah jika ditekan
kuat-kuat dengan dua jari.
4. Daya pantul
Bakso boraks menjadi seperti karet, sehingga bila kita jatuhkan akan memantul seperti bola
karet. Bakso borak jika dijatuhkan akan memantul beberapa kali, sedangkan yang tidak ber
boraks hanya memantul lalu menggelinding.
5. Rasa
Bakso borak rasanya mengandung rasa sedikit pahit.
6. Serat bakso
Saat kita coba tekan keras keras dengan dua jari sampai terbelah, bakso yang tidak ber boraks
terlihat adanya serat-serat bakso. Bakso boraks cenderung sebaliknya.
 Jadi berhati-hatilah ketika membeli bakso, pastikan membeli bakso dari pedagang yang
bisa Anda percaya.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Anda mungkin juga menyukai