Anda di halaman 1dari 5

p-ISSN: 2598-1218 Volume 2 Nomor 1 Tahun 2019

e-ISSN: 2598-1226

PELATIHAN DETEKSI ADANYA FORMALIN, BORAKS, DAN


PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN SERTA
PENYULUHAN BAHAYANYA BAGI KESEHATAN MASYARAKAT
DESA MEURANDEH DAYAH KOTA LANGSA

Seprianto 1), Molani Paulina Hasibuan 1), Desy Irafadillah Effendi 2)


1)
Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Samudra
2)
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Samudra
seprianto_kimia@unsam.ac.id

DOI : 10.31604/jpm.v2i1.21-25

Abstract

This Community Service Program aims to train people to make simple tools that can
detect the presence of formalin and borax in food so that people are helped in choosing
safe food ingredients. The target partners of the training activities were mothers in
Meurandeh Dayah Village. Based on preliminary search, partners have not yet realized
the dangers of food containing prohibited additives such as formalin, borax and harmful
dyes to health. Partners also do not know the simple way to detect the presence of
formalin, borax, and forbidden dyes such as Rhodamine B in food. Therefore, the
activities carried out include socialization about the dangers of prohibited additives in
food and training to make simple tools to detect the presence of formalin and borax
using turmeric and toothpicks. The activity continued with the practice of detecting the
presence of prohibited additives in food using simple tools that have been made. This
activity contributes to improving the level of public health through the skills to choose
food that is safe for health.

Keywords: Training, Borax, Formalin, Harmful Dyes, Additives.

Abstrak

Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk melatih masyarakat


membuat alat sederhana yang dapat mendeteksi adanya formalin dan boraks dalam
makanan sehingga masyarakat terbantu dalam memilih bahan pangan yang aman. Mitra
sasaran kegiatan pelatihan adalah ibu-ibu di Desa Meurandeh Dayah. Berdasarkan
penelusuran awal, mitra belum menyadari bahaya makanan yang mengandung zat aditif
terlarang seperti formalin, boraks dan pewarna berbahaya terhadap kesehatan. Mitra
juga belum tahu sederhana untuk mendeteksi adanya formalin, boraks, dan pewarna
terlarang seperti Rhodamin B dalam makanan. Oleh karena itu, kegiatan yang
dilaksanakan meliputi sosialisasi tentang bahaya zat aditif terlarang dalam makanan dan
pelatihan membuat alat sederhana untuk mendeteksi adanya formalin dan boraks
menggunakan kunyit dan tusuk gigi. Kegiatan dilanjutkan dengan praktek mendeteksi
adanya zat aditif terlarang dalam makanan menggunakan peralatan yang telah dibuat.
Kegiatan ini berkontribusi dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat melalui
keterampilan memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan.

Kata kunci: Pelatihan, Boraks, Formalin, Pewarna Terlarang, Zat Aditif.


MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat│21
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 Tahun 2019 Hal 21-25

PENDAHULUAN masyarakat perlu hati-hati dalam


mengkonsumsi jenis-jenis makanan
Peran bahan tambahan pangan tersebut. Makanan tersebut sering dijual
khususnya bahan pengawet menjadi dilingkungan sekolah oleh penjaja
semakin penting sejalan dengan makanan, serta terjual bebas di
kemajuan teknologi produksi bahan masyarakat. Banyaknya produk-produk
tambahan pangan sintetis. Bahan pangan yang mengandung bahan
pengawet umumnya digunakan untuk berbahaya tercermin dari hasil
mengawetkan pangan yang sifatnya pengawasan Badan Pengawasan Obat
mudah rusak. Berdasarkan Peraturan dan Makanan (BPOM).
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kecamatan Langsa Lama
Nomor 33 Tahun 2012 tentang Bahan khususnya desa Meurandeh Dayah
Tambahan Pangan (BTP), jenis bahan merupakan pusat pendidikan di kota
tambahan pangan golongan pengawet Langsa. Banyak sekolah yang terdapat
yang dilarang penggunaannya dalam di kecamatan ini mulai dari tingkat
produk pangan antara lain adalah PAUD sampai dengan perguruan tinggi.
formalin dan asam borat. Formalin Bahkan kedua perguruan tinggi negeri
biasanya digunakan sebagai bahan di kota Langsa terdapat di desa
pengawet mayat dan pengawet hewan Meurandeh Dayah. Akses yang mudah
untuk penelitian. Formalin juga serta banyaknya peminat membuat para
berfungsi sebagai desinfektan, pedagang ramai-ramai mengunakan
antiseptik, antihidrolik serta bahan baku bahan tambahan pangan mulai dari yang
industri pembuatan lem plywood, resin alami hingga bahan kimia yang dilarang
dan tekstil (Saparinto dan Hidayati, penggunaannya seperti formalin,
2010). Sedangkan asam borat atau yang boraks, dan pewarna tekstil. Hal ini
ikenal dengan nama boraks dalam bertujuan untuk mencegah makanan
kesehariannya berfungsi sebagai menjadi rusak dan cepat basi serta
pembersih, fungisida, herbisida dan warnanya lebih menarik. Kualitas bahan
insektisida yang bersifat toksik pada pangan dan jajanan yang kurang baik
manusia (Eka, 2013). ini memperburuk dan menganggu
pewarna tekstil. Harga menjadi
asupan gizi sehingga menimbulkan
salah satu alasan oleh produsen untuk
beberapa penyakit.
menggunakan zat pewarna tekstil untuk Berdasarkan hasil wawancara
ditambahkan pada produk makanan dengan pihak mitra, permasalahan
mereka, dimana zat pewarna tekstil prioritas yang dihadapi mitra adalah:
relatif lebih murah dan biasanya bahaya dan penyakit yang dapat
warnanya lebih menarik dibanding ditimbulkan jika mengkonsumsi
dengan zat pewarna makanan. makanan yang mengandung formalin,
Rhodamin B dan methanil yellow boraks dan pewarna terlarang belum
bersifat karsinogenik sehingga dalam dikenali; alat sederhana untuk
penggunaan jangka panjang dapat mendeteksi adanya formalin, boraks dan
menyebabkan kanker dan tumor pada pewarna terlarang belum ada; dan
organ tubuh manusia Akhir-akhir ini keterampilan mendeteksi adanya
dengan banyak ditemukan produk- formalin, boraks, dan pewarna terlarang
produk pangan seperti tahu, bakso, mie dalam makanan secara sederhana belum
serta jajanan anak sekolah yang ada.
mengandung bahan-bahan kimia
berbahaya sehingga menyebabkan

2
Seprianto, dkk. Pelatihan Deteksi Adanya Formalin, Boraks, Dan Pewarna …

METODE PELAKSANAAN

Berdasarkan permasalahan
prioritas yang dihadapi mitra dan hasil
kesepakatn antara tim pengusul dengan
mitra maka ditawarkan solusi sebagai
berikut: penyuluhan bahaya formalin,
boraks, dan pewarna terlarang bagi
kesehatan; pelatihan membuat alat
sederhana pendeteksi adanya formalin,
boraks dan pewarna terlarang; pelatihan
teknik mendeteksi adanya formalin,
boraks dan pewarna berbahaya dalam
makanan. Tujuan kegiatan PKM ini
yaitu mencegah bahaya dan penyakit
yang ditimbulkan adanya bahan kimia Gambar 1: Bagan Prosedur Kerja
terlarang dalam makanan serta Realisasi Metode yang
menghasilkan alat sederhana pendeteksi Ditawarkan
adanya formalin, boraks dan pewarna
terlarang dalam bahan makanan. Rencana kegiatan PKM ini
Output kegiatan PKM terdiri terdiri atas tahap persiapan,
atas peralatan sederhana pendeteksi pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.
adanya bahan kimia terlarang dalam Pada tahap persiapan, tim pelaksana
makanan serta keterampilan mendeteksi berperan dalam pengadaan alat dan
adanya bahan kimia terlarang dalam bahan kegiatan dan sosialisasi kegiatan
makanan. Sementara outcome yang PKM yang akan dilaksanakan.
diharapakan adalah peningkatan taraf Sementara itu peran mitra dalam tahap
kesehatan masyarakat, peningkatan persiapan yaitu menyiapkan tempat
kesadaran masyarakat dalam memilih pertemuan dan menerima pengarahan
bahan pangan yang aman, dan dan sosialisasi rencana pelaksanaan
ketersediaan alat sederhana pendeteksi kegiatan PKM.
adanya bahan kimia terlarang. Sumber Pada tahap pelaksanaan, tim
daya mitra yang mendukung kegiatan pelaksana melakukan kegiatan:
ini terdiri atas ketersediaan bahan-bahan mengenalkan bahaya zat aditif terlarang
sederhana dan perlatan yang dibutuhkan dalam makanan; melatih membuat alat
serta ketersediaan tempat pertemuan sederhana pendeteksi formalin, boraks
untuk melakukan pelatihan dan dan pewarna sintetis terlarng; dan
penyuluhan. melatih cara mendeteksi adanya bahan
Prosedur kerja untuk aditif terlarang dalam makanan.
mendukung realisasi metode yang Sementara itu, peran mitra dalam tahap
ditawarkan kepada mitra dapat dilihat pelaksanaan kegiatan yaitu menyiapkan
pada Gambar 1. bahan makanan yang ingin diuji. Pada
tahap monitoring dan evaluasi terdiri
dari pengujian pemahaman mitra
mengenai kegiatan yang telah
dilaksanakan yang terdiri atas tes yang
berisi tentang pertanyaan-pertanyaan
terkait materi tentang formalin, boraks,

2
MARTABE : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 Tahun 2019 Hal 21-25

dan pewarna berbahaya dalam telah digiling dapat dilihat pada gambar
makanan. di bawah ini.

Gambar 2: Kegiatan Sosialisasi Gambar 4: Tusuk Gigi dengan


dan Penyuluhan Rendaman Kunyit
Bahaya Boraks, yang Dihaluskan
Formalin dan Pewarna
Tusuk gigi yang telah direndam
Terlarang dalam
dengan kunyit akan berwarna kuning
Makanan
seperti yang ditunjukkan pada gambar
di bawah ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendeteksian terhadap adanya
kandungan formalin dan boraks adalah
dengan cara menyediakan alat deteksi
sederhana yang terbuat dari tusuk gigi
dan kunyit. Kunyit baiknya di-blender
atau digiling terlebih dahulu agar dapat
direndam dengan tusuk gigi agar deteksi
yang dilakukan dapat maksimal.

Gambar 5: Tusuk Gigi Pendeteksi


Adanya Formalin dan
Boraks

Sampel produk seperti mie aceh,


ikan, bakso, dan saos yang diambil dari
pasar lokal sebelum dan sesudah
dilakukan pengujian terhadap
kandungan formalin, boraks, dan
Rhodamin B oleh masyarakat mitra
Gambar 3: Mitra Berlatih
dapat dilihat dari gambar berikut.
Membuat Alat
Sederhana Pendeteksi
Boraks dan Formalin

Gambar tusuk gigi yang telah


dicampur dengan rendaman kunyit yang

2
Seprianto, dkk. Pelatihan Deteksi Adanya Formalin, Boraks, Dan Pewarna …

KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan yang telah


dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pemahaman awal masyarakat mengenai
zat aditif terlarang dalam bahan
makanan seperti formalin, boraks, dan
pewarna berbahaya masih terbatas.
Namun, masyarakat sangat antusias
Gambar 6: Bahan-bahan dan dalam mengenal secara langsung jenis-
Sampel Uji yang jenis dan cara mendeteksi adanya zat
Digunakan aditif terlarang dalam bahan makanan
serta dampaknya terhadap kesehatan
Sampel bahan makanan seperti tubuh manusia. Masyarakat termotivasi
mie aceh, saos, bakso, dan ikan yang untuk berpartisipasi aktif membuat
biasanya mengandung bahan aditif sendiri alat sederhana pendeteksi
berbahaya akan diuji kandungannya. adanya formalin dan boraks dengan
Jika bahan makanan positif memanfaatkan bahan-bahan yang
mengandung formalin dan boraks maka mudah diperoleh di sekitar mereka yaitu
tusuk gigi yang telah dibaluri dengan kunyit dan tusuk gigi. Masyarakat
kunyit akan berubah warna menjadi mencoba sendiri mengenali makanan
orange atau merah bata, sedangkan yang mengandung boraks dan formalin
hasil negatif ditunjukkan oleh tusuk gigi menggunakan alat yang telah dibuat
yang masih berwarna kuning. sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

BPS Kota Langsa. 2017. Kecamatan


Langsa Lama dalam Angka 2017.
Katalog BPS: 1102001.1173011.
Cahyadi, W. (2009). Analisis dan Aspek
Kesehatan Bahan Tambahan
Gambar 7. Pendeteksian Adanya Pangan, Edisi Kedua. Jakarta:
Formalin dan Boraks Bumi Aksara.
di dalam Makanan Eka, R. (2013). Rahasia Mengetahui
Oleh Masyarakat Mitra Makanam Berbahaya. Jakarta:
Menggunakan Alat Titik Media Publisher.
yang Sudah Dibuat Saparinto, C. dan Hidayati, D. (2010).
Bahan Tambahan Pangan.
Sementara itu jika bahan Yogyakarta: Kanis
makanan mengandung Rhodamin B, Harahap, F.S. Atifah, Y. Dan Batubara,
maka warna makanan tersebut tidak M.S. (2017). Penyuluhan jajanan
menghilang dengan segera jika sehat, deteksi kandungan formalin
makanan tersebut dioleskan ke kulit. dan boraks. MARTABE: Jurnal
Makanan yang tidak mengandung Pengabdian Mayarakat Vol. 1
Rhodamin B warnanya akan No. 1, hal 12-16.
menghilang dengan segera jika
dioleskan ke kulit.

Anda mungkin juga menyukai