Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN IMUNOSEROLOGI

KEHAMILAN

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK I

NAMA : PUTRI REGITA KATILI (23201904)

REGINA SEPTIANI UMAR (2320191014)

LINA NURKHASANAH (2320191006)

WIDYA SEPTIANA MAUKE (2320191017)

MERLI BATITI ((2320191015)

KELAS : A

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN

UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum imunoserologi dengan judul Kehamilan yang disusun oleh


kelompok 1:
NAMA : PUTRI REGITA KATILI(23201904)

REGINA SEPTIANI UMAR (2320191014)

LINA NURKHASANAH (2320191006)

WIDYA SEPTIANA MAUKE (2320191017)

MERLI BATITI ((2320191015)

KELAS : A

PRODI : D- III ANALIS KESEHATAN

Pada hari ini tanggal bulan telah di periksa dan disetujui oleh asisten, maka
dengan ini dinyatakan diterima dan dapat mengikuti percobaan berikutnya

Gorontalo, Desember 2021

Penulis

Asisten I Asisten II

RUSDIN S.ST FAUZIA HASAN A.md.,Kes


LEMBAR ASISTENSI

NAMA : PUTRI REGITA KATILI (23201904)


REGINA SEPTIANI UMAR (2320191014)
LINA NURKHASANAH (2320191006)
WIDYA SEPTIANA MAUKE (2320191017)
MERLI BATITI ((2320191015)
KELAS :A
PROGRAM : D-III ANALIS KESEHATAN

PRAKTIKUM :IMUNOSEROLOGI

Hari/tanggal Koreksi Paraf


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan
yang berjudul “Kehamilan”
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini
nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada laporan ini kami mohon maaf .

Gorontalo, Desember 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan, persalinan, nifas dan neonates merupakan proses fisiologis namun

dalam prosesnya kemungkinan hal yang fisiologis tersebut akan menjadi patologis

bila tidak dilakukan suatu asuhan kebidanan yang berkesinambungan dan

berkualitas. Penanganan yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan komplikasi,

komplikasi tersebut dapatmeningkatkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

Kematian Bayi (AKB) (Manuaba, 2012).

Pencegahan komplikasi selama persalinan dan setelah bayi lahir akan

mengurangi kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir, penyesuaian ini

sangat penting dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.

Hal ini dikarenakan besar persalinan di Indonesia masih terjadi di tingkat

pelayanan kesehatan primer dengan penguasaan keterampilan dan pengetahuan

petugas kesehatan di fasilitas pelayanan tersebut masih belum memadai

(Prawirohardjo, 2009).

Kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,

migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi

(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil

konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010).


Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa

dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat

fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu

40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan

terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester satu berlangsung dalam 12 minggu,

trimester kedua berlangsung 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27),dan

trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Saifudin, 2009).

Usia di bawah 16 tahun atau di atas 35 tahun merupakan umur-umur yang

berisiko tinggi untuk hamil. kurun reproduksi sehat dikenal sebagai usia aman

untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun. Karena berdasarkan angka

kejadian, wanita hamil dengan usia kurang dari 20 tahun berpeluang lebih tinggi

untuk melahirkan bayi prematur atau mengalami retardasi pertumbuhan. Risiko

meningkat pada usia 35 tahun untuk terjadinya abortus spontan, pemisahan

prematur plasenta, IUGR (Walyani, 2015).

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya

hormon HCG di dalam urin.

C. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui

ada atau tidaknya hormon HCG di dalam urin.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

Kehamilan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan janin yang terjadi

di dalam uterus sejak terjadinya konsepsi sampai permulaan persalinan. Kehamilan

normal biasanya berlangsung 280 hari. Saat seorang wanita hamil terjadi beberapa

perubahan dalam dirinya sebagai bentuk penyesuaian tubuh terhadap proses

kehamilan (Jeepi, 2019).

Kehamilan juga merupakan suatu proses yang dialami oleh hampir semua

wanita. Jika sel telur bertemu dengan sperma maka akan terjadi pembuahan

sehingga dapat menyebabkan kehamilan. Pada kehamilan biasanya terjadi

perubahan pada seluruh tubuh, terutama oleh pengaruh hormone-hormon

somatotropin, estrogen dan progesterone (Agnes, 2013).

Pada bagian besar perempuan, ovulasi siklis spontan dengan interval 25-35

hari terjadi terus-menerus selama hampir 40 tahun antara menarche dan

monopause. Tanpa penggunaan kontrasepsi, seorang perempuan memiliki 400

kesempatan untuk hamil, yang dapat terjadi bila melakukan hubungan seksual

kapanpun dalam 1.200 hari, yaitu hari saat ovulasi dan dua hari sebelumnya.

Proses terjadinya kehamilan dijelaskan sebagai berikut. Seorang wanita pada

setiap bulannya melepaskan satu atau dua sel telur dari indung telur yang

ditangkap oleh frimbiae kemudian masuk kedalam saluran telur. Ketika terjadi
persetubuhan antara perempuan dan laki-laki, cairan semen (sperma) masuk ke

dalam vagina sehingga (28-30 hari). Konsepsi bisa saja terjadi diluar hari-hari

tersebut, tetapi hal ini tergolong tidak lazim (Juliana,dkk, 2019).

Menurut Juliana dkk, (2019). Sel telur yang telah dibuahi itu membutuhkan

waktu tujuh hari untuk bergerak turun dari saluran telur (falopi) menuju rahim.

Kemudian sel telur akan melekatkan diri pada dinding rahim (endrometrium)

sampai menembus aliran darah anda melalui tonjolan-tonjolan yang sangat kecil

(chorionic villi). Tonjolan-tonjolan ini kemudian melepaskan hormon HCG

(human chorionic gonadotrophin) ke dalam aliran darah anda untuk

mempersiapkan tubuh anda menyambut kehamilan. Selama proses kehamilan,

kehamilan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu trimester ke-1 (usia kehamilan 1-3

bulan), trimester ke-2 (usia kehamilan 4-6 bulan), dan trimester ke-3 (usia

kehamilan 7-9 bulan).

B. Definisi HCG

HCG (Human Chorionic Gonadotropin) merupakan suatu hormon yang

dihasilkan oleh jaringan plasenta yang masih muda dan dikeluarkan lewat urin.

Hormon ini juga dihasilkan bila terdapat proliferasi yang abnormal dari jaringan

epitel korion seperti molahidatidosa atau suatu choriocarsinoma. Kehamilan akan

ditandai dengan meningkatnya kadar HCG dalam urin pada trimester I, HCG

disekresikan 7 hari setelah ovulasi. Pemeriksaan HCG dengan metode

immukromatografi merupakan cara yang paling efektif untuk medeteksi kehamilan

dini. (Agnes dkk, 2013).


Kadar HCG berubah secara dramatis selama trimester pertama. Hormon ini

mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas

(plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu

(sampai sekitar 100.000 IU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar

1000 IU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000

IU/ml). Deteksi HCG pada urin dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan

adanya kehamilan. Kadar hormon HCG, berubah selama kehamilan trimester

pertama. Hormon ini adalah yang pertama kali dapat terdeteksi setelah terjadinya

pembuahan, tetapi hanya melalui test darah. Setelah itu antara hari ke 12-14,

hormon ini dapat dideteksi dengan test urine. Kadar HCG akan berlipat ganda

kurang lebih 72 jam, mulai dari minggu pertama sampai ke-12 kehamilan, lalu

akan cenderung menurun setelah itu (Sofiah. 2016).

Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang waita hamil

yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dank arena pertumbuhan

jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi Choriales ini

berdampak pada meningkatnya produksi progesterone oleh indung telur sehingga

menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat

hingga sekitar hari ke-70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon

kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh

diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. Hormone ini

merupakan indikator yang dideteksi oleh alat test kehamilan yang melalui air seni.

Jika alat test kehamilan mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon HCG dalam
urin, maka alat test kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan

atau hasil test positif. Dampak kadar HCG yang tinggi dalam darah menyebabkan

mual-muntah (Morning Sickness). (Wulandari, 2013).

C. Pembentukan HCG (Human Chorionik Gonadotrofin).

Pembentukan HCG maksimal pada 60-90 hari, kemudian turun ke kadar

rendah yang menetap selama kehamilan. Kadar HCG yang terus menerus rendah

berkaitan dengan gangguan perkembangan plasenta atau kehamilan. Kadar HCG

memiliki struktur yang sangat mirip dengan yang bekerja pada reseptor LH

sehingga usia korpus luteum memanjang (Fransiska, 2019).

HCG mula-mula diproduksi oleh sel lapisan luar blastokista. Sel ini

berdiperensiasi menjadi sel trofoblash, sinsitiotrofoblash, yang berkembang dari

trofoblsh, terus menghasilkan hcg disekresikan dapat dideteksi disekresi vagina

sebul inflantasi (Fransiska, 2019).

D. Faktor Penyebab HCG Meningkat

Kondisi meningkatnya hormon HCG ini yang memberikan efek morning

sickness pada ibu hamil yang sering ditandai dengan timbulnya rasa mual dan

muntah. Setelah melahirkan kondisi hormon HCG ini akan kembali normal. Selain

pada ibu hamil, ternyata wanita yang tidak sedang hamil pun dapat mengalami

peningkatan hormon HCG. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan (Roitt, 2008)

Menurut Roitt, (2008). Ada Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya

peningkatan hormon tubuh selain pada wanita hamil yaitu:


1. Penggunaan Obat Kesuburan

Obat kesuburan memang dapat dikonsumsi oleh wanita yang mengalami

masalah pada kesuburannya dengan tujuan mengatasi masalah tersebut dan

mendapatkan keturunan. Akan tetapi, obat kesuburan dapat meningkatkan

hormon HCG daam tubuh. Jika ingin meningkatkan kesuburan maka lebih baik

menggunakan bahan alami yang aman dan justru menyehatkan.

2. Penggunaan Obat Parkinson

Penggunaan obat Parkinson ternyata dapat menimbulkan efek samping

berupa peningkatan kadar HCG dalam tubuh. Oleh karena itu justru disarankan

jika masih ada obat atau alternative lain sebaiknya lebih diutamakan

dibandingkan dengan langsung mengonsumsi obat Parkinson.

3. Penggunaan Obat Diuretik

Penggunaan obat diuretik juga dapat menyebabkan efek samping tingkat

HCG dalam tubuh menjadi meningkat. Obat diuretik merupakan golongan obat-

obat yang dapat meningkatkan laju aliran urin pada tubuh. Obat ini bekerja

dengan mempercepat pembentukan urin di dalam tubuh.

4. Kanker Uterus

Adanya kanker uterus dalam tubuh dapat menyebabkan kadar HCG tubuh

meningkat. Kanker uterus merupakan kanker yang terdapat pada lapisan dalam

rahim. Hal ini sangat membahayakan kesehatan rahim serta kesehatan tubuh
khususnya kesehatan wanita. Kanker uterus mempunyai resiko tinggi bagi

kesehatan yaitu mempengaruhi reproduksi wanita bahkan dapat menyebabkan

resiko kematian.

E. Metode Pemeriksaan Imunologi HCG

Prinsip test imunologi ini adalah berdasarkan terjadinya reaksi imunologis

kimiawi antara hormon HCG dalam urin dengan antibody (anti HCG). Suspensi

lateks mengandung antibody monoclonal anti HCG dengan natrium azida sebagai

pengawet sebagai anti HCG dan hormon HCG yang terkandung dalam urin

sebagai antigen. Ketika anti HCG (antibody) bertemu dengan antigen (hormone

HCG) maka terbentuklah kompleks imun (Sofiah, 2016).

Menurut Rosdiana Mus (2015) : Untuk mengetahui kehamilan dapat

dilakukan beberapa tes berikut :

1. Metode Immunokromatografi

Metode Immunokromatografi dengan menggunakan sampel berupa urin.

Mekanisme kerja tes kehamilan ini melalui air seni (urin) adalah adanya ikatan

antibody – antigen, dimana antigennya adalah protein hormon β HCG dan

sebagai antibody adalah antibody yang dihasilkan dari binatang yang disuntik

dengan hormon β HCG

2. Test Lateks Aglutination Inhibition (LAI)

Tes ini mudah dilakukan dan hasil diperoleh dalam dua menit. Tes ini

akurat 4-10 hari setelah terlambat haid. Contoh tes tipe ini adalah Preparat

Gravidex, pregnosticon, dan UCG β.


3. Tes Hemagglutination Inhibition (HAI)

Tes ini lebih sensitive dari pada tes LAI, tetapi Neocept yang memerlukan

satu sampai dua jam sampai hasil diperoleh. Akan tetapi neocept yang member

hasil yang akurat sebelum atau pada haid terlambat, semua test HAI akurat

sekitar 4 hari sesudah terlambat haid.

4. Radioreceptor Assay

Tes ini adalah salah satu kategori terbaru tes kehamilan. Tes serum 1 jam

ini memerlukan peralatan yang cukup canggih. Assay radioreceptor biasanya

akurat pada saat haid terlambat (14 hari setelah konsepsi). Biocept G adalah

contoh tes tipe ini.

5. Enzim Immunoassay

Tes ini memakai kompleks anti-HCG monoclonal dan enzim. Perubahan

warna membuat hasil mudah dibaca. Tes baru ini member harapan di masa

depan. Confidot adalah tes kehamilan essay immunoenzimatik yang dikerjakan

dirumah.
BAB III

METODE KERJA

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu

Praktikum Imunoserologi tentang Pemeriksaan kehamilan yang

dilaksanakan pada hari Senin 29 - November-2021 pada pukul 14.00 – 15. 00

wita.

2. Tempat

Praktikum Imunoserologi tentang Pemeriksaan kehamilan dilaksanakan di

Laboratorium Mikrobiologi Universitas Bina Mandiri Gorontalo

B. Alat Dan Bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum pemeriksaan kehamilan

yaitu strip HCG

2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum pemeriksaan kehamilan

adalah urin

C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pemeriksaan jamur pada kuku yaitu :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Buka strip kemasan secara hati-hati

3. Sampel keluarkan strip dari krmasan

4. Celupkan strip pregnancy sampai batas tanda urin


5. Lakukan Baca hasil dengan melihat adanya garis merah muda pada area / line

Pembacaan (Line test dan Line control)

D. Interprestasi Hasil

Positif (+) terdapat dua garis (Line test dan line control)

Negatif (-) terdapat 1 garis (Line control)


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Tabel Hasil

Identitas pasien Gambar Hasil

Ny Negatif (-)

B. Pembahasan

Uji kehamilan yang paling sering ditemui adalah dengan pemeriksaan urin.

Kadar minimal beta hCG dalam urin untuk menghasilkan hasil yang positif

berkisar antara 20-100 mlU/mL (meskipun pada test pack mengatakan mempunyai

batas minimal 5 mlU/mL). Padahal, sampai 5 minggu dari hari pertama menstruasi

terakhir, kadar beta hCG dalam urin kadang masih dibawah 20 mlU/mL (meskipun

pada beberapa wanita 4 minggu setelah hari pertama menstruari terakhir sudah

lebih dari ratusan mlU/mL).

Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah sejenis Glikoprotein yang

dihasilkan oleh plasenta dalam kehamilan.Namun selama plasenta belum

terbentuk, hormon ini dihasilkan sel-sel fungsi tropoblas. Setelah umur kehamilan

memasuki 12-13 minggu, hormon HCG ini dihasilkan oleh plasenta.


Di dalam tubuh, hormon ini bersifat mempertahankan korpus luteum, yakni

jaringan di ovarium yang menghasilkan progesteron. Hormon progesteron ini

berfungsi untuk memelihara atau mempertahankan proses kehamilan, sedangkan

korpus luteum ini ditunjang keberadaannya oleh HCG.

Jumlah kadar HCG yang ideal bisa berubah atau berbeda-beda tergantung

pada usia kehamilan. Kadar HCG yang ideal adalah tidak terlalu rendah, maupun

tidak terlalu tinggi. Jumlah hormon HCG tidak ditentukan oleh umur si ibu, jadi

yang benar-benar mempengaruhi jumlah kadar HCG adalah usia kehamilan

Hormon ini juga dihasilkan bila terdapat proliferasi yang abnormaldari jaringan

epitel korion seperti molahidatidosa atau suatu chorio carsinoma.Kehamilan akan

ditandai dengan meningkatnya kadar HCG dalam urin padatrimester I, HCG

disekresikan 7 hari setelah ovulasi.

Menurut Harti (2013), apabila stick planotest dimasukkan dalam urine, maka

urine akan meresap secara kapiler, sehingga terjadi ikatan antara urine yang

mengandung anti HCG pada test line (T) dan control line (C) akibatnya akan

timbul garis warna merah pada test line (T) dan control line (C), garis warna

merah ini menunjukkan hasil yang positif. Dan apabila garis warna merah tidak

tampak pada test line (T) atau hanya terdapat pada control line (C) menunjukkan

hasil test yang negative, karena tidak terjadi reaksi antara monoklonal HCG

lengkap dengan anti HCG. Garis warna merah yang terjadi pada test line (T) dapat

terjadi karena pada test telah disensitisasi Ag dan konjugat ditambah urine

sehingga kromogen berikatan dengan Ab maka akan terbentuk reaksi garis warna

merah. Konjugat berisi Ab yang ditempeli enzyme jika kromogen bereaksi dengan
enzyme (peroksidase), maka warna tereduksi sehingga tidak terbentuk warna

merah tetapi apabila warna teroksidasi akan terbentuk warna merah pada test line

(T). Pada pemeriksaan kehamilan meng- gunakan dapat menggunakan sampel urin

karena pengambilan sampel mudah, praktis, dan hanya memerlukan tempat

penampung urin saja.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu kehamilan adalah proses

pertumbuhan dan perkembangan janin yang terjadi di dalam uterus sejak

terjadinya konsepsi sampai permulaan persalinan. Kehamilan normal biasanya

berlangsung 280 hari. Positif (+) terdapat dua garis (Line test dan line control)

Negatif (-) terdapat 1 garis (Line control), dan pada praktikum kali ini didapatkan

hasil negative (-)

B. Saran

Adapun saran yang dapat berikanoleh praktikan untuk kampus agar bisa

melengkapi alat-alat dan bahan-bahan yang berada dilabolatorium, karena pada

saat melakukan pratikum masih banyak kekurangan alat dan bahan hal ini

bertujuan untuk memperlancar praktikum dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Agnes, dkk (2013). Pemeriksaan HCG (Human Chorionic Gonadotropin) Untuk


Deteksi Kehamilan Dini Secara Immunocromatografi. Jurnal KesMaDaSka
– Januari 2013.

Fransiska P. 2019. Pemeriksaan HCG. Program Studi D3 Analis Kesehatan. STIKES


Bina Mandiri Gorontalo.

Jeepi, N. (2019). Pengantar Asuhan Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Juliana dkk. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Berkesinambungan (Continuity of


Care). Jakarta: CV. Trans Info Media.

Manuaba, I.B.G, dkk.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Roiit I M. 2008. Imunologi Essential Immunology Edisi 8. Jakarta : Widya Medika.

Rosdiana, mus. 2015. Fisiologi Manusia Pemeriksaan Kehamilan. Biologi Medik.


Fakultas Biologi. Universitas Nasiomal Jakarta.

Saifuddin, A. B. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Sofiah pipih. 2016. Gambaran Hasil Pemeriksaan HCG Dengan Metode


Immunokromatografi Menggunakan Berbagai Merek. Program Studi D3
Analis Kesehatan. STIKES Muhammadiyah Ciamis.

Walyani, E.S. 2015. Asuhan kebidanan masa nifas dan menyusui. Yogyakarta: PN.
2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: PB
Wulandari. 2013. Penetapan HCG Dengan Teknik Immunokromatografi. Fakultas
Biologi. Universitas Jendral Soedirman.

Anda mungkin juga menyukai