Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Tabel Hasil

Berdasarkan praktikum uji widal menggunakan metode tabung

yang dilakukan pada tanggal 29 November 2021 diperoleh hasil sebagai

berikut :

Identifikasi Pasien Gambar Hasil

O : 1/640

Nama : Suciyanti

Umur : 21th

JK : Perempuan

H : 1/640

AH : 1/640

BH :1/640
Metode slide
O : 1/80

4.2 Pembahasan

Demam tifoid (Typhus abdominalis) adalah penyakit infeksi akutyang

disebabkan oleh Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A, B, atau C,

yang masuk kedalam tubuh melalui makanan dan minuman yang tercemar.

Untuk pemeriksaan demam tifoid ialah uji serologi widal slide dan tabung test

dengan menggunakan sampel serum.

Pemeriksaan widal adalah suatu pemeriksaan serologi yang berarti

bahwa seseorang pernah terinfeksi kuman Salmonella tipe tertentu. Untuk

menentukan seseorang menderita demam  tifoid atau bukan, tetap harus

didasarkan atas gejala-gejala yang sesuai dengan penyakit tifus. Uji widal

hanya dapat dikatakan sebagai penunjang diagnose jika seseorang tanpa

gejala dengan uji widal positif tidak dapat dikatakan menderita tifus.Tes

Widal merupakan tes aglutinasi yang digunakan dalam diagnosis serologi

penyakit demam typhoid. Tes Widal mengukur level aglutinasi antibodi

terhadap antigen O (somatic) dan antigen H (flagellar). Uji reaksi Widal

menggunakan suspensi bakteri S.typhi dan S. paratyphi dengan perlakuan


antigen H dan O. Antigen ini dikerjakan untuk mendeteksi antibodi yang

sesuai pada serum pasien yang diduga menderita demam typhoid. Antibodi

IgM somatik O menunjukksn awal dan merepresentasikan respon serologi

awal pada penderita demam thypoid akut, dimana antibodi IgG flagela H

biasanya berkembang lebih lambat tetapi tetap memanjang.

Uji Widal metode tabung merupakan metode konvensional, dengan

tingkat ketelitian lebih baik dari metode slide. Metode tabung juga memilki

kekurangan yakni membutuhkan waktu inkubasi semalam, dan peralatan yang

digunakan cukup banyak, sehingga dianggap kurang praktis.Prinsip uji widal

adalah serum pasien dengan pengenceran berbeda-beda ditambah antigen

dalam jumlah sama. Jika serum terdapat anatibodi maka akan terjadi

aglutinasi. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan aglutinasi

menunjukkan titer antibodi dalam serum.

Uji widal metode tabung adalah metode pemeriksaan widal yang

mereaksikan antara antibodi dengan antigen dalam serum penderita yang

telah mengalami pengenceran berbeda-beda terhadap antigen sehingga terjadi

aglutinasi dengan menggunakan tabung untuk mengetahui titer antibodi.

Uji ini didasarkan pada reaksi aglutinasi antara antigen dalam reagen

terhadap antibody pada serum penderita demam typoid. Reaksi aglutinasi ini

didasarkan pada kenaikan titer, dimana titer awal atau yang biasa disebut

aglutinasi awal yaitu 1/80 yaitu 40ul reagen + 20ul serum penderita. Apabila

terjadi aglutinasi (+) maka dapat dianjutkan dengan pemeriksaan titer

berikutnya yaitu 1/160 yaitu 40ul reagen + 10ul serum penderita, apabila
diperoleh hasil positif, dilanjutkan lagi pada titer berikutnya yaitu 1/320 yatu

40ul reagen +5ul serum penderita, ini adalah titer tertinggi. Apabila telah

mencapai titer 1/320 maka dapat di fonis menderita demam tifoid. Namun

apabila baru mencapai titer 1/80, untuk pasien yang pernah menderita demam

typoid maka ini merupakan titer normal, tetapi untuk pasien yang belum

pernah mengalami  demam typoid maka perlu dilakukan pemerikasaan

berikutnya pada 5-7 hari, untuk melihat apakah ada peningkatan titer atau

tidak. Untuk titer 1/160, untuk pasien yang pernah mengalami demam tifoid

maka perlu dilakukan pemeriksaan dalam jangka waktu 5-7 hari untuk

meluhat kenaikan titernya, namun untuk pasien yang belum pernah

mengalami demam typoid maka sudah dapat dikatakan (+) typoid. Lalu

berlanjut pada titer 1/320.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil yaitu

pada titer O terdapat aglutinasi pada tabung 1-6, dan pada titer H, AH, dan

BH terdapat aglutinasi pada tabung 1-6. Hal ini adanya reaksi antara antigen

dengan antibody sehingga terjadinya gumpalan atau aglutinasi.

Interpretasi dari uji widal ini harus memperhatikan beberapa faktor

antara lain sensitivitas, spesifitas, stadium penyakit; faktor penderita seperti

status imunitas dan status gizi yang dapat mempengaruhi pembentukan

antibodi, saat pengambilan specimen, gambaran imunologis dari masyarakat

setempat (daerah endemis atau non endemis), faktor antigen, teknik serta

reagen yang digunakan.


Metode slide atau Slide Aglutination Test telah menjadi salah satu

sarana prasarana penunjang diasgnosa demam tifoid seperti halnya metode

tabung. Pemeriksaan widal slide lebih mudah dibaca oleh karena

menggunakan pertikel Lateks yang berwarna. Namun dua kali lebih mahal

harganya. Antigen yang dipakai untuk pemeriksaan widal lempeng yang

impor berasal dari strain atau phage tipe diluar daerah endemis, maka

sensitifitasnya dan terutama spesifisitasnya kurang baik bila dibandingkan

dengan metode slide lokal yang menggunakan lima phage-types Salmonela

typhi yang prevalen diindonesia sebagai antigen disiapkan alat dan bahan.

Dipipet serum masing-masing, 10μl kedalam tiap lingjaran yang telah ditetesi

serum, maka pengencerannya adalah 1:80, 1:160, 1:320. Campur reagen

widal dan serum hingga homogen dengan menggunakan batang pengaduk

yang tersedia didalam kotak reagen. Kemudian baca hasil dalam waktu >1

menit.

Pemeriksaan Widal slide menggunakan serum pada Suspek demam

tifoid. Reaksi Widal positif berarti serum orang tersebut mempunyai antibodi

terhadap Salmonella typhi maupun Salmonella paratyphi. Reaksi Widal

negatif artinya tidak memiliki antibodi terhadap Salmonella typhi maupun

Salmonella paratyphi.

Pemeriksaan Widal merupakan pemeriksaan aglutinasi yang

menggunakan suspensi bakteri Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi

sebagai antigen untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap kedua bakteri

Salmonella tersebut dalam serum penderita tersangka demam tifoid yaitu


aglutinin O, H, AH dan BH. Semakin tinggi titer aglutinin maka

kemungkinan infeksi bakteri Salmonella makin tinggi.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan diperoleh hasil aglutinasi

pada tabung 1-6 yang direaksikan dengan titer O, dan terjadi aglutinasi pada

tabung 1-6 yang direaksikan dengan titer H, AH, BH. Maka hasil yang

diperoleh pada titer widal O yaitu 1/640 dan pada titer H, AH, BH yaitu

1/640.

5.2 Saran

Untuk mendiagnosis demam tifoid dengan menggunakan pemeriksaan widal,

sebaiknya dilakukan pemeriksaan widal dua kali dengan selang waktu > 5

hari untuk melihat kenaikan titer 4X dan untuk pengambilan sampel untuk

pemeriksaan harus adekuat dengan memperhatikan waktu pengambilan

sampel berdasarkan patogenesis penyakit.

Anda mungkin juga menyukai