Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN IMUNOSEROLOGI

WIDAL

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK I

NAMA : PUTRI REGITA KATILI (23201904)

REGINA SEPTIANI UMAR (2320191014)

LINA NURKHASANAH (2320191006)

WIDYA SEPTIANA MAUKE (2320191017)

MERLI BATITI ((2320191015)

KELAS : A

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN

UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum imunoserologi dengan judul widal yang disusun oleh kelompok 1:

NAMA : PUTRI REGITA KATILI(23201904)

REGINA SEPTIANI UMAR (2320191014)

LINA NURKHASANAH (2320191006)

WIDYA SEPTIANA MAUKE (2320191017)

MERLI BATITI ((2320191015)

KELAS : A

PRODI : D- III ANALIS KESEHATAN

Pada hari ini tanggal bulan telah di periksa dan disetujui oleh asisten, maka
dengan ini dinyatakan diterima dan dapat mengikuti percobaan berikutnya

Gorontalo, Desember 2021

Penulis

Asisten I Asisten II

RUSDIN S.ST FAUZIA HASAN A.md.,Kes


LEMBAR ASISTENSI

NAMA : PUTRI REGITA KATILI (23201904)

REGINA SEPTIANI UMAR (2320191014)

LINA NURKHASANAH (2320191006)

WIDYA SEPTIANA MAUKE (2320191017)

MERLI BATITI ((2320191015)

KELAS :A

PROGRAM : D-III ANALIS KESEHATAN

PRAKTIKUM :IMUNOSEROLOGI

Hari/tanggal Koreksi Paraf


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan
yang berjudul “Widal”
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini
nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada laporan ini kami mohon maaf .

Gorontalo, Desember 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Uji widal (widal test) adalah salah satu metode yang memanfaatkan imunologi

untuk membantu diagnosis demam tifoid, dengan reaksi aglutinasi antigen dan

antibodi. Hasilnya dinyatakan dalam positif dan negative yang menandakan

adanya titer yang terbentuk sesuai antigen dalam serum dengan antibodi pada

reagen yang bereaksi secara aglutinasi (Sri Dinaca . 2018)

Uji widal merupakan uji aglutinasi yang menggunakan suspensi bakteri

Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi sebagai antigen untuk mendeteksi

terhadap antibodi Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi di dalam serum

penderita. Dimana sampel yang digunakan pada uji typoid adalah serum darah

Widal adalah tes yang mengggunakan antigen Salmonella jenis O (somatic) dan H

(Flagella) untuk menentukan tinggi rendahnya titer antibodi pada penderita

infeksi tifus akan meningkat pada minggu II. Titer antibodi O, akan menurun

pada beberapa bulan, dan titer antibodi H akan menetap sampai beberapa tahun (2

tahun). Titer antibodi O meningkat segera setelah demam, menunjukan adanya

infeksi Salmonella strain O, demikian juga untuk serum H (Sri Dinaca . 2018)

Uji Widal dapat pula dilakukan dengan menggunakan metode tabung dan

metode slide. Uji Widal metode slide dapat dikerjakan lebih cepat dibandingkan

dengan metode tabung, tetapi ketepatan dan spesifitas metode tabung lebih baik

dari metode slide .Metode Widal juga memiliki keterbatasan dengan adanya hasil
positif palsu dan negatif palsu, selain itu memiliki spesifitas yang agak rendah ,

Pada metode slide adanya hasil positif palsu dan negatif palsu dapat pula

dipengaruhi karena pada saat melakukan pemipetan kadang kala cara memipet

serum dan reagenya tidak tepat selain itu, pemeriksaan serologi widal tergantung

pada waktu pengambilan spesimen dan kenaikan titer 1 2 aglutinin terhadap

antigen. Kenaikan titer antibodi tes serologi widal pada umumnya paling baik

pada minggu ke dua dan ketiga, yaitu 95,7%, sedangkan kenaikan titer pada

minggu pertama adalah hanya 85,7%. Pemeriksaan tes serologi widal menentukan

dua kali pengambilan spesimen, yaitu pada masa akut dan masa konvalesen

dengan interval waktu 10-14 hari (Sri Dinaca . 2018)

Berdasarkan SOP (standar operasional prosedur) dalam pemeriksaan uji widal

untuk memipet atau mengukur besar sampel dalam pemeriksaan atau volume

sampel itu harus menggunakan mikropipet. Karena mikropipet ketelitiannya lebih

tinggi dalam mengukur besar sampel atau memipet besar sampel dibandingkan

dengan pipet tetes. Mikropipet juga mempunyai ukuran dalam pengambilan

sampel yaitu ukuran 20µl, 10µl dan 5µl sedangkan pipet tetes tidak mempunyai

ukuran dalam pengambilan sampel (Sri Dinaca . 2018)

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan pada praktikum ini yaitu untuk mengetahui kadar Ab terhadap

Ag tiap titer.
C. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui

kadar Ab terhadap Ag tiap titer.


DAFTAR PUSTAKA

Sri Dinaca . 2018. Gambaran Hasil Pemeriksaan Widal Metode Slide Menggunakan
Mikropipet Dan Pipet Tetes. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Analis Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai