Anda di halaman 1dari 13

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah swt, atas segala karunia yang diberikan sehingga sayadapat
memaparkan sebuah karya tulis, dimana karya tulis ini dapat dibaca, dipelajari,dan kita dapat
mengetahui berbagai dampak dari merkuri yang selama ini banyak di manfaatkan oleh pihak
penyalahgunaan bahan kimia tersebut sebagai bahan yang di layak digunakan oleh mabusia.
Dalam karya tulis ini disajikan dengan pola dan bahasa yang sistematis. Dengan secara
rinci dan mudah dipahami oleh para pembaca. Pokok-pokok bahasan yang saya paparkan sudah
menjadi ringkasan materi. Saya juga menyajikan tentang manfaat dan bahaya merkuri bagi
kesehatan dan lingkungan.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran kepada para pembaca, agar dapat
lebih menyempurnakan karya tulis saya. Saya berharap semoga hasil dari karya tulis saya dapat
bermanfaat dan berguna bagi para pembaca.

i
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Merkuri diberi simbol HG berasal dari bahasa Yunani yang berarti cairan perak. Merkuri
merupakan unsur kimia pada tabel periodik dengan simbol Hg dan nomor atom 80. Unsur
golongan logam transisi ini berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur (bersama
cesium, fransium, galium, dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta mudah
menguap.
Beberapa sifat fisik dan kimia yang menarik dari logam tersebut adalah pada temperatur
kamar 25° celcius berwujud cair, titik bekunya relatif rendah -39° Celcius dan titik didih sekitar
357° Celcius, mudah menguap, mudah bercampur dengan logam-logam lain membentuk logam
campuran atau dalam dunia kimia biasa disebut amalgam/alooy.
Fakta mengenai bahaya merkuri telah terjadi di berbagai daerah, salah satu nya Indonesia. Di
mana sejak tahun 1996 Perairan Teluk Buyat di Provinsi Sulawesi Utara tempat pembuatan
tailing oleh PT Newmont telah tercemar logam merkuri yang sangat berbahaya bagi kesehatan
dan lingkungan, akibat dari tercemarnya perairan tersebut banyak masyarakat yang mengalami
gangguan pada kulit mereka.
Logam merkuri ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Jika
mengkonsumsi bahan yang sudah tercemar atau terkandung merkuri secara rutin maka akan
menimbulkan berbagai gejala bagi tubuh. Apa sajakah gejala – gejala tersebut?
Merkuri juga di manfaat kan sebagai bahan produk kesehatan dan kecantikan. Yang paling
terkenal adalah penyalahgunaan merkuri pada bahan kosmetik. Merkuri digunakan sebagai
bahan campuran bedak.

1
Hal ini sangat membahayakan bagi kesehatan kulit wanita khusus nya kulit wajah.
Bila dilihat dari banyaknya produk kesehatan dan kecantikan yang menggunakan bahan
merkuri, perlu adanya suatu penelitian yang intensif mengenai dampak merkuri bagi kesehatan
dan lingkungan. Hal ini sangat penting karena penggunaan merkuri dalam jangka panjang sangat
berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu, saya tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai bahan
karya tulis ilmiah dan mengetahui berbagai dampak dari merkuri.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Merkuri biasanya dimanfaatkan untuk apa saja?
2. Apa bahaya merkuri?
3. Apakah dampak merkuri bagi kesehatan dan lingkungan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui manfaat merkuri dan bahaya merkuri.
2. Untuk melatih kemampuan menulis saya.
3. Memberikan informasi kepada para pembaca tentang dampak merkuri.
4. Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat kita ambil dari karya tulis ilmiah ini adalah kita dapat mengetahui
berbagai manfaat dari merkuri, kita juga dapat mengetahui bahaya yang dapat di timbulkan
merkuri jika di gunakan dalam jangka yang lama tidak hanya itu dengan membaca karya ilmiah
ini kita juga dapt mengetahui berbagai efek dari merkuri.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Manfaat Merkuri
Manfaat logam merkuri saat ini telah mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dan
lingkungan. Dalam beberapa tahun ini, merkuri banyak digunakan dalam bidang kedokteran,
pertanian, dan industri.
Dalam bidang kedokteran, merkuri sudah digunakan sejak abad ke-15. Merkuri digunakan
untuk pengobatan penyakit kelamin (sifilis) dan ada juga yang digunakan sebagai pembersih
luka. Komponen merkuri organik digunakan sebagai obat diuretika sampai bertahun-tahun dan
juga digunakan sebagai bahan untuk kosmetik.
Dalam bidang pertanian, merkuri digunakan untuk membunuh jamur dan baik digunakan
sebagai pengawet produk hasil pertanian. Merkuri organik dapat digunakan sebagai bahan
pembunuh hama pada tanaman seperti buah apel, tomat, kentang, dan juga digunakan sebagai
pembasmi hama padi.
Dan dalam bidang industri terbanyak adalah pabrik alat-alat listrik yang menggunakan lampu-
lampu merkuri untuk penerangan jalan raya. Merkuri juga digunakan untuk pembuatan baterai,
karena baterai dengan bahan yang mengandung merkuri dapat tahan lama dan tahan terhadap
kelembapan yang tinggi.
Tidak hanya itu, merkuri juga digunakan untuk pembuatan klor alkali yang menghasilkan
klorin (Cl2), yang dimanfaatkan sebagai penjernih air dan pembasmi kuman oleh perusahaan air
di Indonesia. Merkuri juga digunakan untuk campuran cat yang digunakan untuk mengecat pada
daerah yang memiliki kelembapan tinggi sehingga dapat mencegah tumbuhnya jamur. Merkuri
yang digunakan dalam hal ini adalah bentuk merkuru organik Phenyl Merkuri Asetat (PMA).
3
2.2 Bahaya Merkuri
Banyak sekali bahaya yang dapat ditimbulkan oleh merkuri, yaitu antara lain:
2.2.1 Bahaya Merkuri Terhadap Ketidaksuburan Dan Kecacatan Bayi
Bahaya ketidaksuburan dikalangan wanita juga dikaitkan dengan pencemaran dalam jurnal
“Pediatrics” 1997, para ibu yang mengandung dan mempunyai kadar merkuri yang tinggi dalam
tulangnya berkemungkinan tinggi melahirkan bayi yang kecil atau mempunyai berat badan yang
ringan. Bayi yang kecil ini biasanya dikaitkan dengan kematian, taraf kesehatan yang rendah,
pertumbuhan yang tidak sempurna dan memiliki IQ yang rendah. Dan merkuri dapat masuk ke
tubuh bayi melalui air susu ibu.
Terdapat banyak penelitian menunjukkan bahaya kontaminasi merkuri kepada kesehatan
umum. Pada tahun 1950-an, pencemaran merkuri organik telah berlaku di Teluk Minamata,
Jepang. Ikan-ikan yang tercemar ini telah dimakan oleh wanita-wanita mengandung.
Kebanyakan bayi-bayi yang dilahirkan oleh wanita-wanita ini mengalami kerusakan saraf yang
parah dan disebut penyakit Tragedi Minamata.
Merkuri juga dilepaskan secara alami ke alam sekitar melalui kerak bumi dan lautan.
Hampir semua ikan yang dikonsumsi manusia mengandung bahan tersebut. Badan Pengawasan
Makanan Inggris (FSA) menyatakan bahwa ikan marlin dan hiu memiliki kadar raksa yang
sangat tinggi dari pada ikan tuna segar.
Oleh kerena itu, sangat dianjurkan bagi wanita mengandung, ibu yang menyusui, dan
mereka yang berkeinginan mendapatkan anak seharusnya membatasi mengkonsumsi ikan tuna
karena merkuri dalam ikan itu dapat mengakibatkan masalah kesehatan ibu dan bayi dalm
kandungan.

4
2.2.2 Bahaya Merkuri Terhadap Kesehatan
Jika merkuri banyak terkontaminasi dalam tubuh dapat berakibat fatal terhadap kesehatan
tubuh manusia, dan menimbulkan berbagai penyakit seperti dapat menyebabkan napas
memendek, rasa tegang dan panas di dada, serta peradangan paru jika terhirup secara langsung.
2.2.3 Bahaya Pemakaian Merkuri Pada Kosmetik
Berikut ini adalah bahaya pemakaian mercury pada kosmetik :
1. Dapat memperlambat pertumbuhan janin
2. Mengakibatkan keguguran (Kematian janin dan Mandul)
3. Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian dihentikan, flek itu
dapat / akan timbul lagi & bertambah parah (melebar).
4. Efek REBOUND yaitu memberikan respon berlawanan (KULIT AKAN MENJADI
GELAP/KUSAM SAAT PEMAKAIAN KOSMETIK DIHENTIKAN).
5. Bagi Wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang sangat parah (lebar).
6. Dapat mengakibatkan kanker kulit.
Unsur merkuri yang ada di kosmetik akan diserap melalui kulit, kemudian akan dialirkan
melalui darah keseluruh tubuh dan merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal yang berakibat
terjadinya GAGAL GINJAL. (BISA MENYEBABKAN KEMATIAN) Merkuri dalam krim pemutih
(yang mungkin tidak tercantum pada labelnya) dapat menimbulkan keracunan bila digunakan
untuk waktu lama.
2.3 Dampak Merkuri Bagi Kesehatan dan Lingkungan
Sebagian besar merkuri yang terdapat di alam ini dihasilkan oleh sisa industri dalam jumlah
± 10.000 ton setiap tahunnya. Penggunaan merkuri sangat luas dimana ± 3.000 jenis kegunaan
dalam industri pengolahan bahan-bahan kimia, proses pembuatan obat-obatan yang digunakan
oleh manusia serta sebagai bahan dasar pembuatan insektisida untuk pertanian (Christian, 1970).
5
Semua komponen merkuri baik dalam bentuk metil dan bentuk alkyl yang masuk ke
dalam tubuh manusia secara terus menerus akan menyebabkan kerusakan permanen pada otak,
hati, dan ginjal (Roger, 1984).Ion merkuri menyebabkan pengaruh toksik, karena terjadinya
proses presipitasi protein menghambat aktivitas enzim dan bertindak sebagai bahan yang korosif.
Merkuri juga terikat oleh gugus sulfhidril, fosforil, karboksil, amida, dan amina, dimana dalam
gugus tersebut merkuri dapat menghambat fungsi enzim.
Efek toksisitas merkuri pada manusia bergantung pada bentuk komposisi merkuri, jalan
masuknya ke dalam tubuh, dan lamanya berkembang. Contohnya adalah bentuk merkuri
(HgCl2). Hal ini disebabkan karena bentuk divalent lebih mudah larut dari pada bentuk
monovalen. Di samping itu, bentuk HgCl2 juga cepat dan mudah diabsorpsi sehingga daya
toksisitasnya lebih tinggi (Zul Alfian, 1987).
Bentuk organik seperti metal-merkuri, sekitar 90% diabsorpsi oleh dinding usus, hal ini
jauh lebih besar dari pada bentuk anorganik (HgCl2) yang hanya sekitar 10%. Akan tetapi,
bentuk merkuri anorganik ini kurang bersifat korosif dari pada bentuk organik. Bentuk organik
tersebut juga dapat menembus barrier darah dan plasenta sehingga dapat menimbulkan pengaruh
teratogenik dan gangguan saraf (Darmono,2001).
Diagnosis toksisitas Hg tidak dapat dilakukan dengan tes biokimiawi. Indikator toksisitas
Hg hanya dapat didiagnosis dengan analisis kadar Hg dalam darah atau urin dan rambut. Uap Hg
yang murni merupakan permasalahan toksikologi yang unik, karena elemen Hg ini mempunyai
dua sifat toksisitas yang sangat berbahaya pada manusia, antara lain :
1. Elemen Hg dapat menembus membran sel karena ia mempunyai sifat mudah
6
sekali larut dalam lapida, sehingga mudah sekali menembus barier darah otak yang akhirnya
terakumulasi di dalam otak.
2. Elemen Hg sangat mudah sekali teroksidasi untuk membentuk merkuri oksida (HgO) atau ion
merkuri (Hg2-). Toksisitas kronik dari kedua bentuk merkuri ini akan berpengaruh pada jenis
organ yang berbeda yaitu saraf (otak) dan ginjal.
Toksisitas uap merkuri melalui saluran pernapasan (inhalasi), biasanya menyerang sistem
saraf pusat, sedangkan toksisitas kronik yang ditimbulkannya dapat menyerang ginjal. Elemen
merkuri dan komponen alkil merkuri yang masuk ke dalam otak akan menyebabkan terjadinya
perubahan struktur protein dan sistem enzim, sehingga sinoptik dan transmisi neuromuskuler
diblok.
Komponen merkuri merupakan inhibitor enzim nonspesifik. Oleh sebab itu, sulit
ditentukan enzim mana yang dihambat. Membran sel adalah titik utama yang diserang selama
gugus sulfhidril yang dikandung dalam struktur membran sel. Sistem enzim Na-, K—Adenosin
Triposfat ase (ATP-ase) biasanya terlibat sehingga menyebabkan terjadinya gangguan pertukaran
ion intraseluler dan ekstraseluler.
Walaupun ginjal merupakan organ target dari toksisitas merkuri anorganik, namun
semua bentuk senyawa merkuri ternyata terkonsentrasi dalam ginjal pada derajat tertentu. Di
samping itu, komponen anorganik Hg dapat menyebabkan pengaruh toksik yang dominant. Obat
diuretika yang mengandung merkuridapat menghambat terjadinya respons sodium dalam tubulus
proksimalis ginjal dalam dosis nontoksis, sehingga menyebabkan banyak urin yang dikeluarkan.
Toksisitas merkuri pada manusia dibedakan menurut bentuk senyawa Hg, yaitu
anorganik dan organik. Keracunan anorganik Hg sudah dikenal sejak abad ke-

7
18 dan ke-19 dengan gejala tremor pada orang dewasa. Gejala tremor telah dikenal sejak abad
ke-18 yang disebut dengan “hatter’s shakes” (topi bergoyang), karena pada saat itu banyak
pekerja di pabrik topi dan wol menderita gejala tersebut. Gejala berlanjut dengan tremor pada
otot muka, yang kemudian merambat ke jari-jari dan tangan. Bila keracunan berlanjut, tremor
terjadi pada lidah, berbicara terbata-bata, berjalan terlihat kaku, dan hilang keseimbangan.
Perubahan pada hilangnya daya ingatan dapat juga terjadi pada toksisitas Hg dan keracunan
kronis akan menyebabkan kematian.
Selain toksisitas Hg anorganik, bentuk Hg organik juga menimbulkan toksisitas yang
sangat berbahaya. Kasus toksisitas metil merkuri pada orang, baik anak maupun dewasa,
diberitakan besar-besaran pasca Perang Dunia ke-2 di Jepang, yang disebut “Minamata Disease”
(Harada, 1978).
Tragedi yang dikenal dengan “Minamata Disease” (Penyakit Minamata), berdasarkan
penelitian ditemukan penduduk di sekitar kawasan tersebut memakan ikan yang berasal dari laut
sekitar Teluk Minamata yang mengandung merkuri yang berasal dari buangan sisa industri
plastic (pervaneh, 1977). Gejala keanehan mental dan cacat saraf mulai tampak terutama pada
anak-anak. Namun baru sekitar 25 tahun kemudian sejak gejala penyakit tersebut tampak
(ditemukan), pemerintah Jepang menghentikan pembuangan Hg. Untuk menghilangkan sisa-sisa
bahan pencemar dan melakukan rehabilitasi penduduk yang terkena dampak menahun (kronis),
negara ini telah membayar sangat mahal jauh melebihi keuntungan yang diperoleh dari hasil
pengoperasian perusahaan Chisso Corporation (Lasut, 2002).
Dalam kurung waktu tahun 1960-an dan 1970-an, beberapa kasus wabah toksisitas metil
merkuri banyak dilaporkan. Kasus terbesar terjadi di Irak pada

8
musim gugur dan musim dingin tahun 1971-1972. Hampir seluruh wilayah negeri Irak, lebih dari
6.500 orang, dibawa ke rumah sakit karena keracunan metil merkuri dan lebih dari 450 orang
penderita meninggal dunia. Wabah tersebut terjadi karena penduduk mengkonsumsi roti
produksi rumah tangga, padahal bahan baku roti tersebut berasal dari gandum yang diawetkan
dengan fungisida yang mengandung metil merkuri. Gandum tersebut diimpor Irak dari Meksiko
yang seharusnya digunakan untuk bibit. Walapun karung gandum sudah diberi label peringatan,
tetapi label tersebut tertulis dalam bahasa Spanyol tidak dimengerti oleh penduduk Irak. Apalagi
biji gandum tersebut telah dibubuhi zat pewarna merah yang merupakan indikator bahwa biji
gandum tersebut sudah diberi fungisida yang mengandung Hg. Sayangnya, pewarnaan biji
tersebut mudah sekali hilang bila tercuci air, sedangkan metil merkuri tidak dapat hilang.
Untuk menguji toksisitas biji tersebut petani memberikan pakan ternaknya dan kemudian
terlihat gejala keracunan pada ternak tersebut. Tetapi gejala timbul setelah beberapa minggu atau
bulan, sehingga wabah tersebut terlambat untuk dicegah.
Sistem saraf pusat adalah target organ dari toksisitas metil merkuri tersebut, sehingga
gejala yang terlihat erat hubungannya dengan kerusakan saraf pusat. Gejala yang timbul adalah
sebagai berikut :
a. Gangguan saraf sensoris : Paraesthesia, kepekaan menurun dan sulit mengerakkan jari tangan
dan kaki, penglihatan menyempit, daya pendengaran menurun, serta rasa nyeri pada lengan dan
paha.
b. Gangguan saraf motorik : lemah, sulit berdiri, mudah jatuh, ataksia, tremor, gerakan lambat,
dan sulit berbicara.

9
c. Gangguan lain : gangguan mental, sakit kepala, dan hipersalivasi.
Tremor pada otot merupakan gejala awal dari toksisitas merkuri tersebut. Tetapi derajat
berat atau ringannya toksisitas ini bergantung pada diet per harinya, lama mengkonsumsi, dan
umur dari penderita. Dengan demikian, semakin banyak dan semakin lama orang mengkonsumsi
makanan yang terkontaminasi metil merkuri per hari, maka semakin berat gejala terjadinya
penyakit karena toksisitas metil merkuri tersebut. Di samping itu, anak-anak lebih peka terhadap
toksisitas metil merkuri ini daripada orang dewasa.
Waktu paruh dari metil merkuri pada tubuh manusia sekitar 70 s.d. 90 hari, tetapi
eleminasi dari jaringan sangat lambat dan tidak teratur, sedangkan akumulasinya dapat dengan
mudah menimbulkan gejala toksisitas.
Konsentrasi Hg darah sekitar 10-20 mg% biasanya belum menimbulkan gejala toksisitas,
tetapi pada konsentrasi 50 sampai 100 mg% akan mulai menunjukkan gejala keracunan.
Merkuri merupakan logam yang sangat toksik terhadap organisme, dalam penggunaan
atau aktivitas tertentu merkuri akan disebarkan ke lingkungan baik berupa bahan pertanian, obat-
obatan, cat, kertas, pertambangan serta sisa buangan industri (Pryde, 1973). Semua bentuk
merkuri baik dalam bentuk unsur, gas maupun dalam bentuk garam merkuri organik adalah
beracun.
Di Indonesia sejak tahun 1996 perairan Teluk Buyat di Provinsi Sulawesi Utara telah
dijadikan tempat pembuangan tailing (limbah hasil tambang emas) oleh

10
PT. Newmont Minahasa Raya (PT. NMR). Efek dari aktivitas tersebut diduga bukan hanya
terjadi pada teluk itu sendiri tetapi pada daerah sekitarnya (Teluk Totok dan Kotabunan).
Kegiatan pertambangan seperti halnya PT. NMR merupakan pengambilan logam dari
sumbernya termasuk logam berat dalam pengambilan emas. Biji primer yang terbungkus oleh
mineral sulfida yang kaya akan logam-logam diekstrasi untuk memperoleh emas dan kemudian
sulfida tersebut dibuang ke alam (Ginting, 1999).
Dari beberapa kasus diatas dapat kita pahami bahwa merkuri jelas dapat memberikan manfaat
yang besar bagi manusia dan lingkungan. Tetapi pada waktu bersamaan merkuri juga dapat
menjadi malapetaka yang dapat mematikan manusia dan ekosistem lainnya, apabila tidak
dikontrol cara penggunaannya.
Untuk itulah para ahli kimia analitik seperti hartch dan Ott tahun 1968, Thompson dan
Thomerson tahun 1974, Chapman dan Dale, 1979, Varian, 1979, serta Zul Alfian, 1997, telah
menyarankan beberapa aksesori tambahan untuk menganalisis merkuri dengan metode
Spektrofometri Serapan Atom (SSA) yang digabungkan dengan aksesori bejana uap dingin
sehingga diperoleh tingkat sensitivitas (kepekaan) sampai batas part per billion (ppb). Dengan
demikian, diharapkan unsur merkuri dapat dideteksi sejak awal sehingga efek negatif dapat
dicegah.

12

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesi
mpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari rumusan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dalam bidang kedolteran maerkuri di manfaatkan untuk pengobatan penyakit kelamin sifilis.
2. Dalam bidang pertanian merkuri digunakan untuk membunuh jamur dan baik digunakan sebagai
pengawet produk hasil pertanian.
3. Dalam bidang industri merkuri digunakan sebagai pembuatan klor alkali yang menghasilkan
klorin (Cl2), yang dimanfaatkan sebagai penjernih air dan pembasmi kuman oleh perusahaan air.
4. Merkuri sangat berbahaya terhadap ketidaksuburan dan kecacatan bayi, kesehatan, dan merkuri
juga berbahay jika digunakan dalam kosmetik.
5. Merkuri dapat menyerang saraf-saraf sensorik dan motorik.
6. Merkuri juga dapat mengakibatkan gagal ginjal.
3.2 Sara
n
Setelah mengetahui pembahasan yang kita baca, maka kita dapat mengetahui
berbagai dampak negatif merkuri bagi kesehatan dan lingkungan. Untuk itu kita
sebaiknya lebih berhati – hati dalam mengkonsumsi bahan makanan yang sudah
tercemar merkuri,

13
khusus nya untuk daerah yang dekat dengan daerah pertambangan. Dan sebaiknya
bagi para wanita khususnya janganlah memakai produk kosmetik yang
mengandung merkuri karna itu sangat berbahaya bagi kesehatan kulit.
14
Daftar Pustaka
http://ilhamidrus.blogspot.com/2009/06/artikel-merkuri-manfaat-dan-efek.html. di akses tanggal
29 mei 2012.
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/08/merkuri-air-raksa.html. di akses tanggal 29 mei 2012.
http://www.ilmukesker.com/ mudah-mudahan bisa menambah wawasan kita. Di akses tanggal
30 mei 2012.
http://bahayamerkuri-pada-kesehatan-dan-kosmetik.html. Di akses tanggal 31 ei 2012.

15
Daftar Isi

Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
BAB 1 Pedahuluan......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat.............................................................................................................. 2
BAB 2 Pembahasan......................................................................................................... 3
2.1 Manfaat Merkuri................................................................................................ 3
2.2 Bahaya Merkuri................................................................................................. 4
2.3 Damapak Merkuri Terhadap Kesehatan dan Lingkungan................................ 5
BAB 3 Penutup................................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 13
3.2 Saran................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 15

Anda mungkin juga menyukai