MERCURY
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
2023
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas pertolongan- Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah diberikan sebelumnya.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ergonomi tentang materi
“Mercury”.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi mahasiswa
yang ingin mengetahui tentang materi “Mercury”. Bila terdapat kekurangan dalam
pembuatan makalah ini kami mohon maaf, karena kami menyadari makalah ini masih jauh
dari kata sempurna untuk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan ke arah yang lebih baik. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penulis,
Kelompok 9
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan sektor industri saat ini merupakan suatu kegiatan mengubah keadaan
kearah yang lebih maju. Dalam masa pembangunan tersebut, selain dapat memajukan
kehidupan manusia, disadari atau tidak disadari seringkali ada banyak hal juga yang harus
dikorbankan, mulai dari lingkungan bahkan sampai pada manusianya. Setiap usaha
pembangunan ekonomi, negara dihadapkan pada pembangunan ekonomi serta melestarikan
lingkungan.
Industri pertambangan skala kecil sering kali memakai merkuri sebagai alat pengikat
emas dengan proses amalgamasi yaitu proses pengikatan logam emas dari bijih tersebut
dengan menggunakan merkuri, penggunaan tersebut dikarenakan logam ini adalah bahan
kimia yang mudah, efisien, serta efektif untuk memperoleh emas dari bijih emas. Oleh karena
itu seringkali industri penambangan kecil mengambil alternatif menggunakan merkuri.
Namun dampaknya dapat dilihat pada ampas yang terbuang ke dalam sungan yang nantinya
akan tercemar dengan merkuri.
Merkuri merupakan logam berat yang dapat digunakan dalam untuk keperluan
industri. Merkuri sering disalahgunakan oleh produsen ilegal sebagai bahan pemutih kulit
dengan menghambat melanin, namun penggunaan merkuri dalam alat kosmetik mempunyai
efek samping yang berbahaya bagi kesehatan seperti dapat merusak sistem saraf pusat dan
kanker.
1.3 Tujuan
A. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan mercury
B. Dapat mengetahui bagaimana sejarah mercury
C. dapat mengetahui keunggulan mercury dalam industry
D. Dapat mengetahui bagaimana bahaya mercury dalam industry
E. Dapat mengetahui mencegah masalah kesehatan dari bahan mercury
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Merkuri
Merkuri atau air raksa (Hg) merupakan logam yang berbentuk cairan dalam suhu ruang
( 25°C) berwarna keperakan. Sifat merkuri sama dengan sifat kimia yang stabil terutama di
lingkungan sedimen, yaitu mengikat protein, mudah menguap dan mengemisi atau
melepaskan uap merkuri beracun walaupun pada suhu ruang. Uap merkuri di atmosfir dapat
bertahan selama 3 bulan hingga 3 tahun sedangkan yang melarut dalam air hanya bertahan
beberapa minggu. Beberapa jenis merkuri yang digunakan dalam dunia kesehatan antara lain
Merkuri Elemental (Hg), Merkuri Inorgnanik dan Merkuri Organik. Merkuri Elemental (Hg)
terdapat dalam termometer, tensimeter air raksa, amalgam gigi, alat elektrik, batu batere dan
cat. Selain itu, merkuri elemental juga digunakan sebagai katalisator dalam produksi soda
kaustik dan desinfektan serta untuk produksi klorin dari sodium klorida. Sedangkan Merkuri
Inorganik dalam bentuk Hg++(Mercuric)dan Hg+(Mercurous) dapat ditemukan pada
desinfektan, teething powder dan laksansia (calomel) serta mercurous fulminate yang bersifat
mudah terbakar. Serta Merkuri Organik yang terdapat dalam beberapa bentuk, antara lain
metil merkuri dan etil merkuri yang keduanya termasuk bentuk alkil rantai pendek dijumpai
sebagai kontaminan logam di lingkungan, misalnya memakan ikan yang tercemar zat tersebut
dapat menyebabkan gangguan neurologis dan kongenital dan merkuri dalam bentuk alkil dan
aryl rantai panjang dijumpai sebagai antiseptik dan fungisida.
4
dunia. Kasus ini terjadi akibat penduduk memakan roti yang gandumnya diimpor dari
Meksiko. Gandum tersebut diawetkan dengan menggunakan fungisida yang mengandung
Metil merkuri (Methyl mercury). Gandum tersebut tadinya akan digunakan sebagai bibit.
Sebenarnya gandum tersebut telah diberi label peringatan namun menggunakan bahasa
Spanyol yang tidak dimengerti oleh penduduk Irak. Disamping itu juga gandum tersebut telah
diberi warna merah yang merupakan indikator bahwa gandum tersebut telah diberi Metil
merkuri. Namun warna tersebut hilang pada saat dicuci dengan air.
Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan, ternyata masih banyak masyarakat yang
belum mengetahui adanya kandungan merkuri pada kosmetk yang beredar dipasaran. Hal ini
sangat berebahaya karena masyarakat hanya melihat dampak positif dari penggunaan
5
kosmetik yang memiliki kandungan merkuri tanpa mengetahui dampak negatif dalam
penggunaan merkuri sebagai kosmetik.
Contoh lainya yaitu pertambangan emas rakyat yang sering ditemukan masih
menggunakan merkuri dengan berbagai proses yang nantinya akan berakhir pada pembungan
ampas (tailing) pada pengelolaan tersebut, walaupun sudah tidak ada kandungan emasnya,
namun bahan merkuri masih tetap terkandung dalam ampas tersebut. Dari ampas tersebut,
umumnya pada penambang langsung membuangnya ke tanah maupun sungai. Hal tersebut
sangatlah berbahaya mengingat dengan membuang zat zat sisa yang mengandung merkuri di
lingkungan tanpa melakukan pengolahan secara tepat akan berdampak tidak baik terutama
pada lingkungan sekitar.
6
Pembagian APD bagi penambang di wilayah Minahasa Utara GOLD-ISMIA. Sangat
penting untuk penambang emas tradisional untuk menggunakan Alat Perlindungan
Diri (APD) guna mengurangi paparan langsung merkuri di sekitar mereka.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Merkuri atau air raksa (Hg) merupakan logam yang berbentuk cairan dalam suhu
ruang ( 25°C) berwarna keperakan. Sifat merkuri sama dengan sifat kimia yang stabil
terutama di lingkungan sedimen, yaitu mengikat protein, mudah menguap dan
mengemisi atau melepaskan uap merkuri beracun walaupun pada suhu ruang.
Dalam bidang industri, terbanyak adalah pabrik alat-alat listrik yang menggunakan
lampu-lampu merkuri untuk penerangan jalan raya.
Zat merkuri menyebabkan kerusakan pada otak, ginjal, dan organ lainnya.
Penggunaan Merkuri ini sering dipakai pada industri pertambangan emas dikarenakan
penggunaan nya yang mudah, efektif dan efisien serta di industri kosmetika.
Penggunaan merkuri ini sering tidak diketahui oleh masyarakat karena masyarakat
hanya berpikir pada dampak positif dari merkuri tanpa mengetahui dampak negatif
penggunaanya.
8
DAFTAR PUSTAKA
2018. Merkuri Kegiatan PESK. Direktorat Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
https://sitkb3.menlhk.go.id/infomerkuri/?p=288#:~:text=Sebagaimana%20dalam
%20situs%20World%20Health,ginjal%2C%20dan%20dapat%20berakibat%20fatal.
Anugrah, N. 2021. Jelang COP-4 Minamata, KLHK Edukasi Masyarakat Bahaya Merkuri.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
http://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/6167/jelang-cop-4-minamata-klhk-edukasi-
masyarakat-bahaya-merkuri#:~:text=Merkuri%20bisa%20menyebabkan%20gangguan
%20pencernaan,iritasi%20kulit%20hingga%20kanker%20kulit.
Bernadus, G., Polii, B., & Rorong, J. 2021. Dampak Merkuri Terhadap Lingkungan Perairan
Sekitar Lokasi Pertambangan Di Kecamatan Loloda Kabupaten Halmahera Barat
Provinsi Maluku Utara. Jurnal Transdisiplin Pertanian, Sosial, dan Ekonomi. Vol 17,
No 2. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jisep/article/download/35429/33151
Lamakarate, S., dkk. 2022. Gangguan Kesehatan Akibat Merkuri Dalam Kosmetika. E
Prosiding Semnas Polkesdo. Vol 1. No. 02.
https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/eprosiding2022/article/view/1709
Sumarjono, E., & Utamakno, L. 2019. Undang Undang Nomor 11 Tahun 2017 Sebagai
Upaya Perlindungan Dan Penyelamatan Lingkungan Terhadap Bahaya Merkuri. Jurnal
Sumberdaya Bumi Berkelanjutan. Vol 1, No. 1.
http://ejurnal.itats.ac.id/semitan/article/view/848