Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pendidikan Kimia (JPKim) Vol.7, No.

2, Agustus 2015, 7-12


ISSN: 2085-3653 http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpk

Pengaruh Lama Kerja Terhadap Kadar Merkuri (Hg) Dalam Urin


Pekerja Tambang Emas (Studi kasus di Desa Panton Luas
Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan)

Nur Asiah¹*; Zul Alfian²; Jazanul Anwar³; Yahwardiah Siregar3


dan Datten Bangun3
1Dosen Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara
2DosenFakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara
3Dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara
*Korespondensi: asiahn18@yahoo.com

Abstract. Mercury (Hg) is a heavy metal that is a major concern in terms of health because it is toxic to
humans. This study aims to determine the effect of long working on levels of mercury (Hg) in the urine
of a gold miner in the village of Panton Luas Sawang District of South Aceh. The sampling technique is
total sampling as many as 30 people. The results showed that the levels of mercury in the urine of the
highest gold mine workers was 3.8 μg/l and the lowest was 2.0 μg/l with mean 2.82 μg/l (SD ± 0.57),
the results Chi-square test showed that the length of work to give effect to the levels of mercury in the
urine of miners (p = 0.046). Further research is recommended in order to see the difference in mercury
levels in people who are exposed to mercury directly with a gold miner who was not involved in the
amalgamation process and the local community at risk of exposure to mercury pollution from mining
activities in the village and examine the population residing in other villages in the district mentioned.

Keywords: length of work, levels of mercury, urin

PENDAHULUAN Kalimantan, Sumatera Barat dan Jambi


(Wurdiyanto, 2007) dan Kabupaten Wonogiri
Merkuri (Hg) merupakan salah satu (Rianto & Lestarisa, 2010).
unsur logam berat yang mendapat perhatian Salah satu penyebab pencemaran oleh
utama dalam segi kesehatan karena bersifat merkuri adalah pembuangan tailing (limbah
toksik terhadap manusia (Lu, 2006). Sebelum penambangan) pengolahan emas yang diolah
diketahui beracun, merkuri telah banyak secara amalgamasi (International Agency for
digunakan oleh manusia untuk kebutuhan research on cancer World Health Organization
hidup, misalnya sebagai pengobatan penyakit dalam Lestarisa, 2010). Para penambang pada
sifilis pada abad ke-15; sebagai pembersih umumnya tercemar merkuri melalui kontak
luka (merkurokrom, kalomel/HgCl), langsung dengan kulit, menghirup uap
komponen merkuri organik digunakan merkuri pada saat proses amalgamasi dan
sebagai diuretika dan sampai bertahun-tahun memakan makanan yang telah tercemar
digunakan sebagai bahan kosmetika. Dalam merkuri. Masalah kesehatan utama akibat uap
bidang pertanian merkuri digunakan sebagai merkuri terjadi pada otak, paru-paru, sistem
fungisida, pembasmi hama pada tanaman syaraf pusat dan ginjal (Darmono, 2009; Lu,
apel, tomat dan kentang (Darmono, 2009). 2006).
Toksisitas kronis akibat merkuri yang Ginjal merupakan organ ekskresi utama
pernah terjadi adalah kasus keracunan di Irak cairan yang tidak digunakan lagi oleh tubuh.
pada tahun 1961, kasus keracunan di Pemaparan suatu zat terhadap ginjal sangat
Minamata Jepang pada tahun 1953, kasus dipengaruhi oleh faal ginjal sebagai organ
keracunan di Pakistan Barat pada tahun 1963, ekskresi, semua buangan yang berbentuk
kasus keracunan di Guatemala pada tahun cairan atau larutan dikeluarkan melalui
1966 dan kasus keracunan di Nigata Jepang ginjal. Ginjal sangat peka terhadap logam
pada tahun 1968 (Palar, 2004). Kasus karena membentuk kompleks atau khelat
pencemaran merkuri yang pernah terjadi di dengan ligand organik, misalnya merkuri
Indonesia adalah kasus pencemaran merkuri membentuk kompleks dengan grup sulfhidral
di Teluk Buyat dan Teluk Manado Sulawesi (Soemirat, 2009). Kerusakan sering terjadi
Utara, Sungai Kapuas dan Sungai Kahayan di pada sel epitel tubulus proksimal karena
N.Asiah dkk. JPKim

merupakan tempat absorbsi dan Lingkungan (BTKL) Medan pada bulan


mengkonsentrasikan racun (Rubin, 2009), Februari 2012 diperoleh kadar merkurinya
serta sangat peka terhadap zat toksik (Contran sebanyak 0,0012 mg/L (nilai batas normal
et al., 2003). Gangguan pada fungsi ginjal kadar merkuri dalam air menurut PP No. 18
dapat diketahui melalui pengukuran beberapa Tahun 2008 dan SNI adalah 0,0001). Hasil
bahan-bahan hasil metabolisme diantaranya survey lapangan dan wawancara yang
adalah ureum, kreatinin dan bila ditemukan dilakukan kepada Kepala Desa Panton Luas,
adanya protein dalam urin (Guyton dan Hall, selama ini belum ada pemeriksaan kadar
2007). merkuri dalam urin pada pekerja tambang
Sampel urin merupakan salah satu emas di daerah tersebut.
indikator yang akurat dan reliabel untuk Berdasarkan uraian di atas peneliti
mengukur kadar merkuri dalam tubuh akibat tertarik menganalisis pengaruh lama kerja
pajanan merkuri (Kathryn, 2005; Philippe et terhadap kadar merkuri dalam urin pada
al., 2005; Joyce, 2005, Thomas, 2002 dalam pekerja tambang emas tradisional di Desa
Inswiasri, 2008). Sampel urin yang diambil Panton Luas Kecamatan Sawang Kabupaten
untuk melihat kadar merkuri adalah urin satu Aceh Selatan dengan metode pemeriksaan
waktu (Seiler et al., 1994). Kadar merkuri menggunakan alat Inductively Coupled
dalam urin dapat dideteksi setelah pemaparan Plasma- Optic Emission Spectrometer (ICP-
lebih kurang 2-3 minggu. Beberapa hasil studi OES).
menunjukkan bahwa jika kadar merkuri
dalam urin melebihi 100 μg/l akan METODE
menyebabkan kerusakan ginjal dan dapat
ditemui adanya proteinuria (Soemirat, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk men-
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi deskripsikan pengaruh lama kerja dengan
kadar merkuri dalam urin adalah lama kerja. kadar merkuri dalam urin pada pekerja
(Donatus, 2001 dalam Rianto, 2010). tambang emas tradisional di Desa Panton
Pemeriksaan kadar merkuri dalam urin dapat Luas Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh
dilakukan dengan metode Spektrofotometer Selatan dengan menggunakan alat ICP-OES.
Serapan Atom (SSA) dan Inductively Coupled Populasi dalam penelitian inii adalah pekerja
Plasma (ICP) (Fong et al., 2007). tambang emas di Desa Panton Luas, subjek
Penambangan emas secara tradisional yang diambil adalah 3 orang pekerja yang
ditemukan di berbagai tempat di Indonesia, hanya terlibat dalam proses amalgamasi dari
salah satunya adalah di Desa Panton Luas 10 tempat pendulangan.Teknik pengambilan
Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan. sampel adalah total sampling, dimana
Kandungan emas yang terdapat di perbukitan seluruh subjek yang terlibat dalam proses
daerah tersebut menarik minat penduduk amalgamasi tersebut dijadikan sampel dalam
setempat melakukan penambangan emas. penelitian.
Berdasarkan hasil survey lapangan yang Proses pengumpulan data dilakukan
dilakukan, penduduk setempat menggali setelah mendapat ethical clearance dari
perbukitan yang mengandung emas kemudian Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas
membawa bongkahan hasil galian tersebut ke Sumatera Utara, peneliti meminta izin
tempat proses pendulangan emas. Di tempat penelitian kepada kepala desa dan subjek
pendulangan emas, bongkahan hasil galian penelitian diberikan penjelasan tentang
dimasukkan ke dalam mesin penggiling tujuan, manfaat dan cara pengambilan sampel
tradisional yang dicampur dengan merkuri. urin. Sebelum urin dikumpulkan peneliti
Hal ini bertujuan untuk menghancurkan dan melakukan wawancara kepada subjek
memisahkan batuan dengan emas. Selama penelitian tentang usia, pendidikan terakhir
proses amalgamasi pekerja tidak dan lama bekerja di pertambangan . Sampel
menggunakan alat pelindung diri seperti urin yang diperiksa adalah urin yang diambil
masker, sarung tangan, dan sepatu. Setelah pada pagi hari dan ditampung ke dalam pot
proses amalgamasi selesai, hasil gilingan urin yang disediakan peneliti. Setelah seluruh
limbah dialirkan ke dalam bak pengendapan urin terkumpul peneliti meneteskan HNO3(p)
selanjutnya dibuang ke sungai sehingga sebanyak 2 tetes yang bertujuan agar urin
sungai yang berada di daerah tersebut tidak rusak pada saat transportasi dan
tercemar merkuri. Pemeriksaan kadar dimasukkan ke dalam ice box. Selanjutnya
merkuri pada air sungai daerah tersebut yang sampel urin dibawa ke Laboratorium Ilmu
dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Dasar (LIDA) Universitas Sumatera Utara
8
N.Asiah dkk. JPKim

untuk proses destruksi. Proses destruksi yang HASIL DAN PEMBAHASAN


dilakukan adalah destruksi basah. Sampel
urin dalam pot urin diambil dengan pipet
ukur sebanyak 20 ml dan dimasukkan ke
dalam labu takar. Kemudian sampel tersebut
ditambahkan larutan HNO3(p) sebanyak 8 ml Tabel 1. Karakteristik data demografi pekerja
tambang emas
dan didiamkan selama 48 jam. Setelah itu
sampel disaring dengan menggunakan kertas No Karakteristik pekerja Jumlah (n)
saring Whatmann 42. Setelah proses Usia (tahun)
penyaringan selesai, hasil destruksi dibawa ke 1 20 - 30 10
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) 2 31- 40 8
Medan untuk melihat kadar merkurinya 3 41- 50 7
dengan menggunakan alat ICP-OES, 4 > 51 5
spesifikasi alat/metode
APHA3030,22nd.2012. Proses pemeriksaan Pendidikan
sampel dilakukan sesuai dengan Buku 1 SD 18
Pedoman Penggunaan ICP-OES BTKL Medan. 2 SMP 12
Metode untuk menentukan kadar merkuri
dengan ICP-OES spesifikasi
APHA3030,22nd.2012, menggunakan Dari Tabel 1 terlihat bahwa mayoritas
prosedur sodium borohidrid (NaBH4) sebagai pekerja tambang emas berusia pada rentang
reduktan. Reduktan yang dipakai sesuai 20-30 tahun sebanyak 10 orang (33, 3%) dan
dengan buku petunjuk penggunaan alat berpendidikan SD sebanyak 18 orang (60%).
(Vapor Generation Accessory VGA-77, 2004),
mengandung (NaBH4) 0,3%, NaOH 0,5% dan Tabel 2. Lama kerja pekerja tambang emas
asam yang mengandung 5 M HCl.
Jumlah
Analisa statistik No Lama kerja tahun) (n)
Analisa data dilakukan dengan teknik
komputerisasi. Data dianalisis secara 1 2 14
deskriptif untuk data demografi, analisa 2 3 5
bivariat dengan menggunakan Chi-squre 3 4 11
,untuk melihat pengaruh lama kerja dengan
kadar merkuri dalam urin pada pekerja Dari Tabel 2 diperoleh bahwa pekerja
tambang emas di di Desa Panton Luas tambang emas paling banyak bekerja selama 2
Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan. tahun yaitu sebanyak 14 orang.

Tabel 3. Kadar merkuri dalam urin


No Kadar Merkuri (µg/l) Jumlah (n) Persentase (%)
1. 2,0 3 10,0
2. 2,1 1 3,3
3. 2,2 2 6,7
4. 2,3 3 10,0
5. 2,4 1 3,3
6. 2,5 1 3,3
7. 2,6 1 3,3
8. 2,7 2 6,7
9. 2,9 5 16,7
10. 3,0 1 3,3
11. 3,1 2 6,7
12. 3,2 1 3,3
13. 3,5 2 6,7
14. 3,6 2 6,7
15. 3,7 2 6,7
16. 3,8 1 3,3
Total 30 100,0
9
N.Asiah dkk. JPKim

Berdasarkan Tabel 3 diperoleh bahwa dan paling rendah adalah 2,0 μg/l dengan
kadar merkuri dalam urin pada pekerja rata-rata 2,82 μg/l (SD± 0,57).
tambang emas paling tinggi adalah 3,8 μg/l

Pengaruh Lama Bekerja di Pertambangan (tahun) dengan Kadar Merkuri dalam


Urin (µg/L) (n=30)

No Subjek Jumlah lama bekerja di Kadar merkuri P


pertambangan dalam urine value
(tahun) (µg/L)
1 2 2.3
2 2 2.4
3 3 3.1
4 2 3.6
5 4 3.1
6 4 3.2
7 4 3.0
8 3 3.7
9 4 3.5
10 4 3.5
11 4 2.9
12 2 2.3 0.046
13 4 2.0
14 4 2.9
15 2 2.5
16 2 2.9
17 2 2.7
18 2 2.6
19 2 3.8
20 2 2.7
21 3 2.9
22 4 3.6
23 2 2.0
24 2 3.7
25 4 2.2
26 2 2.0
27 4 2.9
28 2 2.1
29 3 2.3
30 3 2.2

Hasil uji Chi Square antara jumlah lama Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
bekerja dengan kadar merkuri dalam urin kadar merkuri dalam urin pada pekerja
menunjukkan bahwa nilai p=0.046, yang tambang emas di Desa Panton Luas
berarti p<0.05 maka dapat disimpulkan ada Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan
pengaruh jumlah lama bekerja di paling tinggi adalah 3,8 μg/l dan paling
pertambangan (tahun) dengan kadar merkuri rendah adalah 2,0 μg/l dengan rata-rata 2,82
dalam urin pekerja tambang emas di Desa μg/l (SD±0,57) seperti yang tergambar
Panton Luas Kecamatan Sawang Kabupaten pada tabel. Nilai tersebut masih dalam batas
Aceh Selatan. normal (WHO ≤ 4 μg/l). Urin merupakan
salah satu biomarker pemajanan merkuri
PEMBAHASAN dalam tubuh selain darah, rambut dan feses.
10
N.Asiah dkk. JPKim

Pemaparan merkuri terus menerus akan tradisional di Desa Panton Luas


menyebabkan terjadinya penimbunan dalam Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh
tubuh sehingga kadarnya dapat dideteksi Selatan rata-rata 2,82 µg/l (SD±0,57),
dalam beberapa tahun (Katzung, 2011). nilai tersebut masih dalam batas normal
Elabiad & Rebecca (2011) menyebutkan (WHO ≤ 4 µg/l); dan (2) Hasil uji Chi-
bahwa di dalam tubuh merkuri akan
square menunjukkan bahwa faktor lama
mengalami ekskresi melalui urin dan feses.
Pertambangan emas yang ada di Desa Panton kerja (dalam tahun) yang berpengaruh
Luas Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh secara signifikan (p<0,05) terhadap kadar
Selatan sudah berjalan selama empat tahun merkuri dalam urin pekerja tambang emas
dan dari hasil wawancara diperoleh bahwa di Desa Panton Luas Kecamatan Sawang
para pekerja terpapar merkuri hanya pada Kabupaten Aceh Selatan.
saat proses amalgamasi yang berlangsung
selama 1-2 jam per hari. Sehingga, dengan
DAFTAR PUSTAKA
kondisi tersebut kadar merkuri dalam urin
belum menunjukkan kondisi keracunan
Alfian, Zul. 2006. Merkuri: Antara Manfaat
merkuri dalam urinnya. Namun kondisi
dan Efek Penggunaannya Bagi
tersebut perlu diwaspadai dan dicegah serta
Kesehatan Manusia dan Lingkungannya.
ditanggulangi agar kondisi para pekerja
USU Repository
tambang tersebut tidak menjadi lebih parah
Braun, Patricia. A.D, M.D. 2011. Toxicology of
akibat pemaparan merkuri yang mereka
Mercury From NEJM. New England
peroleh saat bekerja.
Journal of Medicine
Hasil uji Chi Square antara lama bekerja
Clarkson, T.W., Vyas, J.B. & Ballatori N. 2007.
dengan kadar merkuri dalam urin
Mechanisms of mercury disposition in
menunjukkan bahwa nilai p<0.05 yang berarti
the body. Am J Ind Med.
terdapat pengaruh jumlah lama bekerja di
Cotran, R.S. 2003. Ginjal dan Sistem
pertambangan (tahun) dengan kadar merkuri
penyalurannya. Staf Pengajar
dalam urin (µg/L). Hal ini menunjukkan
Laboratorium Patologik Anatomi
bahwa semakin lama bekerja maka akan
Fakultas Kedokteran Universitas
meningkatkan risiko keracunan merkuri pada
Airlangga. Buku Ajar Patologi Edisi 4.
pekerja tambang emas tersebut. Hal ini
Jakarta
sejalan dengan penelitian Lestarisa (2010)
Darmono. 1995. Toksikologi logam berat. UI
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
Press
antara masa kerja dengan kadar merkuri
Darmono. 2009. Farmasi Forensik dan
dalam tubuh. Walaupun kadar merkuri dalam
Toksikologi. UI Press
urin pekerja tambang emas masih dalam batas
Donatus, Argo, Imono. 2001. Toksikologi
normal, harus diwaspadai karena masa kerja
Dasar. Fakultas Farmasi, Universitas
yang lama memungkinkan pekerja lebih lama
Gajah Mada.Yogyakarta.
terpapar dengan merkuri sehingga hal
Davidson, P.W., Myers, G.J. & Weiss B.
tersebut berpotensi untuk terjadi
2004. Mercury exposure and child
bioakumulasi di dalam tubuhnya. Penggunaan
development outcomes". Pediatrics
merkuri dalam waktu lama menimbulkan
Elabiad, M.T. and Rebecca, E.H. 2011.
dampak gangguan kesehatan bahkan sampai
Mercury Content of Blood Transfusions
kematian (Darmono, 2009). Dalam kesehatan
for Infants With Extremely Low Birth
kerja peristiwa keracunan dapat terjadi
weight
apabila terjadi kontak individu dengan
Fong, Bonie. M.W.et al. 2007. Determination
merkuri baik melalui proses inhalasi, kontak
of Mercury in Whole Blood and Urine by
kulit atau tertelan (Yanuar, 2000).
Inductively Coupled Plasma Mass
Spectrometry. Journal of Analytical
KESIMPULAN
Toxicology. Volume 31
Guyton, A.C. & Jhon, E.H. 2007. Buku Ajar
Berdasarkan analisis data yang telah
Fisiologi Kedokteran Edisi 11, Editor:
dilakukan pada para pekerta tambang emas
Irawati Setiawan . Jakarta. Penerbit
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1)
Buku Kedokteran EGC
Dari hasil pemeriksaan dengan ICP-OES Hastono, S.P. 2001. Modul dan analisa data.
diperoleh rata-rata kadar merkuri dalam Depok: FKM UI
urin pada pekerja tambang emas
11
N.Asiah dkk. JPKim

Houserova, P. et al. 2005. Determination of Palar, Heryando.2004. Pencemaran dan


Total Mercury in Muscle, Intestines, Roksikologi Logam Berat. Rineka Cipta
Liver and Kidney tissues of Cormorant Rianto, Sugeng. 2010. Analisa faktor-faktor
(Phalacrocorax carbo), great crested yang berhubungan dengan keracunan
grebe Podiceps cristatus) and Eurasian merkuri pada penambang emas
buzzard (Buteo buteo). Vet. Med. Czech, tradisional di Desa Jendi Kecamatan
50(2): 61-68. Selogiri Kecamatan Wonogiri
Inswiasri. 2008. Paradigma kejadian penyakit Riduwan, M.B.A. 2005. Metode dan Teknik
pajanan merkuri (Hg). Jurnal Ekologi Menyusun Tesis. Alfabeta Bandung
Kesehatan, 7(2):775-785. Sastroasmoro, S. & Ismael, S. 2011. Dasar-
Junita, N.R. 2013. Risiko Keracunan Merkuri dasar Metodologi Penelitian Klinis.
(Hg) Pada Pekerja Penambangan Emas Sagung Seto
Tanpa Izin (PETI) di Desa Cisarua Seiler, H.G, et al. 1994. Handbook on Metals
Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor in Clinical and Analytical Chemistry.
Katzung, Betram. G. 2011. Farmakologi Dasar Marcel Dekker. Inc
dan Klinik. EGC. Jakarta Soemirat, Juli.2009. Toksikologi Lingkungan.
Lestarisa, Trilianty. 2010. Faktor-faktor yang Gadjah Mada University Press
berhubungan dengan keracunan Vivianti, 2003. Studi perbandingan destruksi
merkuri (Hg) pada penambang emas logam krom total menggunakan
tanpa ijin (PETI) di Kecamatan Kurun destruksi basah dan kering dengan
Kabupaten Gunung Mas Kalimantan pelarut HNO3(p) dan HCl(p) dari
Tengah limbah padat industri pelapisan logam
Lu, C. Frank. 2006. Toksikologi Dasar. Edisi WHO. 2003. Elemental Mercury and
Ke dua. UI Press Inorganic Mercury Compound: Human
Lubis, Halida Sari. 2002. Toksisitas merkuri Health Aspects
dan penanganannya. USU digitalized Widowati W, Sastiono A, R Jusuf Raymond.
Library 2008 Efek toksik logam “Pencegahan
Manning, T.J. & Grow, W.R. 1997. Inductively dan penanggulangan pencemaran”.
Coupled Plasma- Atomic Emission Penerbit Andi, Yogyakarta
Spectrometry. The Chemical Educator. Wiel, Henk. J. Van. De. 2004. Determination
Springer-Verlag New York. Inc. 2(1) of Elements by ICP-AES and ICP-MS.
Mercola, J.D.O. & Klinghardt, D. 2001. National Institute for Public Health and
Mercury Toxicity and Systemic the Environment (RIVM). Bilthoven,
Elimination Agents. Journal of The Netherlands
Nutritional & Enviromental Medicine, Yanuar, A. 2000. Toksisitas merkuri disekitar
11:53-62 kita. Departemen Farmasi FMIPA
Nixonu, David. E. Burritt. M.F. Moyer. Universitas Indonesia. Jakarta
Thomas. P. 1999. The determination of Zalups, R.K. 2011. Molecular Interaction with
mercury in whole blood and urine by Mercury in the Kidney.
inductively coupled plasma mass Pharmacological Reviews, 52(1)
spectrometry. Elsevier Copyright © 20113 by The American
Noviarty, S. Fatimah, Arif Nugroho. 2007. Society for Pharmacology and
Penentuan Kandungan Unsur Hg, Cr Experimental Therapeutics Printed in
dan Dalam Bahan Paduan Logam US.
Mengunakan Spektrometri. PTBN-
BATAN, Serpong.

12

Anda mungkin juga menyukai