Anda di halaman 1dari 8

P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No.

1 Tahun 2020

ANALISIS KADAR TIMBAL (Pb) PADA AIR SUMUR GALI


DI KAWASAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR
SAMPAH BANJAR SUWUNG BATAN
KENDAL DENPASAR SELATAN

Kadek Ayu Tia Surya Handriyani1, Nur Habibah2, I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri3
1,2,3
Jurusan Analis Kesehatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes
Denpasar, Indonesia

e-mail: nur.habibah.poltekkesdps@gmail.com

Abstrak
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Suwung merupakan salah satu TPA di
wilayah Kota Denpasar yang masih menggunakan sistem open dumping dalam teknik
pengolahan sampah. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas air tanah di
sekitarnya, sedangkan diketahui bahwa penduduk sekitar TPA masih memanfaatkan air
sumur gali sebagai sumber air utama. Salah satu jenis polutan berbahaya yang
terkandung dalam sumber air di wilayah TPA adalah logam berat. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui kadar timbal (Pb) pada air sumur gali di TPA Suwung dengan metode
deskriptif menggunakan pendekatan observasional sedangkan pemeriksaan kadar timbal
dilakukan dengan metode spektrofotometri serapan atom (SSA). Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa kandungan timbal dalam sampel air sumur gali bervariasi
antara 0,0060 mg/L hingga 0,1023 mg/L. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa
terdapat sampel yang memiliki kandungan timbal melebihi ambang batas maksimum
yang diijinkan oleh Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990. Tingginya kadar
timbal ini kemungkinan dipengaruhi oleh jarak sumur gali dari TPA yang tidak memenuhi
syarat sehingga mempermudah terjadinya pencemaran. Selain timbal, terdapat beberapa
parameter lain yang dianalisis dalam penelitian ini antara lain kekeruhan, warna dan suhu
sampel.

Kata Kunci: TPA Suwung, Analisis Timbal, Spektrofotometri Serapan Atom

Abstract
Final Waste Disposal Area at Suwung, Denpasar is one of the final waste disposal areas
that use an open dumping system for waste management techniques. These waste
management techniques cause a lack of groundwater quality. On the other hand, this
groundwater is still being used as the main water source by the residents around the final
waste disposal area. The study aimed to determine the lead concentration in the well
water at the Suwung Waste Disposal Area. This research uses a descriptive method with
an observational approach while the analysis of lead was conducted by using atomic
absorption spectrophotometry (AAS). The results showed that the well water samples
contain lead with various concentrations between 0.0060-0.1023 mg/L. Based on the
results, it is proved that there is a sample that contains the lead concentration more than
the maximum allowable of a lead according to the Minister of Health of Indonesia No.
416/MENKES/PER/IX/1990. The excess of lead concentration in the water samples may
be influenced by the distance of the dug wells from the waste disposal area which does
not meet the requirements, so the pollution occurs easily. The others parameter which is
analyzed in this report is turbidity, color, and temperature of the well water samples.

Keywords: Final Waste Disposal Area, Lead Determination, Atomic Absorption


Spectrophotometry (AAS)

Jurnal Sains dan Teknologi | 68


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No. 1 Tahun 2020

PENDAHULUAN
Sumur merupakan sumber air sering ditemukan anatara lain adalah
utama yang masih banyak dimanfaatkan arsen, besi, kadmium, kromium, merkuri,
oleh sebagian besar masyarakat nikel seng, tembaga hingga timbal
Indonesia. Jenis sumber air bersih ini (Fatmawinir, Suyani, dan Alif, 2015).
dapat dengan mudah ditemukan di Beberapa penelitian terdahulu
berbagai wilayah di Indonesia. Sumur gali menyebutkan bahwa kandungan logam
merupakan salah satu sumber air tanah berat pada air di kawasan TPA memiliki
yang berasal dari lapisan tanah yang kandungan logam berat Pb yang melebihi
relatif dekat dengan permukaan tanah. ambang batas yang diperbolehkan.
Oleh karena itu, sumur gali merupakan Penelitian yang dilakukan pada sampel
salah satu sumber air yang relatif mudah air sumur gali di sekitar wilayah TPA
mengalami pencemaran terutama melalui Desa Sei Rotan Kecamatan Sei Tuan
proses rembesan, terutama jika berada di Kabupaten Deli Serdang menunjukkan
daerah yang berdekatan dengan sumber kadar timbal yang melebihi ambang batas
bahan pencemar, seperti wilayah Tempat dengan rentang kadar 0,1 – 0,13 mg/L
Pembuangan Akhir (TPA) Sampah (Tumanggor, Dharma dan Marsaulina,
(Tumanggor, Dharma dan Marsaulina, 2012). Hasil serupa juga dilaporkan oleh
2012). Nasution dan Silaban (2017) yang
Secara umum terdapat dua sistem menunjukkan bahwa sampel air sumur di
pengelolaan sampah di Indonesia, yaitu sekitar lokasi TPA Muara Fajar
sanitary landfill dan open dumping. mengandung timbal melebihi ambang
Berdasarkan Undang-Undang No 18 batas yaitu berada pada rentang 0,25-
Tahun 2008, TPA Sampah di kota besar 0,34 mg/L.
dan metropolitan harus direncanakan Di sekitar area TPA Suwung,
sesuai metode lahan urug saniter atu terdapat pemukiman warga yang
sanitary landfill (Astono, Purwaningrum menggunakan sarana air tanah dangkal
dan Wahyudyanti 2015). Akan tetapi, sebagai sumur gali. Menurut
masih terdapat TPA yang menggunakan Kusnoputranto (1997), penyebaran bahan
sistem open dumping dalam proses kimia pada air tanah dapat terjadi hingga
pengelolaan sampah, salah satunya yaitu jarak 25 meter dari sumber pencemar.
TPA Suwung. Area kontaminasi dapat melebar sampai
Open dumping adalah sistem ± 9 m kemudian menyempit hingga jarak
pembuangan sampah dengan cara ±95 m. Dengan demikian, idealnya
dibuang atau diletakkan begitu saja di sumber air yang digunakan oleh
tanah lapangan, jurang, atau tempat masyarakat sebaiknya memiliki jarak
sampah sehingga dinilai dapat lebih dari 95 m dari sumber bahan
menimbulkan dampak negatif yang lebih pencemar. Berdasarkan analisis situasi
luas. Proses penimbunan sampah di TPA yang telah dilakukan, diketahui bahwa
dengan sistem open dumping pada sumur gali yang dimanfaatkan oleh warga
umumnya menghasilkan pencemar sekitar TPA Suwung memiliki jarak
berupa air lindi (Sumantri, 2013). kurang dari 95 m, sehingga
Diketahui bahwa sampah yang memungkinkan terjadinya pencemaran
dikelola di TPA Suwung tidak melalui air sumur yang berada di kawasan TPA.
proses pemilahan, sehingga berbagai Berdasarkan data hasil survey yang
jenis sampah yang berpotensi dapat telah dilakukan, diketahui bahwa
menyebabkan pencemaran logam seperti sebagian besar warga yang tinggal di
pigmen plastik, ban bekas, aki bekas, cat area TPA Suwung masih menggunakan
bekas, baterai listrik dan pipa ditemukan air sumur gali sebagai sumber air utama
bersamaan dengan jenis sampah yang karena tidak adanya akses air bersih lain
lain. Fraksi anorganik di dalam sampah yang tersedia. Masyarakat sekitar TPA
yang mengandung berbagai mineral Suwung menggunakan air sumur gali
hingga logam berat tersebut dapat tersebut untuk kegiatan sehari-hari mulai
terdekomposisi dan larut bersama dari MCK, minuman ternak, bahkan ada
terbentuknya air lindi. Logam berat yang beberapa warga yang menggunakannnya

Jurnal Sains dan Teknologi | 69


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No. 1 Tahun 2020

untuk kegiatan memasak. Minimnya Banjar Suwung Batan Kendal, Kelurahan


pengetahuan warga tentang pentingnya Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan.
sumber air bersih yang berkualitas, Sedangkan proses pemeriksaan sampel
menyebabkan warga terbiasa dilakukan di UPTD Balai Laboratorium
menggunakan sumber air yang paling Kesehatan Provinsi Bali. Penelitian ini
mudah diperoleh tanpa menyadari dilakukan dari bulan Februari – April
dampak negatif yang mungkin timbul 2019. Populasi dalam penelitian ini
apabila air yang dikonsumsi tercemar adalah sumur gali yang terdapat di
oleh bahan-bahan kimia berbahaya. Hal wilayah TPA Suwung yaitu Banjar
ini menyebabkan perlunya dilakukan Suwung Batan Kendal, Kelurahan
analisis laboratorium untuk mengetahui Sesetan, Denpasar Selatan yang
kandungan polutan yang mungkin berjumlah 11 sumur gali.
terkandung di dalam sumber air tersebut. Teknik sampling yang digunakan
Salah satu parameter yang sangat adalah non probability sampling dengan
penting untuk mengetahui kualitas air sampling jenuh sehingga seluruh anggota
bersih adalah kandungan logam berat populasi diambil sebagai sampel
terlarut, diantaranya adalah timbal (Pb). penelitian (Sugiyono, 2014). Cara
Berdasarkan Permenkes RI No. pengumpulan data yang digunakan
416/MENKES/PER /IX/1990, kadar dalam penelitian ini adalah observasi
maksimum timbal (Pb) yang untuk mengetahui jarak antara sumber
diperbolehkan dalam air bersih adalah cemaran dengan sumur gali dan
sebesar 0,05 ppm. Timbal diketahui wawancara untuk mengetahui
dapat menyebabkan keracunan kronis pemanfaatan air sumur gali bagi warga di
sehingga menyebabkan kerusakan pada wilayah TPA Suwung Bajar Suwung
pembentukan sel darah merah hingga Batan Kendal, Denpasar Selatan. Selain
gangguan pada sistem reproduksi itu terdapat beberapa parameter fisika
(Indirawati, 2017; (Sudarmaji, Mukono yang dianalisis pada penelitian ini antara
dan Corie, 2006). Parameter lain yang lain kekeruhan, warna, suhu, dan bau
digunakan untuk mengukur kualitas air serta para,meter kimia berupa kandungan
menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI timbal dalam air sumur di wilayah TPA
Nomor 416 Tahun 1990 adalah Suwung Banjar Suwung Batan Kendal,
parameter fisika yang meliputi bau, Denpasar Selatan. Pengukuran
kekeruhan, rasa suhu serta warna. Pada kekeruhan sampel dilakukan dengan
penelitian ini beberapa parameter fisika metode turbidimetri dengan alat
yang diukur antara lain adalah Nefelometer Hach Turbidimetri 2100Q,
kekeruhan, warna, dan suhu. warna sampel diukur secara
Analisis kadar timbal dalam spektrofotometri dengan alat
penelitian ini dilakukan dengan metode Spektrofotometer UV-Vis 1610, suhu
spektrofotometri serapan atom (SSA). sampel air diukur dengan termometer air
Metode ini dilaporkan memiliki sensitivitas raksa 100 °C, suhu udara diukur dengan
dan akurasi yang cukup baik sehingga alat Termo Hygrometer Hanna HI 9565,
sesuai digunakan untuk analisis rutin bau sampel air diukur secara organoleptik
logam terlarut di dalam sampel air. Jika sedangkan kandungan timbal dalam
dibandingkan dengan metode spektro asmpel diukur secara spektrometri
fotometer yang lain, SSA memiliki dengan menggunakan spektrofotometri
keunggulan karena proses analisisnya serapan atom Hitachi Z-2300. Data yang
dapat dilakukan dengan lebih cepat, diperoleh diolah dalam bentuk tabel,
selektif dan preparasi sampelnya relatif grafik dan narasi.
mudah dilakukan (Sumantri, 2013).

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan menggunakan
pendekatan observasional. Penelitian ini
dilakukan di wilayah TPA Suwung yaitu

Jurnal Sains dan Teknologi | 70


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No. 1 Tahun 2020

HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, kekeruhan


1. Pengukuran parameter fisika sampel diukur dengan alat turbidimeter
sampel yang didasarkan pada prinsip hamburan
a. Kekeruhan sampel cahaya oleh sampel. Semakin banyak
Kekeruhan merupakan salah satu partikel yang terdapat dalam sampel,
parameter fisika yang penting untuk maka intensitas cahaya yang
menilai kualitas badan air. Kekeruhan dihamburkan semakin banyak sehingga
menggambarkan sifat optik air yang kekeruhan sampel semakin tinggi.
ditentukan berdasarkan banyaknya Berdasarkan hasil pengukuran kekeruhan
cahaya yang diserap dan dipancarkan sampel dengan alat Nefelometer Hach
oleh bahan-bahan yang terdapat di dalam Turbidimetri 2100Q diketahui bahwa
air (Effendi, 2003). Kekeruhan air dapat kekeruhan sampel berada pada rentang
disebabkan oleh padatan tersuspensi, 0,47 – 2,81 NTU sebagaimana tersaji
baik organik yang berasal dari proses pada Gambar 1.
pelapukan hewan atau tanaman atau Berdasarkan hasil pengukuran
anorganik yang berasal dari pelapukan tersebut diketahui bahwa seluruh sampel
batuan dan logam. Beberapa limbah air memiliki kekeruhan pada rentang nilai
buangan juga dapat menjadi penyebab normal dan tidak melebihi ambang batas
terjadinya kekeruhan pada air. Tingginya yang dipersyaratkan yaitu 25 NTU. Hal ini
kekeruhan air menunjukkan banyaknya menunjukkan bahwa sampel air
partikel-partikel tersuspensi yang terdapat mengandung partikel tersuspensi yang
dalam air yang dimungkinkan terjadi tidak melebihi standar yang diper-
karena kontaminasi logam-logam seperti syaratkan oleh Permenkes RI No.
besi, mangan, timbal dan sebagainya 416/MENKES/PER/ /IX/1990.
(Soemirat, 2009).

Gambar 1. Hasil Pengukuran Kekeruhan Sampel

b. Warna sampel secara spektro fotrometri pada rentang


Parameter fisika lain yang panjang gelombang 450-465 nm dengan
digunakan untuk menilai kualitas air standar Pt-Co (BSN, 2011).
adalah warna. Warna yang terlihat pada Pada penelitian ini, warna sampel
air dapat disebabkan oleh berbagai faktor diukur dengan alat Spektrofotometer
antara lain kandungan bahan organik dan UV-Visibel 1610. Hasil pengukuran yang
anorganik dalam air. Air yang berkualitas telah dilakukan menunjukkan bahwa
seharusnya memiliki warna alami air yang intensitas warna sampel berada pada
berasal dari kandungan logam terlarut, rentang 1,527 – 17,369 TCU (True color
humus, plankton,atau tumbuhan air lain. unit) seperti tersaji pada Gambar 2.
Intensitas warna sampel dapat diukur

Jurnal Sains dan Teknologi | 71


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No. 1 Tahun 2020

Berdasarkan hasil pengukuran dipersayaratkan oleh Permenkes RI No.


tersebut, diketahui bahwa semua sampel 416/MENKES/PER /IX/1990 yaitusebesar
memiliki warna alami air yang tidak 50 TCU.
melebihi ambang batas yang

Gambar 2. Hasil Pengukuran Warna Sampel

c. Suhu sampel perairan dan juga kelarutan dari berbagai


Suhu merupakan parameter penting zat di dalam air (Effendi, 2003).
dalam badan air dan berperan penting Pada penelitian ini, suhu sampel
dalam menentukan kecepatan reaksi diukur dengan menggunakan alat
penguraian bahan organik maupun termometer. Selanjutnya suhu air yang
anorganik yang terlarut, mempengaruhi terukur dibandingkan dengan suhu udara
tingkat kelarutan garam-garam dan gas- di sekitar sumur gali. Pengukuran suhu
gas dalam air terutama O2 yang berperan udara di sekitar sampel dilakukan dengan
dalam proses mikroorganisme dan gas alat Termo hygrometer Hanna HI 9565.
CO2 sebagai salah satu komponen Data hasil pengukuran menunjukkan
penting dalam proses fotosintesis yang bahwa suhu air yang terukur adalah 30
o
menentukan produktivitas lingkungan C dengan rata-rata suhu udara sebesar
perairan dan suplai oksigen terlarut. Nilai 33 oC sebagaimana tersaji pada Gambar
suhu juga mempengaruhi toksisitas 3. Hal ini menunjukkan bahwa semua
logam berat seperti besi, mangan, sampel air memiliki suhu air sesuai
kadmium, dan timbale serta reaksi kimia standar yang dipersyaratkan.

Gambar 3. Hasil Pengukuran Suhu Sampel

Jurnal Sains dan Teknologi | 72


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No. 1 Tahun 2020

2. Analisis kadar timbal (Pb) dalam Pada penelitian ini, analisis kadar
sampel timbal dilakukan dengan alat
Timbal merupakan salah satu jenis Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)
logam berat yang memiliki toksisitas Hitachi Z-2300. Analisis kadar timbal
tertinggi. Logam berat ini dilaporkan dengan metode SSA diawali dengan
memiliki efek toksisitas akut dan kronik. tahapan destruksi sampel, kemudian
Toksisitas akut timbal jarang ditemukan pengukuran absorbansi larutan standar
terjadi di masyarakat luas, akan tetapi dan dilanjutkan dengan pengukuran
toksisitas kronik sangat mungkin terjadi absorbansi sampel. Destruksi sampel
tanpa disadari seiring dengan dilakukan dengan metode basah dengan
peningkatan sumber paparan timbal di penambahan asam nitrat pekat ke dalam
lingkungan. Salah satu sumber paparan sampel. Penambahan asam nitrat pekat
timbal dapat terjadi melalui sumber air dilakukan dengan tujuan untuk
yang terkontaminasi lindi dari TPA mengoksidasi timbal dalam sampel
sampah. sehingga lebih mudah dianalisis.
Pada penelitian ini, diketahui bahwa selanjutnya dilakukan pengukuran
sampel air yang dianalisis merupakan absorbansi larutan standar timbal dengan
sumber air bersih utama yang berada di rentang konsentrasi 0,1 – 2 ppm pada
kawasan TPA yang sangat mungkin panjang gelombang 283,3 nm.
terkontaminasi lindi terutama melalui Berdasarkan data hasil pengukuran
rembesan. Oleh karena itu sangat perlu larutan standar yang tersaji pada Gambar
dilakukan analisis untuk mengetahui 4, diketahui bahwa terdapat hubungan
kandungan kontaminan yang mungkin yang linier antara absorbansi yang
terdapat dalam sampel air sehingga terukur dengan konsentrasi larutan
dapat meminimalisisr dampak negatif standar dengan nilai slope 0,0106,
kesehatan yang mungkin timbul. intersep 0,000006 dengan harga
Analisis kadar timbal dalam sampel koefisien korelasi sebesar 0,9999. Harga
air dilakukan dengan metode SSA. koefisien korelasi yang diperoleh pada
Metode SSA merupakan salah satu pengukuran ini telah memenuhi standar
metode standar yang sesuai digunakan menurut SNI 6989.8.2009 dan
untuk analisis rutin unsur-unsur logam. menunjukkan bahwa pengukuran yang
Metode analisis ini didasarkan pada dilakukan telah memenuhi standar untuk
interaksi antara analit dalam sampel pada pengendalian mutu dan menandakan
skala atomik dengan energi yang berasal bahwa hasil pengukuran akurat (Hasan,
dari sumber radiasi. Jika dibandingkan 2004).
dengan metode yang lain, SSA memiliki
beberapa kelebihan karena lebih sensitif,
selektif serta akurat (Sumantri, 2013).

Gambar 4. Kurva Kalibrasi Lautan Standar Timbal

Jurnal Sains dan Teknologi | 73


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No. 1 Tahun 2020

Berdasarkan hasil pengukuran batas yang diperbolehkan menurut


absorbansi sampel yang telah dilakukan, Permenkes RI No. 416/MENKES/PER
diketahui bahwa rerata konsentrasi timbal /IX/1990 yaitu sebesar 0,05 ppm. Tiga
yang terkandung dalam sampel berkisar sampel yang lain memiliki kandungan
antara 0,0060 – 1,023 ppm. timbal dibawah ambang batas,
Berdasarkan data tersebut diketahui sedangkan tujuh sisanya tidak terdeteksi
bahwa terdapat 1 sampel yang memiliki mengandung timbal, seperti tersaji pada
kandungan timbal melebihi ambang Gambar 5.

Gambar 5. Hasil Pemeriksaan Kadar Timbal Pada Sampel

Tingginya kadar timbal dalam banyak sejalan dengan perkembangan


sampel tersebut dapat disebabkan aktivitas manusia. Hal ini memberi
karena dimungkinkan karena akumulasi peluang lebih besar terhadap
hasil dekomposisi sampah organik dan merembesnya cemaran lindi. Sumur yang
anorganik yang ditimbun di TPA Suwung. digunakan dalam waktu yang relatif lama
Air tanah secara alami mengalir karena memiliki kemungkinan tercemar lebih
adanya perbedaan tekanan dan letak besar karena selain bertambahnya
ketinggian lapisan tanah. Air akan sumber pencemar juga lebih mudahnya
mengalir dari tempat yang tinggi ke sumber pencemar merembes ke dalam
tempat yang rendah. Letak sumur gali sumur mengikuti aliran air tanah yang
disekitar TPA Suwung berada dibawah berbentuk memusat ke arah sumur
tumpukan sampah sehingga (Kusnoputranto, 1997).
mengakibatkan bahan pencemar Limbah padat berupa plastik
bersama aliran air tanah dapat dengan berwarna hitam, aki bekas dan kaleng cat
mudah mengalir ke bawah hingga yang berada di tempat penimbunan
mencapai sumur gali. kemungkinan menyisakan logam Pb
Berdasarkan hasil wawancara yang sehingga dapat mencemari lingkungan
telah dilakukan diketahui bahwa dan badan air. Pencemaran ini dapat
penduduk sekitar TPA Suwung telah terjadi oleh adanya proses pengaliran air
cukup lama menggunakan air sumur gali lindi yang membawa Pb (Tumanggor,
sebagai sumber air bersih utama, bahkan Dharma dan Marsaulina, 2012). Lindi
ada yang telah mencapai 10 tahun. akan mudah terangkut bersama-sama
Sumur yang telah digunakan cukup lama limpasan air hujan dan dapat merembes
dan volume air yang diambil relatif masuk ke sumur-sumur penduduk yang
banyak, menyebabkan aliran air tanah di berada di sekitarnya. Perembesan lindi
sekitar sumur semakin mantap dan yang bersifat toksik, mengakibatkan
mendominasi. Selain itu sumber menurunnya kualitas air sumur sesuai
pencemar yang ada di sekitar sumur gali dengan peruntukannya (Widyasari,
di sekitar TPA Suwung juga semakin Moelyaningrum, dan Pujiati, 2013).

Jurnal Sains dan Teknologi | 74


P-ISSN: 2303-3142 E-ISSN: 2548-8570 Vol. 9 No. 1 Tahun 2020

Meskipun berdasarkan pengujian 101–107.


diketahui bahwa terdapat sampel yang Hasan, I. 2004. Analisis Data Penelitian
mengandung timbal dibawah ambang dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi
batas dan 7 lainnya tidak terdeteksi, akan Aksara.
tetapi jika sumur tersebut terus menerus Indirawati, S.M. 2017. Pencemaran
digunakan sebagai sumber air bersih Logam Berat Pb Dan Cd Dan
utama dalam jangka waktu yang lama Keluhan Kesehatan Pada
maka tidak menutup kemungkinan terjadi Masyarakat Di Kawasan Pesisir
peningkatan kadar timbal terlarut Belawan. 2: 54–60.
sehingga dapat memberikan efek negatif Kusnoputranto, H. 1997. Kesehatan
terhadap kesehatan masyarakat. Lingkungan. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi,
SIMPULAN Departemen Pendidikan dan
Berdasarkan hasil pengukuran Kebudayaan.
parameter fisika yang meliputi kekeruhan, Nasution, H.I, dan S. Silaban. 2017.
warna dan suhu, diketahui bahwa semua ‘Analisis Logam Berat Pb Dan Cd
sampel memenuhi syarat kualitas air Dalam Air Sumur Di Sekitar Lokasi
bersih. Sedangkan berdasarkan hasil Pembuangan Sampah Akhir’. Jurnal
analisis timbal diketahui bahwa terdapat ITEKIMA.1(1). 17–24.
sampel yang mengandung kadar timbal Soemirat, J. 2009. Kesehatan
melebihi ambang batas yang Lingkungan. Yogyakarta: Gajah
dipersayaratkan oleh Permenkes RI No. Mada University Press.
416/ MENKES/PER/IX/1990. Sudarmaji, J. Mukono, dan Corie. 2006.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ‘Toksikologi Logam Berat B3 Dan
disarankan kepada pihak terkait seperti Dampaknya Terhadap Kesehatan’.
dinas kesehatan atau puskesmas 1(23). 129–143.
setempat untuk dapat memberikan Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
edukasi tentang pentingnya penggunaan Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D.
air bersih yang berkualitas. Selain itu Bandung: Alfabeta.
diperlukan monitoring yang kontinyu Sumantri. 2013. Kesehatan Lingkungan.
terhadap beberapa parameter kualitas air Jakarta: Kencana Prenada Media
untuk mencegah munculnya dampak Group.
negatif kesehatan di masyarakat. Suyono dan Budiman. 2014. Ilmu
Kesehatan Masyarakat Dalam
DAFTAR PUSTAKA Konteks Kesehatan Lingkungan.
Astono, W., P. Purwaningrum, dan R. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Wahyudyanti. 2015. Perencanaan ECG.
Tempat Pembuangan Akhir Tumanggor, W.R.E., S. Dharma, dan I.
Sampah dengan Menggunakan Marsaulina. 2012. Analisis
Metode Sanitary Landfill Studi Kandungan Pb Pada Air Sumur Gali
Kasus: Zona 4 TPA Jatiwaringin, Masyarakat Di Sekitar Tempat
Kabupaten Tangerang. 7(1): 7–15. Penimbunan Limbah Padat Industri
Badan Standarisasi Nasional. 2011. Air Timah Dari Daur Ulang Aki Bekas
dan Air Limbah-Bagian 80: Cara Uji Desa Sei Rotan Kecamatan Sei
Warna Secara Spektrofotometri. Tuan Kabupaten Deli Serdang
SNI 6989.80:2011. Tahun 2012. 1–7.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Widyasari, N., A. D, Moelyaningrum., dan
Pengelolaan Sumber Daya dan R. S. Pujiati. 2013. Analisis Potensi
Lingkungan. Yogyakarta: Kanisus. Pencemaran Timbal (Pb) Pada
Fatmawinir, H. Suyan, dan A. Alif. 2015. Tanah, Air Lindi Dan Air Tanah
‘Analisis Sebaran Logam Berat (Sumur Monitoring) Di TPA
Pada Aliran Air Dari Tempat Pakusari Kabupaten Jember, Artikel
Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Ilmia Hasil Penelitian Mahasiswa
Air Dingin’. Jurnal Ris. Kim., 8(2): 2013, pp. 1–8.

Jurnal Sains dan Teknologi | 75

Anda mungkin juga menyukai