Anda di halaman 1dari 6

Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 9, No.3, Februari 2018, pp.

105-110
http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896

Analisis Perbedaan Tanaman Kayu Apu (Pistia stratiotes)


sebagai Fitoremediasi Merkuri (Hg) pada Air

Maulida Khasanah*, Anita Dewi Moelyaningrum*, Rahayu Sri Pujiati*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember, Jl. Kalimantan 6 No.15, Jember, Jawa Timur 68121
email : anitamoelyani@gmail.com

Abstract

Amalgamation in the activities of gold processing produces liquid waste containing heavy me-
tals mercury (Hg). Pistia stratiotes is a floating plant that has high adaptability to climate, rapid
growth rate, and huge nutrients and water absorption.So that, it is possible to be used as phyto-
remediation plant for absorbing Hg in water. The purpose of this true experiment research was
to analyze the Hg concentration differences between waste water with and without Pistia stra-
tiotes of 300 gr/ 6 l, 400 gr/ 6 l and 500 gr/ 6 weight in 10 days contact time. The data were ana-
lyzed by using One Way Anova test at Į = 0,05. The results showed significant differences of
Hg levels between control and treatment groups (p<0,05), and 500 gr/6 l Pistia stratiotes weight
gave the highest reduction of Hg level in liquid waste, i.e. 77,6 %. It can be concluded that Pis-
tia stratiotes can be used as phytoremediation plant for Hg metal. However, it is necessary to
do further research by adding contact times as variable, so that the absorption rate at each time
can be determined.
Keywords : phytoremediation, mercury (Hg), Pistia stratiotes

Intisari

Kegiatan pengolahan emas yang dilakukan secara amalgamasi menghasilkan limbah cair yang
mengandung logam berat merkuri (Hg). Kayu Apu merupakan tanaman terapung yang memiliki
daya adaptasi tinggi terhadap iklim, memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat, serta penyerap-
an unsur hara dan air yang besar sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai tanaman
fitoremediasi untuk menyerap Hg. Tujuan penelitian true experiment ini adalah untuk mengana-
lisis perbedaan kadar Hg antara limbah cair tanpa Kayu Apu dan limbah cair dengan penam-
bahan Kayu Apu seberat 300 gr/ 6 l, 400 gr/ 6 l dan 500 gr/ 6 l, dengan waktu kontak 10 hari.
Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova dengan Į = 0,05. Hasil penelitian menunjuk-
kan adanya perbedaan kadar Hg yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok per-
lakuan (p<0,05). Pemberian Kayu Apu seberat 500 gr/ 6 l menghasilkan penurunan kadar Hg
yang tertinggi, yaitu sebesar 77,6 %. Dapat disimpulkan bahwa Kayu Apu dapat digunakan se-
bagai fitoremediasi untuk logam Hg. Namun demikian, perlu dilakukan penelitian lanjutan yaitu
menambahkan waktu kontak sebagai variabel sehingga dapat diketahui tingkat penyerapan un-
tuk masing-masing waktu.
Kata Kunci : fitoremediasi, merkuri (Hg), Kayu Apu

PENDAHULUAN yang korosif 2). Pencemaran Hg, salah


satunya dapat disebabkan oleh kegiatan
Polusi Hg masih banyak ditemukan pengolahan emas yang menggunakan
di lingkungan, baik pada tanah di sekitar merkuri untuk mengikat emas dengan
tempat pembuangan akhir sampah mau- teknik amalgamasi.
pun di kolam lindi 1). Logam berat dapat Pengolahan emas dengan teknik a-
diserap oleh tanaman dan masuk ke tu- malgamasi tersebut masih ditemukan di
buh organisme melalui pernafasan, pen- Desa X yang terletak di Kecamatan Y,
cernaan, dan kontak dengan kulit. Ting- Kabupaten Z, yang berada di Jawa Ti-
kat toksisitas logam berat pada hewan mur. Dari kegiatan pengolahan tersebut
air maupun manusia yang memiliki efek dihasilkan limbah cair yang mengandung
racun paling tinggi adalah Merkuri. merkuri yang dibuang ke dalam sebuah
Merkuri (Hg) menyebabkan penga- kubangan besar yang menyerupai kolam
ruh toksik karena terjadinya proses pre- (bak ekualisasi) yang bersifat permanen,
sipitasi protein yang menghambat aktivi- namun memungkinkan untuk meluap jika
tas enzim, dan bertindak sebagai bahan terkena air hujan, sehingga dapat me-

p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896


105 Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi
Khasanah, Moelyaningrum & Pujiati, Analisis Perbedaan Tanaman …

nyebabkan terjadi pencemaran tanah o- terletak di Kecamatan Y, Kabupaten Z,


leh Hg. yang terletak di Jawa Timur; sementara
Oleh karena itu, terhadap kegiatan tempat pengontakan limbah cair dengan
tersebut diperlukan pengolahan limbah, P. Stratiotes dilakukan di Laboratorium
dimana salah satu metoda yang dapat Terpadu Fakultas Kesehatan Masyara-
diterapkan adalah fitoremediasi, karena kat Universitas Jember; dan tempat pe-
mudah dilakukan dan tidak membutuh- meriksaan kadar Merkuri (Hg) adalah di
kan banyak biaya. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Su-
Kayu Apu (Pistia stratiotes) merupa- rabaya.
kan tanaman terapung yang terdistribusi Ada empat kelompok penelitian, ya-
secara luas di Indonesia 3). P. stratiotes itu satu kelompok kontrol (K), dan tiga
mempunyai beberapa keunggulan, se- kelompok perlakuan (X1, X2, X3). Kelom-
perti tingkat pertumbuhan yang cepat, pok kontrol adalah limbah cair yang tidak
tingkat absorbsi atau penyerapan unsur diberi Kayu Apu; sementara kelompok
hara dan air yang besar, mudah ditemu- perlakuan pertama (X1) adalah limbah
kan serta memiliki daya adaptasi yang cair yang diberi penambahan Kayu Apu
tinggi terhadap iklim 4). seberat 300 gr/6 l; kelompok perlakuan
Penelitian yang telah dilakukan oleh kedua (X2) adalah limbah cair yang di-
Mamonto 5), menjelaskan bahwa P. Stra- beri penambahan Kayu Apu seberat 400
tiotes sebanyak 300 gram/ 2 L mampu gr/6 l, dan kelompok perlakuan ketiga
meremediasi 64 % sianida dari konsen- (X3) adalah limbah cair yang diberi pe-
trasi awal sebesar 5 mg/L selama 10 ha- nambahan Kayu Apu dengan berat 500
ri. Menurut Ugya 6), tanaman P. Stratio- gr/ 6 l.
tes merupakan agen yang efektif untuk Volume total limbah cair yang digu-
mengurangi dan menghilangkan berba- nakan sebagai sampel adalah 144 liter.
gai logam berat seperti Hg, Cd, Mn, Ag, Teknik pengambilan limbah cair dari bak
Pb, Zn di Sungai Romi, Nigeria. Berda- penampung limbah cair dilakukan secara
sarkan studi-studi tersebut, dalam pene- random.
litian ini Kayu Apu dipergunakan sebagai Alat yang digunakan dalam peneliti-
tanaman fitoremediasi dalam menyerap an meliputi: jerigen berukuran 25 liter se-
logam berat Hg. banyak enam buah, timbangan analitik,
P. Stratiotes yang digunakan dalam bak dengan diameter berukuran ± 55 cm
penelitian ini diaklimatisasi terlebih dahu- sebanyak 24 buah, botol berukuran 500
lu dengan menggunakan air bersih sela- ml sebanyak 24 buah, pipet ukur 5 ml,
ma tujuh hari sebelum kemudian diguna- termometer air, gelas beaker, ph meter,
kan sebagai tanaman fitoremediasi un- spektrofotometri serapan atom (SSA),
tuk logam berat Hg pada limbah cair ha- corong plastik, dan gayung plastik.
sil penambangan emas tanpa ijin.Tujuan Bahan yang digunakan terdiri dari:
penelitian ini adalah untuk menganalisis P. stratiotes yang memiliki diameter da-
perbedaan kadar Hg antara yang dihasil- un rata-rata 4-5 cm, limbah cair penam-
kan dari penambahan dan tanpa penam- bangan emas tanpa ijin yang mengan-
bahan P. Stratiotes seberat 300 gr/6 L, dung logam Hg, air bersih dan asam ni-
400 gr/6 L dan 500 gr/6 L dengan waktu trat pekat (HNO3) yang digunakan untuk
kontak 10 hari. mengawetkan sampel limbah cair yang
akan diuji.
METODA Data penelitian dianalisis menggu-
nakan One Way Anova, karena setelah
Penelitian yang telah dilakukan ada- diuji dengan Kolmogorov-Smirnov, dike-
lah true experiment dengan bentuk post tahui bahwa data memenuhi asumsi dis-
test only control group design 7). Peneliti- tribusi normal. Selanjutnya, untuk me-
an ini dilakukan pada bulan Juni hingga ngetahui perbedaan rata-rata penurunan
Desember 2017. Tempat pengambilan kadar Hg pada setiap kelompok perlaku-
limbah cair Hg dilakukan di Desa X yang an, digunakan uji post-hoc.
p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896
p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896
Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi
Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi 106
Sanitasi: Jurnal Kesehatan
n Lingkungan, Vool.9, No.3, Februuari 2018, pp.105--110

HASIL
L buut berbeda--beda sesua ai variasi be
erat P.
sttratiotes yan
ng diberikann.
Perbe edaan Kada ar Hg antarra Penurun H tertinggi terjadi
nan kadar Hg
Kelom mpok Kontrol (K) dengan paada kelomp u sebesar 77,6 %;
pok X3 yaitu
Kelom mpok Perla akuan (X1, X2 dan X3) seedangkan penurunan kadar Hg g yang
Pengukuran suhu dan pH pada pe-
P p te
errendah te erjadi pada kelompok X1 ya-
nelitia
an ini, setiap
p hari dilaku
ukan tiga ka
ali, itu
u sebesar 35,2
3 %. Datta presenta ase pe-
yaitu ppada pukul 07.00, 12.0 00 dan 17.000. nuurunan kad dar Hg yan ng lebih len ngkap,
Dari TTabel 1 dapat diketahui bahwa suh hu daapat dilihat pada Tabe el 2.
limbah h cair sebe elum perla akuan adala ah
Grafik 1.
24 ͼC C, sedangkan setela ah perlakua an Kadar Hg pada
p kelompok K, X1, X2 dan X3
X
pembe erian Kayu Apu denga an waktu koon-
tak 10 0 hari, ada alah 25 ͼC pada semu ua
kelommpok perlakuan. Rerata a hasil pen
ng-
ukuran pH limba ah cair sebeelum perlakku-
an ad dalah 4,1; dand setelahh mengalam mi
perlakkuan pembe erian Kayu Apu denga an
waktu kontak 10 0 hari, pH limbah ca air
pada masing-ma asing kelommpok perlakku-
an me engalami peningkatan
p n, yaitu padda
kelommpok kontrol sebesar 4,3; 4 kelompo ok
X1 se ebesar 5,3; kelompokk X2 sebes sar
5,6; daan kelompo ok X3 sebessar 5,9.
Tabel 2..
Tabel 1. entase penurunan kadar Hg
Perse
Reratta suhu dan pH

Kelompok perla
akuan % Penurunan kadarr Hg
K X1 X2 X3

Rerataa suhu (ºC) K -


setelah
h perlakuan 25 25 25 25
10 hari X1 35,2

Rerata pH setelah X2 61,6


4,3 5,3 5,6 5,9
uan 10 hari
perlaku
X3 77.6

Berdasarkan n hasil uji laboratorium m,


diketaahui bahwa rerata kad dar Hg pad da Analisis data denga an menggu unakan
kelommpok tanpa penambaha an Kayu Ap pu on ne way ano ova menghasilkan nila ai p le-
adalah h sebesar 0,0125
0 mg/l. Adapun re-
r biih kecil darri 0,05; sehingga secara sta-
rata kkadar Hg pa ada kelomp pok perlakua an tisstik dapat diartikan
d bahhwa terdapat per-
yang diberi pena ambahan K Kayu Apu se- s be edaan penurunan kad dar Hg pad da ke-
berat 300 gr/6 l, 400
4 gr/6 l dan 500 gr/6 6 l, lo
ompok K, X1, X2, dan X3. Selanjjutnya,
berturrut-turut ada
alah sebesa ar 0,0081 mg
m ha asil uji postt hoc sebaggaimana yaang di-
/l; 0,0
0048 mg/l, dan 0,0028 mg/l. Da ata tu
unjukkan oleh Tabel 3 dapat me emper-
lebih lengkap da ari hasil uji laboratoriu
um ku uat hal terssebut, yaitu bahwa penurun-
tersebbut, dapat dilihat pada Grafik 1. an n kadar Hg g pada kellompok K secara
s
M
Melalui graffik itu dap pat diketah hui siignifikan beerbeda deng gan kelomppok X1,
bahwa a P. stratio
otes mampu memban ntu ke elompok X2, dan kelompok X3. Kelom-
K
menurunkan kad dar Hg pada air limba ah. po ok X1 secarra signifikan
n berbeda dengan
d
Hal ini terbukti deengan perb bedaan pen nu- ke elompok K, kelompok X2, dan kelo ompok
runan kadar Hg pada kelom mpok perlak ku- X3. Kelompo ok X2 secara signifika an ber-
an yan ng diberi pe
enambahan n Kayu Apu ji- be eda dengan n kelompok k K, kelomppok X1
ka dibbandingkan dengan ka adar Hg pad da da an kelompo ok X3. Kelo ompok X3 secara
s
kelommpok kontro ol. Penurunan kadar Hg H siignifikan beerbeda dengan kelomp pok K,
pada setiap kelo ompok perllakuan tersse- ke elompok X1 dan kelom mpok X2.

p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN N: 2579-3896


p-ISSN: 1978-5763;
Onlinee: http://journalsa e-ISSN:ja.net/index.php/
anitasi.keslingjogj 2579-3896 sanitasi
107 Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi
Khasanah, Moelyaningrum & Pujiati, Analisis Perbedaan Tanaman …

Tabel 1. kasikan bahwa Kayu Apu dapat me-


Hasil uji post hoc
nurunkan kadar Hg pada air. Berdasar-
Kelompok
K X1 X2 X3
kan penelitian yang telah dilakukan, di-
perlakuan
ketahui bahwa semakin banyak Kayu
K - 0,000* 0.000* 0.000* Apu yang diberikan pada air limbah,
akan menyebabkan kadar Hg semakin
X1 - - 0,000* 0.000*
turun. Kelompok perlakuan yang paling
x2 - - - 0,017* efektif dalam menurunkan kadar Hg
x3 - - - - limbah cair adalah kelompok X3 dengan
Keterangan: (*) menunjukkan signifikansi pada p ” Į presentase penurunan sebesar 77,6 %.
Dengan semakin lama waktu kon-
PEMBAHASAN tak dan semakin banyaknya tanaman
yang digunakan, maka semakin besar
Berdasarkan hasil pengukuran suhu pula konsentrasi yang diserapnya 9).
limbah cair dengan menggunakan alat Semakin lama waktu kontak Kayu Apu
termometer dan pengukuran pH dengan dengan limbah cair, maka semakin ber--
menggunakan pH meter, diketahui bah- kurang kadar logam berat pada limbah
wa sebelum perlakuan limbah cair me- cair 10). Dengan waktu kontak 10 hari, P.
miliki suhu 24 ºC dan pH 4,1 pada se- stratiotes dapat menurunkan kadar Hg
luruh 24 bak perlakuan, sehingga faktor pada air limbah. Waktu kontak memberi-
suhu dan pH pada kelompok kontrol dan kan pengaruh yang nyata terhadap pe-
kelompok perlakuan adalah sama. nyerapan logam berat. Semakin lama
Kayu Apu memberi kontribusi dalam waktu kontak tumbuhan dengan limbah,
menaikkan pH disebabkan oleh adanya maka akumulasi logam berat di dalam
aktivitas fotosintesis pada tanaman uji tubuh tumbuhan juga semakin tinggi 11).
tersebut. Proses fotosintesis merubah Kayu Apu di suatu perairan akan
CO2 menjadi C6H12O6 yang memerlukan menyerap secara langsung logam berat
hidrogen dan energi. Hidrogen diperoleh melalui bagian akarnya 12). Ada tiga pro-
dari H+ yang didapat dari air limbah dan ses penyerapan dan akumulasi logam
udara, sehingga penggambilan H+ akan berat oleh tumbuhan, antara lain yaitu
menaikkan pH 8). penyerapan oleh akar, translokasi dari
Berdasarkan hasil pengukuran ka- akar ke bagian tumbuhan lain, dan loka-
dar Hg dengan menggunakan Spektro- lisasi pada bagian sel tertentu untuk
fotometri Serapan Atom (SSA), diketa- menjaga agar logam berat tersebut tidak
hui bahwa pada kelompok pemberian menghambat metabolisme tumbuhan.
Kayu Apu perlakuan pertama (300 gr/6 l Kayu Apu menyerap logam berat
atau X1), kelompok perlakuan kedua yang terlarut di dalam air dengan akar-
(400 gr/6 l atau X2), dan kelompok per- akarnya yang mengandung fitokelatin
lakuan ketiga (500 gr/ 6 l atau X3), ber- atau senyawa pengkhelat logam. Selan-
turut-turut adalah sebesar: 0,0081 mg/l; jutnya, logam Hg yang larut dalam lim-
0,0048 mg/l; dan 0,0028 mg/l. bah cair menembus selaput sel yang
Hasil pengukuran tersebut menun- berada di akar dan disimpan dalam va-
jukkan bahwa P. stratiotes seberat 400 kuola, lalu kemudian bergerak melintasi
gr/6 l, dan 500 gr/6 l mampu menurun- selaput sel dan menuju daun 12).
kan kadar Hg hingga memenuhi baku Mekanisme kerja fitoremediasi ter-
mutu lingkungan (BML) yang ditetapkan diri atas beberapa konsep dasar, yaitu
oleh Keputusan Menteri Lingkungan Hi- fitotoekstraksi, rhizofiltrasi, fitodegradasi,
dup No. 202 tahun 2004 tentang Baku fitostabilisasi, dan fitovolatilisasi. Fitoeks-
Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan atau traksi merupakan penyerapan logam be-
Kegiatan Pertambangan Bijih Emas dan rat oleh akar tanaman dan mengakumu-
atau Tembaga, yaitu 0,005 mg/l. lasinya ke bagian-bagian tanaman (akar,
Perbedaan penurunan kadar Hg batang dan daun). Tanaman seperti itu
yang terjadi antar kelompok mengindi- disebut tanaman hiperakumulator.
p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896
p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896
Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi
Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi 108
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.9, No.3, Februari 2018, pp.105-110

Setelah polutan terakumulasi, tana- Pengamatan perubahan fisik dilaku-


man bisa dipanen namun tidak boleh di- kan peneliti untuk mengetahui kondisi
konsumsi. Tanaman tersebut harus di- kesehatan tumbuhan. Perubahan fisik
musnahkan dengan insinerator untuk ke- merupakan respon tumbuhan terhadap
mudian dilandfiling. logam berat yang menunjukkan kemam-
Rhizofiltrasi merupakan pemanfaat- puan adaptasi tumbuhan menghadapi
an kemampuan akar tanaman untuk me- kontak langsung logam berat.
nyerap, mengendapkan, mengakumulasi Perubahan fisik tumbuhan pada lima
logam berat dari aliran limbah. Fitode- hari pertama tidak banyak terjadi, hanya
gradasi adalah proses penyerapan polu- terlihat perubahan warna pada beberapa
tan oleh tanaman dan kemudian polutan ujung daun. Perubahan yang cukup sig-
tersebut mengalami metabolisme di da- nifikan terjadi pada hari ke delapan hing-
lam tanaman yang melibatkan beberapa ga hari ke 10. Perubahan morfologi dari
enzim antara lain nitrodictase, dehaloge- tanaman fitoremediator disebabkan ka-
nase dan nitrilase. rena tanaman tersebut telah aktif me-
Adapun fitostabilisasi, merupakan nyerap logam berat yang ada di lingku-
proses yang dilakukan oleh tanaman un- ngan dan berusaha untuk beradaptasi a-
tuk mentransformasi polutan di dalam gar tetap hidup 14).
tanah menjadi senyawa yang non toksik Kayu Apu mengalami perubahan
tanpa menyerap terlebih dahulu polutan yang ditandai dengan kondisi daun yang
tersebut ke dalam tubuh tanaman. Hasil mulai berwarna kekuningan dan akhir-
transformasi dari polutan tersebut tetap nya sebagian mati. Akar tanaman Kayu
berada didalam tanah. Apu juga mengalami kerontokan. Morfo-
Sementara itu, fitovolatilisasi terjadi logi akar tanaman Kayu Apu yang ditum-
ketika tanaman menyerap polutan atau buhkan pada medium limbah, mempu-
logam berat dan melepaskannya ke uda- nyai tekstur yang lunak dan rambut akar
ra lewat daun dan ada kalanya logam sebagian besar terputus karena bagian
berat mengalami degradasi terlebih da- organ tanaman yang langsung berinter-
hulu sebelum dilepas lewat daun. Polu- aksi dengan limbah adalah bagian akar.
tan yang dilepaskan oleh tanaman ke Penyerapan logam berat oleh tanaman
udara bisa sama seperti bentuk senyawa dilakukan pertama kali oleh akar 14).
awal polutan, bisa juga menjadi senyawa Kontak langsung tumbuhan dengan
yang berbeda dari senyawa awal 13). logam berat akan mengakibatkan keru-
Hasil penelitian yang dilakukan oleh sakan dan perubahan warna pada daun
Mardikaningtyas 14) menunjukkan bahwa yang mengindikasikan penurunan tingkat
akumulasi logam berat lebih banyak ter- klorofil pada tumbuhan 15).
dapat pada akar daripada di daun, per-
bedaan akumulasi ini dapat mengindika- KESIMPULAN
sikan bahwa organ akar tanaman P.
stratiotes lebih efektif dalam menyerap Rerata kadar Hg kelompok kontrol,
logam berat dan menunjukkan bahwa ta- serta X1, X2 dan X3, secara berturut-turut
naman ini melakukan rhizofiltration yakni adalah: 0,0125 mg/l; 0,0081 mg/l; 0,0048
penyerapan, pengkonsentrasian dan pe- mg/l; 0,0028 mg/l. Penurunan kadar Hg
ngendapan kontaminan dari sumber air pada kelompok perlakuan yang diberi-
tercemar di akar tanaman. kan Kayu Apu seberat 300 gr/6 l (X1),
Akumulasi yang lebih besar terdapat 400 gr/6 l (X2), dan 500 gr/6 l (X3), ber-
di akar karena organ tersebut yang men- turut-turut adalah 35,2 %; 61,6 % dan
dominasi tanaman P.stratiotes dan me- 77,6 %. Kadar Hg pada kelompok X2 dan
rupakan organ yang pertama kali berin- X3 sudah memenuhi BML yaitu lebih ke-
teraksi dengan medium. Namun demi- cil dari 0,005 mg/l. Terdapat perbedaan
kian, tidak menutup kemungkinan logam penurunan kadar Hg yang signifikan an-
berat akan ditransportasikan ke organ tara kelompok kontrol dan kelompok per-
lain seperti daun 14). lakuan (p<0,05).
p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896
p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896
Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi
109 Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi
Khasanah, Moelyaningrum & Pujiati, Analisis Perbedaan Tanaman …

SARAN 8. Gregory, P., 2006. Plant Roots,


Growth, Activity and Interaction with
Perlu dilakukan penelitian lanjutan Soils, Blackwell Publishing, Australia
menambahkan variasi waktu kontak se- 9. Rahmatullah, L., 2008. Penggunaan
bagai variabel yang diamati, sehingga Tanaman Kiapu (Pistia stratiotes)
dapat diketahui tingkat penyerapan pada sebagai Pengolahan Pendahuluan
masing-masing waktu, serta dapat diapli- untuk Air Permukaan dengan Para-
kasikan pada industri yang kegiatannya meter Warna dan TDS, Skripsi, Fa-
menghasilkan limbah cair yang mengan- kultas Teknik Sipil dan Perencana-
dung Hg. an Universitas Islam Indonesia.
10. Joko, T., Dangiran, H. L., Dewanti,
DAFTAR PUSTAKA N. A. Y., 2015. The Effectiveness of
plant Pistia stratiotes weight to re-
1. Moelyaningrum, A. D., Pujiati, R. S., duction of heavy metal content
2015. Cadmium (Cd) and Mercury Chromium (Cr) waste at batik home
(Hg) in the soil, leachate and industry in Regency of Pekalongan,
ground water at the final waste dis- International Journal of Sciences:
posal Pakusari Jember Distric Area. Basic and Applied Research (IJ-
International Journal of Sciences: SBAR), 24 (2):45-54.
Basic and Applied Research (IJS- 11. Paramitasari, A., 2014. Kemampu-
BAR), 24 (2):101-108. an Tumbuhan Air Kiapu Pistia stra-
2. Widowati, W., Sastiono, A., Jusuf, tiotes dan Kiambang Salvinia mo-
R., 2008. Efek Toksik Logam, CV lesta dalam Fitoremediasi Timbal,
Andi Offset, Yogyakarta. Skripsi, Fakultas Kehutanan Institut
3. Soerjani, M., Kostermans, A. J. H. Pertanian Bogor.
G., Tjitrosoepomo, G. 1986. Weeds 12. Priyanto, B. dan Prayitno, J., 2008.
of Rice In Indonesia, Balai Pustaka, Fitoremediasi sebagai sebuah tek-
Jakarta (Indonesia), 716 p. nologi pemulihan pencemaran khu-
4. Fachrurozi, M., Utami, L. B., Surya- sus logam berat, Jurnal Informasi Fi-
ni, D., 2010. Pengaruh variasi bio- toremediasi.
massa Pistia stratiotes L. terhadap 13. Tsao, D. T, 2003. Phytoremediation:
penurunan kadar BOD, COD, Dan Advance in Biochemical Engineering
TSS limbah cair tahu di Dusun Kle- Biotechnology, Springer, Berlin Hei-
ro Sleman Yogyakarta, Jurnal Ke- delberg.
sehatan Masyarakat, 4 (1): 1-16. 14. Mardikaningtyas, D. A., Ibrohim,
5. Mamonto, H. 2013. Uji Potensi Ka- Suarsini. 2016. Efektifitas tanaman
yu Apu (Pistia stratiotes L) dalam Pistia stratiotes dalam menyerap lo-
Penurunan Kadar Sianida (CN) pa- gam berat Kadmium (Cd) yang ter-
da Limbah Cair Penambangan E- kandung dalam limbah cair peng-
mas, Skripsi, Fakultas Ilmu Keseha- olahan tepung agar ditinjau dari
tan dan Keolahragaan Universitas akumulasi logam di organ akar dan
Negeri Gorontalo. daun, Prosiding Seminar Nasional
6. Ugya, A. Y., Imam, T. S., Tahir, S. II, Universitas Muhammadiyah Ma-
M., 2015. The use of P.stratiotes to lang, Malang.
remove some heavy metals from ro- 15. Tangahu, B. V., Abdullah, S. R. S.,
mi stream: a case study of Kaduna Basri, H., Idris, M., Anuar, N., Mukh-
Refinery and petrochemical compa- lisin, M., 2011. A review on heavy
ny polluted stream, IOSR Journal of metals (As, Pb, and Hg) up-take by
Environmental Science, Toxicology plants through phytoremediation, In-
and Food Technology, 9 (1): 48-51. ternational Journal of Chemical
7. Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Engineering.
Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfa-
beta, Bandung.
p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896
p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896
Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi
Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi 110

Anda mungkin juga menyukai