Anda di halaman 1dari 18

UJI COBA PENGGUNAAN BUNGA TERATAI (Nymphaea) SEBAGAI

MEDIA MENURUNKAN KADAR Hg PADA AIR LIMBAH

Usulan Penelitian Untuk Karya Tulis Ilmiah

Jurusan Kesehatan Lingkungan


Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Manado

Yang diajukan oleh


MAYAKIM MOGOLAINGO
PO 713307167


Kepada
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
MARET 2011
A. Latar Belakang
Kemajuan dalam kegiatan industri
akan memberikan peningkatan pada
kesejahteraan manusia, tetapi resiko di
antaranya adanya pencemaran
lingkungan akibat limbah industri.
Sebagai salah satu andalan adalah
industri pertambangan, usaha ini akan
mendatangkan devisa yang cukup
banyak, tetapi dalam prosesnya akan
melibatka berbagai aspek yang akan
menyangkut berbagai manfaat dan
resiko, diantaranya adanya
Salah satu logam yang sering di
gunakan dalam industri misalnya
industri pertambangan yaitu logam
merkuri atau Hg. Merkuri adalah
sebuah unsur logam yang sangat
penting dan sudah digunakan sejak
zaman dahulu. Bentuk fisik dan
kimianya sangat menguntungkan
untuk di gunakan dalam industri dan
penelitian (Darmono 1995).
Di propinsi Sulawesi Utara terdapat beberapa lokasi
kegiatan pertambangan emas tradisional dilakukan
oleh masyarakat. Kegiatan pertambangan emas ini
telah bertahun-tahun dan menggunakan teknologi
sederhana. Daerah-daerah pertambangan tersebut
antara lain kecamatan Dimembe, kecamatan
Ratatotok, Kecamatan Dumoga dan kecamatan
Modayag.
Pencemaran yang terjadi di Teluk Buyat, Sulawesi
Utara, akhir-akhir ini cukup memberikan keprihatinan
yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Penyebabnya
adalah pencemaran air laut akibat logam berat arsen
(As) dan merkuri (Hg) yang telah melebihi nilai
ambang batas yang ditetapkan (Balita 2005).
Sesuai hasil survey yang dilakukan,
kegiatan pertambangan emas di Desa
Ratatotok Kec. Ratatotok menggunakan
merkuri sebagai bahan pengikat emas yang
telah berlangsung sampai saat ini. Air
limbah hasil pertambangan yang
mengandung merkuri hanya di buang ke
badan air dan di tampung begitu saja,
penggunaan merkuri mengakibatkan emisi
merkuri berpotensi mencemari lingkungan,
dan di biarkan tergenang serta tidak di
tindak lanjuti oleh pemilik atau pemerintah
setempat.
Salah satu upaya pengelolaan limbah khususnya
pada limbah pertambangan yaitu, teratai, karena
berdasarkan penelitian sebelumnya secara
umum tumbuhan air dapat digunakan sebagai
agent bioremediasi merkuri yang terdapat pada
limbah pertambang emas tadisional.
Kemampuan ini terjadi karena tumbuhan mampu
beradaptasi dengan kondisi air limbah, dan
karena tersedianya nutrisi tumbuhan yang ada
didalam air limbah.
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan
diatas, maka penulis mengambil penelitian
tentang Uji Coba Penggunaan Bunga Teratai
sebagai Media Menurunkan Kadar Hg pada Air
Limbah
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas


maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :Apakah bunga
teratai dapat digunakan sebagai
media dalam menurunkan kadar Hg
yang ada pada air limbah?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kemampuan bunga teratai
(N.nelumbo), sebagai media dalam menurunkan
kadar Hg.

Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Sebagai bahan kajian untuk penelitian selanjutnya
Untuk menjadi bahan acuan mata kuliah PAPLC
Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukkan pada instansi-instansi
yang ada di desa Ratatotok Kec.Ratatotok
Kabupaten Minahasa Tenggara khususnya pada
instansi kesehatan.
TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjauan Umum Air Limbah


1. Pengertian Limbah Cair
2. Sumber Air Limbah
3. Karakteristik Air Limbah
4. Parameter air limbah
5. Dampak pembuangan air limbah
B.Tinjauan Umum Merkuri / Hg / Air Raksa
6. Pengertian Merkuri
7. Sifat-sifat umum Hg
8. Pencegahan terhadap Hg
C.Teratai
9. Pengertian Teratai
10.Manfaat dan Kegunaan Teratai
11. Keunikan Teratai
12.Sejarah Teratai
13.Perbedaan dengan Nuphar
KERANGKA KONSEP
Kangkung
air
Ada

Tanaman Penurunan
air teratai kadar Hg
pada limbah

Eceng Tidak ada


gondok

Keterangan
: Diteliti
: Tidak Diteliti

Hipotesis
Ha = Bunga teratai dapat menurunkan kadar Hg pada air limbah
H0 = Bunga teratai tidak dapat menurunkan kadar Hg pada air limbah
Metodologi Penelitian

A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian experiment,
dalam penelitian ini sampel yang ada yaitu air yang
mengandung Merkuri (Hg) akan mengalami perlakuan (X)
kemudian dilakukan pengukuran (02) untuk
membandingkan hasil dari pengukuran pada kelompok
yang mengalami perlakuan diambil sampel yang
dianggapsebagai kontrol untuk mengetahui hasil
pengukuran sebelum perlakuan (01).
pretest perlakuan postes
01 x 02

(Notoadmodjo, 2002)
B. Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis tumbuhan air:
teratai (N.nelumbo).
Variabel terikat adalah kadar logam berat merkuri (Hg) yang
terlarut dalam air limbah selama perlakuan bioremediasi.
C. Definisi Operasional
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang
berasal dari rumah tangga, indurti maupun tempat umum.
Air raksa atau hydragyrum (Hg) adalah metal yang menguap pada
temperature kamar.
Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari
suku Nymphaeaceae.
D. Populasi dan Sampel
Populasi
Keseluruhan air limbah hasil pembuatan emas yang berasal dari
kolam penelitian.
Sampel
Sebagian air limbah hasil pembuatan emas yang diambil dari kolam
penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dengan
menggunakanalat dan bahan sebagai
berikut :
Alat Penelitian
Spektrofotometer
Pengaduk stirrer
bahan
Prosedur kerja
F. Teknik Pengumpulan Data
Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil
observasi, pemeriksaan laboratorium.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
perusahaan/instansi-instansi terkait dan dari beberapa kajian
teori yang berkaitan dengan penelitian ini.

G. Jalan Penelitian
Survey awal (lokasi penelitian)
Perencanaan biaya
Prosedur kerja berupa pengambilan sampel dan pemeriksaan
sampel.
Jadwal Penelitian
Biaya Penelitian

Perkiraan biaya yang di perlukan dalam


penelitian ini :
Biaya Proposal = Rp. 300.000,00
Biaya Penelitian = Rp. 1.000.000,00
Biaya Penyusunan KTI = Rp. 500.000,00
Biaya Transportasi = Rp.
500.000,00
Biaya Lain-lain = Rp 400.000,00
Jumlah Rp.
2.700.000,00
DAFTAR PUSTAKA

Achmad. 2004. Kimia Lingkungan,Universitas Negri Jakarta, Jakarta.


Chandra. 2005.Pengantar Kesehatan Lingkungan, Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Darmona. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Mahluk Hidup,
universitas Indonesia (UI PRES).
Notoadmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penerbit Rineka
Cipta. Jakarta.
Palar. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Rineka Cipta,
Jakarta.
Teratai, http://id.wikipedia.org/wiki/.
Mulia. 2005. Kesehatan lingkungan, graha ilmu. Yogyakarta.
Siswanto. 1991.Toksikologi Industri. Balai Hiperkes dan Keselamatan
Kerja Jawa Timur Departemen Tenaga Kerja. Surabaya.
Slamet, J. 2009. Kesehatan lingkungan, gadjah mada university
press.Yogyakarta.
Sudaryono, dkk. 1999. Tekologi Pengelolaan Limbah dan Pemulihan
Kerusakan Lingkungan, Direktorat Teknologi Lingkungan Badan
Pengkajian Dan Penerapan Teknologi
Wardana, W. A. 1995, Dampak Pencemaran Lingkugan, Penerbit Andi
Yokyakarta, Yogyakarta.

Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai