Anda di halaman 1dari 6

2- 012

RESPON FISIOLOGIS TANAMAN KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica Forssk.)


PADA CEKAMAN LOGAM MERKURI

Physiological Response Water Spinach (Ipomoea Aquatica Forssk.)


on Mercury Metal Stress

Muh. Shofi, Suharyanto


Program Pascasarjana, Program Studi Biologi, Fakultas Biologi, UGM
E-mail : kirana_shofi@yahoo.com

Abstract - The purpose of this study was to determine the effect of mercury stress on the physiological
response of water spinach. This study use a completely randomized design (CRD) with 5 treatments Hg
concentrations of heavy metals, namely 0, 1, 3, 5, and 7 ppm with 4 replicates for each treatment and were
harvested after 15 and 30 days after planting. Observation parameters such as root length, stolon length,
number of leaves, biomass, chlorophyll content, and mercury levels after 15 and 30 days. Data were
analyzed using F test and DMRT test with a significance level of 5% with SPSS 15. The results showed that
more hight concentrations of Hg is caused decreation of: root length, stolon length, number of leaves,
biomass, chlorophyll content both on treatment 15 days or 30 days Hg stress. Highest levels of Hg found in
the roots of both in treatment 15 days or 30 days compared between the stem and the leaves are at the
root. It caused in root there is endodermis which serves as a filter heavy metals. The presence of mercury
causes metabolism and physiological of water spinach disrupted.

Keywords : water spinach (I. aquatica Forssk.), Hg, physiological response

PENDAHULUAN yaitu menghambat penyerapan unsur Zn


Merkuri atau yang dikenal dengan dan P, dimana kedua zat tersebut
Hg merupakan satu-satunya logam berbentuk merupakan pembentuk klorofil sehingga dapat
cair pada suhu ruang dan terjadi dalam mengganggu proses fotosintesis. Adanya
beberapa bentuk. Bentuk tersebut dapat HgCl2 pada konsentrasi 0,01-0,1 mM dapat
menghasilkan efek racun dalam dosis cukup menghambat terjadinya biosintesis klorofil
tinggi (Palar, 2004). Hg dapat ditemukan yang berakibat menurunkan pertumbuhan
dalam berbagai senyawa kimia dan dan produktivitas (Jaim and Puranik, 1993).
termasuk logam yang sangat berbahaya Pada tanaman Tristicum aesticum, Hg akan
terutama dalam senyawa organik yaitu menghambat retardasi akar-tajuk, menurunkan
metal dan etil merkuri. Semua senyawa Hg rasio akar-tajuk, dan berat kering serta
ini bersifat toksik untuk makhluk hidup bila kandungan protein terlarut pada tajuk
jumlahnya banyak dapat merusak saraf (Patra and Sharama, 2000). Berdasarkan
tubuh dan dalam waktu yang lama senyawa penelitian Suszcyn-sky and Shann (1995)
Hg akan tersimpan secara permanen di menyatakan bahwa pada konsentrasi 1,0
dalam tubuh (Sanusi, 1980). Menurut µg/mL, Hg dapat menghambat
Darmono (2008) pengaruh toksisitas Hg pertumbuhan akar karena adanya
pada organisme tergantung pada bentuk pengahambatan mitosis, mengurangi
komposisi merkuri, rute masuk ke dalam sintesis komponen dinding sel, dan
tubuh dan lama terpaparnya Hg. perubahan aktivitas fotosintetis (Patnaik
Akumulasi logam berat yang berlebihan and Mohanty, 2013). Selain itu juga, Hg
pada organ tanaman dapat menghambat dapat mengambat pembentukan ATP.
pertumbuhan dan produktivitas, bahkan Pernyataan tersebut sesuai dengan
dalam beberapa kasus dapat menimbulkan penelitian Luciane et al. (2007) bahwa pada
kematian. Efek adanya Hg pada tanaman konsentrasi 0.001 mM Hg dapat

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 81


menghambat pembentukan ATP, PPi, dan akar, panjang stolon, jumlah daun, biomasa,
hidrolisis β-glycerol phosphate. kadar klorofil, dan kadar Hg.
Kangkung merupakan tanaman Penghitungan Kadar Klorofil
sayuran yang banyak diminati oleh Sampel ditimbang sebanyak 0,1 g dan
masyarakat. Salah satu tanaman kangkung digerus sampai halus dengan menggunakan
yang digemari yaitu kangkung air (I. mortar. Setelah halus ditambahkan aseton
aquatica Forssk.). Hasil penelitian Tommy dingin 80% sebanyak 10 mL. Selanjutnya
(2009) menyebutkan bahwa tanaman disentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm
o
kangkung air dapat menyerap logam Hg selama 10 menit pada suhu 4 C. Setelah 10
pada limbah tambang emas sebesar 54,525 menit diambil supernatannya dan diukur
ppm setelah 30 hari perlakuan pada media absorbansi pada spektrofotometer dengan
tanam yaitu air limbah tambang emas panjang gelombang 646 dan 663.
rakyat. Selain itu juga, ternyata tanaman Pengukuran Kadar Hg
kangkung dapat digunakan sebagai Sampel dikeringkan dan ditimbang,
biodikator adanya logam berat. Adanya kemudian didesstruksi basah menggunakan
perbedaan akumulasi logam tersebut pada HCl pekat dan HNO3 pekat dengan
tumbuhan disebabkan karena adanya batas perbandingan 1:4 sebanyak 5 mL dan
o
kadar logam yang terdapat di dalam dipanaskan pada suhu 200 C. Setelah
biomassa dan hiperakumulator berbeda- larutan jernih ditambahkan aquades hingga
beda bergantung pada jenis logamnya serta 10 ml dan diukur kadar Hg menggunakan
jenis tanamannya. Tujuan penelitian ini Hg-Analyzer.
adalah mengetahui pengaruh cekaman Analisis data
merkuri terhadap respon fisiologis tanaman Sampel diambil menggunakan
kangkung air. metode Rancangan Acak Kelompok
Kelompok (RAK) (Gomez, 1995) kemudian
METODE PENELITIAN data dianalis menggunakan SPSS 20 berupa
Waktu dan Tempat Penelitian uji F dan dilanjutkan dengan DMRT 5%.
Penelitian dilaksanakan pada bulan
Februari-April 2014 di greenhouse PAU HASIL DAN PEMBAHASAN
UGM, LPPT UGM, dan Laboratorium Falitma Hg pada tumbuhan dapat
Fakultas Biologi UGM. menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
Bahan Penelitian sehingga menyebabkan produktivitas dari
Bahan yang digunakan yaitu stek tanaman tersebut sangat menurun.
pucuk kangkung air, larutan HgCl2, pupuk, Perlakuan Hg ini menyebabkan tanaman
mengalami toksisitas logam berat. Gejala
larutan NAA 0,2 ppm, aquades, aseton
keracunan akibat Hg pada tanaman yang
dingin 80%, larutan HNO3 pekat, dan larutan
dapat dikaitkan dengan adanya
HCl pekat.
penghambatan mitosis, mengurangi sintesis
Cara Kerja
komponen dinding sel, dan perubahan
Penanaman aktivitas fotosintetis (Patnaik and Mohanty,
Stek tanaman kangkung air 2013). Gejala yang tampak yaitu adanya
ditanam pada larutan HgCl2 pada penurunan pertumbuhan dari tanaman. Ion
konsentrasi 0, 1, 3, 5, dan 7 ppm selama 15 merkuri dapat menginduksi adanya stres
hari dan 30 hari dan ditambah larutan oksidatif dengan memicu reactive oxygen
pupuk majemuk sebagai nutrisi selama species (ROS), misalnya superoksida radikal,
perlakuan. Pengamatan berupa panjang hidrogen peroksida, dan radikal hidroksil
pada tanaman (Patra dan Sharma 2000).
82 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_
1.1 Jumlah Daun 8

d
Rerata Jumlah Daun 30

e
Rerata panjang stolon

Jumlah daun (helai)

Panjang stolon (cm)


d
Pemaparan Hg pada tanaman 4
d
c
b
20

c c
b
kangkung air ini berdampak pada b
b
a
10 b
b
b
a

menurunnya jumlah daun. Semakin tinggi 0


-1 1 3 5
a

7 0
a
a

-1 1 3 5 7
konsentrasi Hg jumlah pertambahan daun Konsentrasi (ppm)

Rerata (15 hari) Rerata (30 hari)


Konsentrasi (ppm)

15 hari 30 hari

kangkung air semakin menurun baik pada 12


e
Rerata Panjang Akar 20
Rerata Biomassa
c c

Biomassa (gram)
perlakuan 15 hari dan 30 hari. Gambar 1 d d

Panjang akar (cm)


b
8 d bc
c c a
b
menunjukkan pada konsentrasi 7 ppm 4
c
b
a
10 abc ab
a
a

penambahan helaian daun setelah 15 hari


0
0
dan 30 hari hanya 1 helai dibandingkan -1 1 3
Konsentrasi (ppm)
5 7
-1 1 3
Konsentrasi (ppm)
5 7

15 hari 30 hari

dengan konsentrasi lainnya. Pada 15 hari 30 hari

Gambar. 1 Rerata Pertambahan Jumlah Daun,


konsentrasi 0 ppm pertambahan jumlah Panjang Stolon, Panjang Akar, dan Biomassa
daun kangkung air paling tinggi Tanaman Kangkung Air yang Ditanaman pada Media
dibandingkan dengan konsentrasi yang yang Mengandung Hg
lainnya. Hal ini diduga adanya *huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan
tidak ada beda nyata antar perlakuan.
penghambatan yang berkaitan dengan
kompetisi perolehan unsur hara. Akumulasi 1.3 Panjang Akar
merkuri dalam organ tanaman menghambat Berdasarkan hasil pengamatan
masuknya Zn dan P yang diperlukan untk
yang tersaji pada gambar 1 menunjukkan
pertumbuhan tanaman. Hg bukan
bahwa pada perlakuan 15 hari dan 30 hari
merupakan hara bagi tanaman dimana
kehadirannya akan menggagu setelah tanam konsentrasi Hg 0 ppm
keseimbangan unsur hara yang lain memiliki akar yang paling panjang dan
(Purwani, 2003). Toksisitas Hg ini berbeda nyata dibandingan perlakuan yang
tergantung banyaknya Hg yang diserap dan lainnya. Namun pada perlakuan 30 hari
diakumulasi oleh tanaman, semakin tinggi setelah tanam panjang akar tidak berbeda
Hg maka akan mengganggu metabolisme nyata dengan konsentrasi Hg 1 ppm.
tanaman. Adanya perbedaan panjang akar kangkung
1.2 Tinggi Tanaman air ini dikarenakan logam Hg ini akan
Perlakuan Hg secara nyata
menghambat pembelahan mitosis sehingga
menghambat pertambahan tinggi tanaman
sel tanaman tidak akan bertambah banyak
baik pada perlakuan 15 hari mapun 30 hari.
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian dan akan berakibat pada panjang sel
yang tersaji pada gambar 1. Pada perlakuan tanaman. Hal tersebut sesuai dengan
15 dan 30 hari cekaman Hg menujukkan penelitian Patnaik and Mohanty (2013)
tinggi tanaman pada konsentrasi 0 ppm bahwa adanya Hg menyebabkan
kangkung air berbeda nyata dengan tinggi penghambatan mitosis dan mengurangi
perlakuan yang lainnya dan konsentrasi 7 sintesis komponen dinding sel, sehingga
ppm paling rendah dibandingkan dengan akan berdampak pada pertambahan
perlakuan yang lainnya. panjang tanaman.
1.4 Biomassa
Adanya Hg dapat mempengaruhi
berat biomasssa kangkung air yaitu semakin
tinggi konsentrasi Hg menyebabkan
biomassa kangkung air semakin menurun.
Pada perlakuan kontrol (0 ppm) 15 hari
setelah tanam mempunyai berat biomassa
yang paling tinggi namun tidak berbeda

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 83


nyata dengan perlakuan konsentrasi Hg 1 proses pembentukan klorofil akan
ppm dan 7 ppm. Biomasa terendah pada terhambat. Klorofil A, klorofil B, dan klorofil
konsentrasi Hg 5 ppm tetapi tidak berbeda total tidak berbeda nyata antar perlakuan,
nyata dengan konsentrasi Hg 1 ppm dan 3 namun terjadi penurunan kadar klorofil
ppm. Hasil pengamatan 30 hari setelah seiring dengan bertambahnya konsentrasi
tanam menunjukkan hasil bahwa Hg yang diberikan. Logam berat dapat
konsentrasi Hg 0 ppm memiliki rerata mengganggu sintesis klorofil baik melalui
biomassa tertinggi dibandingkan dengan penghambatan langsung yaitu secara
perlakukan yang lainnya. Konsentrasi Hg 7 enzimatik atau dengan menginduksi
ppm memilki rerata berat biomassa defisiensi suatu unsur esensial (van Assche
terendah tetapi tidak berbeda nyata pada and Clijsters, 1990).
perlakuan Hg dengan konsentrasi Hg 5 ppm. 2
Akar
2 Batang

Kadar Klorofil (mg/g)


Data mengenai penurunan biomasa

Kadar Klorofil (mg/g)


b a a
a a
1
tanaman kangkung dapat dilihat pada a
a
a
a a
1

b a a a a
gambar 1. Adanya penurunan berat 0 0
a
a b
a a
-1 1 3 5 7 -1 1 3 5 7
biomassa disebabkan adanya logam Hg Konsentrasi (ppm)

15 Hari 30 Hari
Konsentrasi (ppm)
15 Hari 30 Hari

yang dapat menghambat pertambahan sel Total 400 Akar


2 d

sehingga pertumbuhan akan terganggu.

Kadar Hg (mmol/gr dw)


Kadar Klorofil (mg/g)

b b 300
a
a a a a b b b b

Fitter and Hay (2001) berpendapat bahwa 1


a a a
200 c

100 b ab
terhambatnya pertumbuhan tanaman 0
-1 1 3 5 7 a a
0

dikarenakan adanya cekaman logam berat, Konsentrasi (ppm)

15 Hari 30 Hari
-1 1 3
Konsentrasi (ppm)
5 7

sehingga pertumbuhan dan perkembangan 0,6


Batang
0,6
c Daun

Kadar Hg (mmol/ g dw)


Kadar Hg (mmol/g dw)

jaringan pada akar terhambat. Menurunnya


d
0,3 0,3 b
jaringan pada akar mengakibatkan c ab
b
penurunan pertumbuhan bagian atas 0
a
a
ab
ab
ab
b
bc c
0
a
a
a
a
a a

-1 1 3 5 7 -1 1 3 5 7
tanaman dan pada akhirnya akan Konsentrasi (ppm)

15 hari 30 hari
Konsentrasi (ppm)
15 hari 30 hari

menurunkan berat kering tanaman.


Gambar. 2 Rerata Kadar Klorofil dan Kadar Hg
1.5 Kadar Klorofil Tanaman Kangkung Air yang Ditanaman pada
Berdasarkan gambar 2 dapat Media yang Mengandung Hg
dilihat pada klorofil A pengamatan 15 hari *huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan
tidak ada beda nyata antar perlakuan.
setelah tanam, konsentrasi 3 ppm memiliki Adanya Hg ini dapat menyebabkan
2+

rerata kadar klorofil tertinggi yaitu 1,19175 penghambatan.fotoreduksi


mg/g namun tidak berbeda nyata dengan protochlorophyllide (Solymosi et al., 2004).
konsentrasi 0 ppm tetapi berbeda nyata Selain itu, Hg mempengaruhi status P dan
dengan konsentrasi yang lainnya. Mn pada tanaman, mengurangi konsentrasi
Konsentarsi 1 ppm memiliki kadar klorofil A klorofil dan meningkatkan malondialdehid
yang paling rendah. Kadar klorofil b dan (MDA) dan tiol (Moreno-Jiménez et al.
klorofil total konsentrasi 0 ppm memiliki 2009). Berdasarkan penelitian Liu et al.
rerata yang paling tinggi namun tidak (2010) menyatakan baik rendah maupun
berbeda nyata dengan konsentrasi 3 ppm tinggi konsentarsi Hg akan merangsang
tetapi berbeda nyata dengan perlakuan sintesis klorofil pada tahap awal
yang lainnya. Pada pengamatan 30 hari pertumbuhan, Namun, pada tahap akhir
setelah tanam, kadar klorofil semakin dari pertumbuhan baik konsentrasi Hg
rendah dibandingkan pengamatan 15 hari, rendah maupun tinggi akan menghambat
karena terlalu lama terpapar Hg sehingga sintesis klorofil. Namun, tingginya tingkat

84 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_


2+
Hg menjadi sangat toksis ke sel dan dapat pada media tanam dan makin
menginduksi kerusakan dan gangguan meningkatnya umur tanaman.
fisiologis (Ortega-Villasante et al., 2005;
Zhou et al. 2007). Pada tumbuhan, ion Hg SIMPULAN DAN SARAN
dapat mengganti ion logam dalam pigmen Berdasarkan hasil dan pembahasan
fotosintetik yang menyebabkan penurunan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin
tingkat fotosintesis (Xylander et al., 1996; tinggi konsentrasi Hg mengakibatkan
Kupper et al. 1998). penurunan: panjang akar, panjang stolon,
1.6 Kadar Hg jumlah daun, biomasa, kadar klorofil baik
Berdasarkan pengukuran kadar pada perlakuan 15 hari maupun 30 hari
logam Hg dengan menggunakan mercury cekaman Hg. Kadar logam Hg pada tanaman
analyzer diketahui bahwa kadar Hg kangkung setelah 15 hari perlakuan
perlakuan 15 hari paling tinggi ditemukan tertinggi pada akar yaitu konsenstrasi Hg 5
pada akar yaitu konsentrasi Hg 5 pmm ppm sebesar 216,24523 mmol/g berat
(216,24523 mmol/g berat kering), namun kering), pada batang konsentrasi Hg
tidak berbeda nyata dengan konsentrasi Hg tertinggi 7 ppm (0,10275 mmol/g berat
7, 3, dan 1 ppm. Pada batang konsentrasi kering) dan pada daun konsentrasi tertinggi
Hg tertinggi 7 ppm (0,10275 mmol/g berat yaitu 0,14825 mmol/g berat kering
kering) dan pada daun konsentrasi tertinggi (konsentrasi Hg 5 ppm). Pendedahan Hg
yaitu 0,14825 mmol/g berat kering selama 30 hari menujukkan kadar Hg
(konsentrasi Hg 5 ppm). Pendedahan Hg tertinggi pada akar yaitu konsentrasi 5 ppm
selama 30 hari menujukkan kadar Hg sebesar 320,80575 mmol/g berat kering,
tertinggi pada akar yaitu konsentrasi 5 ppm pada batang konsentrasi 5 ppm sebesar
sebesar 320,80575 mmol/g berat kering. 0,30775 mmol/g berat kering dan pada
pada batang konsentrasi 5 ppm sebesar daun kangkung yang telah diberi perlakuan
0,30775 mmol/g berat kering paling tinggi Hg, konsentrasi tertinggi ditemukan pada
dan berbeda nyata dengan konsentrasi yang konsentrasi 3 ppm sebesar 0,52525 mmol/g
lainnya. Daun kangkung yang telah diberi berat kering. Diperlukan penelitian lebih
perlakuan Hg, konsentrasi tertinggi lanjut yaitu mengenai pengaruh merkuri
ditemukan pada konsentrasi 3 ppm sebesar terhadap nutrisi tanaman kangkung air yang
0,52525 mmol/g berat kering. Adanya tumbuh pada daerah penambangan emas
perbedaan tersebut dimungkinkan karena dan karakteristik genetik tanaman
danya perbedaan fisiologi dari tanamana kangkung.
kangkung sehingga proses pernyerapannya
juga berbeda. Hal tersebut sesuai dengan DAFTAR PUSTAKA
penelitian Tommy (2009) menyatakan
Darmono. 2008. Lingkungan Hidup dan
bahwa kadar Hg tertinggi ditemukan pada Pencemaran; Hubungannya dengan
akar, sebab pada akar terdapat filter berupa Toksikologi Senyawa Logam. UI press,
endodermis yang berakibat Hg tidak dapat Jakarta.
Fitter, AH., and Hay, RKM. 2001. Fisiologi
masuk dan terakulumasi pada akar. Hal ini Lingkungan Tanaman. (terj. Sri Andani
diperkuat dengan hasil penelitian yang dan E.D. Purbayanti). Universitas Gadjah
Mada Press, Yogyakarta.
dilakukan oleh Juheiti et al, (2005) yang
Gomez, K.A. 1995. Prosedur Statistik Untuk
menyatakan akumulasi merkuri pada Penelitian Pertanian Edisi Kedua. Jakarta :
tanaman secara umum meningkat dengan UI Press,
Jaim, M., and Puranik, RM. 1993. Protective Effect
makin meningkatnya konsentrasi merkuri
of Reduced Glutathione on Inhibition of

Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 85


Chlorophyll Biosynthesis by Mercury in Solymosi K., Lenti K., Myśliwa-Kurdziel B., Fidy J.,
Excised Greening Maize Leaf Segments. Strzałka K., Böddi B. 2004. Hg2+ Reacts
Indian J. Exp. Biol. 31: 708-710. with Different Components of the NA
Juhaeti, T, Syarif N, Sambas E.N. Hoesen, DSH. 2005. DPH : Protochlorophyllide
Karakteristik Jenis Tumbuhan pada Oxidoreductase Macrodomains. Plant
vegetasi di lokasi tailing pond Pasir Biology 6: 358–368.
Gombong PT.ANTAM dan Penambangan Suszcyn-sky, E.M., and Shann, J.R., 1995.
Emas Tanpa Izin (PETI) Cikotok. Laporan Phytotoxicity and Accumulation
Teknik, Bidang Botani, Pusat Penelitian ofMercury in Tobacco Subjected to
Biologi – LIPI. Different Exposure Routes. Environ
Kupper H., Kupper F., Spiller M. 1998. In Situ Toxicol. Chem. 14 : 61–67.
Detection of Heavy Metal Substituted Tommy, M. P. 2009. Bioremediasi Merkuri (Hg)
Chlorophylls in Water Plants. dengan Tumbuhan Air sebagai Salah Satu
Photosynthesis Research 58: 123–133. Alternatif Penanggulangan Limbah
Liu, D., Wang, X., Chen, Z., Xu, H., Wang, Y. 2010. Tambang Emas Rakyat. AGRITEK 17: 1-8.
Influence of Mercury on Chlorophyll Van Assche F., and Clijsters H. 1990: Effect of
Content in Winter Wheat and Mercury Metals on Enzyme Activity in Plants.
Bioaccumulation. Plant Soil Environ. Plant, Cell and Environment 13: 195–206
56(3): 139–143. Xylander M., Hagen C., Braune W. 1996. Mercury
Luciane. A., Tabaldi, L.A., Ruppenthal, R., Increases Light Susceptibility in the Green
Cargnelutti, D., Morsch, V.M, Pereira,L.B., Alga Haematococcus lacustris. Botanica
and Schetinger, M.R.C. 2007. Effects of Acta 109: 222–228.
Metal Elements on Acid Phosphatase Zhou Z.S., Huang S.Q., Guo K., Mehta S.K., Zhang
Activity in Cucumber (Cucumis sativus L.) P.C., Yang Z.M. 2007. Metabolic
Seedlings. Environmental and Adaptations to Mercury-induced
Experimental Botany 59 : 43–48. Oxidative Stress in Roots of Medicago
Moreno-Jiménez E., Esteban E., Carpena-Ruiz R.O., sativa L. Journal of Inorganic
Peńalosa J.M. 2009. Arsenic- and Biochemistry 101: 1–9
Mercury-induced Phytotoxicity in the
Mediterranean Shrubs Pistacia lentiscus TANYA JAWAB
and Tamarix gallica Grown in Hydroponic Penanya : Imam Mudakir
Culture. Ecotoxicology and Environmental Pertanyaan :
Safety 72: 1781–1789. a. Proses ekologi pada tumbuhan dipengaruhi
Ortega-Villasante C., Rella’n-A’lvaréz R., Del Campo hormone, belum disinggungkan logam berat
F.F., Carpena-Ruiz R.O., Herna’ndez L.E. dengan hormone, bagaimana pengaruhnya?
2005. Cellular Damage Induced by b. Pada fase mana yang mempengaruhi merkuri
Cadmium and Mercury in Medicago sehingga mitosisnya gagal?
sativa. Journal of Experimental Botany Jawab :
56: 2239–2251. a. Untuk hormone tidak diukur pada penelitian.
Palar, H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Namun dapat diduga karena ada cekaman
kemungkinan hormone ABA yan berpengaruh.
Berat. Rineka Cipta, Jakarta.
b. Kemungkinan adanya Hg itu berpengaruh pada
Patnaik, A. and Mohanty, B. K. 2013. Toxic Effect of
pembentukan benang spindle sehingga proses
Mercury and Cadmium on Germination
penggandaan kromosom akan terganggu. Namun
and Seedling Growth of Cajanus cajan L dari penelitian ini belum dilakukan.
(Pigeon Pea). Annals of Biological
Research 4:123-126. Penanya : Yudi Rinanto
Patra, M and Sharma, A. 2000. Mercury Toxicity in Saran :
Plant. The Botanical Review 66: 379-409. Kangkung merupakan akumulator, dikhawatirkan
Purwani, KI. 2003. Pengaruh Jamur Mikoriza penggunaan Hg akan mencemari lingkungan dan
Vesikular Arbuskular Terhadap masuk ke kangkung lalu dimakan manusia bagaimana?
pertumbuhan jagung (Zea mays L.) pada Maka perlu diukur kadar ANR serta bagaimana
Tanah Salin yang Tercemar Merkuri. aplikasinya kedepan.
Tesis, Program Studi Biologi Jurusan Ilmu-
Ilmu Mateatika dan Pengetahuan Alam
Program Pascasarjana Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Sanusi, H. S. 1980. Sifat-sifat Logam Merkuri di
Lingkungan Perairan Tropis. Pusat Studi
Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan, Fakultas Perikanan IPB,
Bogor.

86 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

Anda mungkin juga menyukai