Analisis kadar klorofil, indeks stomata dan luas daun tumbuhan mahoni (Swietenia
macrophylla King.) pada beberapa jalan di Gorontalo
Andri Windi Satolom1, Novri Y. Kandowangko2, Abubakar Sidik Katili2
1Mahasiswa Jurusan Biologi, 2Dosen Jurusan Biologi
Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo
Email : biologi.andri@ymail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel dengan intensitas
kendaraan bermotor pada beberapa jalan di Gorontalo. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif menggunakan metode expo-facto. Variabel yang diamati yaitu kadar
klorofil, indeks stomata, dan luas daun mahoni. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis
secara statistik menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1). Mahoni yang tumbuh pada beberapa jalan di Gorontalo memiliki kadar klorofil daun dengan
rata-rata berkisar antara 34,11 (SPAD) sampai dengan 58,21 (SPAD), indeks stomata pada
mahoni rata-rata berkisar antara 20,13 % sampai dengan 29,84 % dan luas daun pada mahoni
rata-rata berkisar antara 32,94 cm2 sampai dengan 55,02 cm2, 2). Hubungan intensitas kendaraan
bermotor dengan kadar klorofil serta luas daun berkorelasi negative, masing-masing dengan
nilai rs = - 0,800 dan rs = - 0,501, sedangkan dengan indeks stomata, berkorelasi positif dengan
nilai rs = 0,386.
Kata Kunci : Kadar klorofil, Indeks Stomata, Luas daun, Swietenia macrophylla King.
PENDAHULUAN
Perkembangan
segala
bidang
pembangunan
di
Indonesia
saat
di
ini
bermotor.
Berdasarkan
survey
kendaraan
meningkatnya
di
pusat
perkotaan
pembangunan
seperti
perkantoran,
fisik
pembangunan
pemukiman
dan
kegiatan
Ahmad
sehingga
peningkatan
kendaraan
tingginya
berdampak
pada
mengakibatkan
Yani
menunjukkan Jalan
merupakan
jalan
yang
2
18.727 unit/hari, jalan Basuki Rachmat pada
secara
dengan
intensitas
kendaraan
bermotor
sendiri-sendiri
kombinasi
fisiologi
Gorontalo-limboto
intensitas
unit/hari.
kendaraan
dengan
bermotor
27.398
tanaman
atau
yang
kemudian
proses
jaringan
pembakaran
pada
kendaraan
bermotor.
mesofil
kadarnya
daun
sejalan
akan
dengan
menurun
peningkatan
negative
halus
sehingga
(particulat
matter)
mengandung
(kenaikan
dapat
SO2
dan
disimpulkan
pencemaran
mulai
pendengaran,
mengakibatkan
gangguan
anemia
dan
kerusakan
klorofil,
dapat
dilihat
pada
Selain
bermotor
pada
bahwa
udara
NO
perubahan
emisi
juga
gas
umumnya
pada
buang
dapat
kadar
kendaraan
mempengaruhi
kerusakan
3
pertukaran gas seperti CO2, yang diperlukan
CO2,
stomata
tanaman
juga
tempat
merupakan bagian
terjadinya
penyerapan
tertarik
untuk
mengadakan
tumbuhan
banyak
Gorontalo.
diketahui.
Peningkatan
jumlah
mahoni
(Swietenia
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat penelitian
Penelitian
laboratorium
ini
dilaksanakan
jurusan
biologi,
di
Fakultas
Pohon
mahoni
(Swietenia
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
daun
mahoni
hasil
penelitiannya,
Jenis Penelitian
4
ex-post facto. Variable yang diukur adalah
klorofil
meter
Konica
dkk, 2012).
ditempatkan
dibagian
pangkal,
keadaan
visual
daunnya.
sudah
diambil
permukaan
atas
dan
Keliling
Diameter batang pohon =
3,14 ()
Analisis Data
menggunakan
analisis
deskriptif
hasil
penelitian
di
analisis
mengukur
luas
daun
Gravimetri.
Pada
melalui
digunakan
metode
prinsipnya
luas
daun
ditaksir
5
klorofil
seiring
dengan
peningkatan
dengan
58,21
(SPAD).
Gambar 1. Grafik hubungan kadar klorofil mahoni dengan intensitas kendaraan bermotor pada
beberapa jalan di Gorontalo.
Hasil analisis korelasi Spearman
kendaraan
negatif
dengan
semakin rendah.
atau
korelasi
terbalik
kendaraan bermotor.
bermotor.
Solichatun
dan
mengalami
dengan
waktu
penelitian
berbanding
penurunan
yang
sejalan
memiliki
intensitas
tertentu
pada
terbalik
klorofil tanaman.
kadar
dengan
tertentu.
kandungan
6
Tumbuhan yang tumbuh di daerah
terhambatnya
mekanisme
klorofil.
klorofil
disertai
dengan
membukanya
stomata.
Siregar
pembentukan
akan
(2005),
menambahkan
terdegradasi
pada
perubahan
menjadi
berakibat
karakteristik
Berdasarkan
hasil
analisa
udara
sudah
klorofil lichen.
dapat
menurunkan
kemampuan
tanaman.
Meitiyani
bahwa
kontak
(2003),
dengan
menyatakan
SO2
dalam
tumbuhan
mahoni
memperlihatkan
dengan
peningkatan
jumlah
7
kendaraan. Rata-rata indeks stomata mahoni
Agus
(Gambar 2).
jalan
Basuki
Rachmat
lebih
salim
yang
memiliki
intensitas
rendah
Gambar 2. Grafik hubungan luas daun mahoni dengan intensitas kendaraan bermotor pada
beberapa jalan di Gorontalo.
Pengamatan indeks stomata pada
indeks
stomata
yang
paling
tinggi
2010:142).
8
Tipe kendaraan Truk (2x b) memiliki
bakar
Riset
diesel
sehingga
lebih
banyak
emisi
gas
buang
Unsworth
konsentrasi
menghasilkan
dan
Teknologi
(1980),
SO2
(BALIHRISTI),
melaporkan
yang
rendah
dan
bahwa
dapat
dilakukan
dengan lokasi
yang terpolusi.
Kusuma, 2011).
Susanti
(2004),
didapatkan
9
Hasil
penelitian
Andini
(2011),
dirinya
dengan
indeks
stomata
guna
meningkatkan
penangkapan
meningkatkan
untuk
Karbondioksida
(CO2),
Gambar 6. Grafik hubungan luas daun mahoni dengan intensitas kendaraan bermotor pada
beberapa jalan di Gorontalo.
Berdasarkan hasil analisis korelasi
(2007),
bahwa
terdapat
kecenderungan
antara
kadar
klorofil
dan
luas
daun
10
yaitu menunjukkan korelasi positif yang
berpengaruh
luas
penurunan
kandungan
mengakibatkan
penurunan
fotosintesis
pada
klorofil akan
sehingga
penurunan
klorofil
laju
hasil
proses
seperti karat.
proses
dan
mempengaruhi
luas
Endah, 2006).
pertumbuhan
kecoklatan
mahoni
menunjukkan
rata-rata
11
Tabel 1. Rata-rata diameter dan tinggi pohon mahoni pada beberapa jalan di Gorontalo.
Jl. Batas
kota
Jalan
Desa
gorontaloDjalaludin
Lombongo limboto
Tantu
(kec.
Telaga)
Pohon
Mahoni
Jalan
Agus
Salim
Jalan
Ahmad
Yani
Jalan
Basuki
Rachmat
Tinggi
11,7 m
15,5 m
8,1 m
8,8 m
18,3 m
7,9 m
Diameter
Batang
30,8 cm
31,8 cm
27,2 cm
27,2 cm
60,4 cm
25,2 cm
Perbandingan
morfologi
daun
tampak
fotosintesis,
bercak-bercak
kecoklatan.
kendaraan
tersebut
kuning
dari
ketiga
dan
jalan
(visible
symptoms).
respirasi,
Kerusakan
serta
biosintesis
daun
akibat
pencemaran
udara
yaitu
mengemukakan
bahwa
12
terdapat kecenderungan antara kerusakan
peningkatan
bermotor.
menjadi
bagian
yang
paling
intensitas
kendaraan
dengan
intensitas
kendaraan
besar
udara
bahan-bahan
pencemar
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
dapat disimpulkan bahwa :
daun
berkisar
pada
antara
mahoni
32,94
rata-rata
2
cm
sampai
terjadi
peningkatan
mahoni
seiring
indeks
dengan
13
Duldulao MCG, and Gomez R. A. 2008.
Effects
of
vehicular
on
morphological characteristics of
young and mature leaves of
Sunflower (Tithonia diversifolia)
and Napier Grass (Pennisetum
purpureum). Vol. 16: 142-151.
Eldewisa, Z., dan Driejana. 2009.
Perbandingan estimasi beban emisi
CO dan CO2 dengan pendekatan
konsumsi
bahan
bakar
dan
kecepatan kendaraan (studi kasus :
bunderan cibiru-lembang). Artikel
Penelitian. Teknik Lingkungan.
Institut Teknologi Bandung.
Gostin I.N. 2009. Air pollution effect on the
leaf structure of some Fabaceae
species. Not Bot Hort Agrobot Cluj
37: 57-63.
Garty, J., Tamir, O., Hassid, I., Eshel, A.,
Cohen, Y., Karnieli, A., and
Orlovsky, L. 2001. Photosynthesis,
chlorophyll
integrity,
and
spectralreflectane in lichens exposed
to
air
pollution.
Journal
Environmental
Quality,
Vol.
30:884-893.
Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi
Stomata pada Daun Beberapa
Spesies Tanaman Dikotil dan
Monokotil. Jurnal buletin Anatomi
dan Fisiologi, Vol. 18, No. 2.
Karliansyah, N. S. W. 1997. Kerusakan
Daun
Tanaman
sebagai
Bioindikator Pencemaran Udara
(Studi Kasus Tanaman Peneduh
Jalan Angsana dan Mahoni dengan
Pencemar
Udara
NO
dan SO). Tesis. Program studi ilmu
lingkungan, Universitas Indonesia.
Kusuma, A. W. 2011. Penggunaan Tumbuh
-an Sebagai Bioindikator dalam Pem
-antauan Pencemaran Udara.
Skripsi. Jurusan Teknik Lingkungan.
14
Pranasari R. A., T. Nurhidayati, dan K. I.
Purwani. 2012. Persaingan tanaman
jagung (Zea mays dan rumput teki
(Cyperus rotundus) pada pengaruh
cekaman NaCl. Jurnal sains dan seni
, Vol. 1, No. 1.
Radoukova, T. 2009. Anatomical mutability
of the leaf epidermis in two species
of Fraxinus L. In a region with autot
ransport pollution. Jurnal Biotechnol
& Biotechnol 23: 405-409.
Rai R., M. Rajput, M. Agrawal dan S.B.
Agrawal. 2011. Gaseous air
pollutants : a review on current And
future trends of emissions and
Impact on agriculture. Journal of
Scientific Research Vol. 55, 2011 :
77-102.
Ronaldo, R. 2008. Zeolit Alam dan chitosan
sebagai Adsorben Catal ytzc
Converter
Monolitik
untuk
Pereduksi Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor. Skripsi. Progr
am studi teknik hasil perikanan,
Institut Pertanian Bogor.
Saadabi, A. M. A dan A. N. E. Amin. 2011.
Effects of Environmental Pollution
(Auto-Exhaust) on the Micro-Morph
ology of Some Ornamental Plants fr
om Sudan. Environ-ment Research J
ournal 5 (2) : 38-41.
Sembiring, E., dan E. Sulistyawati. 2006.
Akumulasi Pb dan pengaruhnya
pada kondisi daun Swietenia macrop
hylla King. Makalah dipresentasikan
pada Seminar Nasional Penelitian
Lingkungan. Intitut Teknologi
Bandung, 17-18 juli 2006.
Siregar, E. B. M. 2005. Pencemaran Udara,
Respon Tanaman, dan Pengaruhnya
pada Manusia. Karya Ilmiah. (Onlin
e). Tersedia di : http://repository.usu.
ac.id/bitstream/123456789/1001/1/h
utan-edi%20batara13.pdf. Di akses
pada tanggal 27 desember 2011
Solichatun,
Nurhidayah,
dan
E.
Anggarwulan. 2003. Analysis of the
growth, stomata, chlorophyll, and
carotenoid contents of potatos leaf
(Solanum tuberosum L.) variety of
granola and atlantic around
Sikidang crater, Dieng. Jurnal
Biosmart Vol. 5. No. 1.
Solichatun dan E. Anggarwulan. 2007.
Kajian klorofil dan Karotenoid
Plantago major L. dan Phaseolus
vulgaris L. sebagai Bioindikator
Kualitas
Udara.
Jurnal
Biodiversitas, Vol. 8, No. 4.
Sulistijorini. 2009. Keefektifan dan toleransi
jenis tanaman jalur hijau jalan
dalam mereduksi pencemar NO2
akibat
aktivitas
transportasi.
(Online).
Disertasi. Pascasarjana.
Institut Pertanian Bogor.
Tagupa C., A. Lopez, F. Caperida, G.
Pamunag, dan A. Luzada. 2010.
Carbon Dioxide (CO2) Sequestration
Capacity Of Tampilisan Forest. EInternational Scientific Research
Journal, Vol. 2, Edisi ke 3.
Tiwari S., K. Syed, J. Sikka dan O.P. Joshi.
2008. Air pollution induced changes
in foliar morphology of two species
of cassia at indore city (India).
Journal of Environmental Research
And Development, Vol. 2 No. 3.