Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN MASALAH


HIPERTENSI
Kelompok 10
- Patria izawati
- Denisya suciaty
Latar belakang
Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan
peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena
jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrisi didalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
Di Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 5,7% tahun 2007
menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta pada tahun 2013. Data Sample
Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa hipertensi
merupakan penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan
prosentase sebesar 6,7% setelah stroke dan penyakit jantung.
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga meliputi pengkajian,
perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi
keperawatan yang bertujuan agar pelayanan kesehatan yang dilaksanakan bisa
efektif dan komprehensif. Semua pelayanan itu diterapkan pada semua tatanan
puskesmas (Koes Irianto, 2014).
Konsep keluarga
Pengertian keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Setiadi, 2008).

Menurut UU No.10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan


dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan
anaknya, atau ayah dan anaknya. Keluarga adalah sekumpulan orang
yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,adopsi, kelahiran yang
bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial diri
tiap anggota keluarga (Duval dan logan, 1986 dalam Setiadi, 2008).
Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan

• Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya


• Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi
keluarga
• Mampu Memberi perawatan pada anggota keluarga yang
sakit
• Memodifikasi lingkungan atau Mempertahankan
/menciptakan suasana rumah sehat
• Mempertahankan hubungan dengan menggunakan
fasilitas kesehatan masyarakat (pemanfaatan fasilitas
kesehatan yang ada).
Tahap perkembangan keluarga

• pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak)


• Keluarga dengan kelahiran anak pertama (child-bearing)
• Keluarga dengan anak pra-sekolah
• Keluarga dengan anak sekolah
• Keluarga dengan anak remaja
• Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
• Keluarga usia pertengahan (middle age family)
• Keluarga usia lanjut
Konsep remaja

Pengertian
• Menurut (Jannah, 2017) Remaja adalah seseorang individu yang baru
beranjak selangkah dewasa dan baru mengenal mana yang benar dan
mana yang salah, mengenal lawan jenis, memahami peran dalam dunia
sosial, dan menerima jati diri apa yang telah dianugerahkan Allah
Subhanahu wa Ta’ala pada dirinya, serta mampu mengembangkan
seluruh potensi yang ada dalam diri individu. Remaja saat ini dituntut
harus siap dan mampu dalam menghadapi tantangan kehidupan dan
pergaulan. Usia remaja ialah usia yang paling kritis dalam kehidupan
seseorang, rentang usia peralihan dari masa kanak-kanak menuju remaja
dan akan menentukan kematangan usia dewasa.
• Menurut Undang-Undang No.4179 mengenai kesejahteraan anak, remaja
adalah individu yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah.
Adapun Menurut UU Perburuan anak dianggap remaja apabila telah
mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat
tinggal sendiri (Asri, 2018).
Tahap perkembangan remaja

Menurut Sarwono dalam (Fitriani & Kusumaningrum, 2020) dalam


proses menuju dewasa, ada 3 tahapan perkembangan yang dilalui
yaitu :
 Remaja Awal
Pada tahap ini remaja masih terheran-heran akan perubahan yang
terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan dorongan yang
menyertai perubahan-perubahan itu.
• Remaja Madya
• Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan teman. Remaja akan
senang jika banyak teman yang mengakuinya. Ada
kecenderungan narsistis yaitu mencintai diri sendiri, dengan
menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya, selain itu, ia
berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih
yang mana peka atau tidak peduli
• Remaja Akhir
• Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan
ditandai dengan pencapaian lima hal sebagai berikut:
• Minat yang semakin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
• Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-
orang lain dengan pengalaman- pengalaman yang baru.
• Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
• Ego sentrisme (terlalu focus pada diri sendiri) harus diganti
dengan menyeimbangkan antara kepentingan diri sendiri
dengan orang lain.
• Tumbuh dinding yang memisahkan pribadinya sendiri
(private self) dengan masyarakat umum
Tugas perkembangan Keluarga dengan anak remaja

Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:


• Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung
jawab, mengingat remaja sudah bertambah dewasa dan
meningkat otonominya
• Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
• Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan
orang tua. Hindari perdebatan,kecurigaan dan
permusuhan
• Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh
kembang keluarga
Hipertensi

Hipertensi merupakan suatu keadaan yang


menyebabkan tekanan darah tinggi secara
terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih
dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg
atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi
merupakan suatu keadaan peredaran darah
meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena
jantung bekerja lebih cepat memompa darah
untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi
di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
Tanda dan gejala hipertensi
• Sakit kepala
• Mimisan
• Masalah penglihatan
• Nyeri dada
• Telinga berdengung
• Kelelahan
• Mual dan/atau muntah
• Kebingungan
Faktor faktor yang mempengaruhi hipertensi

• Jenis kelamin
• Umur
• Keturunan
• Kebiasaan merorok
• Kurang olahraga, dll
Pencegahan hipertensi
• Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran.
• Batasi asupan garam
• Kurangi konsumsi kafein yang berlebihan.
• Berhenti merokok.
• Berolahraga secara teratur.
• Menjaga berat badan.
• Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.
• Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai