Sarampa adalah penyakit kulit yang konon dipercaya oleh orang sulawesi
selatan merupakan teguran dari makhlus halus yang ingin berkenalan dengan
orang tersebut.
Konon dulunya, jika keluar rumah menjelang maghrib, makhluk halus banyak
berkeliaran dan kurang senang jika manusia banyak bertebaran. Kesannya
manusia tidak menghargai mereka sehingga merekapun menegur kita dengan
menyentuh tubuh tanpa kita sadari.
Ada juga yang menempel di tubuh dan mengikuti kita berhari-hari. Ini ditandai
dengan bintik-bintik merah di kulit, kondisi demam, dan denyut nadi melemah
mulai tampak.
Masyarakat Sulsel mengatakan, bahwa penyakit tersebut harus ditang ani oleh
sanro atau orang yang memiliki kemampuan supranatural dalam
menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh makhluk halus.
Penderita yang telah terkena penyakit ini akan melepaskan antigen virus agar
tubuh mampu melawan dengan membentuk antibodi virus. Maka tak heran
kebanyakan dari penderita hanya terkena campak sekali seumur hidup.
Kalaupun masih terinfeksi kedua kalinya, kondisi penderita tidak separah
sebelumnya.