KANKER URETER
OLEH :
ZAIDIL FARODLI
NIM. 1410088
Definisi
Ureter merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa hasil penyaringan ginjal
(filtrasi, reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis menuju vesica urinaria. Terdapat sepasang ureter
yang terletak retroperitoneal, masing-masing satu untuk setiap ginjal. Kanker dapat terjadi pada
sel-sel yang melapisi pelvis renalis dan ureter.
Kanker pada sel-sel yang melapisi pelvis renalisdisebut karsinoma sel transisional. Pelvis
renalis adalah bagian ginjal yang berfungsi sebagai corong yang mengalirkan air kemih ke ureter.
Ureter adalah tabung/saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.
Ureter setelah keluar dari ginjal (melalui pelvis) akan turun di depan m.psoas major, lalu
menyilangi pintu atas panggul dengan a.iliaca communis. Ureter berjalan secara postero-inferior
di dinding lateral pelvis, lalu melengkung secara ventro-medial untuk mencapai vesica urinaria.
Adanya katup uretero-vesical mencegah aliran balik urine setelah memasuki kandung kemih.
Terdapat beberapa tempat di mana ureter mengalami penyempitan yaitu peralihan pelvis renalis-
ureter, fleksura marginalis serta muara ureter ke dalam vesica urinaria. Tempat-tempat seperti ini
sering terbentuk batu/kalkulus.
Etiologi
Kemungkinan besar perkembangan kanker adalah terkait dengan masalah kromosom
yang menyebabkan penampilan dan pertumbuhan sel-sel ganas. Hal ini bisa disebabkan sebagai
akibat dari paparan karsinogenik tertentu, rangsangan agen atau zat yang dapat menyebabkan
kanker.
Manifestasi Klinis
1. Hematuria
Hematuria dapat dibagi menjadi hematuria intermiten atau penuh, dan dapat dinyatakan
sebagai hematuria awal atau terminal hematuria, sebagian dari pasien kanker kandung kemih
akan ada pembuangan gumpalan gumpalan darah dan bangkai bangkai busuk.
2. Iritasi kandung kemih
Tumor terbentuk di trigonum kandung kemih, lingkup patologi meluas atau saat terjadi infeksi
dapat menstimulasi sampai ke kandung kemih sehingga menyebabkan fenomena sering buang
air kecil dan urgen.
3. Gejala obstruktif saluran kemih
Adanya tumor yang lebih besar, tumor pada ureter dan penyumbatan gumpalan darah akan
menyebabkan buang air bahkan sampai retensi urin. Infiltrasi tumor ke dalam lubang saluran
kemih dapat menyebabkan obstruksi saluran kemih, sehingga menimbulkan nyeri pinggang,
hidronefrosis dan fungsi ginjal terganggu.
4. Gejala metastase
Invasi tumor stadium lanjut sampai ke jaringan kandung kemih sekitarnya, organ lain atau
metastasis kelenjar getah panggul simpul, akan menyebabkan nyeri di daerah kandung kemih,
uretra fistula vagina, dan edema ekstremitas bawah, metastasis sampai organ yang lebih jauh,
nyeri tulang dan cachexia.
Patofisiologi
Kenaikan tekanan ureter menyebabkan perubahan yang ditandai difirasi glomelurus,
fungsi tubular, dan aliran darah ginjal, tingkat perubahan secara fungsional secara langsung
berkaitan dengan durasi dalam sistem pengumpulan intrarenal, derajat diladasi oleh parenkem
ginjal.
Klasifikasi
1. Stadium (0)
Dikenal sebagai karsinoma in situ, di dalam ureter organisme bagian tepi timbul tumor.
2. Stadium (I)
Sel kanker telah menyebar ke lapisan dalam dan luar ureter.
3. Stadium (II)
Sel kanker telah menyebar ke lapisanan otot dinding ureter.
4. Stadium (III)
Sel kanker telah menyebar sampai jaringan adipose pada sekitar ureter , kemungkinan
menyebar sampai ke alat kelamin.
5. Stadium (IV)
Sel kanker telah menyebar dari ureter sampai ke peritoneum atau ke panggul. Sel kanker
mungkin telah mempengaruhi sampai ke kelanjar getah bening atau sampai ke organ lain
dalam tubuh.
6. Kekambuhan
Setelah dilakukan pengobatan kanker ureter, ureter atau bagian lain dalam tubuh bisa
mengalami kekambuhan.
Komplikasi
1. Pembentukan Abses ginjal atau perirenal.
2. Gagal ginjal.
Pemeriksaan Diagnostic
1. Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan urografi intravena atau urografi
retrograd.
2. CT scan dapat membantu membedakan tumor dengan batu ginjal atau bekuan darah dan
menunjukkan pertumbuhan kanker.
3. Pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh air kemih bisa menunjukkan adanya sel-sel kanker.
4. Ureteroskopi atau nefroskopi digunakan untuk mengamati atau kadang untuk mengobati
tumor yang kecil.
Penatalaksanaan
Jika kanker belum menyebar, maka dilakukan pengangkatan ginjal dan ureter
(nefroureterektomi). Tetapi jika ginjal tidak berfungsi dengan baik atau jika penderita hanya
memiliki 1 ginjal, maka tidak dilakukan pengangkatan ginjal, karena penderita akan tergantung
kepada dialisa. Jika kanker telah menyebar, dilakukan kemoterapi. Pengobatan untuk kanker
uretra bisa dilakukan dengan cara:
1. Pembedahan
2. Terapi penyinaran, menggunakan sinar X dosis tinggi atau sinar energi tinggi lainnya untuk
membunuh sel-sel kanker.
3. Kemoterapi, menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
Pembedahan untuk mengangkat kanker ureter terdiri dari:
a. Elektrofulgurasi, menggunakan arus listrik untuk mengangkat kanker. Tumor dan daerah di
sekitarnya dibakar lalu diangkat dengan pisau bedah.
b. Terapi laser.
Pengkajian Keperawatan
Diagnosis Keperawatan
Analisa Data
Rencana Keperawatan
1. Gangguan nyaman nyeri b/d aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises, pergangan
dari terminal syaraf sekunder dari adanya nyeri pasca bedah.
Tunjuan :
Nyeri berkurang/hilang/teradaptasi.
Kriteria hasil:
a. Nyeri berkurang atau dapat beradaptasi dengan sekala nyeri 0-1
b. Dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
Intervensi Rasional
pengaruh budaya terhadap pengaruh nyeri. masa lalu, serta memahami perubahan
3. berikan lingkungan yang nyaman dan menurunkan stimulasi nyeri eksternal dan
4. Beri kompres hangat pada pinggang. 5. dapat memblok imfuls nyeri dalam
korteks serebri.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan status metabolik
akibat keganasan, efek radioterapi/kemoterapi dan distres emosional.
Tunjuan:
Nutrisi dapat tercukupi.
Kriteria hasil :
a. dapat mempertahankan BB
b. Bebas dari tanda mal nutrisi
c. Secara subjektif melaporkan kekurangan nutrisi tercukupi.
d. Eksfresi klien rileks
Intervensi dan Rasional
Intervensi rasional
1. kaji penyebab kurangnya nutrisi 1. mengetahui penyebab dapat menentukan
tindakan selanjutnya
2. Berikan makanan sedikit tetapi sering 2. makan yang sedikit tapi sering dapat
meningkatkan nutrisi pada klien
3. Asupan nutrisi dan cairan yang adekuat
3. Dorong klien untuk meningkatkan asupan diperlukan untuk mengimbangi status
nutrisi (tinggi kalori tinggi protein) dan hipermetabolik pada klien dengan
asupan cairan yang adekuat. keganasan.
3. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d jaringan trauma, kulit rusak, prosedur invasif.
Tujuan :
Resiko tinggi infeksi dapat teratasi
Kriteria Hasil :
c. pasien tidak demam atau menggigil suhu dalam batas normal 37o C
Intervensi Rasional
Implementasi
Pada tahap implementasi atau pelaksanaan dari asuhan keperawatan meninjau kembali dari
apa yang telah direncanakana atau intervensi sebelumnya, dengan tujuan utama pada pasien
dapat mencakup peredaan nyeri, kebutuhan nutrisi tercukupi pengurangan kecemasan.
Evaluasi
1. Gangguan nyaman nyeri b/d aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises, pergangan dari
terminal syaraf sekunder dari adanya batu pada ginjal, nyeri pasca bedah.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan status metabolik akibat
keganasan, efek radioterapi/kemoterapi dan distres emosional.
3. Resiko tinggi terhadap infeksi b.d jaringan trauma, kulit rusak, prosedur invasif.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kanker istilah umum yang mencakup setiap pertumbuhan malignan dalam setiap bagian
tubuh. Pertumbuhan inJi tidak bertujuan, bersifat parasit dan berkembang dengan mengorbankan
manusia yang menjadi hospesnya.
Ureter merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa hasil penyaringan ginjal
(filtrasi, reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis menuju vesica urinaria. Terdapat sepasang ureter
yang terletak retroperitoneal, masing-masing satu untuk setiap ginjal.
Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mengetahui penyebab dan pencegahannya agar dapat terhindar dari
Ca ureter baik untuk dirinya sendiri maupun keluarga .
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan bagi masyarakat agar mampu menjaga kesehatannya terutama jika ada kelainan
pada uterus maupun tubuh lainnya, segera konsultasikan ke dokter.
3. Bagi Institusi
Diharapkan agar makalah ini menjadi refrensi untuk mendapat pengetahuan tentang
bahayanya penyakit Ca ureter yang dapat menyebabkan kematian.
DAFTAR PUSTAKA
Surharyanto. toto Toto dan Abdul Madjid, 2010 . Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
gangguan system perkemihan, Jakarta : TIM
Dr. Nursalam, M.Nurs. ( Hons ), 2012. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan
Sistem Perkemihan, Jakarta : Salemba Medika