0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
106 tayangan13 halaman
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat. Tanda dan gejalanya meliputi sering buang air kecil, kesulitan buang air kecil, dan darah pada air kencing. Faktor risikonya termasuk usia tua, rokok, dan diet tinggi lemak. Kanker prostat paling sering ditemukan pada usia 67 tahun dan insidensinya tertinggi di Amerika Utara. Diagnosis meliputi pemeriksaan dubur, tes PSA, dan USG trans
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat. Tanda dan gejalanya meliputi sering buang air kecil, kesulitan buang air kecil, dan darah pada air kencing. Faktor risikonya termasuk usia tua, rokok, dan diet tinggi lemak. Kanker prostat paling sering ditemukan pada usia 67 tahun dan insidensinya tertinggi di Amerika Utara. Diagnosis meliputi pemeriksaan dubur, tes PSA, dan USG trans
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat. Tanda dan gejalanya meliputi sering buang air kecil, kesulitan buang air kecil, dan darah pada air kencing. Faktor risikonya termasuk usia tua, rokok, dan diet tinggi lemak. Kanker prostat paling sering ditemukan pada usia 67 tahun dan insidensinya tertinggi di Amerika Utara. Diagnosis meliputi pemeriksaan dubur, tes PSA, dan USG trans
NIM : 1807010237 A. Pengertian Kanker Prostat Kanker prostat adalah suatu penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat dengan sel-sel prostat, tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali, sehingga mendesak dan merusak jaringan sekitarnya yang merupakan keganasan terbanyak diantara sistem urogenitalia pada pria. B. Tanda dan Gejala Sering ingin buang air kecil, terutama pada malam hari. Kesulitan untuk memulai buang air kecil atau menahan air seni. Aliran air seni lemah atau terganggu. Perasaan nyeri atau terbakar saat buang air kecil. Adanya darah pada air seni atau air mani. Gangguan seksual lain, seperti sulit ereksi atau nyeri saat ejakulasi. Sering nyeri atau kaku pada punggung bawah, pinggul, atau paha atas. C. Faktor Risiko Beberapa faktor risiko yang dicurigai dan masih dalam proses studi adalah: Rokok: efek rokok terhadap prostat dimediasi oleh efeknya terhadap peningkatan sirkulasi hormon adrogen. Diet tinggi lemak dan rendah buah dan sayuran. Orang Barat dengan konsumsi makan banyak lemak hewani sehingga kanker prostat lebih sering ditemukan. Konsumsi vitamin E atau selenium dan kadmium Penyakit infeksi tertentu Faktor hormonal tersendiri pria (adrogen). Hormon androgen adalah male sex hormone yang merangsang perkembangan dan pertumbuhan kejantanan. Selain itu secara epidemiologis, telah diterima beberapa kondisi sebagai faktor risiko dan beberapa lainnya sementara dalam studi dengan beberapa bukti, adalah: 1. Usia tua 2. Chemoprevention 3. Pola makan 4. Hormonal prevention 5. Race 6. Faktor genetik 7. Aktivitas seksual 8. Virus D. Epidemiologi A. Distribusi berdasarkan orang Kanker prostat menurut data dari Surveillance, Epidemiology and End Result (SEER) (2007), paling sering ditemukan pada usia rata-rata 67,2 tahun pada 2004-2005. Hasil penelitian Putriyuni dan Hibertina (2004), di semua laboratorium Patologi Anatomi Sumatera Barat tahun 2010-2012 dengan distribusi umur yaitu 61-70 tahun 38,65% dan 50 tahun 1,84%. B. Distribusi berdasarkan waktu dan tempat Insidensi terendah di Asia (Shanghai) sebesar 1,9 per 100.000 penduduk dan tertinggi di Amerika Utara dan Skandinavia, terutama keturunan Afro-Amerika sebesar 272 per 100.000 penduduk. Angka mortalitas juga berbeda pada tiap negara, yang tertinggi di Swedia (23 per 100.000 penduduk) dan terendah di Asia (<5 per 100.000 penduduk) (Kemenkes RI, 2015). E. Diagnosis 1. Pemeriksaan colok dubur Kebanyakan Kanker prostat terletak di zona perifer prostat dan dapat dideteksi dengan colok dubur jika volumenya sudah > 0.2 ml. Jika terdapat kecurigaan dari colok dubur berupa: nodul keras, asimetrik, berbenjol-benjol, maka kecurigaan tersebut dapat menjadi indikasi biopsi prostat. 2. Prostate-specific antigen (PSA) Pemeriksaan kadar PSA telah mengubah kriteria diagnosis dari Kanker prostat. PSA adalah serine-kalikrein protease yang hampir seluruhnya diproduksi oleh sel epitel prostat. 3. Transrectal ultrasonography (TRUS) dan biopi prostat Gambaran klasik hipoekhoik adanya zona peripheral prostat tidak akan selalu terlihat. F. Klasifikasi Stadium Kanker Prostat Stadium Sistem staging yang digunakan untuk Kanker prostat adalah menurut AJCC (American Joint Committee on Cancer) 2010. 1. Stadium T Penentuan stadium klinis cT dapat ditentukan dengan colok dubur. Bila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan CT/MRI. 2. Stadium N Penentuan stadium N hanya dikerjakan bila akan berpengaruh terhadap keputusan terapi. Cara terbaik untuk menentukan stadium N adalah dengan limfadenektomi, dengan operasi terbuka ataupun laparoskopik. 3. Stadium M Metode sidik tulang paling sensitif untuk mendiagnosis metastasis tulang, bila tidak ada fasilitas pemerikaan tsb dapat dicari dengan penilaian klinis, CT Scan, alkali fosfatase serum dan bone survey. Menurut Diananda (2009), dan Suprianto (2010), kanker prostat dikelompokkan menjadi 4 stadium: Stadium I : Benjolan/kanker tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik atau DRE biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain. Stadium II : Kanker terlokalisasi pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik atau tes PSA. Stadium III : Jaringan kanker telah menginvasi sebagian besar prostat, dan menyebar menembus ke luar dari kapsul prostat, mengenai vesikula seminalis, leher kandung kemih dan rongga pelvis, tetapi belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening. Stadium IV : Kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang belakang dan paru-paru). G. Pencegahan Kanker Prostat 1. Pencegahan Primer Pencegahan primer yang merupakan pencegahan yang dilakukan pada orang sehat yang memiliki faktor resiko untuk terkena Kanker Prostat. Mengkonsumsi makanan yang mengandung Vitamin A, beta karoten, isoflavom, vitoestrogen yang terdapat kedelai, likofen (anti oksidan karotenoit yang banyak terdapat pada tomat), selenium ( terdapat ikan laut, daging, biji-bijian),Vitamin E serta tinggi serat Menghindari makanan yang berlemak tinggi Menghindari konsumsi daging yang berlebihan Membatasi makanan yang diawetkan atau yang mengangung penyedap rasa Menghindari paparan bahan kimia kadmium (Cd) yang banyak terdapat pada alat listrik dan baterai. 2. Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder ditujukan untuk melakukan deteksi dini, diagnosa dan pengobatan terhadap penderita Kanker Prostat dengan tujuan mengurangi akibat-akibat yang lebih serius. pemerikasaan fisik USG Transrektal (TRUS) Bopsi CT Scan dan MRI 3. Pencegahan Tersier Pencegahan tersier dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi yang berlanjut, dan memberikan penaganan yang tepat pada pasien Kanker Prostat. Penyinaran Paliatif Terapi hormonal THANK YOU