Anda di halaman 1dari 13

KANKER PROSTAT

NAMA : HAFAF L. S ANI


NIM : 1807010237
A. Pengertian Kanker Prostat
Kanker prostat adalah suatu penyakit kanker yang menyerang
kelenjar prostat dengan sel-sel prostat, tumbuh secara abnormal dan
tidak terkendali, sehingga mendesak dan merusak jaringan
sekitarnya yang merupakan keganasan terbanyak diantara sistem
urogenitalia pada pria.
B. Tanda dan Gejala
Sering ingin buang air kecil, terutama pada malam hari.
Kesulitan untuk memulai buang air kecil atau menahan air seni.
Aliran air seni lemah atau terganggu.
Perasaan nyeri atau terbakar saat buang air kecil.
Adanya darah pada air seni atau air mani.
Gangguan seksual lain, seperti sulit ereksi atau nyeri saat ejakulasi.
Sering nyeri atau kaku pada punggung bawah, pinggul, atau paha atas.
C. Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang dicurigai dan masih dalam proses studi adalah:
Rokok: efek rokok terhadap prostat dimediasi oleh efeknya terhadap peningkatan sirkulasi
hormon adrogen.
Diet tinggi lemak dan rendah buah dan sayuran. Orang Barat dengan konsumsi makan banyak
lemak hewani sehingga kanker prostat lebih sering ditemukan.
Konsumsi vitamin E atau selenium dan kadmium
Penyakit infeksi tertentu
Faktor hormonal tersendiri pria (adrogen). Hormon androgen adalah male sex hormone yang
merangsang perkembangan dan pertumbuhan kejantanan.
Selain itu secara epidemiologis, telah diterima beberapa kondisi sebagai faktor risiko dan
beberapa lainnya sementara dalam studi dengan beberapa bukti, adalah:
1. Usia tua
2. Chemoprevention
3. Pola makan
4. Hormonal prevention
5. Race
6. Faktor genetik
7. Aktivitas seksual
8. Virus
D. Epidemiologi
A. Distribusi berdasarkan orang
Kanker prostat menurut data dari Surveillance, Epidemiology and End Result (SEER) (2007),
paling sering ditemukan pada usia rata-rata 67,2 tahun pada 2004-2005.
Hasil penelitian Putriyuni dan Hibertina (2004), di semua laboratorium Patologi Anatomi
Sumatera Barat tahun 2010-2012 dengan distribusi umur yaitu 61-70 tahun 38,65% dan 50
tahun 1,84%.
B. Distribusi berdasarkan waktu dan tempat
Insidensi terendah di Asia (Shanghai) sebesar 1,9 per 100.000 penduduk dan tertinggi di
Amerika Utara dan Skandinavia, terutama keturunan Afro-Amerika sebesar 272 per 100.000
penduduk. Angka mortalitas juga berbeda pada tiap negara, yang tertinggi di Swedia (23 per
100.000 penduduk) dan terendah di Asia (<5 per 100.000 penduduk) (Kemenkes RI, 2015).
E. Diagnosis
1. Pemeriksaan colok dubur Kebanyakan Kanker prostat terletak di zona perifer prostat dan
dapat dideteksi dengan colok dubur jika volumenya sudah > 0.2 ml. Jika terdapat kecurigaan dari
colok dubur berupa: nodul keras, asimetrik, berbenjol-benjol, maka kecurigaan tersebut dapat
menjadi indikasi biopsi prostat.
2. Prostate-specific antigen (PSA) Pemeriksaan kadar PSA telah mengubah kriteria diagnosis dari
Kanker prostat. PSA adalah serine-kalikrein protease yang hampir seluruhnya diproduksi oleh sel
epitel prostat.
3. Transrectal ultrasonography (TRUS) dan biopi prostat Gambaran klasik hipoekhoik adanya
zona peripheral prostat tidak akan selalu terlihat.
F. Klasifikasi Stadium Kanker
Prostat
Stadium Sistem staging yang digunakan untuk Kanker prostat adalah menurut AJCC (American
Joint Committee on Cancer) 2010.
1. Stadium T Penentuan stadium klinis cT dapat ditentukan dengan colok dubur. Bila diperlukan
dapat dilakukan pemeriksaan CT/MRI.
2. Stadium N Penentuan stadium N hanya dikerjakan bila akan berpengaruh terhadap keputusan
terapi. Cara terbaik untuk menentukan stadium N adalah dengan limfadenektomi, dengan
operasi terbuka ataupun laparoskopik.
3. Stadium M Metode sidik tulang paling sensitif untuk mendiagnosis metastasis tulang, bila
tidak ada fasilitas pemerikaan tsb dapat dicari dengan penilaian klinis, CT Scan, alkali fosfatase
serum dan bone survey.
Menurut Diananda (2009), dan Suprianto (2010), kanker prostat dikelompokkan menjadi 4
stadium:
Stadium I : Benjolan/kanker tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik atau DRE biasanya
ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain.
Stadium II : Kanker terlokalisasi pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik
atau tes PSA.
Stadium III : Jaringan kanker telah menginvasi sebagian besar prostat, dan menyebar
menembus ke luar dari kapsul prostat, mengenai vesikula seminalis, leher kandung kemih dan
rongga pelvis, tetapi belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening.
Stadium IV : Kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun
bagian tubuh lainnya (misalnya tulang belakang dan paru-paru).
G. Pencegahan Kanker Prostat
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer yang merupakan pencegahan yang dilakukan pada orang sehat yang memiliki
faktor resiko untuk terkena Kanker Prostat.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung Vitamin A, beta karoten, isoflavom, vitoestrogen yang
terdapat kedelai, likofen (anti oksidan karotenoit yang banyak terdapat pada tomat), selenium
( terdapat ikan laut, daging, biji-bijian),Vitamin E serta tinggi serat
Menghindari makanan yang berlemak tinggi
Menghindari konsumsi daging yang berlebihan
Membatasi makanan yang diawetkan atau yang mengangung penyedap rasa
Menghindari paparan bahan kimia kadmium (Cd) yang banyak terdapat pada alat listrik dan baterai.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder ditujukan untuk melakukan deteksi dini, diagnosa dan pengobatan terhadap
penderita Kanker Prostat dengan tujuan mengurangi akibat-akibat yang lebih serius.
 pemerikasaan fisik
USG Transrektal (TRUS)
Bopsi
CT Scan dan MRI
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi yang berlanjut, dan memberikan
penaganan yang tepat pada pasien Kanker Prostat.
 Penyinaran
Paliatif
Terapi hormonal
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai