Anda di halaman 1dari 2

1.

Mikrobiologi Infeksi Saluran Kemih (ISK)

1. Basilus gram negative:


 E. coli ( menyumbang 80% ISK tidak berkomplikasi)
 Klebsiella
 Entrobacter
 Serratia
 Proteus
 Pseudomonas
 Providencia
 Morganella
2. Staphylococcus saprophyticus (meyumbang 10% ISK tidak berkomplikasi)
3. Staphylococcus wpidermis (biasanya nosolomial)
4. Staphylococcus aureus (dapat menyebar hematogen)
5. Staphylococcus agalactiae (biasanya berhubungan dengan DM)
6. Entrococus fecalis (menyumbang 15% infeksi nosocomial)
7. Anaerob (jarang terjadi)
8. Candida albicans (biasanya terjadi bersama DM, pemasangan kateter dan pasien
imunokompromise)
9. Torulopis glabrata
10. Chlamydia trachomatis

2. Patofisiologis

Pada individu normal, laki-laki maupun perempuan urin selalu steril karena jumlah dan
frekuansi kencingnya selalu di pertahankan. Infeksi terjadi apabila bakteri atau kuman
berkembang biak pada saluran kemih. Uretro distal merupakan tempat kolonisasi
mikroorganisme non-pathogenic fastidious gram pisitif dan gram negative. Hamper semua ISK
di sebabkan oleh invasi mikroorganisme asending dari urettra ke dalam saluran kemih yang lebih
distal, misalnya kandung kemih. Pada pasein tertentu invasi mikroorganisme ini dapat sampai ke
ginjal. Biasanya bakteri penyebab infeksi saluran kemih berasal dari saluran pencernaan, kuman
yang paling sering menyebabkan infeksi saluran kemih adalah E.coli yang umum terdapat pada
saluran pencernaan bagian bawah. Ada dua jalur utama terjadinya infeksi saluran kemih (ISK)
yaitu:

1. Asending : yaitu penyebarannya melalui kontak langsung dari tempat infeksi terdekat

Contohnya : masuknya mikroorganisme ke dalam kandung kemih yang di sebabkan oleh


faktor anatomi dimana wanita memiliki uretra lebih pendek di bandingkan dengan laki laki
dan naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal
2. Hematogen : yaitu terjadi pada pasien yang sistem imunnya rendah sehingga memudahkan
dalam proses penyebarannya.

Contohnya : adanya bendungan total urin yang mengakibatkan distensi kandung kemih

Infeksi saluran kemih sering terjadi pada perempuan. Salah satu penyebabnya adalah
uretra pada perempuan lebih pendek sehingga bakteri akan lebih mudah masuk ke dalam
kandung kemih. Uretra yang pendek meningkatkan kemungkinan mikroorganisme yang
menempel di lubang uretra selama berhubungan kelamin memiliki akses ke kandung kemih.
Faktor lain yang berperan meningkatkan infeksi saluran kemih pada perempuan adalah
kecenderungan budaya untuk menahan urine, serta iritasi kulit uretra pada wanita sewaktu
berhubungan kelamin. Pada wanita hamil akan lebih cenderung menahan urine sehingga
memningkatkan resiko pertumbuhan bakteri.

Infeksi saluran kemih juga dapat terjadi pada pria, meskipun sangat jarang terjadi. Pada
pria sudah dengan usia yang sudah lanjut, penyebab paling sering terjadi adalah hyperplasia
prostat jinak (BPH) atau prostatitis. Prostat adalah sebuah kelenjar sebesar bijji kenari yang
terletak di bagian bawah lubang kandung kemih. Hyperplasia prostat dapat menyebabkan
obstruksi aliran yang merupakan predisposisi timbulnya infeksi pada individu.

Pengidap diabetes juga beresiko mengalami infeksi saluran kemih berulang, yang di
sebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam urine, fungsi imun yang menurun, dan peningkatan
frekuensi kandung kemih neurogenik. Serta individu yang menggunakan kateter urine untuk
berkemih mengalami peningkatan resiko terkena infeksi.

Pada pasien dengan infeksi saluran kemih (ISK) akan terjadi peningkatan bakteri dan sel
darah putih pada urin karena, sel darah putih merupakann sel darah yang berperan penting dalam
mengatasi infeksi. Oleh karena itu, apabila terjadi infeksi maka jumlahnya akan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai