HIPERTENSI
DISUSUN OLEH :
NIM : 1807010237
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas semua
limpah rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Hipertensi” meskipun dengan sangat sederhana.
Harapan saya semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah
satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik
lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Dapat Mengetahui Pengertian Hipertensi
2. Dapat Mengetahui Etiologi Hipertensi
3. Dapat Mengertahui Klasifikasi Hipertensi
4. Dapat Mengetahui Patofisiologi Hiperensi
5. Dapat Mengetahui Tanda dan Gejala Hipertensi
6. Dapat Mengetahui Faktor – Faktor Risiko Hipertensi
7. Dapat Mengetahui Komplikasi Hipertensi
8. Dapat Mengetahui Pencegahan Hipertensi
9. Dapat Mengetahui Pengobatan Hipertensi
10. Dapat Mengetahui Prognosis Hipertensi
11. Dapat Mengetahui Epidemiologi Hipertensi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hipertensi
Hipertensi lebih dikenal dengan istilah penyakit tekanan darah tinggi. Batas
tekanan darah yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan normal atau
tidaknya tekanan darah adalah tekanan sistolik dan diastolik. Bedasarkan JNC (Joint
National Comitee) VII, seorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan sistolik
140 mmHg atau lebih dan diastolik 90 mmHg atau lebih (Chobaniam, 2003).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi
lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
diastolik 90 mmHg (Sheps, 2005).
e
Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa Provinsi Kalimantan Selatan memiliki Prevalensi
tertinggi sebesar 44,13% diikuti oleh Jawa Barat sebesar 39%, Kalimantan Timur sebesar
39,3%. Provinsi Papua memiliki prevalensi terendah sebesar 22,2%.
Gambar diatas menunjukkan proporsi hipertensi berdasarkan jenis kelamin. Dapat diketahui
bahwa kelompok perempuan memiliki proporsi hipertensi lebih besar dibandingkan laki – laki
yaitu sebesar 28,80% pada tahun 2013 dan 36,85% pada tahun 2018.
Proporsi hipertensi juga meningkat seiring peningkatan kelompok umur. Secara fisiologis
semakin tinggi umur seseorang maka semakin beresiko untuk mengidap hipertensi. Seperti
pada gambar diatas kelompok umur 75+ memiliki proporsi tertinggi yaitu sebesar 72%.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hipertensi lebih dikenal dengan istilah penyakit tekanan darah tinggi. Batas
tekanan darah yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan normal atau
tidaknya tekanan darah adalah tekanan sistolik dan diastolik. Seseorang dikatakan
terkena hipertensi jika mempunyai tekanan darah sistolik ≥140mmHg dan tekanan
darah diastolik ≥90mmHg. Penyakit ini adalah penyakit yang berbahaya karena
merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stroke. Hipertensi berdasarkan
penyebabnya dibedakan menjadi 2, yaitu hipertensi primer atau merupakan hipertensi
dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti. Hipertensi sekunder yaitu
hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik tertentu, misalnya penyakit ginjal,
penyakit endokrin atau karena penyakit koartasio aorta.
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini saya berpesan kepada pembaca untuk :
1. Selalu menjaga kesehatan
2. Selalu memperhatikan asupan makanan yang masuk dalam tubuh kita. Makan
makanan yang bergizi tinggi yang dapat memenuhi semua kebutuhan tubuh kita.
3. Rajin berolahraga
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2019. Hipertensi Si Pembunuh Senyap.
Jakarta Selatan.
Sartik, dkk. 2017. Faktor – Faktor Risiko Dan Angka Kejadian Hipertensi Pada Penduduk
Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 8(3):180-191.
http://digilib.unila.ac.id/2440/9/BAB%2011.pdf