Anda di halaman 1dari 3

ULKUS / GANGREN DIABETIKUM

1. Pengertian Ulkus adalah rusaknya barier kulit sampai ke seluruh lapisan


(definisi) (full thickness) dari dermis. Pengertian ulkus kaki diabetik
termasuk nekrosis atau gangren. Gangren diabetikum adalah
kematian jaringan yang disebabkan oleh penyumbatan
pembuluh darah (ischemic necrosis) karena adanya
mikroemboli aterotrombosis akibat penyakit vaskular perifir
oklusi yang menyertai penderita diabetes sebagai komplikasi
menahun dari diabetes.
2. Ananmnesa Keluhan merupakan adanya gejala hipoestesi disertai kaki
yang menghitam dan bahkan terjadinya amputasi sendiri akibat
proses mekanik tanpa disertai rasa nyeri

3. Pemeriksaan Ditemukan perubahan warna pada kaki mulai dari adanya pus
Fisik bahkan sampai berwarna kehitaman yang menandakan telah
adanya proses nekrosis yang tejadi akibat proses kronis dari
DM, disertai dengan gejala hipoestesi, kesemutan, dll.

4. Kriteria  Anamnesis
Diagnosis  Pemeriksaan fisik
Klasifikasi Wagner
Grade 0 Tidak ada ulkus pada penderita kaki risiko tinggi

Grade I Ulkus superfisial terlokalisir.

Grade II Ulkus lebih dalam, mengenai tendon, ligamen,

otot,sendi, belum mengenai tulang, tanpa selulitis

atau abses

Grade III Ulkus lebih dalam sudah mengenai tulang

sering komplikasi osteomielitis, abses atau selulitis.

Grade IV Gangren jari kaki atau kaki bagian distal.

Grade V Gangren seluruh kaki.

5. Diagnosis Ulkus / Gangren diabetikum


6. Diagnosis PAD
Banding
7. Pemeriksaan Hba1c
Penunjang BSS, BSPP
CT angiografi
Ro. Pedis
Darah rutin, darah lengkap
8. Terapi Debridemen secara:
1. Bedah
2. Enzimatik
3. Autolitik
4. Mekanik
5. Biologic
(Penekanan pada proses pengendalian infeksi)
- Penatalaksanaan terhadap kadar gula darah yang
tepat sesuai tatalaksana DM.

9. Edukasi Mengatur pola makan agar kadar gula dalam darah teratur.
Olahraga pada penderita DM 30-60 menit selama 3 kali dalam
seminggu, olahraga bersifat aerobic.
Menggunakan pelindung kaki atau alas kaki.
10. Prognosis Proses yang diikuti dengan kematian jaringan bersifat
reversible, sehingga perlu pemantauan dan kepedulian
terhadap awitan penyakit seperti perasaan kebas, sering
bengkak tanpa sebab yang jelas, kesemutan, dan luka yang
tidak disertai dengan nyeri.
11. Kepustakaan Al-Mashat, H.A., Kandru, S., Liu, R., Behl, Y, Desta,
T., Graves, D.T. 2006Diabetes Enhances mRNA Levels
of Proapoptotic Genes and CaspaseActivity, Which
Contribute to Impaired Healing. Diabetes ; 55 : 487-95.
American College Of Surgeon (ACS). Anatomically Based
Surgery for Trauma Course (ABST), Lab Manual : Extremity
Chapter 4 : Injuries to the Extremities : Compartment
Syndrome and Fasciotomy.
American Diabetes Association. 2012. Diagnosis and
Classification of DiabetesMellitus. Diabetes Care, 35
(supplement 1) : S64-S71.
American Diabetes Association. 2011. Standard of
Medical Care in Diabetes.Diabetes Care, 34 ( Supplement
1) : S11-S61
Banai, S., Jaklitsch, M.T., Shou, M., Lazarous, D.F.,
Scheinowitz, M., Biro, S., Epstein, S., Unger, E. 1994.
Angiogenic-induced enhancement of collateral blood flow
to ischemic myocardium by vascular endothelial growth
factor in dogs. Circulation 89:2183–9.
Bao, P., Kodra, A., Tomic-Canic, M., Golinko, M.S.,Ehrlich,
H.P., Brem, H. 2009.The Role of Vascular Growth Factor
in Wound Healing. J Surg Res,15:347-58.
Baraka, A.M., Guemei, A., Gawad, H.A. 2010. Role of
modulation of vascular endothelial growth factor and tumor
necrosis factor-alpha in gastric ulcer healing in diabetic rats.
Biochemical Pharmacology; 79 : 1634–9
Behl, Y., Krothapalli, P., Desta, T., Graves, D. 2008.
Diabetes-Enhanced Tumor Necrosis Factor-α Production
Promotes Apoptosis and the Loss of Retinal Microvascular
Cells in Type 1 and Type 2 Models of Diabetic
Retinopathy. Am J Pathol ; 172(5) : 1411 – 8.
Bernard, L. (Chairman Working Group). 2007. Clinical
practice guidelines: Management of diabetic foot infections.
Medicine et maladies infectieuses,37:14-25.

Anda mungkin juga menyukai