P DENGAN MASALAH
NYERI AKUT PADA PASIEN DYSPEPSIA DI RUANG IGD
RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG
Disusun oleh :
NASOCHACH
NIM : A32020188
Disusun Oleh
NASOCHACH
A32020188
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian................................................................................................ 1
B. Etiologi.................................................................................................... 1
C. Batasan Karakteristik...............................................................................
2
D. Fokus Pengkajian..................................................................................... 2
E. Potofisiologidan Pathway Keperawatan.................................................. 3
F. Masalah Keperawatan Lain yang mucul……………………………….. 4
G. Intervensi Keperawatan……………………………………………....... 4
BAB II TINJAUAN KASUS.......................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 1
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Mayor
1. Mengeluh nyeri
2. Tampak meringis
3. Bersifat protektif
4. Gelisah
5. Frekuensi nadi meningkat
6. Sulit tidur
Minor
D. FOKUS PENGKAJIAN
a. Riwayat kesehatan meliputi : keluhan utama, kapan cedera terjadi,
penyebab cedera, riwayat tak sadar, amnesia, riwayat kesehatan yang
lalu, dan riwayat kesehatan keluarga
b. Pemeriksaan fisik : Keadaan umum
1. System persepsi dan sensori (pemeriksaan panca indra, penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecap, dan perasa)
2. System persarafan (tingkat kesadaran/nilai GCS, reflek bicara, pupil,
orientasi waktu dan tempat)
3. Sistem pernafasan (nilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan
kepatenan jalan nafas)
4. Sistem kardiovaskuler (nilai TD, nadi, irama, kualitas dan frekuensi)
5. Sistem gastrointestinal (nilai kemampua menelan, nafsu
makan/minum, peristaltik, eliminasi)
6. Sistem integumen (nilai warna, turgor, tekstur dari kulit, luka/lesi
7. Sistem reproduksi
8. Sistem perkemihan (nilai frekuensi b.a.k, volume b.a.k)
E. PATOFISIOLOGI
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas,
zat-zatseperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan stres,
pemasukan makananmenjadi kurang sehingga lambung akan kosong,
kekosongan lambung dapatmengakibatkan erosi pada lambung akibat gesekan
antara dinding-dinding lambung,kondisi demikian dapat mengakibatkan
peningkatan produksi HCL yang akanmerangsang terjadinya kondisi asam
pada lambung, sehingga rangsangan di medullaoblongata membawa impuls
muntah sehingga intake tidak adekuat baik makananmaupun cairan
PATHWAY
DISPEPSIA
Dispepsia Organik
Dispepsia Fungsional
HCL kontak
dengan mukosa
Mual Ansietas
gaster
Hipovolemia
Nyeri Akut
Defisit
Pengetahuan
Nausea
Defisit Nutrisi
F. MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
(D.0111)
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
(D.0019)
4. Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan (D.0003)
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
Kode Kode
SLKI SIKI
SLKI SIKI
gan a. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, 1. Management Nyeri
I Observasi :
D. L. maka tingkat nyeri menurun :
Identifikasi lokasi, karakteristik,
08066 Kriteria Hasil Skala 08238 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
1 2 3 4 5
Identifikasi skala nyeri
Keluhan nyeri Identifikasi respon nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat
Meringis dan memperingan nyeri
Terapeutik :
Gelisah
Berikan teknis non farmakologis
Kesulitan tidur untuk mengurangi rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang
sal : Keterangan : memperberat rasa nyeri
1 : Meningkat Fasilitas istirahat dan tidur
2 : Cukup meningkat Pertimbangan jenis dan sumber nyeri
3 : Sedang dalam pemilihan strategis meredakan
4 : Cukup menurun nyeri
5 : Menurun Edukasi :
kat Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
kat Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
ggu
.
at
BAB II
iii
TINJAUAN KASUS
SpO2 > 94 %
SpO2 < 80% SpO2 80 – 94 %
B RR >30 x/m atau <14 x/m RR 26 – 30 x/m
RR 14 – 26 x/m
Suhu > 40oC atau < 36oC Suhu 37,5-40oC/32-36,5oC Suhu 36,5 – 37,5oC
E VAS = 7 – 10 (berat) VAS = 4 – 6 (sedang) VAS = 1 – 3 (ringan)
EKG : mengancam nyawa EKG : resiko tinggi EKG : resiko rendah-normal
(………………………………………) Nasochach
FORM PENGKAJIAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (Resume)
Emergency Nursing Department | STIKes Muhammadiyah Gombong
iii
Tanggal : 20 Oktober 2020 Jam 10.05 WIB
Airways
Paten Tidak Paten ( Snoring Gargling Stridor Benda Asing ) Lain-lain..
Breathing
Irama Nafas Teratur Tidak Teratur
Suara Nafas Vesikuler Bronchovesikuler Wheezing Ronchi
Pola Nafas Apneu Dyspnea Bradipnea Tachipnea
Orthopnea
Penggunaan Otot Bantu Nafas Retraksi Dada Cuping hidung
Jenis Nafas Pernafasan Dada Pernafasan Perut
Frekuensi Nafas 20 x/menit
Circulation
Akral : Hangat Dingin Pucat : Ya Tidak
Sianosis : Ya Tidak CRT : <2 detik >2 detik
150
Tekanan Darah : /.90mmHg Nadi : Teraba 72 x/m Tidak Teraba
Perdarahan : Ya Lokasi Perdarahan : -
Adanya riwayat kehilangan cairan dalam jumlah besar : Diare Muntah Luka Bakar
Perdarahan
Kelembaban Kulit : Lembab Kering
Turgor : Baik Kurang
Luas Luka Bakar : ........ ...... % Grade : ............... Produksi Urine : .................. cc
Resiko Dekubitus : Tidak Ya, lakukan pengkajian dekubitus lebih lanjut
Disability
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis Apatis Somnolen Sopor Coma
Nilai GCS : E4 V5 M6 Total : 15
Pupil : Isokhor Miosis Midriasis Diameter 1mm 2mm
3mm 4mm
Respon Cahaya : + -
Penilaian Ekstremitas : Sensorik Ya Tidak kekuatan 5 5
5 5
iii
Exposure
Pengkajian Nyeri
Onset : terus menerus
Provokatif/Paliatif : pasien jatuh dari tangga terbentuk lantai
Qualitas : nyeri seperti disayat-sayat
Regio/Radiation : perut bagian atas
Scale/Severity :6
Time : terus-menerus, nyeri akut
Apakah ada nyeri : Ya, skor nyeri VRS : 6 Tidak Lokasi
Nyeri
VAS : 5
VRS :
VAS :
Fahrenheit
Suhu Axila : 36.2 oC Suhu Rectal : -oC
Berat Badan : 54 kg
Pemeriksaan Penunjang
EKG : normal
GDA :-
Radiologi : tunggu hasil
Laboratorium (tanggal: 3 november 2020
Item Hasil Nilai Interpretasi Item Hasil Nilai Interpretasi
Normal Normal
Urea 52 10-50 Leukosit 8630/mm3 3.600-
mg/dl 10.600
Creatinin 1.2 0.8- Trombosit 195.000/mm 150.000-
mg/dl 1.4 3 440.000
SGOT 25 0-50 Hematokrit 48% 40-50
U/I
SGPT 55 0-50 Eritrosit 5.29 Jt/mm3 4.4 jt-5,9
U/I darah jt
GDS 76 70- Hb 15.7 g/dl 13.2-
mg/dl 120 17.3
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : simetris, rambut warna hitam beruban, kulit kepala beraih
URVEY
iii
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan,
tidak terdapat masa, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Dada :
Jantung ;
I: Simetris kanan kiri, tidak ada retraksi dinding dada, tidak
menggunakan otot bantu pernafasan
P: Tidak ada nyeri tekan
P: Sonor ke2 lapang dada
A : Vesikuler, RR 92 x/menit, tidak terdengar ronchi
paru-paru :
I : Tidak tampak ictus cordis
P: Tidak ada nyeri tekan
P: Terdapat suara pekak
A: Regular
Perut :
I : Tidak ada luka, tidak ada asites, supel
P: Ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar
P: Timpani
A: Peristaltic normal, bising usus 12x/menit
Ekstremitas : (Atas)CRT kurang dari # detik, akral hangat, tidak ada sianosis, tidak ada
edema
(bawah) tidak ada edema, tidak ada luka
Genitalia : pasien seorang laki-laki, tidak ada kelianan bentuk
PROGRAM TERAPI
Tanggal/Jam : 20/10/20, 10.15
NO NAMA OBAT DOSIS INDIKASI
1 Ketorolac injeksi 1 Ampul Analgetik
2 Omeprazole injeksi 40 mg Mengurangi kadar asam lambung
3 Antasida 2 sendokmakan Mengurangi asam lambung
3 Infus RL 20 tpm
iii
S:36.2C, tampak meringis
kesakitan, agak gelisah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DX NOC INTERVENSI RASIONAL
I Setelah dilakukan Manajemen nyeri
20/10/20 tindakan keperawatan (I.08238)
selama 1x2jam tingkat
Jam Identifikasi lokasi, untuk mengetahui
nyeri dapat menurun
10.00 karakteristik, durasi, tingkat nyeri
(L.08066) dengan KH :
ind Aw tuj frekuensi, intensitas
Kel.nyeri 3 5
Meringis 3 5 nyeri
untuk mengetahui
Mual 3 5 Identifikasi skala nyeri
skala nyeri
Gelisah 3 5
Identifikasi factor yang untuk mengetahui
Berfokus 3 5
memperbesar dan tindakan yang tepat
pd diri
ringan nyeri untuk mengurangi
sendiri
1: menurun rasa nyeri
2: cukup menurun Berikan th/ non untuk mengurasi rasa
3: sedang farmakologi nyeri
4: cukup meningkat untuk mengurangi
Kolaborasi pemberian
5: meningkat nyeri
analgethik
IMPEMENTASI
TGL/JAM TINDAKAN RESPON TTD
iii
Selasa, 3 Nov
2020 - Mengidentifikasi skala nyeri - nyeri terus menerus, nyeri
13.30 seperti disayat-sayat, skala
nyeri 6
nyeri
13.40 - Mengajarkan tehnik nafas dalam - Pasien memparkatekan, pasien
kooperatif
13.50 - Pasien kooperatif
- Menjelaskan strategi meredakan
nyeri
Tindakan Observasi
TD Nadi RR Suhu SpO2
Jam Keterangan
(mmHg) (kali/menit) (kali/menit) (oC) (%)
13.30 150/90 72x/menit 20x/menit 36,2c 97
14.30 140/90 72x/menit 20x/menit 362c 99
15.30 130/90 60x/menit 20x/menit 362c 99
EVALUASI
TGL/JAM NO EVALUASI TTD
iii
DX
Selasa, 3 I S: Pasien mengatakan nyeri berkurang, skala 4 Nasochach
Nov 2020 O Pasien terlihat masih meringis kesakitan
BAB III
iii
PEMBAHASAN
Pada pasien dispepsia, masalah yang sering muncul adalah nyeri. Tindakan yang
dilakukan untuk mengatasi masalah nyeri akut adalah dengan: manajemen nyeri
(menggunakan nafas dalam), monitor tanda-tanda vital dan pemberian analgesik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ysrizal 2012 didapatkan simpulan bahwa
teknik relaksasi nafas dalam efektif terhadap pasien dyspepsia, terjadi penurunan skala
tingkat nyeri dari nyeri sedang ke nyeri ringan dan hilangnya respon nyeri seperti
mengaduh, menangis gelisah dan focus pada aktifitas menghilangkan nyeri.
DAFTAR PUSTAKA
iii
PPNI.(2017) Standart Diagnose Keperawatan Indonesia (1st ed).
iii
iii