Oleh :
Nim : A.18.10.002
KELAS A
T.A 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan suatu keadaan hiperglikemia yang di tandai oleh keadaan
absolute insulin yang bersifat kronik yang dapat mempengaruhi metabilisme
karbohidrat,protein dan lemak yang di sebabkan oleh sebuah ketidakeseimbangan ketidak
adanya persendian insulin atau tak sempurnanya respond seluler terhadap insulin di
tandai dengan tidak teraturnya metabolism(brunner & suddarh,2008)
*Tujuan khusus
3.Manfaat
Pembaca dapat mengetahui apa saja penyebab timbulnya masalah penyakit diabetes
melitus serta dapat mengaplikasikan tentang cara pencegahan hingga dapat mengatasi dari setiap
masalah yang di timbulkan oleh penyakit diabetes melitus.
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS
1.KONSEP TEORI
B.ETIOLOGI
C.MANIFESTASI K LINIS
D.PATOFISIOLOGI
F.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
G.PENATALAKSANAAN
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut
b. Resiko gangguan integritas kulit
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx Intervensi
NyeManajemen nyeri
ri Observasi
akut -
-
-
-
-
Terapeutik
-
-
-
Edukasi
-
-
-
-
Kolaborasi
-
Re Perawatan integritas kulit
sik Observasi
o -
gan
gg
uan
int Terapeutik
egr -
itas -
kul
it -
Edukasi
-
-
-
-
-
-
2. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan non medis
1) Pengaturan diet
Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan
diabetes. Diet yang di anjurkan adalah makanan dengan komposisi
seimbang,dalam hal karbohidrat,protein,dan lemak sesuai dengan
kecukupan gizi yang baik sebagai berikut
Karbohidrat 60-70%
Protein 10-14%
Lemak 20-25%
2) Olahraga
Berolahraga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar
gula darah tetap normal. Saat ini terdapat dokter olahraga yang
dapat di mintakan nasihat untuk mengatur jenis porsi olahraga
yang sesuai untuk penderita diabetes
b. Penatalaksanaan medis
1) Diabetes mellitus Tipe 1 : insulin Dependent diabetes mellitus
secara kimiawi insulin terdiri dari 2 rantai peptise ( A dan B )
dengan masing-masing 21 dan 30 asam amino,yang saling di
hubungi oleh 2 jembatan disulfide
Nim : A.18.10.002
No. RM :-
Tempat : -
I. Data Umum
1. Identitas klien
Nama : Ny. H
Tempat/tanggal lahir : 01 Maret 1980
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Sinjai
Tanggal masuk :-
Golongan darah : A
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : bugis
Lama bekerja : -
Telp : -
Ruangan : -
Sumber info : Klien
2. Penanggung jawab /pengantar
Nama : -
Pendidikan terakhir : -
Hubungan dengan klien : -
Alamat : -
Umur : -
Pekerjaan : -
Telp : -
KET :
1. Orangtua pasien telah meninggal dunia karena sakit namun tidak ada hubungannya
dengan penyakit pasien
2. Saudara kandung pasien masih hidup
3. Anak pasien masih hidup
1. Pola koping : Klien mampu menerima penyakit yang di alami saat ini
2. Haraan pasien terhadap keadaan penyakitnya :klien ingin cepat sembuh dari penyakit
yang di alami
3. Faktor stressor :Apabila nyerinya timbul Nampak cemas,gelisah susah tidur dengan
penyakit yang di alami namun mampu menerima penyakit yang di alami
4. Konsep diri : yakin akan kesembuhannya
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya :klien menerima keadaan yang di alami
6. Adaptasi : klien mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya
7. Hubungan dengan anggota keluarga : terjalin sangat baik karena dapat di lihat saat klien
mampu berkomunikasi dengan sangat baik pada keluarga
8. Hubungan dengan masyarakat :Hubungan klien dengan masyarakat terjalin sangat baik
9. Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara : sangat baik karena pasien mampu
menaggapi dengan baik lawan bicaranya
10. Bahasa yang sering yang di gunakan : bahasa bugis
11. Aktivitas social : klien dapat bersosialisasi
12. Keadaan lingkungan klien mengatakan lingkungan di sekitar daerah tempat tinggalnya
bersih dan nyaman.
13. Kegiatan agama/pola ibadah : baik,meski pasien melakukannya dengan cara berbaring
14. Keyakinan tentang kesehatan : yakin akan kesembuhannya
Sebelum MRS :Klien mengatakan pola tidurnya 2x/hari jam 10 dan sore
4.Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS :Klien mengatakan pola buang air besar baik dan tidak
mengalami sembelit
Setelah MRS :Klien mengatakan pola buang air besar tidak berubah dan
tidak mengalami sembelit
5.Eliminasi urine/BAK
Sebelum MRS :Klien mengatakan pola buang air kecil tidak berubah
biasanya 3x dalam sehari
Setelah MRS :Klien mengatakan pola buang air kecilnya tidak berubah
sama seperti biasnya 3x dala sehari
7.Personal hygiene
Sebelum MRS : Personal hygiene Klien mandi 2x/hari pagi dan sore
mencuci rambut 3x seminggu
Setelah MRS :Personal hygiene klien mandi baik mandi 2x/perhari pagi dan sore
dan mencuci rambut 3x seminggu
Ruang /kamar : -
Ds
- Nyeri
- Sulit tidur
-
Ruang / kamar : -
Ruang / kamar : -
Do.
- Nyeri
- Kurang nafsu makan
- Sulit tidur
FORMAT DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Ruang / kamar : -
Ds.
- Mengeluh nyeri
Do.
- Tampak meringis
- Bersikap protektif
- Sulit tidur
2. Gangguan pola tidur 16 juni 2020 -
berhubungan dengan
kurangnya control tidur
Ds.
- Mengeluh sulit tidur
- Mengeluh tidak puas
tidur
- Mengeluh pola tidur
berubah
Ruangan / kamar : -
1. Nyeri Tingkat nyeri Observasi
akut Setelah dilakukan - Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas
berhu intervensi selama ,intensitas nyeri
bunga 24 jam dengan - Identifikasi skala nyeri
n kriterial hasil - Identifikasi respon nyeri non verbal
denga -keluhan Nyeri - Identifikasi faktor yang memperberat dan
n kaki (4) memperingan nyeri
agen Meringis cukup - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
pence menurun (4) - Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
dera Sikap protektif - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
fisik (1)
- Monitor keberhasilan terapi komplomenter
yang sudah di berikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
(mis. TENS,hypnosis,akupresur,terapi
music,biofeedback,
terapi pijat,aromaterapi,teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,terapi bermain)
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan,pencahayaan,kebisingan)
- Fasilitasi istirahat tidur
- Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu
2.pola tidur
berubah-ubah
dengan Pola tidur Observasi
kurangnya berubah - Identifikasi pola aktivitas dan tidur
control tidur Setelah dilakukan - Identifikasi faktor pengganggu tidur
intervensi selama - Identifikasi kesiapan dan kemampuuan menerima
24 jam maka pola informasi
tidur meningkat - Periksa program medis untuk fototerapi
dengan kriteria frekuensi,jarak,intensitas dan durasi foto terapi )
hasil Terapeutik
1. Menge - Terapkan jadwaal tidur rutin
luh - Fasillitasi menghilangkan stress sebelum tidur
suit - Jadwalkan pemberian kesehatan sesuai kesepakatan
tidur - Sediakan sumber cahaya yang sesuai untuk terapi
(4) Edukasi
2. Menge - Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
luh - Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga
tidak secara rutin
puas - Jelaskan tujuan dan prosedur fototerapi
tidur
- Anjurkan menyusun jadwal akivitas dan istirahat
(4)
3. Menge
luh
pola
tidur
beruba
h (2)
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart 2002,Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 3, Edisi 8,Jakarta : EGC
Mansjoer , Arif, dkk, 2002 Kapita Selekta Kedokteran : Edisi 5 jilid 2, Jakarta : Media
Aesculapius
Price A Sylvia 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi empat, Jakarta
: EGC
Brunner & suddarh,2008.fostur DW.diabetes melitus in harisson prinsip prinsip ilmu penyakit dalam 13
ed.jakarta:egc,1996