Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS

Oleh :

Nama :A.AYU LESTARI

Nim : A.18.10.002

KELAS A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES)

PANRITA HUSADA BULUKUMBA

T.A 2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan suatu keadaan hiperglikemia yang di tandai oleh keadaan
absolute insulin yang bersifat kronik yang dapat mempengaruhi metabilisme
karbohidrat,protein dan lemak yang di sebabkan oleh sebuah ketidakeseimbangan ketidak
adanya persendian insulin atau tak sempurnanya respond seluler terhadap insulin di
tandai dengan tidak teraturnya metabolism(brunner & suddarh,2008)

Diabetes mellitus merupakan suatu suatu kelompok penyakit metabolic dengan


karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin ,kerja insulin atau
kedua-duanya. Diagnose Dm umumnya akan di pikirkan bila ada keluhan khas DM
berupa polyuria,polydipsia,polifagia,dan penurunanberat badan yang tidak dapat di
jelaskan sebabnya. Secara epidemiologikdiabetes seringkali tidak terdeteksi dan di
katakan onset atau mulai terjadinya adalah 7tahun sebelum diagnosis di
tegakkan,sehingga mordiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi
(Corwin 2009)
Berbagai penelitian menunjukan bahwa kepatuhan pada pengobatan penyakit yang
bersifat kronis baik dari segi medis maupun nutrisi, pada umumnyarendah. Dan
penelitian terhadap penyandang diabetes menyandang 75% diantaranya menyuntik
insulin dengan cara yang tidak tepat 58% memakai dosis yang salah dan 80% tidak
mengikuti diet yang tidak di anjurkan (mansjoer dkk,2007)
WHO memprediksikan penderita diabetes mellitus akan menjadi sekitar 366 juta orang
pada tahun 2030. Penyumbang peningkatan angka tadi merupakan negara-negara
berkembang,yang mengalami kenaikan penderita diabetes mellitus 150% yaitu negara
penderita diabetes mellitus terbanyak adalah India ( 35,5 juta orang ), Cina ( 23,8 juta
orang ), Amerika Serikat ( 16 juta orang ), Rusia ( 9,7 juta orang ),dan Jepang ( 6,7 juta
orang ) (Rab,2008)
WHO menyatakan , penderita diabetes mellitus di Indonesia di perkirakan akan
mengalami kenaikan 8,4 juta jiwa pada tahun 2000,menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun
2030. Tingginya angka kematian tersebut menjadikannya Indonesia menduduki ranking
ke-4 dunia setelah Amerika Serikat,India dan cina (Brunner & Suddart,2002)
2. Tujuan
*Tujuan umum
1. Untuk mengetahui diabetes mellitus
2. Untuk mengetahui manifestasi klinis penyakit diabetes mellitus
3. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit diabetes mellitus
4. Untuk mengetahui penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus
5. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan diabetes mellitus

*Tujuan khusus

1.Mengidentifikasi masalah dari penyakit diabetes melitus

2.Mengidentifikasi penyebab masalah dari penyakit diabetes melitus

3.Manfaat

Pembaca dapat mengetahui apa saja penyebab timbulnya masalah penyakit diabetes
melitus serta dapat mengaplikasikan tentang cara pencegahan hingga dapat mengatasi dari setiap
masalah yang di timbulkan oleh penyakit diabetes melitus.
BAB II

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS

1.KONSEP TEORI

A.DEFINISI DIABETES MELITUS

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang di tandai dengan


hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme
karbohidrat,lemak,protein yang keduanya di sebabkan oleh penurunan sekresi
insuin atau penurunan sensitivitas insulin atau dan menyebabkan komplikasi
kronis mikrovaskuler,makrovaskuler,dan neuropati (Price,2006)
Diabetes mellitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik di sertai
berbagai kelainan metabolic akibat gangguan hormonal,yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik pada mata,ginjal,saraf,dan pembuluh darah,di
sertai lesi pada membrane basalis pada pemeriksaan dengan mikroskop
elektro (Smeltzer,2002).Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang
di tandai dengan hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas
karbohidrat,lemak,protein yang di sebabkan oleh penurunan sekresi insulin
atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis
mikrovaskuler,maksrovaskuler,dan neoropati(Yuliana elin 2009)

B.ETIOLOGI

Insulin dependent Diabetes Melitus (DM) atau diabetes mellitus Tergantung


Insulin (DMTI) di sebabkan oleh destruksi sel beta pulau Langerhans akibat
proses autoimun. Sedangkan Non Insulin Dependent Diabetes Melitus.
(NIDDM) di sebabkan kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merrangsang
pengambilan glukoa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi
glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini
sepenuhnya,artinya terjadi difisiensi relative insulin. Ketidakmampuan ini
terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa,maupun
pada ransangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain.
Berarti sel beta pancreas mengalami resensitisasi terhadap glukosa
Penyakit diabetes melitus bisa di sebabkan beberapa faktor:
 Pola makan
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang di
butuhkan dan tidak di imbangi dengan sekresi insulin dalam jumlah
yang memadai tubuh dapat memicu timbulnya diabetes melitus.
 Faktor genetis
Gen penyebab diabetes melitus akan di bawah oleh anak jika orang
tuanya menderita diabetes melitus
 Pola hidup
Jika orang malas berolahraga memiliki resiko tinggi untuk terkena
penyakit diabetes melitus karna berolahraga berfungsi untuk
membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh

C.MANIFESTASI K LINIS

Manifestasi klinis DM di kaitkan dengan konsekuensimetabolisme defisiensi


insulin
a. Kadar glukosa puasa tidak normal
b. Hiprglikemia berat berakibat glukosanya yang akan menjadi dieresis
asmotic yang meningkatkan pengeluaran urin (polyurin) dan timbul rasa
haus (polydipsia)
c. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia) BB berkurang
d. Lelah dan mengantuk
e. Gejala lain yang di keluhkan adalah: kesemutan,atau mati rasa pada ujung
syaraf di telapak tangan dan kaki.

D.PATOFISIOLOGI

Sebagian besar gambaran patologik dari DM dapat di hubungkan dengan


salah satu efek utama akibat kurangnya unsulin:
 Berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel sel tubuh yang
mengakibatkan naiknya konsentrasi glukosa darah tinggi 300-
1200mg/dl
 Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah penyimpanan lemak yang
menyebabkan terjadinya metabolisme lemak yang abnormal di sertai
dengan endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah(price SA
2005)
E.KOMPLIKASI

Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular(resiko


ganda),kegagalan kronis ginjal(penyebab utama dialisys0,kerusakan retina yang
dapat menyebakan kebutaan serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan
impotensi dan gangrene dan resiko amputasi.komplikasi yang lebih serius lebih
umum bila control kadar gula buruk.

F.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

 Kadar glukosa darah


 Kriteria diagnostic WHO untuk diabetes melitus pada sedikitnya 2 kali
pemeriksaan:
1.glukosa plasma sewaktu 200 mg/dl(11,1 mmol/L)
2.glukosa plasma puasa 140 mg/dl(7,8 mmol/L)
3.glukosa plasma dari sampel yang di ambil 2 jam kemudian sesudah
mengkomsumsi karbohidrat (2 jam post prandial(pp)200 mg/dl jenis tes
pada pasien DM dapat berupa tes saring,terdiagnostik,tes pemantauan
terapi dan tes untuk mendeteksi komplikasi.

G.PENATALAKSANAAN

Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan terapi insulin yang


berkesinambungan,selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan
pengontrolan menu makan(diet).pada penderita diabetes melitus tipe 2,penatalaksanaan
pengobatan dan penanganan di fokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik.pengontrolan nilai
kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan,yaitu dengan mengurangi
berat badan,diet,dan berolahraga.jika hal ini tidak mencapai hasil yang di harapakan,maka
pemberian obat tablet akan di perlukan.bahkan pemberian suntikan insulin turut di perlukan bila
tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.

1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut
b. Resiko gangguan integritas kulit

INTERVENSI KEPERAWATAN

Dx Intervensi
NyeManajemen nyeri
ri Observasi
akut -
-
-
-

-
Terapeutik
-

-
-

Edukasi
-
-
-
-

Kolaborasi
-
Re Perawatan integritas kulit
sik Observasi
o -
gan
gg
uan
int Terapeutik
egr -
itas -
kul
it -

Edukasi
-

-
-
-

-
-

2. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan non medis
1) Pengaturan diet
Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan
diabetes. Diet yang di anjurkan adalah makanan dengan komposisi
seimbang,dalam hal karbohidrat,protein,dan lemak sesuai dengan
kecukupan gizi yang baik sebagai berikut

Karbohidrat 60-70%
Protein 10-14%
Lemak 20-25%

Jumlah kalori di sesuaikan dengan pertumbuhan status


gizi,umur,stress akut dan kegiatan fisik yang pada dasarnya di
tunjukan untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.
Selain jumlah kalori,pilihan jenis bahan makanan juga sebaiknya
di perhatikan

Kebutuhan energy berdasarkan usia,jenis kelamin dan aktivitas


fisik

Umur ( tahun ) Jenis kelamin (kilo kalori) Aktivitas fisik


Pria Wanita
20-34 2300 1800 Ringan
2900 2200 Sedang
35-54 2100 1700 Ringan
2700 2100 Sedang
55-75 2000 1650 Ringan
2500 2000 Sedang
>75 1800 1550 Ringan
2200 1900 Sedang

2) Olahraga
Berolahraga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar
gula darah tetap normal. Saat ini terdapat dokter olahraga yang
dapat di mintakan nasihat untuk mengatur jenis porsi olahraga
yang sesuai untuk penderita diabetes
b. Penatalaksanaan medis
1) Diabetes mellitus Tipe 1 : insulin Dependent diabetes mellitus
secara kimiawi insulin terdiri dari 2 rantai peptise ( A dan B )
dengan masing-masing 21 dan 30 asam amino,yang saling di
hubungi oleh 2 jembatan disulfide

Lama kerja sediaan insulin

a. Insulin kerja singkat


b. Insulin long acting
c. Medium acting

Jenis sediaan Mulai kerja Puncak ( jam ) Masa (jam)


insulin ( jam )
Masa kerja 0,5 1-4 6-8
singkat
( regular
insulin )
Masa kerja 1-2 6-12 18-24
sedang
Masa kerja 0-5 4-15 18-24
( sedang mulai
kerja cepat )
Masa kerja 4-6 14-20 24-36
Panjang long
acting

2) Diabetes mellitus tipe : non insulin dependent diabetes


mellitus

Golongan Contoh senyawa Mekanisme kerja


Sufonil urea Glybunde Merangsang dekresi
/libenklamid insulin & kelenjar
pancreas,seina anya
efektif pada
penderita diabetes
yang sel-sel
pancreasnya masih
berfungsi
Meglitinida Refaglinid Merangsang sekresi
insulin di kelenjar
pancreas
Turunan fenilalanin Nateglinide Meningkatkan
kecepatan insulin di
kelenjar pancreas
Biuanida Metformin Bekerja langsung
pada
hati,menurunkan
produksi glukosa
hati
Tiazolidindion Roziglitazon Meningkatkan
kepekaan tubuh
terhadap insulin. B
ekaitan dengan
PPARY
( peroxisome
proferator activated
receptor gamma ) di
otot,jaringan lemak
dan hasil untuk
menurunkan
resistensi insulin
Inhibitor Acarbose miglitol Menghambat kerja
aglukosidase enzim-enzim
pencernaan yang
mencerna
karbohidrat absorbs
ke dalam darah

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAAN

NAMA : A.AYU LESTARI

Nim : A.18.10.002

No. RM :-

Tempat : -

I. Data Umum
1. Identitas klien
Nama : Ny. H
Tempat/tanggal lahir : 01 Maret 1980
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Sinjai
Tanggal masuk :-
Golongan darah : A
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : bugis
Lama bekerja : -
Telp : -
Ruangan : -
Sumber info : Klien
2. Penanggung jawab /pengantar
Nama : -
Pendidikan terakhir : -
Hubungan dengan klien : -
Alamat : -
Umur : -
Pekerjaan : -
Telp : -

II. Riwayat kesehatan saat ini


1. Keluhan utama : Nyeri
2. Alasan masuk RS : -
3. Riwayat penyakit
Provocative/palliative : nyeri pada extremitas bawah
Quality : nyeri
Region : extremitas bawah
Severity : rasa sakit yang di rasakan yaitu sedang (8-9)
Timing : 30 menit waktu yang di rasakan
4. Data medic
a. Di kirikm oleh : -
b. Diagnosa medic : -
Saat masuk : -
Saat pengkajian : diabetes mellitus
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah di alami
Saa kecil/kanak-kanak : tidak ada riwayat penyakit masa lalu
Penyebab : tidak ada penyebab penyakit masa lalu
Riwayat pengobatan : tidak ada riwayat pengobatan masa lalu
Riwayat operasi : tidak ada riwayat operasi masa lalu
Riwayat pengobatan : tidak ada riwayat pengobatan masa lalu
2. Riwayat alergi : tidak ada riwayat alergi masa lalu
3. Riwayat imunisasi : tidak ada riwayat imunisasi masa lalu
4. Lain – lain : -
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
( Genogram dengan mencantumkan keterangan tentang kondisi kesehatan anggota
keluarga saat ini,nama penyakit yang di derita,penyebab meninggal dan usia.
Genogram sekurang-kurangnya mencakup kakek,nenek,orangtua,bibi,paman dan
saudara kan dung klien,anak dan cucu jika ada. Singkatan harus di berikan keterangan
) symbol genogram

: Laki-laki : Cerai : diadopsi : kembar non


: Perempuan : Berpisah identik
X : Meninggal dunia ------ : tidak kawin, : kembar identik : abortus
: Klien hidup bersama
: lahir mati

KET :

1. Orangtua pasien telah meninggal dunia karena sakit namun tidak ada hubungannya
dengan penyakit pasien
2. Saudara kandung pasien masih hidup
3. Anak pasien masih hidup

RIWAYAT PSIKO SOSIAL DAN SPIRITUAL

1. Pola koping : Klien mampu menerima penyakit yang di alami saat ini
2. Haraan pasien terhadap keadaan penyakitnya :klien ingin cepat sembuh dari penyakit
yang di alami
3. Faktor stressor :Apabila nyerinya timbul Nampak cemas,gelisah susah tidur dengan
penyakit yang di alami namun mampu menerima penyakit yang di alami
4. Konsep diri : yakin akan kesembuhannya
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya :klien menerima keadaan yang di alami
6. Adaptasi : klien mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya
7. Hubungan dengan anggota keluarga : terjalin sangat baik karena dapat di lihat saat klien
mampu berkomunikasi dengan sangat baik pada keluarga
8. Hubungan dengan masyarakat :Hubungan klien dengan masyarakat terjalin sangat baik
9. Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara : sangat baik karena pasien mampu
menaggapi dengan baik lawan bicaranya
10. Bahasa yang sering yang di gunakan : bahasa bugis
11. Aktivitas social : klien dapat bersosialisasi
12. Keadaan lingkungan klien mengatakan lingkungan di sekitar daerah tempat tinggalnya
bersih dan nyaman.
13. Kegiatan agama/pola ibadah : baik,meski pasien melakukannya dengan cara berbaring
14. Keyakinan tentang kesehatan : yakin akan kesembuhannya

V. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Makan
Sebelum MRS :Klien mengatakan pola dan nafsu makan baik dan teratur
2x sehari
Setelah MRS :Klien mengatakan pola makannya tidak berubah selama
sakit 2x/hari nafsu makannya juga baik
2. Minum
Sebelum MRS :Klien minum dalam sehari normal 1500-2500ml/hari
Setelah MRS :Klien mengatakan minumnya tidak berubah yaitu 1500-
2500 ml kurang lebuh perhari
3. Tidur

Sebelum MRS :Klien mengatakan pola tidurnya 2x/hari jam 10 dan sore

Setelah MRS :Klien mengatakan pola tidurnya tidak berubah dalam


2x/hari

4.Eliminasi fekal/BAB

Sebelum MRS :Klien mengatakan pola buang air besar baik dan tidak
mengalami sembelit
Setelah MRS :Klien mengatakan pola buang air besar tidak berubah dan
tidak mengalami sembelit

5.Eliminasi urine/BAK

Sebelum MRS :Klien mengatakan pola buang air kecil tidak berubah
biasanya 3x dalam sehari

Setelah MRS :Klien mengatakan pola buang air kecilnya tidak berubah
sama seperti biasnya 3x dala sehari

6.Aktifitas dan latihan

Sebelum MRS :Klien mengatakan pola aktivitasnya dalam sehari-hari


terbatas karena mengalami nyeri pada kaki

Setelah MRS :Klien mengatakan pola aktivitasnya dalam sehari terbatas


karena mengalami nyeri pada bagian kaki.

7.Personal hygiene

Sebelum MRS : Personal hygiene Klien mandi 2x/hari pagi dan sore
mencuci rambut 3x seminggu

Setelah MRS :Personal hygiene klien mandi baik mandi 2x/perhari pagi dan sore
dan mencuci rambut 3x seminggu

VI. PEMERIKSAAN FISIK


Hari Selasa
Tanggal : 16 juni 2020
1. Keadaan umum
Kehilangan BB: Tidak dapat kehilangan BB
Kelemahan : pasien nampak lemah,karena dari ekspresi pasien nampak kalau
pasien merasa kesakitan pada bagian kaki pasien
Vital sign :
Td : 90/60 mmHg
Nadi : 80 M
Suhu : 370ᵒ
Tingkat kesadaran : compasmentis
2. Head to toe
Kulit / integument : turgor kulit baik tidak ada lesi dan warna kulit sawomatang
Kepala dan rambut : rambur terlihat bersih dan rapi dan berwarna hitam
Kuku : bantalan kuku berwarna merah dan bersih
Mata / penglihatan : klien mampu melihat dengan baik
Hidung / penciuman : klien mampu mencium bau yang ada di sekitarnya dan
mampu membedakan bau
Telinga / pendengaran : pasien mampu mendengar lawan bicara dengan baik
Mulut /gigi : mulut dan gigi pasien nampak bersih
Leher : tidak ada keluhan pada leher dan tidak ada pembengkakan
Dada : tidak ada keluhan pada dada
Abdomen : tidak ada keluhan pada bagian perut
Perineum / genitalia : -
Extremitas atas dan bawah : pasien mampu menggerakan kaki nya itu pun sudah
mulai mengering
Pemeriksaan diagnostic ( meliputi tanggal,hasil pemeriksaan,dan nilai normal
laboratorium )
-
3. Penatalaksanaan medis / terapi ( uraikan sesuai anjuran medis )
-

FORMAT DATA FOKUS

Nama / umur : Ny. H/45tahun

Ruang /kamar : -

Ds

- Pasien nampak meringis


- Pasien merasa nyeri pada bagian kaki
- Pola tidur berubah
Do.

- Nyeri
- Sulit tidur
-

FORMAT KLASIFIKASI DATA

Nama / umur : Ny.H/45 tahun

Ruang / kamar : -

Kategori dan subkategori Data subjektif dan objektif


Fisiologis Respirasi
Sirkulasi
Nutrisi dan cairan
Eliminasi
Aktivitas dan istirahat Mengeluh tidak puas tidur dan mengeluh
pola tidur berubah
Neorosensori
Reproduksi dan seksualitas
Psikologis Nyeri dan kenyamanan Nyeri,meringis
Integritas ego Sulit tidur
Pertumbuhan dan
perkembangan
Perilaku Kebersihan diri
Penyuluhan dan pembelajaran
Relasional Interaksi social
Lingkungan Keamanan dan proteksi
FORMAT ANALISA DATA

Nama / umur : Ny. H/45 tahun

Ruang / kamar : -

Data subjektif dan objektif Analisa data Masalah keperawatan


Ds.
- Mengeluh nyeri Agen pencedera fisik Nyeri akut berhubungan
Do. dengan agen pencedera fisik
- Tampak meringis
- Sulit tidur

Ds. Kurangnya control tidur


- Mengeluh sulit tidur Gangguan pola tidur
- Mengeluh tidak puas berhubungan dengan
tidur kurangnya control tidur
- Mengeluh pola tidur
berubah

Do.
- Nyeri
- Kurang nafsu makan
- Sulit tidur
FORMAT DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Nama / umur : Ny.H/45 tahun

Ruang / kamar : -

Diagbosis keperawatan Tgl di temukan Tgl teratasi


1. Nyeri akur berhubungan 16 juni 2020 -
dengan agen pencedera fisik

Ds.
- Mengeluh nyeri
Do.
- Tampak meringis
- Bersikap protektif
- Sulit tidur
2. Gangguan pola tidur 16 juni 2020 -
berhubungan dengan
kurangnya control tidur
Ds.
- Mengeluh sulit tidur
- Mengeluh tidak puas
tidur
- Mengeluh pola tidur
berubah

FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama / umur : Ny.H/45 tahun

Ruangan / kamar : -
1. Nyeri Tingkat nyeri Observasi
akut Setelah dilakukan - Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas
berhu intervensi selama ,intensitas nyeri
bunga 24 jam dengan - Identifikasi skala nyeri
n kriterial hasil - Identifikasi respon nyeri non verbal
denga -keluhan Nyeri - Identifikasi faktor yang memperberat dan
n kaki (4) memperingan nyeri
agen Meringis cukup - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
pence menurun (4) - Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
dera Sikap protektif - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
fisik (1)
- Monitor keberhasilan terapi komplomenter
yang sudah di berikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
(mis. TENS,hypnosis,akupresur,terapi
music,biofeedback,
terapi pijat,aromaterapi,teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,terapi bermain)
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan,pencahayaan,kebisingan)
- Fasilitasi istirahat tidur
- Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu

2.pola tidur
berubah-ubah
dengan Pola tidur Observasi
kurangnya berubah - Identifikasi pola aktivitas dan tidur
control tidur Setelah dilakukan - Identifikasi faktor pengganggu tidur
intervensi selama - Identifikasi kesiapan dan kemampuuan menerima
24 jam maka pola informasi
tidur meningkat - Periksa program medis untuk fototerapi
dengan kriteria frekuensi,jarak,intensitas dan durasi foto terapi )
hasil Terapeutik
1. Menge - Terapkan jadwaal tidur rutin
luh - Fasillitasi menghilangkan stress sebelum tidur
suit - Jadwalkan pemberian kesehatan sesuai kesepakatan
tidur - Sediakan sumber cahaya yang sesuai untuk terapi
(4) Edukasi
2. Menge - Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
luh - Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga
tidak secara rutin
puas - Jelaskan tujuan dan prosedur fototerapi
tidur
- Anjurkan menyusun jadwal akivitas dan istirahat
(4)
3. Menge
luh
pola
tidur
beruba
h (2)
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart 2002,Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 3, Edisi 8,Jakarta : EGC

Mansjoer , Arif, dkk, 2002 Kapita Selekta Kedokteran : Edisi 5 jilid 2, Jakarta : Media
Aesculapius

Price A Sylvia 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi empat, Jakarta
: EGC

Price SA pancreas:metabolisme glukosa dan diabetes melitus.patofisiologi:konsep klinis proses-


proses.jakarta 2005

Brunner & suddarh,2008.fostur DW.diabetes melitus in harisson prinsip prinsip ilmu penyakit dalam 13
ed.jakarta:egc,1996

Anda mungkin juga menyukai