Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

Z DENGAN DIAGNOSA MEDIS


THYPOID

Diajukan ntuk memenuhi salah satu tugas stase KMB

Dosen : Yanti Srinayanti, S.Kep., Ners., M.Kep

Oleh:

Elis Noviasari

2006277017

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS

Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.20 Telp.(0265)773052 Fax.(0265)77131 Ciamis 46216

2021
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. Z
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Wanita
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Tgl Masuk : 14 Februari 2021
Tgl Pengkajian : 15 Februari 2021
Diagnosa Medis : Thypoid
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. X
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Suami
Alamat : Ciamis
2. Keluhan Utama
Klien mengeluh demam
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada tangga 15 Februari 2021 di Ruang Kenanga.
Klien mengeluh demam sejak 3 hari yang lalu disertai pusing, mual muntah dan lemas.
Keluhan bertambah berat jika melakukan aktifitas, dan berkurang ketika di kompres dan
istirahat. Pada saat dikaji TD: 120/80 mmHg, N:88x/menit, S: 39.5°C, RR: 23x/menit.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit yang sama 6 bulan yang
lalu.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang menderita sakit yang sama dan
tidak memiliki riwayat penyakit turunan.
6. Data Biologis
Aktivitas Sehat Sakit
Makanan & Minuman
Makanan
- Menu Nasi dan ikan Nila Diit rendah garam
- Porsi 1 piring habis 1 porsi
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
Minuman
- Jumlah 8 gelas/hari Dibatasi ± 200 cc/hari
- Minuman Kesukaan Kopi Air putih
Eliminasi
BAB
- Frekuensi 1x 3 hari Belum
- Konsistensi Padat Belum
- Warna Hitam campur darah Belum
BAK
- Frekuensi 4-5x Sehari 6-7x Sehari
- Warna Kuning pucat Kuning khas
- Konsistensi cair cair
Istirahat dan Tidur
- Waktu Tidur Malam Siang dan malam
- Lama Tidur 8 jam 6 jam
- Kesulitan tidur Tidak ada Tidak Ada
Personal Hygiene
- Mandi 2x Sehari Dilap
- Gosok gigi 2x Sehari Tidak ada
- Potong kuku 1x Seminggu Tidak ada
7. Data Psikologis
1. Status emosi: Pasien mengatakan cemas dengan penyakit yang dideritanya karena
baru pertama kali dirawat di rumah sakit
2. Konsep diri: Pasien mengatakan dirinya merasa senang karena sudah menikah
bersuami dan memiliki satu putra.
3. Gaya komunikasai: Pasien berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sunda
4. Pola Interaksi: Pasien mudah diajak bicara dengan keluarga, perawat, maupun orang
lain.
5. Pola Koping: Pasien tampak gelisah dengan kondisi penyakit yang di alaminya.
Keluarga pasien selalu mendampingi dan berdoa untuk kesembuhan pasien.
8. Data Spiritual
Pasien beragama islam. Sebelum sakit, suami pasien mengatakan pasien rajin sholat
tepat waktu dan selama sakit ini pasien tidak bisa melaksanakan sholat.
9. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran: Composmentis Keadaan Umum : Pasien tampak lemah.
TD : 120/80 mmhg N : 88x/ menit
Suhu : 39.5 C RR : 23x/ menit
BB sebelum sakit: 50 kg BB saat dikaji: 48 kg
1. Kulit : Warna sawo matang, turgor cepat kembali, tidak ada sianosis
2. Kepala
Rambut : Bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok
Mata : Konjungtiva anemis
Telinga : Bersih, tidak ada lesi, tidak ada serumen
Hidung : Simetris, pernapasan cuping hidung tidak ada, secret tidak ada
Mulut :Simetris, mukosa bibir kering
3. Leher : tidak ada pembesaran tyroid
4. Toraks : Gerakan dada simetris, perkusi paru sonor, tidak ada retraksi dinding
dada
5. Jantung : Tampak denyutan ictus cordis di ics 5, teraba ictus cordis di ics 4 dan
6. Abdomen : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada masa, hepar tidak teraba, lien
tidak teraba, ada nyeri di daerah epigastrika
7. Ekstremitas : Akral atas dan bawah hangat, tidak ada edema
10. Pemeriksaan Penunjang
Nama Pemeriksa Hasil Nilai Normal Satuan
Hematologi
Haemoglobin 11 13-17 g/dl
Leukosit 4.600 4.400 - 11.000 /mm²
Hematokrit 15,90 40 - 52 %
Trombosit 17.000 150.000 - 440.000 /mm²
Eritrosit 3,5 4,0 -5,5 Juta/mm²
Netrofil batang 2 3-5 %
Netrofil segmen 57 50 – 70 %
Lumposit 40 25 – 40 %
Monosit 6 2–8 %
Eosofil 1 2–4 %
Fasoil 0 0–1 %
Erytrosit 1,93 4,5 – 5,7
MCV 87,40 80 – 96
S-Thypi O (+) 1/640 Negatif
S-Thypi H (+) 1/640 Negatif
WBC 13 3,5-10,0
RBC 3.9 3,8-5,8
HCT 37.5 35,0-50,0
PLT 220 150-450
PCT 134 100-500
11. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 DS: Salmonella thypi Hipertermi
 Pasien mengatakan (D.0130)
demam naik turun Masuk tubuh melalui ulut bersamaan
sudah 3 hari makanan dan minuman
 Pasien mengatakan
lemas dan pusing
DO: Masuk sampai ke usu halus
 Mukosa bibir kering
 Pasien tampak Bakteri mengadakan multiplikasi di
gelisah dan lemah usus
 TD: 120/80 mmhg
 N: 88x/ menit Peredaran darah
 T: 39.5 C
Demam panas, muka merah, kulit
 RR: 23x/ menit
terasa kering

Hipertermi
2 DS: Salmonella thypi Defisit nutrisi
 Pasien mengatakan (D.0019)
mual, tidak nafsu Masuk tubuh melalui ulut bersamaan
makan dan makanan dan minuman
muntah3x
 Pasien mengatakan Masuk sampai ke usus halus
mulut terasa pahit
DO: Bakteri mengadakan multiplikasi di
 Nafsu makan usus
berkurang, pasien
hanya
menghabiskan Gejala mual, muntah, nafsu makan
makan ¼ porsi menurun
makan
 Konjungtiva pucat
 BB sebelum sakit: Suplai tidak adekuat
49 kg
 BB saat dikaji: 47
kg Defisit nutrisi
3 DS: Klien mengatakan Salmonella thypi Intoleransi
lemah aktifitas (D.0056)
DO: Klien terlihat Saluran pencernaan
lemah, konjungtiva
anemis Diserap usus halus

Bakteri memasuki aliran darah


sistemik

Endotoksin

Hipertermi

Bed rest

Intoleransi aktifitas

B. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhuungan dengan proses penyakit infeksi (D.0130)
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan (D.0019)
3. Intoleransi aktifitas ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan (D.0056)
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa (SDKI) Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)
Hipertermi Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipertermia
berhuungan dengan keperawatan masalah hipertermi Observasi
dapat teratasi dengan kriteria hasil:  Identifikasi penyebab hipertemia
proses penyakit
 Suhu tubuh dari cukup  Monitor suhu tubuh
infeksi (D.0130) memburuk 1 ke membaik 3  Monitor kadar elektrolit
 Suhu kulit dari memburuk 1 ke  Monitor haluaran urine
mambaik 3  Monitor komplikasi akibat
(L.14134) hipertermia
Terapetik
 Sediakan lingkungan yang dingin
 Longgarkan atau lepaskan
pakaian
 Basahi dan kipasi permukaan
tubuh
 Berikan cairan oral
 Ganti linen setiap hari atau lebih
sering jika mengalami
hiperhidrosis (keringat berlebih)
 Lakukan pendinginan eksternal
 Hindari pemberian antipiretik
atau aspirin
Edukasi
 Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intraven, jika perlu

(I.15506)
Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi
berhubungan dengan keperawatan masalah nutrisi dapat Observasi
membaik dengan kriteria hasil:  Identifikasi status nutrisi
ketidakmampuan
 Verbalisasi keinginan untuk  Identifikasi alergi dan intoleransi
mencerna makanan meningkatkan nutrisi dari makanan
(D.0019) cukup menurun 2 ke cukup  Identifikasi makanan yang
meningkat 4 disukai
 Frekuensi makan dari cukup  Identifikasi kebutuhan kalori dan
memburuk 2 ke cukup membaik jenis nutrien
4  Monitor asupan makanan
 Nafsu makan dari cukup  Monitor berat badan
memburuk 2 ke cukup membaik  Monitor hasil pemeriksaan
4 laboratorium
Terapeutik
(L.03030)  Lakukan oral hygiene sebelum
makan, jika perlu
 Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
 Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
 Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
 Berikan suplemen makanan, jika
perlu
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk, jika perlu
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan
 Kolaborasi dengan ahli gizi
 Pengambilan specimen darah

(I.03119)
Intoleransi aktifitasSetelah dilakukan tindakan Manajemen Energi
ketidakseimbangan keperawatan toleransi aktifitas Observasi
meningkat dengan kriteria hasil:  Identifikasi gangguan fungsi tubuh
antara suplai oksigen
 Keluhan lemah dari cukup yang mengakibatkan kelelahan
dengan kebutuhan menurun 4 menjadi 2 cukup  Monitor kelemahan fisik dan
(D.0056) meningkat emosional
 Perasaan lemah dari cukup  Monitor pola dan jam tidur
menurun 4 menjadi 2 cukup Terapeutik
meningkat  Berikan aktifitas distraksi yang
(L.05047) menyenangkan
 Lakukan latihan rentang gerak
pasif/aktif
Edukasi
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan aktifitas
secara bertahap
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
D. Implementasi Keperawatan

Dx Waktu Implementasi Evaluasi Paraf


1 15 Februari Manajemen hipertermia S: Elis N
2021 Observasi  Keluarga mengatakan telah
11.00 WIB  Mengidentifikasi penyebab mengompres kering klien
hipertemia sekali dalam 10 menit
 Memonitor suhu tubuh  Pasien mengatakan sudah
 Memonitor kadar elektrolit banyak minum air putih sejak
 Memonitor haluaran urine tadi
 Memonitor komplikasi akibat O:
hipertermia  Makanan dihabiskan ¼
Terapetik porsi
 Menyediakan lingkungan yang  Pasien tampak lemah
dingin  TD: 110/80 mmhg
 Melonggarkan atau lepaskan N: 86x/menit
pakaian T : 38.5 C
 Membasahi dan kipasi permukaan A:Masalah belum teratasi
tubuh P:Intervensi dilanjutkan

 Memberikan cairan oral


 Mengganti linen setiap hari atau
lebih sering jika mengalami
hiperhidrosis (keringat berlebih)
 Melakukan pendinginan eksternal
 Menghindari pemberian
antipiretik atau aspirin
Edukasi
 Menganjurkan tirah baring
Kolaborasi
 Berkolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intraven, jika perlu
(I.15506)
2 15 Februari Manajemen nutrisi S: Elis N
2021 Observasi  Pasien mengatakan mual
12.00 WIB  Mengidentifikasi status nutrisi berkurang dan masih sedikit
 Mengidentifikasi alergi dan pusing
intoleransi makanan  Pasien mengatakan
 Mengidentifikasi makanan yang menghabiskan 3/4 porsi
disukai makan
 Mengidentifikasi kebutuhan O:
kalori dan jenis nutrien  Pasien tampak rileks
 Memonitor asupan makanan  Pasien tampak menghabiskan
 Memonitor berat badan 3/4 dari porsi makan
 Memonitor hasil pemeriksaan  Kulit pasien teraba hangat
laboratorium  TD: 110/70 mmhg
Terapeutik N : 84 x/ menit
 Melakukan oral hygiene sebelum T : 38.0 C
makan, jika perlu A: Masalah belum teratasi
 Menyajikan makanan secara P: Intervensi dipertahankan,
menarik dan suhu yang sesuai
 Memberikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
 Memberikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
 Memberikan suplemen makanan,
jika perlu
Edukasi
 Menganjurkan posisi duduk, jika
perlu
 Mengajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
 Berkolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
 Berkolaborasi dengan ahli gizi
 Pengambilan specimen darah
(I.03119)
3 15 Februari Manajemen Energi S: Klien mengatakan masih Elis N
2021 Observasi sedikit lemas
13.00 WIB  Mengidentifikasi gangguan fungsi O: Klien terlihat lemah,
tubuh yang mengakibatkan konjungtiva anemis
kelelahan A: Masalah belum teratasi
 Memonitor kelemahan fisik dan P: Lanjutkan intervensi
emosional Terapeutik
 Memonitor pola dan jam tidur  Memberikan aktifitas
Terapeutik distraksi yang
 Memberikan aktifitas distraksi menyenangkan
yang menyenangkan  Melakukan latihan rentang
 Melakukan latihan rentang gerak gerak pasif/aktif
pasif/aktif Edukasi
Edukasi  Menganjurkan tirah baring
 Menganjurkan tirah baring  Menganjurkan melakukan
 Menganjurkan melakukan aktifitas aktifitas secara bertahap
secara bertahap Kolaborasi
Kolaborasi  Berkolaborasi dengan ahli
 Berkolaborasi dengan ahli gizi gizi tentang cara
tentang cara meningkatkan asupan meningkatkan asupan
makanan makanan

Anda mungkin juga menyukai