Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN NY.

“Y”

DENGAN GANGGUAN HAEMATOLOGI : DEMAM

DI RUANG TULIP 1

RS. HASAN SADIKIN BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi yang
dibimbing oleh Ibu Dra. Ani Mulyaningrum,S.Kp

Oleh :

Kelompok 8

Tingkat I-B

1. Alfiani Nurfaidah ( P17320119049 )


2. Jian Cahyaningrum ( P17320119062 )
3. Melani Intan Diarti ( P17320119066)
4. Thassa Mustika ( P17320119086 )
5. Tresna Puspita ( P17320119087 )

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

JURUSAN DIII KEPERAWATAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Ny. “Y” Dengan Gangguan
Haematologi : Demam Di Ruang Tulip 1 Rs. Hasan Sadikin Bandung” ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya,serta bimbingan dari pihak dosen sendiri.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, Oktober 2019

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
D. Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI
A. Definisi
B. Etiologi
C. Pathway
D. Manifestasi klinis
E. Pemeriksaan penunjang
BAB III APLIKASI
A. Pengkajian
B. Diagnosa
C. Intervensi
D. Implementasi
E. Evaluasi
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
D. Manfaat

BAB II

LANDASAN TEORI
A. Definisi
Merupakan suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh
salmonella typhi. Penyakit ini ditandai oleh panas berkepanjangan ditopang
dengan bakterimia tanpa keterlibatan struktur endothelia atau endocardial dan
invasi bakteri sekaligus multiplikasi dalam sel fagosit monocular dari hati,
Kelenjar limfa usus dan peyer’s patch dan dapat menular pada orang lain
melalui makanan atau air yang terkontaminasi. (Sumarmo, 2002)

B. Etiologi
Salmonella typhi = salmonella yang lain adalah bakteri gram negatif
mempunyai flagela, tidak berkapsul, tidak membentuk spora, fakultatif
anaerob. Mempunyai antigen somatic (O) yang terdiri dari oligosakarida,
flagelar antigen (H) yang terdiri dari protein dan envelope antigen (K) yang
terdiri dari polisakarida . Mempunyai makromolekular lipoposakarida
kompleks yang membentuk lapis luar dr dinding sel yang di namakan
endotoksin. Salmonella thypi juga dapat memperoleh plasmid factor-R yang
berkaitan dg resistensi terhadap multiple.

C. Pathway

D. Manifestasi Klinis

1. Gejala pada anak : Inkubasi anatara 5-40 hari dengan rata-rata 10-14 hari.

2. Demam meninggi sampai akhir minggu pertama.

3. Demam turun pada minggu ke empat, kecuali demam tidak tertangani akan
menyebabkan syok, stupor dan Koma .

4. Ruam muncul pada hari ke 7-10 dan bertahan selama 2-3 hari.

5. Nyeri kepala, nyeri perut.

6. Kembung, mual, muntah, diare, konstipasi.

7. Pusing, bradikardi, nyeri otot.

8. Batuk.
9. Epitaksis.

10. Lidah yang berselaput (kotor ditengah, tepi dan ujung merah serta tremor).

11. Hepatomegali, splenomegali, meteroismus.

12. Gangguan mental berupa samnolen.

13. Derilium atau psikosis.

14. Dapat timbul dengan gejala yang tidak tipikal terutama pada bayi muda sebagai
penyakit demam akut dengan disertai syok dan hipertermia.

(Sudoyo Aru, dkk 2009)

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap

Dapat ditemukan leukopeni, dapat pula leukositosis atau kadar leukosit


normal. Leukositosis dapat terjadi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder.

2. Pemeriksaan SGOT22 dan SGPT

SGOT dan SGPT sering meningkat, tetapi akan kembali normal setelah
sembuh. Peningkatan SGOT ini tidak memerlukan penanganan khusus.

3. Pemeriksaan Uji Widal

Uji Widal dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri


Salmonella typhi. Uji Widal dimaksudkan untuk menetukan adanya aglutinin
dalam seru penderita Demam Tifoid. Akibat adanya infeksi oleh Salmonella
typhi maka penderita membuat antibodi (aglutinin).

4. Kultur

Kultur darah : bisa positif pada minggu pertama

Kultur urin : bisa positif pada minggu kedua

Kultur feses : bisa positif dari minggu kedua hingga minggu ketiga

5. Anti Salmonella typhi IgM


Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini infeksi akut
Salmonella typhi, karena antibodi IgM muncul pada hari ke-3 dan ke-4
terjadinya.

BAB III
APLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN NY. “Y”

DENGAN GANGGUAN HAEMATOLOGI : DEMAM

DI RUANG TULIP 1

RS. HASAN SADIKIN BANDUNG

I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Ny.Y
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Gol. Darah :A
Dx medis : Demam Thypoid
Tgl masuk RS : 09-10-2018
Tanggal Pengkajian : 09-10-2018
Alamat : Asrama Yon Zipur 9/1 Kostrad
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.Agung
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : D-3
Pekerjaan : TNI-AD
Alamat : Asrama Yon Zipur 9/1 Kostrad

2. Riwayat Kesehatan

(a) Keluhan Utama


Klien mengatakan demam sudah dirasakan
sudah 3 hari.
(b) Riwayat kesehatan Sekarang
Klien mengatakan bahwa demam tinggi
terjadi pada malam hari dan turun ketika pagi hari.
Demam dirasakan hingga menggigil ke seluruh tubuh
dengan suhu 39°C selama tiga hari yang lalu.
1 minggu sebelum sakit klien sering memberi
makanan di pinggir jalan dan pengolahannya kurang
bersih, sehingga 2 hari setelah membeli makanan
sehat jalan tersebut kalian merasa mual dan demam
pada malam harinya. Ketika di rumah kalian
meminum obat Paracetamol Tetapi setelah 3 hari
demam tak kunjung turun hingga akhirnya pada
tanggal 9 – 10- 2018 pukul 19: 00 klien dibawa ke
UGD Rumah Sakit Hasan Sadikin oleh suaminya dan
ia didiagnosa Demam typhoid dan klien dirawat di
ruang tulip 1.
(c) Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah
menderita penyakit typhoid dan tidak pernah dirawat
di rumah sakit . Hanya batuk pilek biasa ke lain hanya
minum obat warung. Tidak ada riwayat alergi obat.
Klien mendapatkan imunisasi lengkap yaitu BCG,
DPT ,polio, campak dan hepatitis.
(d) Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak memiliki penyakit
keturunan seperti DM, Hipertensi dan penyakit
menular seperti TBC.
(e) Genogram

(jika ada riwayat penyakit keluarga)

3. Pemeriksaan Fisik (Head Toe Toe )

a) Penampilan umum
Klien tampak lemas.
b) Pemeriksaan antropemtri
TB : 160 cm
BB saat sakit : 52kg
BB sebelum sakit : 55 kg
IMT : 20, 31
c) Tingkat kesadaran
Composmentis (Sadar penuh)
d) Tanda tanda Vital
T : 110/80 mmHg
P : 90 x / menit
R : 20x / menit
S : 39°C
e) Kepala
Bentuk kepala klien simetris, tidak ada Lesi ,tidak
ada edema, tidak terdapat alopecia, distribusi penyebaran
rambut rata, warna rambut hitam, keadaan rambut rontok,
rambut tidak lengket , tidak ada mikroorganisme seperti
kutu, rambut lurus, ubun-ubun klien datar , tidak terdapat
benjolan dan nyeri tekan di kepala.
f) Mata
Bentuk mata simetris dan sejajar , tidak ada Lesi,
tidak ada edema, konjungtiva anemis ,sklera tidak ikterik
,alis simetris dan tebal, tidak terdapat kantung mata ,bulu
mata melengkung ke atas ,bulu mata tidak rontok, tidak ada
edema pada valvebra, tidak stabismus, pupil sama dan bulat
,tidak ada peradangan pada kornea dan iris, pergerakan bola
mata normal, tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan pada
daerah mata dan valvebra. Fungsi penglihatan baik klien
dapat membaca papan nama perawat dengan jarak 30 cm.

g) Hidung
Bentuk hidung simetris ,tidak ada pendarahan, tidak
ada Lesi, bersih tidak terdapat serumen, hidung lembab,
tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak terpasang oksigen,
lubang hidung atau posisi septum nasi tidak ada
pembengkakan, tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan .
Klien dapat membedakan wangi jeruk dan kayu putih
dengan mata tertutup.

h) Mulut
Bentuk mulut simetris, papila tidak luka ,tidak
terdapat karies dentis ,jumlah gigi lengkap (32) ,tidak ada
stomatitis pada bibir ,mukosa bibir kering, tidak sianosis
,tidak ada peradangan pada gusi ,terdapat lidah kotor tidak
berbau, uvula simetris, tidak ada peradangan pada tonsil,
tidak ada benjolan dan nyeritekan .
Pasien dapat membedakan rasa manis pada gula dan
asin pada biskuit dengan mata tertutup.

i) Telinga
Bentuk telinga simetris, tidak ada pendarahan,
ukuran telinga sedang, tidak terdapat Lesi dan edema ,tidak
terdapat serumen, tidak ada kemerahan ,tidak terdapat
tindikan anting pada daun telinga, tidak terdapat benjolan
dan nyeri tekan. tes Weber (+), tes rinne(+), test swabach
(-).
j) Leher
Bentuk leher simetris, leher berada di tengah badan,
tidak ada Lesi dan edema, tidak ada pembesaran KGB atau
kelenjar getah bening, tidak terdapat benjolan dan nyeri
tekan, tidak ada pembesaran Vena jugularis, nadi carotis 76
kali permenit.
Perawat menaruh tangan di leher kain lalu klien
diminta untuk menelan dan fungsi reflek menelan baik.

k) Thorax
Bentuk thorax anterior simetris, tidak ada reaksi dan
edema, pengembangan paru sama, suara perkusi paru
resonan dan jantung pekak, tidak terdapat benjolan dan nyeri
tekan, fremitus vokal dan taktil terasa saat klien berbicara
“tujuh puluh tujuh”, suara nafas vesikuler, tidak ada suara
tambahan seperti wheezing atau ronchi, suara jantung Lup-
Dub (S1,S2), irama reguler, tidak ada suara tambahan seperti
gallops, bentuk thorax posterior simetris,tidak ada Lesi dan
edema, tidak ada nyeri tekan pada thorax.

l) Abdomen
Bentuk abdomen simetris, tidak terdapat lesi dan
edema, abdomen rata, tidak ada bekas sayatan pada
abdomen, bising usus 35 kali permenit, terdapat nyeri tekan
pada kuadran 1, tidak terdapat benjolan, terdapat
hepartomegali, suara lambung timpani, Suara Hati dullnes,
suara abdomen bagian atas timpani, dan bagian bawah redup,
dengan skala nyeri 6( 0-10).

m) Ekstremitas Atas
Bentuk tangan simetris, tangan sama panjang, warna
kulit putih, kuku pendek, tidak terdapat reaksi dan edema,
jari tangan lengkap(10), terpasang infus di tangan kiri 20
TPM, akral hangat, turgor kulit >2 detik, CRT normal < 2
detik, tidak ada benjolan dan nyeri tekan, kekuatan otot
tangan 5 (0-5).

n) Ekstremitas bawah
Bentuk kaki simetris, kaki sama panjang, kuku
pendek, tidak terdapat Lesi dan edema, jari kaki lengkap
(10), turgor > 2 detik, CRT <2 detik, kekuatan otot kaki 5 (0-
5), tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan, patella (+),
babinski(+).

o ) Pola Aktivitas
Jenis ADL Sebelum sakit / Saat di RS
dirumah
a. Makan
 Frekuensi 2x sehari 2x sehari
 Jenis Nasi dan lauk pauk Bubur nasi dan buah

 Jumlah 1 porsi ½ porsi


 Keluhan - Klien mengatakan mual
muntah dan tidak nafsu
makan
b. Minum
 Jumlah 5 gelas (1400ml) 3 gelas (840ml)
 Jenis Air putih Air putih
 Keluhan - -
c. Eliminasi BAB
 Frekuensi 1x sehari 2x sehari
 Warna Kuning kecoklatan Kuning
 Konsistensi Lembek Cair
 Keluhan - -
d. Eliminasi BAK
 Frekuensi 6x sehari 4x sehari
 Warna Kuning jernih Kuning pekat
 Keluhan - -
e. Istirahat / Tidur
a) Siang
 Lama tidur Klien mengatakan tidak 2 jam
 Waktu pernah tidur siang 14:00 – 16:00
 Keluhan
b) Malam
 Lama tidur 5-7 jam 8jam
 Waktu 00:00 – 07:00 21:00 – 05:00
 Keluhan - Klien tampak gelisah
f. Personal Hygyene
1. Mandi
 Frekuensi 2 kali sehari 1 hari sekali
 Keluhan - Di seka
2. Keramas
 Frekuensi 3 hari sekali -
 Keluhan -
3. Gosok gigi
 Frekuensi 3 kali sehari 1 kali sehari
 Keluhan - -
4. Gunting kuku
 Frekuensi 1 minggu sekali -
 Keluhan -
g. Akivitas Biasanya klien Selama di RS klien
melakukan jogging 30 hanya Bedrest.
menit setiap hari, klien
tidak merokok dan
minum beralkohol.

p) Data psikososial dan spiritual


1) Pola Komunikasi
Klien sangat kooperatif terbukti klien dapat berkomunikasi
baik dengan perawat.
2) Konsep Diri
- Body Image : Pelayan berat badan normal dengan berat badan
52kg dan tinggi badan 160 cm, warna kulit putih.
-Ideal Diri : Klien berharap segera sembuh dan bisa
beraktivitas seperti biasa.
- Peran Diri : Pasien adalah ibu rumah tangga ia tidak bisa
melaksanakan perannya dengan optimal.
- Identitas Diri : Klien mengatakan Ia seorang ibu rumah tangga.
- Harga Diri : Klien mengatakan ia tidak malu dengan penyakit
yang dideritanya.
3) Mekanisme Koping
Klien mengatasi masalahnya dengan cara bercerita dan
menyelesaikan dengan suami.
q ) Data Spiritual
1. Makna Hidup
Klien mengatakan hidupnya sangat
berarti.
2. Pandangan sakit
Klien mengatakan sakit yang dideritanya
merupakan peringatan dari Allah SWT karena tidak
menjaga pola makannya dan makan sembarangan.
3. Keyakinan Sembuh
Klien mengatakan yakin bisa sembuh
4. Kemampuan beribadah saat sakit
Klien merasa lemah tetapi client melaksanakan
salat Subuh dan magrib saja dan berdoa meminta
kesembuhan.
r ) Data Pengetahuan
Klien mengatakan bahwa klien mengetahui tentang
penyebab tanda-tanda gejala dan pengobatannya ( klien meminum
obat parasetamol ) dan suaminya juga mengetahui.

s ) Data Penunjang

1. Hasil Laboratorium

Selasa, 09-10-2018

Pemeriksaan Hasil Satuan Angka Normal


Haematologi
- Hb 11,9 gr/Dl L : 13-14 P: 12-14
- Ht 37,3 Vol% L ; 40-48 P: 37-43
- Leukosit 11.000 /mm3 5000 – 10.000
- Trombosit 196.000 /mm3 200.000 – 500.000
- Eritrosit 4,01 Juta/ mm3 L; 4,5 – 5,5
P : 4,0 – 5,0

Hitung Jenis
-Eosinophill 0 % 1- 3
- Basopil 0 % 0-1
-Netrofil batang 0 % 2- 6
- Netrofil segmen 89 % 50- 70
- Limphosit 11 % 20- 40
- Monosit 0 % 2 -8
Darah Kimia/
serologi
- AST (SGPT) 30 L : < 38 P: < 31
- ALT (SGPT) 17 L : <40 P : < 32
Widal
- S. Thypi O 1/60 +
-S. Prothypi A- O 1/60 +
-S. Prothypi B- O 1/320 +
-S. Prothypi C- O 1/320 +
-S. Thypi H 1/80 _
-S. Parathypi A-H 1/ 320 _
-S. Parathypi B-H 1/80 _
-S. Parathypi C-H 1/80 _

2. Therapy

Nama Obat Dosis Rute Waktu


pemberian
IUFD RL 20 Tpm IV 08.00 – 16.00 – 24.00
Paracetamol 3 x 500mg Peroral 06.00 – 14.00 – 22.00
Kloramfenikol IV
Neurobion 5000 1 Ampul
Ondansentron

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1 DS : Hipertermia

-Klien mengatakan demam


sudah 3 hari yang lalu.

DO :

- Tanda- tanda Vital

T : 110/80 mmHg
P : 90 x / menit
R : 20x / menit
S : 39°C
- Akral Hangat
2 DS : Defisit Nutrisi

- Klien mengatakan mual


muntah dan tidak nafsu
makan

DO :

-BB klien sebelum sakit


:55kg

BB klien saat sakit : 52kg

- Lidah kotor

-BU : 35x/ menit

- Saat di RS klien hanya


makan 1/2 porsi

3 DO : Resiko
Ketidakseimbang
- Klien tampak lemas
an Cairan
- Turgor Kulit > 2detik

- Mukosa bibir kering

- Konjungtiva anemis

4 DS : Nyeri Akut

- Klien mengatakan terdapat


nyeri tekan di abdomen pada
kuadran 1

DO :
- Terdapat hepartomegally

- Klien tampak gelisah dan


meringis kesakitan

II. DIAGNOSA

1. Hipertermia b.d

2. Defisit nutrisi b.d

3. Resiko Ketidakseimbangan Cairan b.d

4. Nyeri Akut b.d

III. INTERVENSI
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Nurarif.Amin Huda, Kusuma.Hardhi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic- Noc Edisi Revisi Jilid I.
Jogjakarta : Mediaction Jogja

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

Edisi I . Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat PPNI

Anda mungkin juga menyukai