Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kesahihan Metode Penelitian


Dalam jurnal penelitian yang kami gunakan sebagai dasar dalam intervensi
desain yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan two group pretest – posttest
with control design dimana pada desain ini terdiri dari dua kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol pre-tes dan pos-tes. Sedangkan metode sampling yang digunakan
adalah accidental sampling dimana penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok dengan kriteria yang telah ditentukan
oleh peneliti. Jumlah sampel yang didapatkan dari hasil sampling yaitu berjumlah 28
yang dibagi menjadi 2 kelompok (14 balita kelompok perlakuan dan 14 kelompok
kontrol).
Alat ukur dalam penelitian menggunakan kuesioner yang berisi karakteristik
responden dan kuesioner pre dan post test kejadian diare pada balita. Kemudian data
mentah di analisa melalui uji normalitas, karena data terdistribusi normal maka
selanjutnya dilakukan uji Wilcoxon Signan Rank Test untuk mengetahui masing–masing
pengaruh pemberian oralit terhadap penurunan frekuensi diare pada balita kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol. Sedangkan uji statistic Mann whitney dilakukan untuk
mengetahui pengaruh pemberian madu dan oralit terhadap penurunan frekuensi diare
pada balita kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

B. Kesahihan Hasil Penelitian


Hasil uji statistic Wilcoxon Signan Rank Test diperoleh nilai p = 0,001 berarti
nilai p < α (0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian
madu dan oralit terhadap penurunan frekuensi diare pada balita kelompok perlakuan di
BPM Ika Rianto. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa kejadian diare pada
kelompok perlakuan sebelum dilakukan intervensi sebagian menunjukan diare berat
sejumlah 9 responden (64.3%), sesudah dilakukan intervensi sebagian besar menunjukan
tidak diare sejumlah 9 responden (64.3%). Dari hasil uji statistic Wilcoxon Signan Rank
Test diperoleh bahwa ada pengaruh pemberian madu dan oralit terhadap penurunan
frekuensi diare pada balita kelompok perlakuan di BPM Ika Rianto
Hasil uji statistic Wilcoxon Signan Rank Test diperoleh nilai p = 0,035 berarti
nilai p < α (0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian
oralit terhadap penurunan frekuensi diare pada balita kelompok kontrol di BPM Ika
Rianto. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa sebelum dilakukan intervensi
sebagian besar menunjukan diare berat sejumlah 8 responden (57.1%), sesudah dilakukan
intevensi hampir setengahnya menunjukan diare berat sejumlah 6 (42.9%). Dari hasil uji
statistic Wilcoxon Signan Rank Test diperoleh bahwa ada pengaruh pemberian oralit
terhadap penurunan frekuensi diare pada balita kelompok kontrol di BPM Ika Rianto
Hasil uji statistic Mann whitney test diperoleh nilai p = 0,031 berarti nilai p < α
(0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian madu dan
oralit terhadap penurunan frekuensi diare pada balita kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol di BPM Ika Rianto. Pada penlitian ini dari kedua kelompok balita yang diberikan
madu, oralit dan kelompok balita yang diberikan oralit saja memiliki perbedaan pengaruh
terhadeap penurunan kejadian diare pada balita, hal ini disebabkan pada kelompok balita
yang diberikan madu dan oralit merupakan kombinasi yang efektif dalam mengatasi diare
lebih cepat karena pada madu yang merupakan probiotik yang dapat mengurangi bakteri
penyebab diare dan oralit sebagai cairan untuk mengembalikan cairan yang kurang
merupakan kombinasi yang efektif dibandingkan dengan balita yang hanya diberikan
oralit saja.

C. Kesesuaian Dengan Kondisi di Lahan


Anak yang mengalami diare rentan terdampak dehidrasi sehingga memerlukan
terapi rehidrasi oral. Dehidrasi dapat dicegah dengan mengkonsumsi oral rehydration
salts (ORS) atau oralit. pemberian oralit dengan menggabungkan dengan madu dapat
dijadikan sebagai pengobatan untuk diare, karena madu mampu menghambat 60 spesies
bakteri, jamur, dan virus penyebab diare. Kandungan antibiotik madu juga mampu
mengatasi bakteri diare dan mempunyai aktivitas bakterisida yang mampu melawan
beberapa organisme enterophagetic, termasuk spesies dari Salmonella, Shigella dan E.
Colli. Selain itu oralit dan madu adalah bahan makanan yang mudah ditemukan di apotek
terdekat sehingga akan mudah dan efisien dalam penerapannya.

Anda mungkin juga menyukai