DALAM
KESEHATAN MASYARAKAT
Penyusun
Nelly Yuana NPM. 1928021001
Alfi Noor Istiqomah NPM. 1928021002
Sutanto NPM. 1928021003
Suyatno NPM. 1928021004
Bara Ade Wijaya Supriatno NPM. 1928021005
Anisah NPM. 1928021006
Febrina Manda NPM. 1928021007
Vania Petrina Calista NPM. 1928021008
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Agromedicine dalam Kesehatan Masyarakat”
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada Mata Kuliah Agromedicine. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Agromedicine bagi para pembaca dan juga bagi
penyusun.
Bandar Lampung,
Penulis
2 Agromedicine
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Agromedicine 5
B. Apa Saja Penyakit Akibat Kerja 9
3 BAB IV PENUTUP Agromedicine
A. Kesimpulan 17
B. Saran 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Agromedicine ?
2. Apa Saja Penyakit Akibat Kerja?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Agromedicine
2. Untuk Mengetahui Penyakit Akibat Kerja
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Gangguan Muskuloskeletal
Dapat timbul dari sejumlah faktor, tetapi penyebab utama tampaknya
berasal dari ternak dan mesin / peralatan besar. Mesin biasanya tidak
memiliki langkah-langkah keselamatan dan menimbulkan ancaman yang
lebih besar, karena pekerja pertanian memperbaiki dan mengoperasikan
mesin ini sendiri untuk pemanfaatan di ladang. Mesin-mesin ini juga dapat
dijalankan saat perbaikan sedang berlangsung, menyebabkan lebih banyak
lagi kemungkinan cedera. Gerakan menekuk, memutar, dan meregangkan
yang terlihat saat mengoperasikan peralatan ini menyebabkan banyak
ketegangan pada punggung dan leher, menyebabkan kondisi yang lebih
buruk dari waktu ke waktu. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan pekerja
pertanian yang mengoperasikan mesin, tetapi juga pekerja di ladang, yang
mengalami rasa sakit dan ketegangan pada pergelangan tangan, punggung,
pinggul, dan lutut. Ternak juga dapat mengancam sistem muskuloskeletal
tubuh karena beratnya yang besar dan perilaku yang bervariasi, mungkin
menyebabkan tendangan dan pukulan yang tidak disengaja oleh hewan
kepada pekerja pertanian. Apa pun penyebabnya, jelas bahwa gangguan
muskuloskeletal sering terjadi di industri pertanian dan perlu ditangani
untuk mengobati penyakitnya secepat mungkin. Dalam sebuah penelitian
mengenai iklim keselamatan kerja pertanian dari sekitar 300 pekerja
11 migran Carolina Utara , 40% memiliki penyakit muskuloskeletal dan
Agromedicine
Kelelahan
Gangguan tidur
Peradangan, pembengkakan, kemerahan
Penurunan rentang gerak
Hilangnya fungsi
Kesemutan
Mati rasa atau kekakuan
Kelemahan otot atau kekuatan cengkeraman menuru
c. Penyebab dan Faktor Resiko
Karena muskuloskeletal meliputi banyak bagian dari tubuh kita,
penyebab nyeri muskuloskeletal bervariasi. Penyebab pasti dari nyeri
dapat tergantung pada:
Usia: Lanjut usia cenderung mengalami nyeri muskuloskeletal
dari sel-sel tubuh yang rusak.
Pekerjaan: Beberapa pekerjaan membutuhkan tugas yang
berulang atau menyebabkan sikap tubuh yang buruk, membuat
Anda berisiko mengalami gangguan muskuloskeletal.
Tingkat aktivitas: Menggunakan otot terlalu berlebihan,
maupun terlalu lama tidak aktif seperti duduk sepanjang hari,
dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal.
Gaya hidup: Atlet lebih sering berisiko
untuk gangguan muskuloskeletal.
Jaringan otot bisa rusak akibat kelelahan dengan kegiatan sehari-
hari. Cedera atau trauma pada suatu bagian yang disebabkan oleh
gerakan tiba-tiba, kecelakaan mobil, jatuh, juga dapat menyebabkan
nyeri muskuloskeletal. Penyebab lain nyeri termasuk salahnya posisi
tulang belakang dari postur tubuh yang buruk, atau pendeknya otot
dari kurangnya aktivitas.
3. Gangguan Respirasi
Baru-baru ini, penyakit pernapasan pertanian telah meningkat dari
13 pengembangan fasilitas produksi hewan yang menyebabkan asap beracun
Agromedicine
4. Gangguan Kulit
Agen fisik
tekanan / gesekan, kondisi cuaca, panas, radiasi dan serat-serat
mineral.
Agen kimia
Iritan primer : asam, basa, pelarut lemak, deterjan, dll.
Sensitizer : logam dan garam-garamnya(kromium, nikel, kobalt,
dll), bahan kimia karet (vulcanizer seperti antioksidan), obat-obatan
dan antibiotik, dll
Agen agnegenik : naftalen dan bifenil klor, minyak mineral, dll
Photosensitizer : antrasen, pitch, derivat asam aminobenzoat,
pewarna akridin, dll
Agen biologis
mikroorganisme (mikroba, fungi), parasit kulit, dll
a) Mekanisme kerja
Agen fisik menyebabkan trauma mekanik termal atau radiasi
langsung pada kulit. Iritan langsung merusak kulit dengan mengubah
pHnya, bereaksi dgn protein-proteinnya atau merendahkan daya tahan
kulitnya.
Reaksi yg menimbulkan alergi kulit umumnya adalah
hipersensitivitas diperlambat. Agen-agen sensitisasi bereaksi dgn
protein dlm epidermis membentuk kompleks hapten-protein, yg
14 merangsang pembentukan antibodi. Agen aknegenik menyumbat
Agromedicine
16 Agromedicine
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agromedicine merupakan sebuah kemitraan antara medis dan
pertanian yang mempromosikan kesehatan dan keselamatan keluarga petani
dan lingkungan, pekerja pertanian, konsumen produk pertanian dan industri
terkait. Dalam definisi ini semakin jelas ruang lingkupnya meliputi upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dan obyek yang lebih luas lagi,
yaitu petani, keluarga dan lingkungannya, konsumen produk pertanian
bahkan sampai industri terkait pertanian. Adanya perluasan obyek
agromedicine mulai dari pekerja pertanian, keluarga petani dan
lingkungannya, konsumen produk pertanian sampai dengan industri
sederhana yang terkait dalam pertanian, memunculkan definisi baru
agromedicine sebagai cabang ilmu kedokteran yang mempelajari upaya-
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif masalah- masalah
17 kesehatan yang terjadi akibat aktivitas di bidang pertanian. Agromedicine
B. Saran
1. Karena masih kurangnya literatur tentang agromedicine, sehingga bahan
yang digunakan untuk membuat makalah ini lebih banyak menggunakan
link
2. Peraturan pemerintah tentang kepedulian pemerintah di bidang pertanian
khususnya kesehatan pekerjanya masih kurang
18 Agromedicine
REFERENSI
19 Agromedicine