Anda di halaman 1dari 4

Penuntun Praktikum, Blok 15/2012

Istilah - istilah

Acantolisis : hilangnya pertautan antara sel epidermal/epithelial akibat degenerasi


substansi semen interseluler/penghubung interseluler, sehingga
menghasilkan pembentukan bulla, vesikel dan lacuna dalam epidermis.

Acanthosis : peningkatan ketebalan dari stratum malpighii.

Anaplasia : gambaran atipik dari inti sel pada tumor ganas

Ballooning Degeneration dari epidermis :


Sejenis degenerasi dari sel epidermal menyebabkan pembengkakan sel yang
jelas dengan hilangnya intercellular bridge. Terjadi acantholysis dan bulla.
Degenerasi ini terjadi pada vesikel akibat infeksi virus.

Bulla : sebuah rongga dibentuk di dalam atau di bawah epidermis dan berisi cairan,
plasma darah dan sel radang. Bulla berukuran < 5 mm disebut vesikel.

Dyskeratosis : keratinisasi yang premature dan salah dari keratinosit. Ada 2 jenis :
1. terjadi pada penyakit acantolytic
2. pada neoplasia epidermal.

Exocytosis : penetrasi sel radang PMN ke epidermis.

Granular Degeneration dari epidermis : ~ Epidermolytic hyperkeratosis. Tampak :


1. intracellular edeme
2. batas sel tidak jelas
3. pembentukan granule keratohyaline besar, banyak dan prematur
4. hyperkeratosis.

Keratohyaline : granule irregular, basofilik (biru) tua terdapat dalam sel-sel lapisan
granulosum. Keratohyalin membentuk substansi interfibriler yang
menyemen fibril-fibril keratin atau tonofibril, menghasilkan “soft”
keratin dari sel tanduk. “Hard” keratin dari rambut dan kuku dibentuk
tanpa interposisi keratohyaline antar fibril keratin.

Leucocytoclasis : disintergrasi dari leukosit, terutama terjadi pada alergik vasculitis yang
menghasilkan nuclear dust.

Parakeratosis : keratinisasi incomplete yang khas ditandai oleh adanya inti dalam
lapisan tanduk dan berhubungan dengan kurang
berkembangnya/menghilangnya lapisan granulosum.
Reticular Degeneration dari epidermis :
Suatu proses dimana edeme intracellular hebat mengakibatkan
pecahnya sel epidermis dan terjadi pembentukan bulla multilokuler.
Septa dalam bulla dibentuk oleh dinding sel yang tertinggal.

Spongiosis : suatu proses dimana terjadi edema antar sel squamous dari epidermis
menyebabkan pelebaran celah interseluler. Biasanya terjadi pada

1
proses radang dari kulit (pada dermatitis akut dan subakut. Spongiosis
= faktor penting terjadinya bulla yang merupakan ciri khas dermatitis).
Spongiosis hebat dapat disertai intracellular edeme  Reticular
degeneration.

Preparat – preparat praktikum blok 15/2012

1. Morbus Hansen
Penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae terutama
menyerang kulit, mukosa nasal dan syaraf perifer.
Leprosy menunjukan spektrum klinis yang khas yang berhubungan dengan perubahan
histopatologi dan status imunologi penderita, yang dapat dikategorikan dalam:
a. Tuberculoid leprosy( TT)
Mikroskopik : dalam dermis tampak dijumpai adanya granuloma epiteloid,
yang terdiri dari sel epitelioid, giant cell langhans serta limfosit dibagian
perifer. Granuloma ini mengikuti adneksa kulit dan syaraf dermal. Granuloma
dapat mengerosi tepi bawah lapisan epidermis . Basil lepra tidak dijumpai pada
lesi yang telah tenang.
b. Lepromatous leprosy (LL)
Mikroskopik : Dalam dermis dijumpai granuloma yang terdiri dari foamy
makrofag. Sel foamy makrofag ini disebut sel Lepra/ Sel Virchow. Granuloma
mengikuti syaraf dan adneksa kulit. Lapisan epidermis dipisahkan dari
granuloma oleh Grenz zone. BTA banyak dijumpai di dalam makrofag, kelenjar
keringat, syaraf, sel Schwann dan endotel pempuluh darah. Patogenesis :
Penderita dengan jenis LL mempunyai defect pada respon cellular- mediated
immunity
c. Borderline lepromatous leprosy (BL)
Dijumpai granuloma terdiri dari sel makrofag dan sedikit sel epitelioid.
Sitoplasma sel makrofag lebih granular. Grenz zone juga dijumpai pada lepra
tipe BL
d. Borderline Tuberculoid leprosy (BT)
Granuloma epitelioid lebih sedikit dibanding dengan tipe TT, dan granuloma
tidak mengerosi bagian bawah lapisan epideermis. Masih dapat dijumpai giant
cell langhans
e. Borderline leprosy (BB)
Bisa dijumpai granuloma epitelioid, tidak dijumpai giant cell langhans, sel
limfosit tersebar dalam granuloma

2. Tuberkulosis kulit
Jarang terjadi secara primer pada kulit. Dapat terjadi pada anak maupun dewasa yang
didapat akibat trauma minor atau kontak dengan bahan yang terinfeksi oleh basil
TBC.

Mikroskopik : epidermis bereaksi lichenoid, sebagian dengan pola pertumbuhan


verucous, hyperkeratosis. Superfisial dermis bersebuk padat sel
radang limfosit dan sel plasma, diantaranya dijumpai bentukan
granuloma-granuloma terdiri dari sel datia Langhans, sel-sel
epiteloid, nekrosis pengijuan. Dalam deep dermis tampak kelenjar
sudorifera .

3. Moluscum contagiosum

2
Merupakan kelainan kulit dan mukos diakibatkan oleh infeksi virus subgenus
Molluscipoxvirus yang ditularkan secara kontak langsung melalui abrasi minor atau
secara tidak langsung via fomited. Sering menyerang anak-anak, tapi dapat dijumpai
pada semua usia.

Makroskopik : Terdiri dari sejumlah kecil papul ,waxy ,berbentuk kubah, berwarna
seperti kulit, diskret, Ukuran 2 sampai 4 mm. Kadang papul disertai
tanda peradangan dan lesi dapat involusi secara spontan. Dapat
timbul pada folikel rambut.

Mikroskopik : epidermis akantosis, beberapa sel keratinosit berisi intracytoplasmic


inclusion body yang disebut Moluscum bodies tepat diatas lapisan
basal dan akan membesar secara progresif . Pada level stratum
granulosum molluscum bodies menjadi bertambah besar dan
menempati seluruh sel

4. Verruca vulgaris (Warts)


adalah : infeksi yang disebabkan oleh infeksi HPV-2 tapi kemungkinan diinduksi oleh
HPV-1, -4, -7 dan -49, sering dijumpai pada anak dan remaja , tetapi juga bisa
dijumpai pada semua usia. Transmisi melalui kontak langsung dan
autoinoculation. Penyakit ini dapat sembuh sendiri dan regresi spontan pada
usia 6-12 tahun. Predileksi : bagian dorsal jari tangan dan tangan.

Mikroskopik : Epidermis mengalami acanthosis , hyperkeratosis, parakeratosis,


hypergranulosis dan papilomatosis (verrucous), rete rigde memanjang,
inward kearah sentral.Tampak sel koilosit pada stratum granulosum dan
lapisan diatasnya. Dermis terdiri dari jaringan ikat fibrokolagen, tampak
folikel rambut, glandula sudorifera.

5. Psoriasis vulgaris
adalah radang kronik pada kulit ditandai adanya papul dan plaque yang merah
kecoklatan. Lesi berbatas tegas, kering, biasanya ditutupi sisik bewarna keperakan
(silvery/white scales). Predileksi : regio kepala, sacrum, permukaan extensor
extremitas, pada penderita tertentu dapat mengenai area flexural dan intertrigineus.

Mikroskopik :Sediaan terdiri dari epidermis mengalami hiperplasia psoriasiformis, ,


rete ridges memanjang, akantosis, parakeratosis, hiperkeratosis. Pada
stratum corneum, pada gundukan parakeratosis tampak mikroabses
berisi sel radang neutrofil (abses Munro) . Pada lapisan di bawah
stratum corneum yang mengalami parakeratotis tampak spongiosis
intradermal bersebuk sel radang neutrofil (Kogoj spongioform
pustule). Tampak fokus-fokus penipisan suprapapillary plate. Papila
dermis memanjang , dengan pembuluh-pembuluh darah dilatasi dan
bekelok, infiltrasi sel radang limfosit dan neutrofil di superfisial
dermis.

3
6. Chromoblastomycosis
adalah : penyakit infeksi jamur pada kulit yang disebabkan fungi yang berpigmen
(dermatiaceous)

Mikroskopik :Sediaan biopsi kulit menunjukkan gambaran granuloma supuratif, yaitu


granuloma-granuloma yang terdiri dari sel-sel epiteloid, sel datia
langhans, sel radang neutrofil. Dijumpai juga spora bentuk bulat-
spheris dengan membran tebal warna kecoklatan dalam kelompok
maupun terlepas satu-satu pada granuloma maupun dalam giant cell.
Epidermis yang melapisi menunjukkan pola pseudoepitheliomatous
hyperplasia.
7. Kelloid

Mikroskopik : Sediaan dari regio pipi kanan berupa massa tumor bentuk nodular
terdiri dari epidermis berlapis epitel squamous kompleks parakeratosis,
dengan rete ridges sebagian besar memendek dan rata (atrofik),
dermis terdiri dari jaringan ikat fibrokolagen yang hyperplastik
bersebuk fokal ringan sel radang limfosit, PMN dan sel plasma serta
tidak dijumpai adneksa kulit.

Anda mungkin juga menyukai