‘’ INVESTIGASI WABAH ‘’
DISUSUN OLEH :
NURUL ASMA ZAKYYAH
(226110904)
DOSEN PENGAJAR :
SAFYANTI, SKM, M.Kes
Penulis
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang masih memiliki angka kejadian luar
biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan yang cukup tinggi. Kondisi ini
menyebabkan perlunya peningkatan sistem kewaspadaan dini dan respon
terhadap KLB tersebut dengan langkah-langkah yang terprogram dan akurat,
sehingga proses penanggulangannya menjadi lebih cepatdan akurat pula.
Untuk dapat mewujudkan respon KLB yang cepat, diperlukan bekal
pengetahuan dan keterampilan yang cukup dari para petugas yang
diterjunkan ke lapangan.Kenyataan tersebut mendorong kebutuhan para
petugas di lapangan untuk memiliki pedoman penyelidikan dan
penanggulangan KLB yang terstruktur, sehingga memudahkan kinerja para
petugas mengambil langkah-langkah dalam rangka melakukan respon KLB.
Dewasa ini kejadian wabah penyakit sudah merupakan masalah global,
sehinggamendapat perhatian utama dalam penetapan kebijakan kesehatan
masyarakat. Letusan penyakit akibat pangan (foodborne disease) dan
kejadian wabah penyakit lainnya terjadi tidak hanya di berbagai negara
berkembang dimana kondisi sanitasi dan higiene umumnya buruk, tetapi
jugadi negara-negara maju. Oleh karena itu disiplin ilmu epidemiologi
berupaya menganalisis sifatdan penyebaran berbagai masalah kesehatan
dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajarisebab timbulnya masalah
dan gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun
penanggulangannya
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan investigasi wabah ?
2. Kriteria kerja wabah/ KLB ?
3. Langkah dalam melakukan investigasi wabah ?
4. Tujuan penyelidikan wabah/ KLB ?
C. Tujuan
2
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah tugas dari mata kuliah
epidemiologi dan menambah wawasan penulis tentang epidemiologi
khususnya tentang Investigasi Wabah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Investigasi Wabah
Secara umum Wabah dapat diartikan sebagai kejadian penyakit melebihi dari
normal (kejadian yang biasa terjadi). Banyak definisi yang diberikan mengenai wabah
baik kelompok maupun para ahli diantaranya :
Wabah adalah penyakit menular yang terjangkit dengan cepat, menyerang
sejumlah besar orang didaerah luas ( KBBI : 1989 ).
Wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan atau kematian yang telah meluas
secara cepat, baik jumlah kasusnya maupun daerah terjangkit ( depkes RI, DirJen
P2MPLP : 1981).
Wabah adalah kejadian terjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang
lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka ( UU
RI No. 4 tahun 1984 ).
Wabah adalah terdapatnya penderita suatu penyakit tertentu pada penduduk suatu
daerah, yang nyata jelas melebihi jumlah biasa ( Benenson : 1985 )
Wabah adalah timbulnya kejadian dalam suatu masyarakat, dapat berupa
penderita penyakit, perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, atau kejadian
lain yang berhubungan dengan kesehatan yang jumlahnya lebih banyak dari
keadaan biasa ( Last : 1981 )
Selain kata wabah dikenal pula letusan ( outbreak ) apabila kejadian tersebut
terbatas dan dapat ditanggulangi sendiri oleh pemerintah daerah dan kejadian luar
biasa ( KLB ) apabila penanggulangannya membutuhkan bantuan dari pemerintah
pusat ( DirJen P2MPLP tahun 1981 ). Di Indonesia pernyataan adanya wabah hanya
boleh ditetapkan oleh mentri kesehatan
Tiga komponen wabah :
Kenaikan jumlah penduduk
Kelompok penduduk disuatu daerah
Waktu tertentu
4
Alasan melakukan penyelidikan adanya kemungkinan wabah :
Mengadakanpenanggulangan dan pencegahan
a) Ganas tidaknya penyakit
b) Sumber dan cara penularan
c) Ada atau tidaknya cara penanggulangan dan pencegahan
Kesempatan mengadakan penelitian dan pelatihan
Pertimbangan program
Kepentingan umum, politik, dan hukum
5
Proportional rate ( PR ) penderita dari suatu periode tertentu menunjukan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan periode,
kurun waktu atau tahun sebelumnya.
Beberapa penyakit khusus menetapkan kriteria khusus : cholera dean demam
berdarah dengue.
Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya ( pada daerah endemis ).
Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode empat minggu
sebelumnya, daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.
Beberapa penyakit seperti keracunan, menetapkan satu kasus atau lebih sebagai
KLB.
Keracunan makanan
Keracunan pestisida
Satu kenaikan yang kecil dapat saja merupakan KLB yang perlu ditangani seperti
penyakit poliomylitis dan tetanus neonatorum kasus dianggap KLB dan perlu
penanganan khusus.
Peningkatan jumlah kasus atau penderita yang dilaporkan belum tentu suatu
wabah (pseudo epidemik) karena peningkatan penderita tersebut bisa karena :
Perubahan cara pencatatan
Ada cara – cara dignosis baru
Bertambahnya kesadaran penduduk untuk berobat
Ada penyakit lain dengan gejala sama
Jumlah penduduk bertambah
6
b) Administrasi : prosedur administrasi termasuk izin dan pengaturan
perjalanan
c) Konsultasi : peran masing – masing petugas yang turun kelapangan
2, Pemastian Adanya Wabah
Dalam mementukan apakah wabah, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Dengan membandingkan jumlah yang ada saat itu dengan jumlah beberapa
minggu atau bulan sebelumnya.
b) Menentukan apakah jumlah kasus yang ada sudah melampaui jumlah yang
diharapkan.
c) Sumber informasi bervariasi bergantung pada situasinya
Catatan hasil surveilans
Catatan keluar dari rumah sakit, statistic kematian, register, dan lain-lain.
Bila data local tidak ada, dapat digunakan rate dari wilayah di dekatnya atau data
nasional.
Boleh juga dilaksanakan survey di masyarakat menentukan kondisi penyakit yang
biasanya ada.
d) Pseudo endemik ( jumlah kasus yang dilaporkan belum tentu suatu wabah ) :
Perubahan cara pencatatan dan pelaporan penderita
Adanya cara diagnosis baru
Bertambahnya kesadaran penduduk untuk berobat
Adanya penyakit lain dengan gejala yang serupa
Bertambahnya jumlah penduduk yang rentan
7
g) Kepentingan politik dan hukum
h) Kesadaran masyarakat
Tujuan khusus penyelidikan KLB / wabah
a) Memastikan diagnosa
b) Memastikan bahwa terjadi KLB/ wabah
c) Mengidentifikasi penyebab KLB
d) Mengidentifikasi sumber penyebab
e) Rekomendasi : cepat dan tepat
f) Mengetahui jumlah korban dan populasi rentan, waktu dan periode KLB,
serta tempat terjadinya KLB ( variabel orang, waktu dan tempat )
8
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Wabah adalah suatu keadaan ketika dimana kasus penyakit atau peristiwa
yang lebih banyak daripada yang diperkirakan dalam suatu periode waktu tertentu di
area tertentu atau diantara kelompok tertentu. Dan dugaan terhadap suatu wabah
mungkin muncul ketika aktivitas surveilans rutin mendeteksi adanya suatu kluster
kasus yang tidak biasa atau terjadinya peningkatan jumlah kasus yang signifikan dari
jumlah biasanya dan diperlukan upaya evaluasi pada suatu masalah yang potensial
atau memulai investigasi.
B. Saran
Investigasi wabah adalah peristiwa yang lebih banyak dari biasanya, misalnya
wabah DBD. Mencegah lebih baik daripada mengobati, maka dari itu investigasi
wabah dilakukan untuk mencegah KLB yang bisa saja terjadi di kemudian hari.
9
DAFTAR PUSTAKA
WHO. 2018. Weekly epidemiological record. World Health Organization
Mohfauzan, 2020, investigasi wabah
Jurnal 2012, MAKALAH EPIDEMIOLOGI KONSEP INVESTIGASI WABAH
10