Anda di halaman 1dari 16

Acute Respiratory Distress Syndrome

(ARDS)
Definisi

• ARDS atau acute respiratory distress


syndrome adalah gangguan pernapasan
berat yang disebabkan oleh penumpukan
cairan di alveoli atau kantung udara kecil di
paru-paru. Gejala utamanya adalah sesak
napas berat dan sulit bernapas.
Faktor Risiko
• Kerusakan langsung terhadap epitel alveolus
– Aspirasi cairan lambung
– Infeksi paru difus
– Kontusio paru
– Tenggelam
– Inhalasi toksik
– Emboli (udara, lemak atau cairan ketuban)
Faktor Risiko
• Kerusakan tidak langsung terhadap epitel
alveolus
– Sepsis
– Syok (hemoragik, kardiogenik, septik, anafilaktik)
– Transfusi produk darah berlebihan
– Trauma nontoraks (trauma kepala, luka bakar)
– Pankreatitis
– Tenggelam
– Inhalasi toksik
Patogenesis
• Fase Inisiasi
– Sel-sel imun dan non imun melepaskan mediator
inflamasi dalam paru dan sistemik

• Fase Amplifikasi
– Sel-sel efektor seperti netrofil teraktifasi tertarik dan
tertahan di dalam paru

• Fase Injury
– Sel-sel efektor melepaskan mediator inflamasi
termasuk protease dan oksidan yang secara langsung
merusak paru
Patogenesis
Kerusakan membran alveoler-kapiler

Peningkatan permeabilitas membran

Transudasi cairan yang kaya protein kedalam


alveolus

Rusaknya integritas surfaktan

Kerusakan alveolus
Patogenesis
Terdapat 3 fase kerusakan alveolus :

• Fase Eksudatif
– Edema interstitial dan alveolar, denudasi membrana basalis,
pembengkakan sel endotel, nekrosis sel pneumosit tipe I,
pelebaran intercelluler junction, pembentukan membran hialin
pada duktus alveolar dan inflamasi netrofil

• Fase Proliferatif
– Proliferasi sel pneumosit tipe II

• Fase Fibrosis
– Kolagen meningkat dan paru menjadi padat karena fibrosis
Diagnosis Klinis

• Onset akut umumnya 3-5 hari sejak adanya


diagnosis kondisi yang menjadi faktor risiko
ARDS

• Tanda pertama adalah “Takipnea”

• Pada auskultasi ditemukan ronki basah


Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• AGD : alkalosis respiratorik pada fase awal, dan berganti
menjadi asidosis respiratorik pada fase lanjut
• Leukositosis (sepsis), anemia, trombositopenia (SIRS),
peningkatan kadar amilase (pankreatitis)
• Gangguan fungsi ginjal dan hati.

• Pencitraan
• Foto dada : gambaran radioopak difus
• CT-Scan : pola heterogen, predominasi infiltrat pada dorsal paru
(supine)
Diagnosis Banding
• Edema paru kardiogenik
• Infeksi paru : viral, bakterial, fungal
• High-altitude pulmonary edema
• Edema paru neurogenik
• Edema paru akibat obat-obatan : heroin, salisilat,
kokain
• Pneumonitis radiasi
• Emboli
• Pneumonitis hipersensitivitas
• Penyakit paru interstisial
Tatalaksana
• Ambil alih fungsi pernapasan dengan ventilator mekanik
• Obat-obatan :
• Terapi penyebab dasar terjadinya ARDS
• Kortikosteroid
• Inhalasi Nitric Oksida (NO)
• Diuretik
• Sedativa, analgetik dan antipiretik
• Posisi pasien : telungkup meningkatkan oksigenasi tetapi
tidak mengubah mortalitas
• Mengatur keseimbangan cairan : mempertahankan perfusi
adekuat tanpa mengorbankan oksigenasi
Komplikasi

• Multiorgan dysfunction syndrome (MODS)


• Pneumonia nosokomial
• Barotrauma, pneumotoraks
• Trauma laring
• Trakeomalasia
• Fistula trakeo-esofageal
• Kematian
Prognosis
• Mortalitas sekitar 40% & jika disertai sepsis 90%
• Prognosis dipengaruhi oleh :
– Penyakit dasar
– Adanya keganasan
– Adanya atau timbulnya disfungsi organ multipel
– Usia
– Ada atau tidaknya perbaikan dalam indeks pertukaran gas,
seperti rasio PaO2/FiO2 dalam 3-7 hari pertama.
Kesimpulan
• ARDS adalah sindroma yang ditandai oleh kerusakan
parenkim paru sebagai akibat dari berbagai faktor
risiko baik langsung maupun tidak langsung.

• Faktor-faktor risiko tadi menyebabkan serangkaian


reaksi inflamasi pada seluruh parenkim paru sehingga
terjadi penurunan fungsi paru secara akut

• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,


pemeriksaan fisik, laboratorium juga pencitraan.
• Penatalaksanaan ARDS adalah untuk mempertahan-
kan perfusi adekuat tanpa mengorbankan oksigenasi,
yaitu dengan penggunaan ventilator mekanik,
pemberian obat-obatan serta pengaturan cairan.

• Pasien dengan ARDS memiliki prognosis yang buruk


terutama jika terdapat penyakit dasar atau adanya
penyulit lain.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai