Anda di halaman 1dari 3

 

SURVEILANS DIARE
No. Dokumen
No Revisi
 Tanggal terbit
terbit
SOP Halaman

Nama Puskesmas Minas Dr.Hidayati Jasri


NIP : 19740328 2006 2007
1.  Pengertian Surveilans epidemiologi penyakit diare adalah
kegiatan analisis secara sistematis dan terus
menerus terhadap penyakit diare dan kondisi
 yang mempengaruhi terjadinya peningkatan
dan penularan penyakit diare agar melakukan
tindakan penanggulangan secara efektif dan
efisien
2.   Tujuan 1) Diketahuinya situasi epidemiologi
masyarakat sehingga dapat dibuat
perencanaan dalam pencegahan
penanggulangan maupun
pembeerantasannya disemua jenjang

2) pelayanan
Diketahuinya informasi yang terbaru dan
benar mengenai penyakit diare di
masyarakat.
3) Dilaksanakannya deteksi secara dini
terhadap peningkatan penderita diare
serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
4) Dilaksanaknnya tatalaksana penderita
diare ssegera mungkin ,untuk mencegah
kemtian diare dan meluasnya KLB diare.
5) Dibentuk dan diaktifkannya TIM Gerak
Cepat (TGC) dalam penanggulangan KLB

dan sewaktu-waktu siap dikirimkan.


3.  Kebijakan
4.  Referensi Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare
5.  Prosedur / Langkah 1.  Alat :
a.  ATK
b.  Laporan

2.  Langkah  –  Langkah


 Langkah :
  Pengumpulan Data Diare
  Laporan rutin : laporan bulanan dan
laporan mingguan (W2), yang diambil
dari register harian penderita diare.
  Laporan kejadian luar biasa (KLB)/
Wabah, yang dilaporkan dalam periode
24 jam (W1) yang dilanjutkan dengan

1
 

laporan khusus yang meliputi:


1. Kronologis terjadinya KLB
2. Cara penyebaran serta faktor-faktor
 yang mempengaruhinya
mempengaruhinya
3. Keadaan epidemiologis penderita
4. Hasil penyelidikan yang telah
dilakukan
5. Hasil penanggulangan KLB dan RTL
  Kriteria KLB Diare (Permenkes RI No.
1501/Menkes/Per/X/2010) :
1)  Timbulnya suatu penyakit menular
tertentu sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4 Permenkes Nomor
1501/Meneks/Per/X/2010 (konfirmasi
kolera) yang sebelumnya tidak ada atau
tidak dkenal pada suatu daerah.
2)  Peningkatan kejadian kesakitan terus
menerus selama 3 (tiga) kurun waktu
dalam jam, hari atau minggu berturut-
turut.
3)  Peningkatan kejadian kesakitan dua kali
lipat atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya dalam kurun waktu
 jam, hari atau minggu.
4)  Jumlah penderita baru dalam periode
waktu 1 (satu) bulan menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan angka rata-rata per
bulan dalam tahun sebelumnya.
5)  Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per
bulan selama 1 (satu) tahun
menunjjukkan kenaikan dua kali atau
lebih dibandingk
dibandingkan
an dengan rata-rata
 jumlah kejadian kesakitan per bulanpad
bulanpadaa
tahun sebelumnya.
6)  Angka kematian kasus (Case Fatality
Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian
kasus suatu penykit periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama.

2
 

6.  Bagan alur

7.  Hal-Hal yang perlu Konfirmasi awal untuk memastikan benar


di perhatikan tidaknya terjadi kasus Diare
8.  Unit terkait 1)  Gizi
2)  Imunisasi
3)  Promkes
4)  Dinkes

9.  Dokumen terkait Laporan Hasil kegiatan

10. Rekaman historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai