Anda di halaman 1dari 6

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT

DIARE
No Dokumen :

SPO No Revisi : -
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS H. Tatang Hidayah, SKM, M.Si


Nip. 19720419 199303 1 002
RANCABANGO

1. Pengertian Surveilans epidemiologi penyakit diare adalah kegiatan analisis secara


sistematis dan terus menerus terhadap penyakit diare dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit diare agar
melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan surveilans
epidemiologi penyakit diare .
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rancabango No. ----- Tentang Jenis-
jenis Pelayanan.
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas.
2. Permenkes Nomor 44 Tahun 2016 tentang Manajemen Pusksmas
3. Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare,Kemenkes RI, 2011.
5. Prosedur 1. Pengumpulan Data Diare :
a. Laporan rutin:laporan bulanan dan laporan mingguan (W2), yang
diambil dari register harian penderita diare.
b. Laporan kejadian luar biasa (KLB)/Wabah, yang dilaporkan dalam
periode 24 jam (W1) yang dilanjutkan dengan laporan khusus yang
meliputi :
 Kronologis terjadinya KLB
 Cara penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
 Keadaan epidemiologis penderita
 Hasil penyelidikan yang telah dilakukan
 Hasil penanggulangan KLB dan RTL
2. Kriteria KLB Diare (Permenkes RI No. 1501/Menkes/Per/X/2010) :
a. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana dimaksud
dalam pasal 4 Permenkes Nomor 1501/Meneks/Per/X/2010
(konfirmasi kolera) yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
pada suatu daerah.
b. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun
waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut.
c. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali lipat atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau
minggu.
d. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan
menunjjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan
angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya.
e. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-
rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.
f. Angka kematian kasus (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun
waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan
dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama.
3. Pengolahan, Analisis dan Interpretasi :
Data-data yang telah dikumpulkan diolah dan ditampilkan dalam bentuk
table-tabel atau grafik, kemudian dianalisis dan diinterpretasi.
4. Penyebarluasan Hasil Interpretasi :
Hasi lanalisis dan interpretasi data yang telah dikumpulkan, diumpan
balikkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu: kepada pihak
kecamatan dan desa.
6. Diagram Alir

7. Unit Terkait 1. Ruang BP


2. Ruang IGD
3. Ruang KIA
4. Ruang Laboratorium
5. Ruang Klinik Terpadu

8. Ruang Historis Perubahan


No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

DAFTAR TILIK
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
DIARE
No Dokumen :
DAFTAR No Revisi : -
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
Nama :
Unit Kerja :
Tanggal Pelaksanaan:

NO KEGIATAN YA TIDAK TIDAK BERLAKU


1. Pengumpulan Data Diare :
a. Laporan rutin:laporan bulanan
dan laporan mingguan (W2),
yang diambil dari register harian
penderita diare.
b. Laporan kejadian luar biasa
(KLB)/Wabah, yang dilaporkan
dalam periode 24 jam (W1) yang
dilanjutkan dengan laporan
khusus yang meliputi :

 Kronologis terjadinya KLB


 Cara penyebaran serta
faktor-faktor yang
mempengaruhinya
 Keadaan epidemiologis
penderita
 Hasil penyelidikan yang
telah dilakukan
 Hasil penanggulangan KLB
dan RTL

2 Kriteria KLB Diare (Permenkes RI No.


1501/Menkes/Per/X/2010) :
a. Timbulnya suatu penyakit
menular tertentu sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4
Permenkes Nomor
1501/Meneks/Per/X/2010
(konfirmasi kolera) yang
sebelumnya tidak ada atau
tidak dikenal pada suatu
daerah.
b. Peningkatan kejadian kesakitan
terus menerus selama 3 (tiga)
kurun waktu dalam jam, hari
atau minggu berturut-turut.
c. Peningkatan kejadian kesakitan
dua kali lipat atau lebih
dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu
jam, hari atau minggu.
d. Jumlah penderita baru dalam
periode waktu 1 (satu) bulan
menunjjukkan kenaikan dua kali
atau lebih dibandingkan dengan
angka rata-rata per bulan dalam
tahun sebelumnya.
e. Rata-rata jumlah kejadian
kesakitan per bulan selama 1
(satu) tahun menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan rata-rata
jumlah kejadian kesakitan per
bulan pada tahun sebelumnya.
f. Angka kematian kasus (Case
Fatality Rate) dalam 1 (satu)
kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% atau
lebih dibandingkan dengan angka
kematian kasus suatu penyakit
periode sebelumnya dalam kurun
waktu yang sama.

3 Pengolahan, Analisis dan Interpretasi :


Data-data yang telah dikumpulkan
diolah dan ditampilkan dalam bentuk
table-tabel atau grafik, kemudian
dianalisis dan diinterpretasi.
4. Penyebarluasan Hasil Interpretasi :
Hasi lanalisis dan interpretasi data yang
telah dikumpulkan, diumpan balikkan
kepada pihak-pihak yang
berkepentingan yaitu: kepada pihak
kecamatan dan desa.

Rencana Tindak Lanjut :


……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Petugas Pelaksana Penilai


Program / kegiatan

(……………………………….) (…………………………....)

Anda mungkin juga menyukai