Anda di halaman 1dari 4

SURVEILANS

EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT DIARE
No. Dokumen :
/SOP/PKM-TU/ / /2018
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Puskesmas Tanjung
Uncang NIP.
1. Pengertian Surveilans epidemiologi penyakit diare adalah kegiatan analisis
secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit diare dan
kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan
penyakit diare agar melakukan tindakan penanggulangan secara
efektif dan efisien
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
surveilans epidemiologi penyakit diare .
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No : /SK/PKM-TU/ / /2018 tentang
Surveilans epidemiologi penyakit diare
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas.
2. Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare, Kemenkes RI,
2011.
5. Alat dan Bahan 1. Alat :
a. pena
b. komputer
2. Bahan :
a.kertas
6. Prosedur/ A. Pengumpulan Data Diare :
Langkah-langkah  Laporan rutin : laporan bulanan dan laporan mingguan (W2),
yang diambil dari register harian penderita diare.
 Laporan kejadian luar biasa (KLB) / Wabah, yang dilaporkan
dalam periode 24 jam (W1) yang dilanjutkan dengan
laporann khusus yang meliputi :
1. Kronologis terjadinya KLB
2. Cara penyebaran serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya
3. Keadaan epidemiologis penderita
4. Hasil penyelidikan yang telah dilakukan
5. Hasil penanggulangan KLB dan RTL

2/2
 Kriteria KLB Diare (Permenkes RI No.
1501/Menkes/Per/X/2010) :
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 Permenkes
Nomor 1501/Meneks/Per/X/2010 (konfirmasi kolera)
yang sebelumnya tidak ada atau tidak dkenal pada
suatu daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus
selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau
minggu berturut-turut.
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali lipat atau
lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya
dalam kurun waktu jam, hari atau minggu.
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu)
bulan menunjjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan
dalam tahun sebelumnya.
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama
1 (satu) tahun menunjjukkan kenaikan dua kali atau
lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian
kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.
6. Angka kematian kasus (Case Fatality Rate) dalam 1
(satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan
50% atau lebih dibandingkan dengan angka kematian
kasus suatu penykit periode sebelumnya dalam kurun
waktu yang sama.

B. Pengolahan, Analisis dan Interpretasi :


Data-data yang telah dikumpulkan diolah dan ditampilkan
dalam bentuk table-tabel atau grafik, kemudian dianalisis dan
diinterpretasi.

C. Penyebarluasan Hasil Interpretasi :


Hasil analisis dan interpretasi data yang telah dikumpulkan,
diumpanbalikkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
yaitu : kepada pihak kecamatan dan desa.

7. Bagan alir
Menyusun prosedur
layanan klinis

Pengumpulan data
yang diperlukan

Tim mutu UKP


membuat SOP

2/2
Pertimbangan dalam
penyusunan SOP

Pelaksanaan SOP

Selesai

8. Hal-hal yang -
perlu diperhatikan
9. Unit terkait 1. P2 – Diare, Sureveilans, Pustu, Polindes.

10. Dokumen terkait -


11. Rekam historis
perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
1.
2.

PROSEDUR PENYUSUNAN
LAYANAN KLINIS
No.Dokumen:
/DT/PKM-BL/P/02/2018
DAFTAR No.Revisi :00
TILIK Tgl.Berlaku :23/02/2018
Halaman :1

dr.Harri Fajri Zisoni


Puskesmas Bulang
NIP.197711142006041005

No Uraian Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah prioritas prosedur layanan klinis yang harus disusun
dengan mempertimbangkan : visi misi puskesmas, tingkat
kegawatan penyakit, kondisi 10 besar penyakit yang ditemui
di puskesmas, kemampuan puskesmas

2/2
2 Apakah data literatur yang diperlukan dalam penyusunan

3 Apakah tim mutu pelayanan klinis membuat SOP layanan


kllinis
4 Apakah pertimbangan masing-masing unit dalam
penyusunan SOP
5 Apakah
Jumlah
Compliance Rate

2/2

Anda mungkin juga menyukai