Anda di halaman 1dari 3

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT

DIARE

440/070/SOP-
No. Dokumen : UKM/PKM-
Cileunyi/II/2019
SOP No.Revisi :  00
Tanggal Terbit : 12 Februari 2019
Halaman :  1/3

PUSKESMAS drg. Hj. Endang N F., M.H. Kes


CILEUNYI NIP. 19640116 199203 2 003

Surveilans epidemiologi penyakit diare adalah kegiatan analisis secara


1. Pengertian
sistematis dan terus-menerus terhadap penyakit diare dan kondisi
yang mempegaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit
diare agar melakukan tindakan penanggulangan secra efektif dan
efisien.
Sebagai acuan bagi petugas dalam penerapan langkah-langkah untuk
2. Tujuan
melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit diare.
SK Kepala Puskesmas Cileunyi Nomor:
3. Kebijakan
440/039/SK/PKM-Cileunyi/II/2019 Tentang Peraturan, kebijakan,
dan prosedur-prosedur yang digunakan sebagai acuan dalam
pengelolaan dan pelaksanaan UKM.
1. Permenkes No. 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas
4. Referensi
2. Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare, Kemenkes RI, 2011
1. ATK
5. Alat dan Bahan
2. Komputer
1.  Pengumpuan data diare
6. Langkah-
a. Laporan rutin : laporan bulanan dan laporan mingguan (W2),
langkah
yang diambil dari register harian penderita diare
Prosedur
b. Laporan kejadian luar biasa (KLB) / wabah, yang dilaporkan
dalam periode 24 jam (W1) yang dilanjutkan dengan laporan
khusus yang meliputi :
1) Kronologis kejadian KLB
2) Cara penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
3) Keadaan epidemiologi penderita
4) Hasil penyelidikan yang telah dilakukan
5) Hasil penanggualan KLB dan RTL
Kriteria KLB Diare (Permenkes RI No. 1501/Menkes/Per/X/2010)
:
1) Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4 Permenkes Nomor
1501/Meneks/Per/X/2010 (konfirmasi kolera) yang
sebelumnya tidak ada atau tidak dkenal pada suatu daerah.
2) Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga)
kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut.
3) Peningkatan kejadian kesakitan dua kali lipat atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu
jam, hari atau minggu.
4) Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan
menunjjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan
dengan angka ratarata per bulan dalam tahun sebelumnya.
5) Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu)
tahun menunjjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan ratarata jumlah kejadian kesakitan per
bulan pada tahun sebelumnya.
6) Angka kematian kasus (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu)
kurun waktu tertentu menunjjukkan kenaikan 50% atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penykit
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
2. Pengolahan, Analisis dan Interpretasi: Data-data yang telah
dikumpulkan diolah dan ditampilkan dalam bentuk table-tabel atau
grafik, kemudian dianalisis dan diinterpretasi.
3. Penyebarluasan Hasil Interpretasi : Hasil analisis dan interpretasi
data yang telah dikumpulkan, diumpanbalikkan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan yaitu : kepada pihak kecamatan dan desa.

7. Hal-hal yang
perlu  -
diperhatikan

1. Seksi P2PM Kabupaten Bandung


8. Unit terkait 2. Pustu
3. Polindes

9. Dokumen
-
terkait

2/3
10. Rekaman No Isi Perubahan Tg, Mulai diberlakukan

Histori
Perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai