Anda di halaman 1dari 3

BAB X

PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI

A. Prognosis
Pengobatan PID yang tertunda memburuk keadaan pasien
dan akan menyebabkan komplikasi jangka panjang. Bahkan dengan
perawatan tepat waktu, komplikasi jangka panjang juga dapat
terjadi.

B. Komplikasi
Wanita dengan PID 18% akhirnya akan mengembangkan
nyeri kronis, 8,5% akan mengembangkan kehamilan ektopik, dan
16,8% akan berjuang dengan infertilitas.
1) Nyeri panggul kronis
Nyeri panggul kronis terlihat pada sepertiga wanita dengan
PID. Rasa sakit diduga terkait dengan peradangan, jaringan
parut, dan perlengketan dari proses infeksi. Prediktor terkuat
untuk mengembangkan nyeri panggul kronis yang terkait
dengan PID adalah PID berulang.
2) Infertilitas
Infertilitas juga dapat terjadi akibat PID, terlepas dari apakah
pasien bergejala atau tanpa gejala dari infeksi panggul. Infeksi
dapat menyebabkan kerusakan parah pada tuba fallopi,
termasuk hilangnya sel epitel silia tuba Fallopi dan oklusi tuba.
Dapat berefek pada kesuburan, dengan beberapa penelitian
menunjukkan peningkatan 5 kali lipat infertilitas pada wanita
dengan riwayat PID. Infertilitas yang terkait dengan PID lebih
mungkin terjadi jika klamidia adalah penyebab infeksi, jika ada
keterlambatan dalam pengobatan untuk PID, jika pasien
memiliki episode berulang PID, atau jika kasus PID lebih parah.
3) Risiko kehamilan ektopik
Peningkatan risiko kehamilan ektopik setelah PID juga
terkait dengan kerusakan saluran tuba. Dalam satu penelitian,
tingkat kehamilan ektopik setelah PID adalah sekitar 7,8%,
sedangkan tingkat ektopik non-PID adalah 1,3%.

C. Cara Merujuk Pasien


Pasien yang menerima penangan di tempat dengan fasilitas
kesehatan yang kurang lengkap dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan
atau rumah sakit yang memiliki sarana yang lebih lengkap seperti,
dengan adanya laboratorium yang membantu dalam penegakan
diagnosis dari PID sehingga dapat dilakukan penatalaksanaan yang
tepat dan mengurangi terjadinya perburukan pada kondisi pasien.

D. Pencegahan Penyakit
Pencegahan PID dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Pendekatan terpadu dengan penekanan pada kesehatan
masyarakat terkait bahaya seks bebas,
2) Pendidikan terkait seks yang aman,
3) Penggunaan kondom,
4) Mengurangi jumlah pasangan seksual,
5) Remaja harus diminta untuk menunda aktivitas seksual hingga
16 tahun atau lebih,
6) Jika pasien sudah terinfeksi minta pasien untuk membawa
pasangannya ke dokter untuk diperiksa, jika tidak siklus infeksi
akan berlanjut.
DAPUS
Jennings, L. K. and Krywko, D. M. (2020) ‘Pelvic Inflammatory
Disease’, StatPearls. Available at:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499959/ (Accessed: 22
September 2021).

Anda mungkin juga menyukai