Kes
MAKALAH
OLEH:
NAMA : ARNIS
NIM : P201701036
KELAS : J1 KEPERAWATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI
2020
i
KATA PENGATAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
sertataufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah mengenai“HUBUNGAN
INTERPRENEUSHIP DALAM KEPERAWATAN”Saya sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa
yang diharapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sem purna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Penngantar................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...........................................................................................................1
A. Latar belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan umum...........................................................................................................2
C. Tujuan khusus..........................................................................................................2
BAB II Pembahasan..........................................................................................................3
A. Konsep nurseprenaur...............................................................................................3
B. Hubungan interprenauship dalam keperawatan.......................................................4
BAB II Penutup.................................................................................................................6
A. Kesimpulan .............................................................................................................6
B. Saran .......................................................................................................................6
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki dunia usaha yang semakin kompetitif, seorang entrepreneur harus memiliki
kreaktivitas dan inovasi dalam menangkap peluang usaha. Apalagi sebagai seorang
entrepreneur harus mampu memanfaatkan sesuatu untuk dikembangkan menjadi peluang
usaha baru. Bahkan, saat ini para entrepreneur telah mampu menciptakan berbagai
pengembangan dunia usaha, seperti social entrepreneurship, techno preneurship, student
preneurship, beauty preneur, cyber preneurship, dan ada juga pengembangan
entrepreneurship yang berkaitan dengan profesi keperawatan yaitu nursepreneurship. Hal
tersebut memberikan dampak positif dalam mencerahkan dunia usaha menjadi lebih
holistik.
1
yang dapat menghasilkan secara ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi
sesamanya
B. Tujuan Umum
C. Tujuan Khusus
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Nursepreneurs
Dalam fundamental of Nursing, Taylor, Lilis dan le Mone (1997), membahas tentang
pengembangan karir dari peran dan fungsi perawat, meliputi: spesialis perawat klinis,
praktisi perawat, perawat anestesi, bidan perawat, pendidik perawat, administrator
perawat, peneliti perawat, wirausaha perawat. Perawat pengusaha adalah seorang
perawat, biasanya dengan gelar sarjana, yang dapat mengelola klinik atau bisnis terkait,
melakukan penelitian, menyediakan pendidikan atau melayani sebagai penasihat atau
konsultan untuk lembaga, lembaga politik atau bisnis (Iyus & Mardhiyah, 2010).
Secara konseptual nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran dan
fungsi perawat. pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana
kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center,
manager balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam
pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini
perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau
owner yang akan menggaji karyawannya (Iyus & Mardhiyah, 2010).
Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata yaitu nurse dan entrepreneur. Nurse
artinya seorang perawat, sedangkan entrepreneur sendiri memiliki berbagai pengertian
dan sifat, salah satunya yang disampaikan oleh John G. Burch dalam
http:wikipedia.org/wiki/Entrepreneur. Entreprenuer memiliki sifat berhasrat mencapai
prestasi; seorang pekerja keras; ingin bekerja untuk dirinya; mencapai kualitas;
berorientasi kepada reward dan kesempurnaan; optimis; berorganisasi dan berorientasi
kepada keuntungan. Secara konseptual nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut (Iyus &
Mardhiyah, 2010) :
Pengerahan diri: pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja
untuk diri sendiri.Pengasuhan diri: antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak
seorang pun memilikinya.Orientasi pada tindakan : hasrat menyala untuk memujudkan,
mengaktualisasikan dan mengubah ide-ide Anda menjadi kenyataan. Energi tingkat tinggi
: mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional, mental dan fisik. Toleransi atas
ketidakmenentuan : secara psikologis mampu menghadapi resiko. Seorang perawat dapat
3
menjadi nurse entrepreneur atau menjadi nurse intrapreneur. Seorang perawat nurse
entrepreneur adalah seorang perawat yang menjalankan wirausaha-nya sendiri atau
dengan beberapa teman dalam bisnis keperawatan. Sebaliknya seorang perawat
intrapreneur adalah seorang perawat yang menjalankan bisnis dalam divisi atau bagian
dari satu perusahaan yang telah ada. Menjadi seorang intrapreneur lebih aman,
mendapatkan karir, dan dapat melangkah menjadi entrepreneur (Iyus & Madhiyah, 2010).
a. Pemasaran
pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai pada pihak lain yang
b. home care
home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan mempertahankan atau memulihkan kesehatan yang ketiga
c. konsultan keperawatan
konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa nasehat ahli dalam
bidang keahlian konsultan bukan merupakan karyawan di perusahaan melainkan
seseorang yang menjelaskan usaha hanya sendiri serta berurusan dengan berbagai klien
dalam satu waktu tidak hanya menyediakan jasa konsultan juga bisa memberikan
layanan konsultasi atau konseling secara langsung pada klien
d. terapi komplementer
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar
pengobatan medis dan konvensional di Indonesia ada tiga jenis teknik pengobatan
komplementer yang telah ditetapkan oleh departemen kesehatan untuk dapat
diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional yaitu sebagai berikut :
4
- akupunktur medik akupunktur medik yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan
kompetensinya metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat bermanfaat
dalam mengatasi berbagai kesehatan tertentu
- terapi hiperbarik merupakan suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam
sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2 sampai 3 kali lebih besar daripada
tekanan udara atmosfer normal
- terapi herbal medik yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam
e. Swasta dalam bidang penelitian dengan membentuk tim riset profesional seperti teknik
perawatan luka dan terapi modalitas
f. Dalam bidang pendidikan dan pelatihan semakin meningkatnya permintaan masyarakat
tentang layanan kesehatan di rumah dapat membuka peluang perawat untuk
memandirikan lembaga pelatihan ataupun konsultan yang bergerak dibidang
pendidikan seperti lembaga pelatihan baby sister dan pelatihan perawatan lansia atau
anak.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual
komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik
sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan masyarakat. Enam tipe atau
orientasi kepribadian pada manusia antara lain: tipe realistik, tipe intelektual, tipe sosial,
tipe konvesional, tipe usaha dan tipe artistik.
Nursepreneur (perawat pengusaha) adalah seorang perawat, biasanya dengan gelar
sarjana, yang dapat mengelola klinik atau bisnis terkait, melakukan penelitian,
menyediakan pendidikan atau melayani sebagai penasihat atau konsultan untuk lembaga,
lembaga politik atau bisnis. Secara konseptual nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut
pengerahan diri, pengasuhan diri, orientasi pada tindakan, energi tingkat tinggi dan
toleransi atas ketidakmenentuan. Lima langkah perawat menjadi nursepreneur (perawat
pengusaha), antara lain pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Ada beberapa hubungan interpreneuship dalam keperawatan diantaranya yaitu dalam
bidang ini perawat dapat berperan sebagai penggagas ide pengelola pemilik modal
pemilik saham ataupun sebagai owner yaitu pemasaran, home care, konsultan
keperawatan, terapi komplementer, swasta dalam bidang penelitian dan pendidikan
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kepada mahasiswa ataupun pembaca tentang kewirausahaan terutama dalam bidang
keperawatan serta hubungan interpreneuship dalam bidang keperawatan. Sehingga dapat
mengaplikasikannya sewaktu membangun usaha sendiri.
6
DAFTAR PUTAKA
Hisrich, R.D., Peters, M.P & Sheperd, D.A. 2008. Entrepreneurship. Mc Graw Hill
International Edition.
Iyus, Y & Mardhiyah, A. 2010. Spririt and Sofrkill of Nursing Entrepreneur. Bandung:
Rafika Aditama.