i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
2.1 Definisi Nursepreneur................................................................................3
2.2 Langkah Perawat Menjadi Nursepreneur...................................................6
2.3 Alat Bantuan Dalam Mengembangkan Kewirausahaan............................8
2.4 Praktik Mandiri Keperawatan..................................................................12
BAB 3.......................................................................................................……….24
3.1 Kesimpulan.................................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain isu
profesionalisme. Kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gaji
perawat konon berbanding terbalik dengan beban kerja perawat. Mengharapkan
pemerintah untuk melihat hal itu, rasanya tidak mungkin (tampak pada
ketidakjelasan ruu keperawatan) karena saat ini perawat di indonesia masih
belum memiliki bargaining position di mata pemerintah. Salah satu solusi yang
bisa diambil untuk membackup kesejahteraan perawat tanpa perlu
menggantungkan pada gaji dari pemerintah, adalah dengan menjadi nursepreneur
(perawat pengusaha). Konsep nursepreneur pun sudah lama muncul dalam dunia
keperawatan. Namun, di indonesia konsep ini belum begitu familiar.
Selain itu, saat ini dunia telah mulai bergerak ke arah entrepreneurship,
dimana setiap anak bangsa harus memulai menjual kreatifitas dan kemampuan
yang dimilikinya. Tampaknya hal tersebut akan semakin sulit direalisasikan oleh
generasi keperawatan jika trends dunia tersebut tidak diikuti oleh arahan
penyelenggara pendidikan keperawatan dengan baik. Satu hal yang sangat
terlihat membedakan keperawatan dengan profesional kesehatan lain saat ini
adalah bahwa sampai dengan saat ini keperawatan masih belum menemukan
bentuk layanan pokok yang hanya dapat dilakukan dan menjadi kewenangan
perawat semata. Oleh karena itu, pengembangan entrepreneurship perlu
ditanamkan agar kreatifitas pelaku keperawatan dapat tumbuh dan menjadi nilai
jual dan daya saing tersendiri bagi pemiliknya kelak sebagai bekal memulai
untuk terjun ke dunia kerja.
Untuk mengembangkan kewirausahaan atau entrepreneurship di bidang
keperawatan tentu memerlukan hal-hal yang mendukungnya, salah
satunyaadalah alat bantu yang dapat mengembangkan kewirausahaan di bidang
keperawatan.
1
2 Rumusan Masalah
3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2 Definisi Nursepreneur
3
dan sifat, salah satunya yang disampaikan oleh John G.
Burch, Entreprenuer memiliki sifat :
4. Mencapai kualitas
6. Optimis
7. Berorganisasi
4
Secara konseptual Nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut :
5
sebagai entreperneur. Keberanian, kreativitas, dan inisiatif semuanya
adalah sifat yang dimiliki seseorang sejak lahir. Itu alami, melekat
dalam diri kita, Tinggal masalahnya, buatlah kemampuan itu muncul
dan bekerja optimal . Entrepreneur bagi perawat bisa dipelajari sambil
melakukannya (learning by doing), namun
harus diingat bahwa wawasan tentang jenis usaha yang akan dipilih
tetap sangat diperlukan karena jika tanpa hal itu sama dengan
menyelam ke dasar laut tanpa tabung gas.
Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep ini, yaitu untuk
menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya perlu 5
langkah. Uniknya 5 langkah ini sangat sering dilakukan oleh perawat.
5 langkah itu adalah bagian dari proses – keperawatan yang terdiri dari
(1) pengkajian, (2) diagnosa, (3) perencanaan, (4) implementasi, dan
(5) evaluasi. Jika dikaitkan dengan nursepreneur, proses keperawatan
itu akan menjadi 5 langkah awal untuk menjadi perawat pengusaha
atau perawat pebisnis, yaitu :
6
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Perencanaan
4. Implementasi
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep
usaha yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini
merupakan tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan tentu
saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide,
namun tidak semua orang berani take action.
7
5. Evaluasi
1. Modal
8
Ide – ide tersebut harus dibiasakan muncul. Seberapa jeleknya ide
itu atau seberapa sepelenya ide itu tetap harus dimunculkan. Di luar
negeri justru ide sepele itulah yang menghasilkan royalti jutaan,
misalnya ide tentang alat penjepit kuping anjing jenis tertentu, yang
telinganya menjuntai saat makan dan tercelup pada makanan
3. Inovasi
Kewirausahaan tidak terlepas dari unsur inovasi dan setiap inovasi
selalu mengandung resiko, seringkali wira usaha diartikan memulai
bisnis
baru, kecil dan milik sendiri. Namun demikian tidak setiap bisnis baru
dan kecil akan bersifat wira swasta atau memiliki kewirausahaan.
9
Orientasi pasar dapat diukur dengan daya beli yang merupakan
akhir kegiatan usaha., oleh karenanya didalam pemanfaatan teknologi
tepat guna, efektifitas dan efisiensi usaha, inovási dalam usaha
dipandang sebagai langkah tepat dalam penciptaan perubahan. Dengan
terlebih dahulu melihat adanya kesempatan peluang usaha, baik dalam
melakukan perubahan usaha atau usaha baru, para pelaku bisnis/ usaha
akan mengadopsi berbagai masukan dan keluaran guna tampil sebagai
pencipta keunggulan yang spesifik.
10
ini bisa dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
- Langkah pertama
dimana biasanya perawat berkumpul?. Misalnya di Rumah
sakit, Puskesmas, Klinik, Stikes, Akper, Panti, Tempat seminar,
tempat pelatihan, Sanggar
- Langkah kedua
apa yang biasanya dibutuhkan mereka?. Misalnya makanan,
pakaian, angkutan, pulsa, referensi, buku, jaringan internet, mesin
cuci, laptop, printer, alat tulis, kado, buah-buahan dsb.
- Langkah ketiga
dengan siapa mereka berhubungan setiap hari?. Misalnya
dokter, perawat lain, masyarakat, pasien, korban, keluarga,
kelompok khusus, pemerintah.
- Langkah ke lima
barang dan jasa apa yang dibutuhkan dan bisa kita jual bagi
mereka? Misalnya makanan, pakaian, angkutan, pulsa, referensi,
buku, jaringan internet, mesin cuci, laptop, printer, alat tulis, kado,
buah-buahan dsb.
- Langkah ke enam
Jasa apa yang bisa kita tawarkan kepada mereka ?
mencucui, memasak, mengajar, mendengar, mendorong,
membersihkan, menghubungkan.
- Langkah lanjutan
inovasi apa dari produk yang dihasilkan orang lain yang
bisa kita rubah atau kita sempurnakan, misalnya dalam hal ini saya
ingin memberikan contoh norak agar anda terbiasa dengan ide yang
dinggap buruk. Idenya adalah Motor dan laptop menjadi molap,
bicaralah dengan pabrik Honda untuk membuat Molap, kita bisa
membuat motor yang ada laptopnya di tengah jok, sehingga orang
yang dibonceng bisa duduk sambil ngetik atau carilah ide yang
lebih gila dari itu. Bisanya dari 10 ide gila ada satu ide yang
normal.
11
- Langkah terakhir
mulai mencari nama perusahaan yang hoki kalau bisa
dengan sholat istikharah, dengan demikian meskipun perusahaan
kita bangkrut di dunia, tetapi kita akan tetap kaya di akherat karena
banyanya niat baik dan pahala sholat sunat sesuai dengan niat kita
menjadi entreperenur yaitu Rich until hereafter (kaya sampai
akherat). Selanjutnya buatlah kartu nama perusahaan kita agar
mudah berhubungan dengan orang lain. Tuliskan nama kita dan
jabatan kita sebagai presiden direktur merangkap karyawan dan
komisaris pemegang saham. Biasakanlah untuk siap menghadapi
kegagalan makin banyak akan makin bijak menghadapi masa
depan.
12
mengalamí gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai
derajat kesehatan yang optimal. Bentuk pemenuhankebutuhan
dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada
individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari
suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu.
13
PRINSIP-PRINSIP ENTERPRENEUR
PRINSIP-PRINSIP DALAM KEPERAWATAN
Enterpreneur nursing
14
pelayanan/asuhan keperawatan pada berbagai jenjang pelayanan
keperawatan3 . Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun
2014, yang dimaksud dengan perawat adalah seseorang yang
telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam
maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
15
3) Melakukan penelitian dalam pengembangan praktik 4)
Melakukan administrasi pelayanan praktik.
16
masyarakat;
1. Upaya Promotif
17
setempat yang didukung oleh kebijakan public yang
berwawasan.
18
a. Deteksi dini pada pasien kunjungan
19
nursing) sesuai rencana perawatan
4. Usaha rehabilitasi
1. Kualifikasi profesional
20
kemampuan akuntansi.
2. Kualitas Personal
d. Disiplin diri
21
sebagai berikut adalah :
22
mandiri.
23
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
24
DAFTAR PUSTAKA
25