Anda di halaman 1dari 6

Pada tanggal 30 Desember 2021 terletak di sebuah desa yang bernama alasmalang yang

berlokasi di Banyuwangi. Hiruk-pikuk area tersebut sehari-hari dipenuhi oleh warga desa
alasmalang yang bekerja mayoritas sebagai petani Dan juga ada sebagian masyarakat desa
yang melaksanakan aktivitas masing-masing.

PRA BENCANA

Pada hari itu di desa alasmalang Tengah diadakan pendidikan dan sosialisasi mitigasi
bencana terkait dengan pencegahan bencana banjir oleh BPBD di wilayah Banyuwangi
kerjasama dengan kepala desa

Kepala Desa: “Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh Bagaimana kabarnya


masyarakat desa alasmalang hari ini kita kedatangan tamu dari BPBD Banyuwangi akan
melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan terkait dengan persiapan mitigasi bencana ketika
terjadi banjir seluruh masyarakat menyimak supaya dapat diimplementasikan dan
bermanfaat untuk kita semuanya.”

BPBD: “Hai terima kasih di sini saya akan menjelaskan terkait dengan Bagaimana cara
pencegahan dan penanggulangan ketika terjadi banjir:

Cara mengatasi banjir dengan penanggulangan seyogyanya sudah dilakukan secara


bertahap. Mulai dari pencegahan sebelum banjir (prevention), penanganan saat banjir
(response/intervention), dan pemulihan setelah banjir (recovery). Melansir data
Bappenas, keseluruhan tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan
penanggulangan banjir yang berkesinambungan. Kegiatan penanggulangan banjir
mengikuti suatu siklus (life cycle). Tahapan itu dimulai dari banjir, kemudian
mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan (prevention) sebelum bencana banjir
terjadi kembali.

(Menjelaskan penyuluhan)

BPBD: “Itu saja mungkinYang dapat saya sampaikan Mungkin ada yang mau bertanya saya
persilahkan.”

Warga: “Tidak Pak terima kasih.”

Waktu pun menunjukkan malam hari dan masyarakat beristirahat dari aktivitas sehari-hari
yang telah dilakukan. Berbeda dari malam seperti biasanya pada malam tersebut Desa
alasmalang diguyur hujan deras. Sekitar pukul 9 malam masyarakat desa alasmalang yang
melintas di sekitar sungai utama di desa tersebut merasakan perasaan yang tidak enak
karena Sungai deras dan volume air lebih dari biasanya.

Warga A : Lihatlah sungainya Pak karena hujan deras ini sepertinya volume airnya
meningkat Dari pada biasanya.

Warga B: Iya itu ya Pak ini Hujannya kok enggak reda-reda semoga tidak terjadi apa-apa.

Malam pun berlalu sementara hujan tidak berhenti hingga larut malam. Akibatnya di saat
pukul 2 malam desa alasmalang di terja oleh banjir karena derasnya hujan yang tidak
berhenti serta banyaknya nya got dan saluran pembuangan yang tersumbat oleh sampah.

(SIRINE BANJIR)

Setelah banjir mulai mereda Kepala desa alasmalang segera menghubungi pak camat

Kepala Desa: “Assalamualaikum Selamat malam pak camat ingin mengabarkan


bahwasanya di desa alasmalang pernah terjadi banjir Airnya sudah meluap sampai ke
pemukiman warga, kemungkinan terjadi korban jiwa Mohon untuk ditindaklanjuti. Terima
kasih.”

Kepala Camat: “Baik Pak terima kasih atas laporannya saya akan segera menghubungi
BPBD dan akan langsung terjun ke lokasi kejadian.”

Lalu kepala camat menghubungi pihak BPBD

Kepala Camat: “Assalamualaikum Pak Bupati saya kepala camat Kecamatan singojuruh
ingin mengabarkan bahwasanya di desa alasmalang sedang terjadi banjir Pukul 2 malam.
Banjir telah meluap sampai ke pemukiman warga dan kemungkinan terjadi korban jiwa.
Mohon untuk segera ditindaklanjuti terima kasih

Kepala BPBD: “Baik akan segera kami tindak lanjuti dan akan kita lakukan proses evakuasi.”

(Pihak BPBD menghubungi BUPATI)

Kepala BPBD: “Assalamualaikum selamat malam Bupati. Ini saya dari kepala BPBD
kabupaten Banyuwangi Mohon ijin menginformasikan bahwasanya telah terjadi banjir di
Desa alasmalang Kecamatan singojuruh mohon bantuannya Bupati Untuk mempersiapkan
RS rujukan untuk para korban. Terimakasih”

Bupati: “Baik Pak terima kasih saya akan menghubungi (DINKES) untuk menghubungi RS
terdekat sebagai rujukan bagi korban.”

(Bupati Menghubungi DINKES)

Bupati: “Selamat malam Dinkes di desa alasmalang Kecamatan singojuruh telah terjadi
banjir Mohon untuk disiapkan RS rujukan bagi para korban.”

Kepala DINKES: “Baik Pak siap laksanakan, saya akan segera menyiapkan RS untuk
rujukan dan mengirim Bantuan segera ke lokasi kejadian.”

FASE BREFING

Tim Siaga bencana berkumpul melakukan brefing bersama sebelum dilakukannya evakuasi
terhadap korban bencana. Breafing dipimpin oleh leader lapangan.
Anis M. : “Baik semua tim segera membentuk formasi, kanan tim triage,dan kiri tim evakuasi
dan tim ambulan. Baik teman-teman kita sudah ada di lokasi sebelum kita melakukan
proses evakuasi mari kita berdoa menurut agama masing-masing. Berdoa mulai...selesai.
baik ini kita sudah ditempat kejadian. Nanti untuk Tim Triage silahkan menuju lokasi
bencana untuk melakukan triage pada korban. Dan untuk tim RS lapangan kecuali tim
evakuasi dan ambulan. Silahkan menuju ke tenda darurat disebelah sana yang sudah kita
sediakan untuk pertolongan para korban, jangan lupa gunakan APD dan tetap berhati-hati
dan segera laksanakan. Setelah tim triage sudah melakukan triage, silahkan tim ambulan
dan evakuasi melakukan pertolongan.”

All TIM: "SIAP LAKSANAKAN."

Anis M. : "SIAP SEGERA."

Ketua Tim Triage memberikan arahan kembali kepada semua Tim.

Ana : "Baik Tim Triage lakukan pertolongan dengan baik dan benar, masih ingat dengan
pertolongan prioritas?

Angraini : "Siap masih ingat, hijau untuk cedera ringan, kuning untuk cedera sedang dengan
harapan hidup tinggi, merah untuk darurat, hitam untuk korban kritis dengan harapan hidup
rendah."

Ana: "Ingat selalu prioritas korban yang akan kalian selamatkan, lakukan pertolongan terbaik
pada korban yang akan kalian selamatkan. Baik laksanakan.

Seluruh Tim menyebar dan menjalankan tugasnya masing-masing. Terdengar suara minta
tolong dari beberapa korban.

Anis M: "Ayo Tim Triage segera menyebar, pasangkan gelang sesuai kondisi korban. Halo
yang bisa berjalan mohon berjalan ke bendera warna hijau, bagi Yang tidak bisa berjalan
mohon bersuara dan lambaikan tangan kalian."

Saat proses evakuasi terjadi, aparat keamanan memberikan batas keamanan. Agar warga
yang melihat proses evakuasi tidak mendekati.

Hasbin : “mohon untuk warga menjauh tempat evakuasi".

(memasang garis pembatas)

Keluarga korban : "Tapi pak, keluarga saya tadi ada tempat titik kumpul ini".(Berkata dengan
panik)

Hasbin: "Mohon bersabar ya pak, kalau bapak mendekati tempat evakuasi akan berbahaya
bagi diri bapak sendiri". ( Mencoba menenangkan dan sambil menepuk pundak warga)

Di lokasi kejadian tim Triage menemukan korban yang kakinya perdarahan karena kakinya
terbentur akibat terseret arus banjir.

wulan : “Mbak apakah bisa mendengar nama saya ?" (Mulai mengidentifikasi kesadaran
pasien)

Korban 2: "Mbak saya merasa lemas sekali " ( Mengucapkan kata dengan suara lirih)
Wulan : “mbak, apakah bisa menggerakkan kakinya ?"

Korban 2 : ( Mencoba menggerakkan) "Kaki saya tidak bisa bergerak mbak, bagaimana ini?”

Wulan : “Mbak tenang dulu ya" ( Sambil mengetuk lutut korban) apakah ini terasa ?"

Korban 2: “Iya mbak sedikit terasa”

Waris : “Segera merapat ada korban dengan gelang kuning terjadi perdarahan pada tulang
femur dan berikan pertolongan karena ini close fraktur femur ( sambil teriak ).

Vika : "Mbak jangan bergerak terlebih dahulu ya, segera akan saya lakukan pertolongan
pembidaian"

Korban 2 : "iya mbak"

Vika : “Tolong bantu angkat dan bawa ke ambulan”

Di tempat proses evakuasi, leader mulai mengamati para korban, sambil berteriak.

Anis M : "Bagi yang bisa berjalan mulai mendekatai saya ".

Selang beberapa saat pasien yang bisa berjalan mulai mendekati lapangan.

Anis M : "Bapak-bapak, ibu-ibu, kakak-kakak silahkan berkumpul di titik kumpul".

Korban 1: " Baik"

Warga yang bisa berjalan segera mengikuti arahan leader, selanjutnya tim triage menemukan
pasien baru lagi, dengan kondisi henti napas dan nadi lemah.

Ana : "Sebentar saya cek responnya terlebih dahulu Mbak. Mbak bisa dengar suara saya?
(sambil membangunkan korban dan cek nadi karotis tetapi nadi tidak ada, diberi gelang
merah)

Hasbin : "Berikan pertolongan RJP".

Anis S. : "Baik. 12345678910 12345678920 12345678930 Ventilasi. Cek Nadi. (Cek nadi
lagi) Not respon

Anis S. : "12345678910 12345678920 12345678930 Nadi teraba, Angkat ke ambulance dan


rujuk lalu segera hubungi RS terdekat"

Hasbin : Baik Tim evakuasi bantu angkat korban ini ke ambulance."

Tim triage mencari korban kembali, setelah beberapa meter menemukan korban.

Ana : “Coba cek kedua korban ini"

Wulan : "Tidak ada napas, open airway"

Ana : "Baik saya cek korban satunya, pasien tidak ada napas, open airway”
Wulan : "Tetap no breathing. Bagaimana dengan korban satunya"

Ana: "sama pasien ini juga"

Ana : (sambil memakaikan gelang warna hitam)

Waris : "Tolong angkat kedua pasien ini ke tenda darurat pasien sudah meninggal”

Tim Evakuasi: "Baik"

RS LAPANGAN

Seluruh korban sudah dievakuasi ke RS lapangan yang sekiranya cukup aman dan dilaporkan
jumlah korban oleh tim triage

Ana : “baik saya akan melaporkan jumlah korban. Ada 1 kuning, 1 merah, 2 hijau dan 2
hitam”

Cholis : “laporan saya terima”

Wulan : “mohon izin saya akan melakkukan triage kembali pada korban untuk memastikan
tanda pada korban”

Setelah dilakukan triage kembali, perawat memberikan pertolongan dan dorongan


psiokologis kepada para korban.

Cindy : "Bu, saya akan merawat luka ibu dulu ya?"

Korban 3 : "Baik mbak, tapi jangan terlalu ditekan ya mbak, rasanya nyeri sekali".

Cindy : " Iya bu, tahan sebentar ya.."

Korban 3 : “Aduh mbak sakit mbak." (Korban berteriak karena menahan sakit)

Cindy : “Apakah mbak merasakan sakit pada tubuh mbak ?"

Korban 3 : “Tidak, saya Cuma merasa pusing saja saat ini”

Cindy : “Baik mbak, kalau begitu mbak istirahat saja disini dulu"

Maka dari itu simulasi ini telah usai dan dapat disimpulkan bencana dapat memakan banyak
korban, ekonomi juga berantakan, rumah ambruk dan kerugian lainnya. Dan
untukmeminimalisir itu semua perlu diberlakukannya manajemen bencana.

Anda mungkin juga menyukai