Anda di halaman 1dari 14

Kesehatan Matra Darat

“ LINTAS ALAM “
KELAS A Kelas B
1. Nanda Karuniasih ( 1935040 ) 1. Bintang Fazrie ( 1935066 )
2. Nurul Saifah ( 1935041 ) 2. Fina Nabilah ( 1935077 )
3. Olivia Handayani S ( 1935042 ) 3. Intan Wulandari ( 1935080 )
4. Putri Darmayanti ( 1935043 )
4. Kartika Amelia ( 1935081 )
5. Raden Rifai ( 1935044 )
5. Maylan Setya ( 1935085 )
6. Riafi Mahligai ( 1935045 )
7. Riskiya Oktaviani ( 1935046 )
6. Ruri Rian Saputri ( 1935100 )
8. Zainul Alfarizi ( 1935055 ) 7. Tarisa Sabilillah ( 1935108 )
Kegiatan kesehatan lintas alam antara lain mendaki gunung, arung
jeram, lintas rawa, panjat tebing, lintas selat dan menelusuri goa.
Kesehatan lintas alam merupakan upaya kesehatan matra yang
ditujukan terhadap peserta dan atau penggemar lintas alam.
FUNGSI Dan MANFAAT LINTAS ALAM

Mulai dari menguatkan otot, sarana


piknik, hingga melatih percaya
diri.. Manfaat lari lintas alam mencakup
tidak saja unsur fisik, namun juga mental
dan emosional.
Pada Kesehatan Lintas Alam (Pendakian)
• Sasaran : Peserta lintas alam
• Kegiatan yang dapat dilakukan
timkes :
▫ Pemeriksaan Kesehatan
▫ Promosi Kesehatan
▫ Klimatologi lokasi lintas alam
▫ Penanganan kecelakaan
latihan
▫ Pelayanan medis
▫ Evaluasi dan Rujukan ke RS
Kegiatan promosi kesehatan Lintas Alam
yang dilakukan:
Tujuan perlu dilakukan promosi kesehatan Lintas Alam
Meliputi :
a.Kesehatan dapat terjaga
b.mengupayakan agar lingkungan tetap sehat
c. memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
d.Dapat terlindungi dari Bahaya
e. Mengurangi Terjadinya Bahaya
Pemeriksaan yg sebaiknya dilakukan :
• Tanda Vital : (diperiksa sbgi warning utk smua pserta akan kesiapan fisik yg baik
menentukan kejadian saat melakukan kegiatan pendakian)
▫ TD, ND, S, RR
• Status Generalisata
• RPD : Anemia sedang, Asma bronkial, Vertigo
(semakin tinggi tempat pendakian maka oksigen makin minimal dikhawatirkan hipoksia mnybbkan
hipoksia)
• RPO : pengguna hipnotik sedatif
(kehilangan konsentrasi mnybbkan kecelakaan pendakian)
Promosi Kesehatan
• Persiapan kesehatan pendakian
▫ Siap Fisik
▫ Siap Mental
• Persiapan penanganan saat kecelakaan
▫ Alat komunikasi terstandar dan aktif
▫ Mengetahui koordinat/ kompas (tdk buta arah)
▫ Mengetahui min. pengetahuan P3K
▫ Mengetahui keadaan gangguan kesehatan yg mungkin
terjdi akibat pendakian
Perencanaan
pencegahan
Perencanaan ini dimaksudkan agar para
peserta dan atau penggemar lintas alam dapat
melaksanakan kegiatannya secara optimal.
Perencanaan ini dimulai dari persiapan berupa
penyuluhan, pemeriksaan kesehatan,
penyiapan obat-obatan dan alat-alat yang
dibutuhkan supaya kegiatan lintas alam yang
dilakukan dapat berjalan secara baik dengan
risiko yang sekecil-kecilnya.
Penyakit yang dapat terjadi di Pendakian

• HIPOTERMI
• HEAT STROKE, HEAT EXHAUSTION
• TRAUMA DINGIN
• ACUTE MOUNTAIN SICKNESS
• GIGITAN BINATANG
Penanganan Lapangan
• Koordinasi baik dengan TIM EVAKUASI setempat
• Timkes : mis : minimal PERAWAT mampu
melakukan stabilisasi umum pada pasien. Mis :
menghentikan pendarahan sementara dgn pembalut
cepat.
• POS UTAMA : dokter melakukan penanganan dan
merujuk pasien apabila tdk dpt di tangani.
Misalkan : penjahitan luka terbuka bila
memungkinkan apabil tdk hrs merujuk ke RS
terdekat.
Dalam penentuan kebijakan rehabilitasi prinsip
dasar yang digunakanadalah sebagai berikut
1. Menempatkan masyarakat tidak saja sebagai korban bencana,namun juga
sebagai pelaku aktif dalam kegiatan rehabilitasi.
2. Kegiatan rehabilitasi merupakan rangkaian kegiatan yang terkaitdan
terintegrasi dengan kegiatan prabencana, tanggap daruratdan pemulihan
dini serta kegiatan rekonstruksi.
3. “Early recovery” dilakukan oleh “Rapid Assessment Team” segerasetelah
terjadi bencana.
4. Program Rehabilitasi dimulai segera setelah masa tanggap darurat(sesuai
dengan Perpres tentang Penetapan Status dan TingkatanBencana) dan
diakhiri setelah tujuan utama rehabilitasi tercapa
Strategi penyelenggaraan kegiatan
rehabilitasi adalah
1. Melibatkan dan memberdayakan masyarakat dalam tahapanpelaksanaan
rehabilitasi.
2. Memperhatikan karakter bencana, daerah dan budaya masyarakatsetempat.
3. Mendasarkan pada kondisi aktual di lapangan (tingkat kerugian/kerusakan
serta kendala medan).
4. Menjadikan kegiatan rehabilitasi sebagai gerakan dalammasyarakat dengan
menghimpun masyarakat sebagai korbanmaupun pelaku aktif kegiatan
rehabilitasi dalam kelompokswadaya.
5. Menyalurkan bantuan pada saat, bentuk, dan besaran yang tepatsehingga
dapat memicu/membangkitkan gerakan rehabilitasi danpenanganan
bencana yang menyeluruh
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA <3

Anda mungkin juga menyukai