Anda di halaman 1dari 12

“MANAJEMEN BENCANA GUNUNG MELETUS”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Gawat Darurat dan Manajemen Bencana
Yang Dibina Oleh:
Sulastyawati, S.Kep, Ns, M.Kep,

Disusun Oleh :
Zahwa Putri Aulia (P17210204151)
Vicky Viorella (P17210204155)
Muhammad Naufal Hakim (P17210204159)
Nabila Febrisia Kusuma A (P17210204163)
Meilya Devyani (P17210204167)
Intania Cahya Andini (P17210204171)
Elliza Amirotunnisa (P17210204175)
Siti Nur Cholis A (P17210204179)
Virly Suvi Rokhmanisa (P17210204183)
Claudina Dwi Eva C (P17210204187)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D3 KEPERAWATAN MALANG KELAS LAWANG
JULI 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Manajemen Keperawatan yang berjudul “Manajemen
Bencana Gunung Meletus”.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Keperawatan mahasiswa program studi D-III jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulisan ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan berikutnya.

Malang, 24 Juli 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman judul.......................................................................................………………………….i
Kata pengantar......................................................................................…………………………ii
Daftar isi.................................................................................................………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................…………………………..
Latar Belakang...............................................................................…………………………..
Rumusan Masalah..........................................................................…………………………..
Tujuan............................................................................................…………………………..
Manfaat..........................................................................................…………………………..

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................………………………….
2.1 Pengertian Gunung Meletus………………………………………………………………
2.2 Struktur Organisasi Penanggulangan Bencana…………………………………………..
2.3 Scenario Simulasi Siaga Bencana Gunung Meletus……………………………………..
2.4 Simulasi Pertolongan Saat Terjadinya Bencana Gunung Meletus……………………….

BAB III PENUTUP...............................................................................……………………….....


Kesimpulan....................................................................................…………………………..
Saran .............................................................................................…………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bencana alam merupakan bencana yang disebabkan oleh alam dapat mengakibatkan
kerugian materi, kerusakan lingkungan dan korban jiwa (United Nation Development Program /
UNDP, 2012). Menurut undang-undang No.24 Tahun 2007, bencana yang disebabkan oleh alam
dapat menggangu kehidupan manusia secara teknis dapat terjadi akibat faktor alam, faktor non
alam serta faktor manusia sehingga dapat menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis. Indonesia rawan bencana yang salah satunya
terjadi letusan gunung berapi. Indonesia memiliki lebih dari 500 gunung api dengan 127 di
antaranya berstatus aktif. Gunung-gunung api aktif tersebut yang tersebar di wilayah Sumatera
(30), Jawa (35), Bali dan Nusa Tenggara (30), Maluku (16), dan Sulawesi (18). Selain itu,
Indonesia pernah menjadi tempat terjadinya dua letusan gunung api terbesar di dunia. Tahun
1815 Gunung Tambora yang berada di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat meletus dan
memakan korban jiwa 10.000 orang (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2014). Dan
pada tahun 1883 Gunung Krakatau meletus dan memakan korban jiwa 36.000 orang (Badan
Nasional Penanggulangan Bencana, 2015).

Berdasarkan data nasional, bencana alam gunung meletus di Indonesia terakhir kali terjadi
di Kediri pada tahun 2014 yaitu letusan Gunung Kelud yang mengeluarkan awan panas
mengakibatkan sekitar201.228 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman, banyaknya
infrastruktur bangunan yang rusak dan banyak korban yang mengalami trauma. Gunung Bromo
yang bertempat di Probolinggo mengalami erupsi dan status naik menjadi siaga yang terjadi pada
26 September 2016 mengakibatkan sekitar 143 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Gunung Sinabung yang bertempat di Kabupaten Karo Sumatera Utara kembali meletus dengan
mengeluarkan awan panas yang terjadi pada 21 Mei 2016 mengakibatkan sekitar 3.544 jiwa
mengungsi ketempat yang lebih aman. Gunung Agung yang bertempat di pulau Bali mengalami
erupsi dan status meningkat menjadi awas yang terjadi pada tanggal 24 September 2017
mengakibatkan 75.000 jiwa mengungsi ketempat yang lebih aman. Jadi dapat dikatakan bahwa
Indonesia merupakan negara dengan kawasan banyak gunung berapi yang masih aktif meletus.

Menurut Badan Geologi (2006), meletusnya gunung berapi diawali dengan kondisi panas di
dalam bumi yang telah melebihi ambang batasnya, sehingga dari kawah keluar uap air dengan
jumlah yang besar dan panas serta membawa bendabenda seperti abu, lava, kerikil, batuan, pasir
dan bahan-bahan lainnya. Tanah berguncang dan terjadi suara gemuruh, hingga jalur gas dan
benda-benda padat yang keluar banyak dari puncak gunung berapi secara tegak lurus dengan
menyembur keatas. Magma yang mencapai bagian luar kerak bumi dan akhirnya mencari
jalannya ke permukaan bumi yang lewat celah-celah retakkan kerak. Bahan cair terlempar ke
atas adanya kekuatan eksplosi dari dalam bumi. Gesekan benda-benda yang keluar dari celah
retakkan kerak menyebabkan terjadinya listrik statis. Listrik statis berupa petir yang terdengar
suara gemuruh dari petir tersebut. Semburan timbul karena lava yang berpijar dalam kawah.
Kondensasi uap air yang naik menimbulkan awan terisi air sehingga terjadi hujan air. Hujan air
yang lebat disebabkan oleh kondensasi udara yang lembab yang ditarik keatas oleh gerakan
udara keatas, sehingga gerakan dari udara itu terjadi kemuntahan gas di puncak Gunung berapi.

Gunung berapi yang meletus akan menyebabkan dampak bagi kehidupan manusia, dampak
tersebut dapat mempengaruhi fisik, psikologis, tatanan infrastruktur, sosial, dan ekonomi
(BNPB, 2011). Dampak fisik yang terjadi pada daerah letusan gunung berapi tercemarnya udara
dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas yang berpotensi meracuni
masyarakat, penyakit yang muncul akibat letusan gunung berapi antara lain Infeksi Saluran
Pernafasan Atas (ISPA), infeksi saluran pernafasan bawah, iritasi mata dan iritasi kulit, lahar
yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar (Badan Geologi, 2006).
Dampak psikologis yang terjadi pada daerah letusan gunung berapi masyarakat mengalami
trauma ketika mengetahui tempat tinggalnya rusak, keluarganya ada yang sakit atau meninggal
dunia (Wahyuni, et al, 2012).

Bencana juga berdampak pada sarana prasarana masyarakat yaitu dampak infrastruktur
yang terjadi pada daerah letusan gunung berapi adanya rumah warga, kantor desa, masjid dan
sekolahan yang roboh, putusnya jaringan listrik dan sumur yang kotor akibat abu vulkanik
sehingga sulit mendapatkan air bersih (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral / ESDM,
2011). Dampak sosial yang terjadi pada daerah letusan gunung berapi mengganggu hubungan
komunikasi, jalan-jalan rusak, jaringan listrik terputus dan matinya infrastruktur (BNPB, 2011).
Dampak dari letusan gunung berapi juga dapat mempengaruhi kehidupan sosial sehingga
terganggunya aktifitas masyarakat seperti sekolah dan bekerja sehingga perekonomian
masyarakat juga terganggu (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional / BAPPENAS, 2011).
Dampak ekonomi yang terjadi pada daerah letusan gunung berapi rusaknya rumah warga yang
mengakibatkan kerugian material, hewan ternak mati, gagal panen bagi petani serta terhentinya
mata pencarian bagi warga daerah letusan gunung berapiAstuti & Sudaryono, 2010).

Berdasarkan dampak dari letusan gunung berapi terdapat beberapa kegiatan pencegahan.
Kegiatan pencegahan bencana yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghilangkan atau
mengurangi ancaman bencana dengan cara kesiapsiagaan bencana. Menurut BNPB (2011),
kesiapsiagaan adalah upaya yang dilakukan sebelum bencana terjadi agar dapat meminimalkan
dampak yang akan terjadi. Kesiapsiagaan adalah aktivitas yang dilakukan individu atau
kelompok sebelum bencana terjadi guna mengembangkan kemampuan dan memfasilitasi respon
yang efektif ketika bencana terjadi (Gregg, 2004). Kesiapsiagaan adalah upaya untuk
mengembangkan kemampuan masyarakat secara efektif dalam penggunaan sumber daya saat
bencana terjadi (Nurjanah, et al. 2012).

Setiap gunung api memiliki karakteristik tersendiri jika ditinjau dari jenis muntahan atau
produk yang dihasilkannya. Akan tetapi apapun jenis produk tersebut kegiatan letusan gunung
api tetap membawa bencana bagi kehidupan. Bahaya letusan gunung api memiliki resiko
merusak dan mematikan. Bahaya Letusan Gunung Api di bagi menjadi dua berdasarkan waktu
kejadiannya, yaitu bahaya utama (primer) dan bahaya ikutan (sekunder). Tentu bencana ini
termasuk bencana yang tidak dapat dihindari, dan memakan beberapa korban jiwa. Namun,
terdapat upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung
berapi. Salah satu tindakan yang perlu dilakukan diantaranya seperti pemantauan aktivitas
gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa (seismograf) dan
penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bencana alam gunung meletus?
2. Bagaimana struktur organisasi penanggulangan bencana gunung meletus?
3. Bagaimana simulasi siaga bencana gunung meletus?
4. Bagaimana simulasi pertolongan saat terjadinya bencana gunung meletus?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari bencana alam gunung meletus?
2. Untuk mengetahui struktur organisasi penanggulangan bencana gunung meletus?
3. Untuk mengetahui simulasi siaga bencana gunung meletus?
4.Untuk mengetahui simulasi pertolongan saat terjadinya bencana gunung meletus?

D. Manfaat
Hasil pembuatan makalah ini tentu penulis berharap dapat berguna bagi penulis sendiri dan
pihak-pihak yang membaca agar dapat mengetahui tentang Manajemen Bencana Gunung
Meletus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gunung Meletus

Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut
bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi[ CITATION BPB15 \l 1033 ]. Magma
adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni
diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu
lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu
dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung
berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.

2.2 Struktur Organisasi Penanggulangan Bencana

KEPALA BPBA

UNSUR
PENGARAHAN

BIDANG BIDANG KELOMPOK


KEPALA BIDANG
KEPALA PELAKSANA PENCEGAHAN DAN KEDARURATAN JABATAN
SEKRETARIAT REHABILITASI
KESIAPSIAGAAN DAN LOGISTIK FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SEKSI


SEKSI PENCEGAHAN SEKSI REHABILITASI
UMUM KEDARURATAN

SUB BAGIAN SEKSI SEKSI


SEKSI LOGISTIK
KEUANGAN KESIAPSIAGAAN REKONSTRUKSI

SUB BAGIAN
PROGRAM
PELAPORAN
2.3 Scenario Simulasi Siaga Bencana Pada Gunung Meletus

SCENARIO SIMULASI SIAGA BENCANA GUNUNG MELETUS

Gunung Meletus

Merupakan Suatu peristiwa alam yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas endapan magma
di dalam perut bumi.

Akibat Dari Gunung Meletus :

 Rusak dan hancurnya rumah / bangunan


 Rusak dan hancurnya prasarana lingkungan permukiman
 Korban jiwa dll.
Skala Simulasi :

Dusun / desa / lingkungan permukiman kawasan yang rentan terhadap bencana Gunung Meletus.

Sarana/perlengkapan :
1. Peta jalur evakuasi
2. Tas ransel
3. Lampu senter dan baterai
4. Makanan kering/instan
5. Air minum kemasan
6. Masker, kacamata dan topi
7. Kotak P3K
8. Radio portable
9. Nomor-nomor telepon penting
10. Perlengkapan bayi
11. Alat transportasi
12. Kantung tidur dan selimut
13. Pakaian cadangan
14. Tempat pengungsian lengkap dengan sarana dan prasarana
15. Dll

Pelaksanaan :

1. Sebelum Terjadi Gunung Meletus


- Kenali status gunung berapi (normal, waspada, siaga dan awas).
- Perhatikan dan dengarkan informasi dari sumber-sumber yang terpercaya mengenai status
gunung berapi dan bertindak cepat sesuai dengan himbauan
- Identifikasi kelompok rentan dan tempat terbuka terdekat yang tinggi/aman
- Tentukan tugas masing-masing anggota keluarga jika gunung meletus terjadi
- Kenali/tandai tempat yang bisa dijadikan tempat evakuasi yang aman (pekarangan, lapangan
dan sebagainya)
- Kenali dan amati tanda-tanda gunung meletus (binatang turun dari gunung, hujan abu, awan
panas, semburan material dll)
- Sepakati sistem peringatan dini (bunyi sirine, bunyi kentongan, dengar arahan petugas,
perhatikan jalur evakuasi)
- Jauhi daerah rawan (kaki gunung, lembah aliran sungai dan daerah aliran lahar)

2. Saat Terjadi Gunung Meletus


- Jangan panik
- Perhatikan dan dengarkan informasi dari sumber-sumber yang terpercaya dan bertindak cepat
sesuai dengan himbauan
- Lindungi diri dari abu dengan masker standar dan kacamata
- Tutup sumber dan tempat penampungan air agar tidak tercemar
- Mengungsi ke tempat yang sudah ditetapkan pihak yang berwenang

3. Setelah Terjadi Gunung Meletus


- Lakukan pertolongan pertama untuk diri sendiri
- Bertindak cepat mengikuti himbauan pemangku kepentingan yang berwenang

2.4 Simulasi Pertolongan Saat Terjadinya Bencana Gunung Meletus

1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar
ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas
2. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan
3. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti baju lengan panjang, celana
panjang, topi,dll.
4. Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang, dll.
5. Jangan memakai lensa kontak
6. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
7. Saat turun awan panas usahakan untuk menutupi wajah dengan kedua belah tangan.
8. Masuk kedalam tempat perlindungan terdekat yang telah disediakan (bunker), bangunan
yang  beratap kuat, goa, dsb.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terjadi kemuntahan gas di puncak Gunung berapi. Gunung berapi yang meletus akan
menyebabkan dampak bagi kehidupan manusia, dampak tersebut dapat mempengaruhi fisik,
psikologis, tatanan infrastruktur, sosial, dan ekonomi (BNPB, 2011). Dampak fisik yang terjadi
pada daerah letusan gunung berapi tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang
mengandung bermacam-macam gas yang berpotensi meracuni masyarakat, penyakit yang
muncul akibat letusan gunung berapi antara lain Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), infeksi
saluran pernafasan bawah, iritasi mata dan iritasi kulit, lahar yang panas juga akan membuat
hutan di sekitar gunung rusak terbakar (Badan Geologi, 2006). Dampak psikologis yang terjadi
pada daerah letusan gunung berapi masyarakat mengalami trauma ketika mengetahui tempat
tinggalnya rusak, keluarganya ada yang sakit atau meninggal dunia.

B. Saran

Sarana/perlengkapan sebelum bencana jalur evakuasi Tas Konsumsi Masker & pengaman Kotak
P3K Radio portable Alat transportasi Kantung tidur dan selimut Pakaian cadangan Tempat
pengungsian lengkap dengan sarana dan prasarana Dll. Saat Terjadi Gunung Meletus
Jangan panik Perhatikan dan dengarkan informasi dari sumber-sumber yang terpercaya dan
bertindak cepat sesuai dengan himbauan Lindungi diri dari abu dengan masker standar dan
kacamata Tutup sumber dan tempat penampungan air agar tidak tercemar Mengungsi ke tempat
yang sudah ditetapkan pihak yang berwenang
DAFTAR PUSTAKA

BPBD. (2015, Agustus 06). Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pengetahuan Bencana
Gunung Meletus . Retrieved from
https://bpbd.kendalkab.go.id/pengetahuan/id/20150806001/gunung_meletus.

https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86199

https://repo.unikadelasalle.ac.id/1750/

Anda mungkin juga menyukai