Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH PERAWATAN LUKA MENGGUNAKAN MADU PADA

PROSES PENYEMBUHAN ULKUS DEKUBITUS

DISUSUN OLEH :

RURI RIAN SAPUTRI HOTMAULI

1935100

3B

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA

STIKES RSPAD GATOT SOEBROTO


PRODI D-III KEPERAWATAN

JAKARTA

2021

A. Latar Belakang
Ulkus dekubitus adalah sebuah kerusakan di kulit dan jaringan
yang biasanya terjadi di atas penonjolan tulang akibat dari tekanan, atau
kombinasi antara tekanan, geseran dan gesekan. Eksudat luka, urin atau
inkontinensia feses akan menyebabkan kelembaban yang akan
memperburuk kerusakan pada jaringan.
Epidemiologi ulkus dekubitus atau yang biasa dikenal
dengan pressure injury masih sangat minim dilaporkan di dunia. Secara
global klien dengan insiden ulkus dekubitus mencapai 33%. Hal ini yang
menyebabkan ulkus dekubitus menjadi masalah besar di pusat pelayanan
kesehatan akut maupun kronik. Secara global, ulkus dekubitus merupakan
salah satu penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas di dalam
pelayanan kesehatan. Hal ini yang menyebabkan ulkus dekubitus menjadi
masalah besar di dalam dunia kesehatan. Pada Negara Amerika Serikat,
insidens terjadinya ulkus dekubitus pada klien yang menjalani rawat inap
berkisar antara 2,7-29%. Klien yang berada di dalam ruang perawatan
intensif meningkatkan risiko terjadinya ulkus dekubitus, hingga mencapai
33% dan prevalensi 41%. Prevalensi terjadinya luka tekan juga tercatat di
Negara Brazil mencapai 12,7%, di Negara Turki mencapai 10,4% dan di
Negara Thailand mencapai 47,6%.
Sampai saat ini belum terdapat data yang pasti mengenai insiden
ulkus dekubitus yang diterbitkan di Negara Indonesia. Salah satu riset atau
penelitian single center yang dilakukan oleh Suriadi et al. Beliau
melaporkan insiden terjadinya ulkus dekubitus di daerah Pontianak pada
tahun 2003 mencapai 33,3%. Pada studi lain yang dilakukan pada 1132
pasien di 4 (empat) rumah sakit di Indonesia melaporkan insiden
terjadinya luka tekan sebesar 8% dengan kejadian terjadinya luka tekan
sebelum masuk rumah sakit terjadi pada 44% pasien. Total dari luka tekan
pada pasien tersebut mencapai 142 luka dan 42% dari luka tersebut
dikategorikan dalam luka tekan derajat 3 dan derajat 4. Lokasi terjadinya
luka tekan paling sering terdapat pada area sakrum, bokong dan tumit.
Luka tekan masih menjadi salah satu penyebab utama terjadinya mortalitas
pada klien. Tercatat 65.000 penduduk dari 1.000.000 penduduk yang
mengalami ulkus dekubitus mengalami kematian akibat komplikasi yang
ditimbulkan oleh luka tekan tersebut.
Infeksi sering menjadi masalah pada luka kronis seperti pada ulkus
dekubitus dimana, infeksi dapat meningkatkan resiko morbiditas dan
mortalitas pada klien. Mikroorganisme yang paling sering terlibat dalam
ulkus dekubitus adalah bakteri Gram positif (kokus) seperti
Staphylococcus aureus, Enterobacteriaceae, dan bakteri Gram negatif
(basil) seperti Pseudomonas aeruginosa, Proteus mirabilis dan
Acinetobacter baumannii.
Pada luka kronis terdapat flora microbial yang beraneka-ragam.
Awalnya luka dikolonisasi dengan mikroorganisme komensal di kulit,
tetapi pola kolonisasi berubah seiring berjalannya waktu. Bakteri Gram
positif pada awalnya menginvasi luka, kemudian diikuti oleh bakteri Gram
negatif dan spesies bakteri anaerob.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang
mikroorganisme pada ulkus dekubitus, gambaran secara klinis serta
penyakit yang mendasari sehingga dapat menjadi data dasar dan pondasi
untuk pertimbangan penatalaksanaan klien dengan ulkus dekubitus di
masa datang.

B. Rumusan Masalah
Apakah pemberian madu dapat mempercepat proses penyembuhan klien
dengan ulkus dekubitus ?

C. Tujuan Penelitian
1. Umum
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian madu terhadap
proses penyembuhan klien dengan ulkus dekubitus.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa definisi dari ulkus dekubitus.
b. Mengetahui manfaat madu bagi proses penyembuhan ulkus
dekubitus.
c. Mengetahui bagimana cara melakukan perawatan luka dengan
menggunakan madu pada klien dengan ulkus dekubitus.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan dari penelitian karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut:
1. Bisa memberikan sarana referensi yang terbaru untuk pengetahuan
tentang Pengaruh Perawatan Luka Menggunakan Madu pada Proses
Penyembuhan Ulkus Dekubitus.
2. Bisa memberikan inovasi yang baru mengenai Pengaruh Perawatan
Luka Menggunakan Madu pada Proses Penyembuhan Ulkus
Dekubitus.
3. Memanfaatkan berbagai pengetahuan yang lebih kepada pembaca hasil
tulisan secara luas tentang Pengaruh Perawatan Luka Menggunakan
Madu pada Proses Penyembuhan Ulkus Dekubitus.

E. Ruang Lingkup Penelitian


1. Klien dengan Ulkus Dekubitus di Ruang Perawatan Lantai 2 Paviliun
Kartika 3.
2. Penelitian ini dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto di Ruang
Perawatan Lantai 2 Kartika 3.

Anda mungkin juga menyukai