Anda di halaman 1dari 4

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ULKUS DEKUBITUS


DENGAN GANGGUAN INTEGRITAS KULIT MENGGUNAKAN PERAWATAN LUKA

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Ke Program studi D-III Keperawatan solok Politeknik Kesehatan Kementrian


kesehatan Padang Sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Politeknik
kesehatan kemenkes padang

Oleh :

NABILLA TESZA MAHARANI


NIM : 183210299

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN SOLOK


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG
TAHUN 2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Ulkus akibat tekanan, yang disebut juga dengan ulkus dekubitus atau “bed sore”, merupakan
kondisi yang paling sering dialami oleh individu yang mengalami imobilitas lama. Individu yang
beresiko mengalami ulkus dekubitus adalah lansia, nutrisi yang tidak adekuat, insufisiensi
vaskuler, kelembapan lingkungan ( terutama akibat inkontinensia), dan penurunan elastisitas
jaringan. Meskipun diciptakan berbagai permukaan, seperti tempat tidur dan matras khusus, serta
alat lainnya yang digunakan untuk mengurangi tekanan, tindakan pencegahan tersebut tidak
selalu efektif. Semua ulkus dekubitus, 95% terjadi di atas tonjolan tulang pelvis. Meskipun
beberapa kasus akan sembuh dengan program perawatan luka khusus, yang lainnya memerlukan
intervensi bedah dengan menggunakan flap kulit dan jaringan. (Marrelli, 2008)

Berbagai fakta menunjukkan bahwa sampai saat ini, ulkus dekubitus merupakan masalah
utama di bidang kulit yang melapisi area bertulang pada tubuh seperti pergelangan kaki, pinggul
dan bokong. Ulkus dekubitus dapat berkembang dengan cepat, sebagian besar luka memang
dapat membaik dengan penanganan yang tepat. Namun, sebagian lainnya tidak dapat hilang
dengan sempurna. Ulkus dekubitus dapat timbul akibat tekanan pada bagian tubuh tertentu yang
menghambat aliran darah ke kulit. Factor lain yang terkait adalah mobilisasi yang terbatas, yang
dapat membuat kulit menjadi lebih rentan terhadap kerusakan serta mempermudah terjadinya
ulkus dekubitus.

Menurut Wilhemi (2008) masalah ulkus dekubitus menjadi problem yang cukup serius baik
di Negara maju maupun di Negara berkembang, karena mengakibatkan meningkatnya biaya
perawatan, memperlambat program rehabilitasi bagi penderita, memperberat penyakit primer dan
mengancam kehidupan pasien. Oleh karena itu, perlu pemahaman cukup tentang ulkus dekubitus
agar diagnosis dapat ditegakkan secara dini sehingga penatalaksanaan dapat dilakukan tindakan
untuk mencegah terjadinya ulkus dekubitus tersebut. (Jurnal Hastuti, 2013)

Ulkus diabetik disebabkan adanya kerusakan saraf pada kulit karena berkurangnya aliran
darah setempat dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang yang menonjol, dimana kulit tersebut
mendapatkan tekanan dalam jangka waktu yang lama. Bagian tubuh yang paling sering
mengalami ulkus dekubitus ialah bagian dimana terdapat penjolan tulang, yaitu bagian siku,
tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang. Pada proses
perawatan luka seringkali pasien mengeluhkan nyeri dan cemas. Kecemasan merupakan suatu
respon emosional (efek) yang tidak menyenangkan dan penuh kekawatiran, sedangkan nyeri
pada proses perawatan luka yang digolongkan nyeri akut dengan tingkat sedang yang akan
hilang setelah perawatan luka. Nyeri dan cemas pada proses perawatan luka dimulai pada saat
pengangkatan balutan dan pembersihan luka. Kebutuhan rasa nyaman merupakan suatu keadaan
yang membuat seseorang merasakan nyaman, terlindungi dari ancaman psikologis, tidak
merasakan rasa sakit terutama nyeri. (Jurnal wirawati dan prihati, 2018)

Menurut DonRevis (2008) prevalensi ulkus dekubitus pada rumah sakit sekitar 17-25% dan
dua dari tiga pasien yang berusia 70 tahun atau lebih akan mengalami ulkus dekuitus. Diantara
pasien dengan kelainan neurologi, angka kejadian ulkus dekubitus setiap tahun sekitar 5-8% dan
ulkus dekubitus dinyatakan sebagai 7-8% penyebab kematian pada paraplegia. (Jurnal Hastuti,
2013). Tetapi angka prevalensi ulkus dekubitus berbeda pada setiap Negara. Masing-masig
rumah sakit di Negara Amerika menunjukkan sekitar 4,7%-29,7% dan 11,2%-23% di nursing
home, Inggris Raya dan sekitarnya 7,9%-32,15 dan 4,6%-7,5% di nursing homes. Pada
perawatan akut (nursing home) di Eropa berkisaran 3%-83,6%, tiga buah rumah sakit di
singapura yang juga bekisaran 9%-14% (perawatan akut dan di rehabilitasi), beberapa rumah
sakit rehabilitasi di hongkong sekitar 21% dan 14,6% di komunitas Negara di Jepang.

Hasil penelitian suheri (2009) bahwa lama hari rawatan pada pasien pada luka ulkus
dekubitus dengan immobilisasi 88,8% muncul luka dekubitus dengan rata rata lama hari rawat
pada hari ke lima perawatan. Jaringan kutan menjadi rusak atau hancur, mengarah saat rusaknya
progesif dan nekrosis pada jaringan lunak dibawahnya. (Jurnal Ginting, Siregar dan Syapitri,
2017)

Upaya pencegahan mencakup perhatian untuk sering mengkaji : lebih sering membalikkan
tubuh pasien, pemberian posisi yang benar, higinene yang baik : perhatikan factor mekanik,
hidrasi dan nutrisi, status nyeri dan imobilisasi, masalah fisik lain pasien atau factor penyakit dan
terapi pasien, tempat tidur. Peralatan pencegahan dan penggunaan pengetahuan serta kemampuan
pemberi asuhan sampai tingkat tertinggi mungkin.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang pengalaman di atas penelitian membuat perumusan masalah


yaitu, bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien ulkus dekubitus dengan gangguan
integritas kulit menggunakan perawatan luka

3. TUJUAN

Tujuan Umum :

Untuk memperoleh pengalaman langsung dalam memberikan asuhan keperawatan pada

pasien ulkus dekubitus dengan gangguan integritas kulit menggunakan perawatan luka

Tujuan Khusus
1. Mengkaji pasien dengan penyakit Ulkus Dekubitus dengan gangguan integritas kulit

menggunakan perawatan luka

2. Merumusan diagnosa keperawatan pada pasien dengan penyakit Ulkus Dekubitus

dengan gangguan integritas kulit menggunakan perawatan luka

3. Merencana keperawatan pada pasien Ulkus Dekubitus dengan gangguan integritas

kulit menggunakan perawatan integritas luka

4. Memberikan tindakan keperawatan pada pasien Ulkus Dekubitus dengan gangguan

integritas kulit menggunakan perawatan luka

5. Mengevaluasi keperawatan pada pasien Ulkus Dekubitus dengan gangguan integritas

kulit menggunakan perawatan luka

Anda mungkin juga menyukai