Anda di halaman 1dari 9

TERAPI AKTIVITAS INDIVIDU

TERAPI KOMPRES DINGIN


“NYERI LANSIA”

DISUSUN OLEH :
Adiva Yudinda Sakilla Caniago
183210281
TINGKAT III.A

PEMBIMBING AKADEMIK:
Ns. DESI DESWITA, M.Kep., Sp.Kep.Kom

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PADANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D.III KEPERAWATAN SOLOK
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penuaan adalah suatu proses akumulasi dari kerusakan sel somatik yang
diawali oleh adanya disfungsi sel hingga terjadi disfungsi organ dan pada
akhirnya akan meningkatkan risiko kematian bagi seseorang. Apabila dilihat dari
sudut pandang yang lebih luas, proses penuaan merupakan suatu perubahan
progresif pada organisme yang telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat
irreversibel serta menunjukkan adanya kemunduran sejalan dengan waktu.
Psikogeriatri merupakan suatu pendekatan integrative adaptasi di
kemudian hari. Dengan demikian, masalah dan perkembangan kehidupan
selanjutnya harus dilihat dari bio-psiko-perspektif sosial-ekonomi, spiritual,
lingkungan, psikologis, dan faktor biologis. Gejala penyakit psikogeriatri harus di
pahami dengan mempertimbangkan gejala tertentu, kepribadian individu, sosial
dan lingkungan budaya, dan reaksi psikologis individu peristiwa kehidupan
tertentu.
Pada hakikatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu: masa kanak-kanak, masa
remaja, dan masa tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun
psikologis. Memasuki masa tua berarti mengalami kemunduran baik fisik maupun
psikis.
Penuaan patologis dapat menyebabkan disabilitas pada lanjut usia sebagai
akibat dari trauma, penyakit kronis, atau perubahan degeneratif yang timbul
karena stres yang dialami oleh individu. Stres tersebut dapat mempercepat
penuaan dalam waktu tertentu, selanjutnya dapat terjadi akselerasi proses
degenerasi pada lanjut usia apabila menimbulkan penyakit fisik.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di rumah lansia di Padang
Laweh Malalo, didapatkan data lansia mengalami nyeri akut. Yang mana aktivitas
fisik nya terganggu karena Nyeri akut yang di alaminya, lansia merasakan nyeri
pada Kaki kiri dan kanan nya, nyeri ujung ujung jari dan nyeri di lutut nya.
B. Tujuan
I. Tujuan
Setelah dilakukan terapi aktivitas individu, lansia diharapkan dapat
mengurangi nyerinya dan mengontrol nyeri pada ekstremitas nya.
II. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan:
1.)Lansia diharapkan dapat merasa nyaman pada ekstremitasnya
2.)Diharapkan dapat mengurangi rasa nyeri pada lansia
3.)Diharapkan lansia dapat merasakan rileks.

C. Sasaran
Lansia tinggal dirumah, di Jorong Padang laweh, Nagari Padang laweh
malalo, Kec.Batipuah selatan, Kab. Tanah Datar

D. Tempat & Waktu Pelaksanaan


Hari/tanggal : Kamis, 05 November 2020
Waktu : 13.00 – 13.30 WIB
Tempat : Dirumah lansia

E. Metode
Metode yang digunakan yaitu berupa melakukan kompres dingin pada
lansia yaitu tepatnya di ekstremitas bawah lansia yang mengalami nyeri.

F. Media
Baskom yang berisi air dingin, handuk kecil untuk kompres, handuk besar
untuk mengalas kaki lansia yang akan di kompres.

G. Setting
1. Terapis dan lansia duduk bersama
2. Ruangan yang nyaman

Bagan Setting:

Keterangan: : Terapis
: Lansia (Ny. R)

H. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
a). Pembuatan satuan kegiatan dengan materi pada Lansia
b). Membuat kontrak dengan Lansia yang akan diberi kegiatan.
2. Pelaksanaan
NO Rangkaian Pelaksanaan Estimasi
Kegiatan Waktu
1. Pembukaan a. Salam pembukaan 5 menit
b. Perkenalan
c. Menjelaskan susunan kegiatan.
d. Menjelaskan tujuan kegiatan terapi
aktifitas
2 Kegiatan inti a. Menanyakan kaki bagian mana 20 Menit
atau yang sangat terasa nyeri
kegiatan b. Membasahi handuk dan mulai
mengompres kaki lansia sebelah
kanan
c. mengeringkan kaki lansia
sebelah kanan
d. lanjut mengompres kaki lansia
sebelah kiri
e. mengeringkan kaki lansia
sebelah kiri
f. menjelaskan manfaat kompres
dingin
3 Penutup a. Memberi pasien kesempatan untuk 5 Menit
bertanya
b. Menjawab pertanyaan pasien
c. Meminta pasien untuk mengungkapkan
perasaannya setelah TAK
d. Memberikan reinforcement
e. Mengucapkan salam

I. Evaluasi
1.) Lansia dapat merasa nyaman pada kakinya
2.) Lansia dapat merasa rileks pada sendi yang ada pada lutut nya
3.) Nyeri Pada Ekstremitas lansia berkurang
4.) Lansia dapat beristirahat
BAB II
LAMPIRAN

Topik : Terapi Kompres Dingin

Tujuan :
1.) Lansia diharapkan dapat merasa nyaman pada ekstremitasnya
2.) Diharapkan lansia dapat merasakan rileks pada ekstremitas dan sendi nya
3.) Diharapkan Nyeri pada ekstremitas lansia berkurang
4.) Diharapkan lansia dapat beristirahat

Setting :
1. Terapis dan lansia duduk bersama
2. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat :
Baskom yang berisi air dingin, handuk kecil untuk kompres, handuk besar
untuk mengalas kaki lansia yang akan di kompres.

Metode :
Metode yang digunakan yaitu berupa melakukan kompres dingin pada
lansia yaitu tepatnya di ekstremitas bawah lansia yang mengalami nyeri.
Langkah Kegiatan :
1. Persiapan
a. Menetapkan klien sesuai indikasi yaitu klien dengan Nyeri akut
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1). Salam dari terapis kepada klien
2). Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3). Menanyakan nama klien
b. Evaluasi / validasi
1). Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1). Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
2). Terapis menyebutkan susunan kegiatan
3. Tahap Kerja
1) Menanyakan kaki bagian mana yang sangat terasa nyeri
2) Membasahi handuk dan mulai mengompres kaki lansia sebelah
kanan
3) mengeringkan kaki lansia sebelah kanan
4) lanjut mengompres kaki lansia sebelah kiri
5) mengeringkan kaki lansia sebelah kiri
6) menjelaskan manfaat kompres dingin

4. Tahap Terminasi
1). Memberi klien kesempatan untuk bertanya
2). Menjawab pertanyaan
3). Meminta klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah TAK
4). Memberikan reinforcement
5). Mengucapkan salam
5. Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuk mengisi hal-hal positif ketika waktu luang
Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Seorang terapis
2) Lingkungan tenang
3) Peralatan
b. Evaluasi Proses
Minimal 75% klien aktif mengikuti kegiatan
c. Evaluasi Hasil
1) Minimal 75% mampu memahami cara kompres yang di ikuti
2) Minimal 75% mampu memberi respon terhadap kompres yang
dilakukan
3) Minimal 75% mampu memberi pendapat tentang kompres yang di
lakukan
4) Minimal 75% mampu menceritakan perasaanya setelah melakukan
kompres
5) Minimal 75% mampu menyebutkan manfaat terapi aktivitas

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat terapi aktivitas pada
catatan proses keperawatan klien..

Padang, 05 November 2020


Disetujui Oleh:
Pembimbing Akademik
(Ns. Desi Deswita, M.Kep., Sp.Kep.Kom)
NIP. 198012102005012003

Anda mungkin juga menyukai