Anda di halaman 1dari 10

Perspektif Serta Trend Issue Keperawatan Jiwa

DOSEN PEMBIMBING

Ns. Novi Herawati Sp. Kep. Jiwa

DISUSUN OLEH :

ADIVA YUDINDA SAKILLA CANIAGO

3A

183210281

POLTEKES KEMENKES RI PADANG

PRODI KEPERAWATAN SOLOK

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Salam serta salawat taklupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, seorang
nabi yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman terang benerang seperti yang
kita rasakan seperti saat sekarang ini.

Ucapan terimakasih saya haturkan kepada ibu dosen yang telah membimbing dalam pembuatan
makalah yang saya buat untuk memperdalam ilmu tentang Trend Serta Issue Dalam Keperawatan
Jiwa.

Saya menyadari dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini disebabkan
terbatasnya kemampuan pengetahuan dan dan pengalaman yang dimiliki, namun demikian
banyak pula pihak yang telah membantu dalam memberikan sumber informasi, memberikan
pemasukan pemikiran, oleh sebab itu saya harapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini diwaktu yang akan datang, semoga makalah ini bermanfaat bagi
orang banyak.

Tanah Datar, 5 Agustus 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................
B.Tujuan............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................
A. Perspektif Keperawatan Jiwa.......................................................................
B. Trend Issue Keperawata Jiwa.......................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini masalah kesehatan jiwa menjadi masalah yang paling mengancam di dunia.
Setiap tahun korban akibat gangguan jiwa selalu meningkat. Hal ini disebabkan oleh
beban hidup yang semakin lama semakin berat. Gangguan jiwa ini tidak hanya terjadi
pada kalangan bawah tetapi juga kalangan pejabat dan kalangan menengah ke atas. Pada
saat ini penyakit gangguan jiwa tidak hanya dialami oleh orang dewasa dan lansia tetapi
juga anak anak dan remaja. Seseorang yang terkena gangguan jiwa akan melakukan hal
yang seharusnya tidak dilakukan seperti menggunakan obat-obatan terlarang dan bunuh
diri.
Kasus bunuh diri sudah menjadi masalah besar di beberapa Negara di dunia seperti
Amerika Serikat, Jepang, Korea, Inggris dan lain-lainnya. Selain faktor di atas penyebab
seseorang mengalami gangguan jiwa juga disebabkan oleh perkembangan otak ketika
masih janin yang menyebabkan penyakit skizofernia. Oleh karena itu saat ini seluruh
Negara di dunia berusaha meningkatkan pelayanan pada pasennya dengan meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan jiwa.

B. MANFAAT PENULISAN
Bagi penulis, penyusunan makalah ini bermanfaat ganda, yaitu selain lebih memahami
perihal Perspektif Serta Trend dan Issue Keperawatan jiwa, penulis juga bisa mengasah
dan juga mengembangkan kemampuan di bidang penulisan karya ilmiah. Sedangkan bagi
pembaca, makalah ini dapat menjadi referensi dalam keperawatan jiwa.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perspektif Keperawatan Jiwa


a) Pengertian keperawatan jiwa
Menurut American Nursing Assosiation (ANA) keperawatan jiwa merupakan area
khusus dalam praktek keperawata yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai
ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik untuk meningkatkan,
mempertahankan dan memulihkan kesehatan jiwa pada fungsi yang terintegrasi dala
kondisi sehat atau saki. Keadaan sehat atau sakit bisa dilihat dari prestasi kerja,
hubungan interpersonal, penggunaan waktu senggang dan keharmonisan fungsi jiwa.
(Azizah, 2016:67)
b) Pengertian kesehatan jiwa
 Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan social sehingga individu tersebut dapat menyadari
kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara prouktif, dan
mampu memberikan kontribusu untuk komunitasnya. (Isnawati, 2019:19)
 Menurut Undang-Undang RI No.18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa yang dimaksut
kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual, dan sosia sehingga individu tersebut menyadari kemampuan diri
sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu
memberikan kontribusi untuk komunitasnya. (Wuryaningsih, 2018:7)
 Menurut WHO kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat secara fisik, social dan
mental yang lengkap dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau kecacatan. Atau
dapat dikatakan bahwa individu dikatakan sehat jiwa apabila berada dalam kondisi
fisik, mental dan social yang terbebas dari gangguan (penyakit) atau tidak dalam
kondisi tertekan sehingga dapat mengendalikan stress yang timbul. Sehingga
memungkinkan individu untuk hidup produktif, dan mampu melakukan hubungan
social yang memuaskan (Nurhalimah, 2016:9)
c) Ciri-ciri sehat jiwa
Berikut ini akan dijelaskan ciri sehat jiwa menurut beberapa ahli diantaranya menurut :
1. Yahoda.
 Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri
 Tumbuh berkembang dan beraktualisasi
 Menyari adanya integrasi dan hubungan antara : masa lalu dan sekarang
memiliki otonomi dalam pengambilan keputusan dan tidak bergantung
pada siapapun.
 Memiliki persepsi sesuai dengan kenyataan
 Mampu menguasai lingkungan dan beradaptasi (Nurhalimah, 2016:10)
2. WHO
 Individu mampu menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan,
meskipun kenyataan itu buruk baginya
 Memperoleh kepuasan dari hasil jerihpaya dan usahanya.
 Merasa lebih puas memberi daripada menerima
 Secara relative bebas dari rasa tegang, cemas dan depresi.
 Mampu berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan
saling memuaskan.
 Mampu menerima kekecewaan sebagai pelajaran yang akan datang.
 Mempunyai rasa kasih sayang. (Nurhalimah, 2016:10)
3. MASLOW
Maslow mengatakan individu yang sehat jiwa memilki ciri sebagai berikut:
 Persepsi realitas yang akurat
 Menerima diri sendiri, orang lain dan lingkungan
 Spontan
 Sederhana dan wajar (Nurhalimah, 2016:10)
B. Trend Issue Keperawatan Jiwa
1. Perkembangan Keperawatan Jiwa Di Dunia
a) Masa Peradaban
Masa ini dimulai antara tahun1770 sampai dengan 1880, ditandai dengan dimulainya
pengobatan terhadap pasien gangguan mental. Pada masa ini, suku bangsa Yunani,
Romawi maupun Arab percaya bahwa gangguan mental diakibatkan karena tidak
berfungsi nya organ pada otak pengobatan yang dilakukan pada masa ini telah
meggabungkan berbagai pendekatan pengobatan seperti: memberikan ketenangan,
mencukupi asupan gizi yang baik, melaksanakan kebersihan badan yang baik,
mendengarkan music dan melakukan aktivitas rekreasi. (Nurhalimah, 2016:3)
b) Masa Pertengahan
Pada masa ini merupakan periode pengobatan modern pasien gangguan jiwa. Bapak
psikiatrick Perancia Pinei, mengabiskan sebahagian hidupnya untuk menampingi
pasien gangguan jiwa. Pinel mengajarkan pentingnya hubungan pasien-dokter dalam
“pengobatan moral”. Tindakan yang diperkenalkannya adalah menerapkan komunikasi
dengan pasien, melakukan pengkajian riwayat perkembangan pasien. (Nurhalimah,
2016:4)
c) Abad 18 dan 19
William Ellis seorang praktisi kesehatan mengusulkan perlunya pendamping yang
terlatih dalam merawat pasien dengan gangguan jiwa. Pada tahun 1836, William Ellis
mempublikasikan Treatise on insanity yaitu pentingnya pendamping terlatih bagi
pasien gangguan jiwa karena pendamping terlatih terbukti efektif didalam memberikan
ketenangan dan harapan yang lebih baik bagi kesembuhan pasien. (Nurhalimah,
2016:4)
d) Keperawatan Jiwa Abad 20
Keperawatan jiwa abad ini ditandai dengan terintegrasinya materi keperawayan
psikiatrik dengan mata kuliah lain. Pembelajaran dilaksanakan melalui pembelajaran
teori, praktek dilaboratorium, praktek di kinik di RS dan masyarakat. (Nurhalimah,
2016:4)
2. Perkembangan Keperawatan Jiwa Di Indonesia
a) Masa Penjajahan Belanda
Pada masa pemerintahan colonial Belanda, perawat merupakan penduduk pribumi
yang disebut velpeger. Tahun 1799npemerintah colonial Belanda mendirikan Rumah
Sakit Binen Hospital di Jakarta. (Nurhalimah, 2016:5)
b) Masa penjajahan Inggris
Gubernur Jendral Inggris ketika itu dijabat oleh Rafles sangat memperhatikan
kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik setiap
manusia, ia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan
penduduk pribumi antara lain melakukan pencacaran umum, cara perawatan pasien
dengan gangguan jiwa dan kesehatan para tahanan. (Nurhalimah, 2016:5)
c) Zaman Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang, perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami
kemunduran dan merupakan zaman kegelapan, pada maa itu tugas keperawatan tidak
dilakukan oleh tenaga terdidik dan pemerintah jepang mengambil alih pimpinan rumah
sakit. Hal ini mengakibatkan berjangkitnya wabah penyakit karena ketidak tersediaan
obat. (Nurhalimah, 2016:5)
d) Zaman Kemerdekaan
Empat tahun setelah kemerdekaan barulah dimulai pembangunan bidang kesehatan
yaitu pendirian Rumah sakit dan balai pengobatan. Pendiria sekolah keperawatan
dimulai pertama kali tahun 1952 dengan didirikannya Sekolah Guru Perawat dan
sekolah perawat tingkat SMP. Tahun 1962 didirikan Akademi Keperawatan milik
Departemen Kesehatan di Jakarta bertujuan untuk menghasilkan Sarjana Muda
Keperawatan. (Nurhalimah, 2016:6)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa keperawatan jiwa merupakan merupakan area khusus
dalam praktek keperawata yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya
dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik dalam keperawatan jiwa memiliki
perspektif serta trend dan issu yang semakin berkembang di kalangan masyarakat, tak
hanya itu dalam keperawatan jiwa mempunyai beberapa ciri dari sehat jiwa
B. Saran
Agar seluruh perawat meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai trend dan issue
keperawatan jiwa di Indonesia sehingga dapat dikembangkan dalam tatanan layanan
keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Wuryaningsih, Emi,Wuri, Dkk. 2018. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa 1.
Kalimantan: UPT Percetakan & Penerbitan Universitas Jember

Azizah, Lilik, Makrifatul, Dkk. 2016. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa Teori dan
Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta: Indomedia Pustaka

Nurhalima. 2016. Modul Keperawatan Jiwa

Isnawati, Iin, Aini, Dkk. 2019. Konsep Pembent000ukan Kader Kesehatan Jiwa di
Masyarakat. Sulawesi Selatan : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai