Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Topik : Osteoarthritis

Sasaran : Lansia dengan Osteoarthritis

Hari/Tanggal : Senin, 18 September 2020

Waktu : 30 Menit

Tempat : Rumah Lansia

Penyuluh : Mahasiswa AKPER RSPAD GATOT SOEBROTO

Ruri Rian Saputri

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit lansia dan keluarga mampu


memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-
hari.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang osteoarthritis selama 30


menit, diharapkan para lansia dan keluarga mampu:

1. Menjelaskan pengertian osteoarthritis

2. Menjelaskan faktor risiko osteoarthritis

3. Menjelaskan tanda dan gejala osteoarthris

4. Menjelaskan komplikasi osteoarthritis

5. Menjelaskan cara pencegahan terhadap osteoarthritis


6. Menjelaskan anjuran makanan untuk penderita osteoarthritis

7. Menjelaskan pantangan makanan untuk penderita osteoarthritis

8. Menjelaskan cara pengobatan osteoarthritis

9. Menjelaskan senam osteoarthritis

C. Materi

1. Pengertian osteoarthritis

2. Faktor risiko osteoarthritis

3. Tanda dan gejala osteoarthritis

4. Komplikasi osteoarthritis

5. Cara pencegahan osteoarthritis

6. Anjuran makanan untuk penderita osteoarthritis

7. Pantangan makanan untuk penderita osteoarthritis

8. Cara pengobatan osteoarthritis

9. Senam Osteoarthritis

D. Kegiatan Penyuluhan

NO. URAIAN KEGIATAN METODE MEDIA WAKTU

1 Pendahuluan: Ceramah Wireless 5 menit

a. Mengucapkan Salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menyampaikan tujuan
d. Mengemukanan kontrak
waktu

Pelaksanaan:

a. Menjelaskan pengertian
osteoarthritis

b. Menjelaskan faktor risiko


osteoarthritis

c. Menjelaskan tanda dan gejala


osteoarthritis -Power
Point
d. Menjelaskan komplikasi
osteoarthritis -Leaflet
Ceramah
e. Menjelaskan cara pencegahan -LCD
terhadap osteoarthritis Diskusi
2 -Laptop 20 menit
f. Menjelaskan anjuran makanan Dan Tanya
-Tv
untuk penderita osteoarthritis
Jawab
-Speaker
g. Menjelaskan pantangan
makanan untuk penderita
osteoarthritis

h. Menjelaskan cara pengobatan


terhadap osteoarthritis

i. Menjelaskan senam
osteoarthritis

3. Penutup Ceramah Wireless 8 menit


a. Melakukan Evaluasi.

b. Menyampaikan kesimpulan.

c. Memberi salam.

E. Evaluasi

1. Prosedur : Langsung

2. Bentuk Evaluasi : Lisan

3. Waktu : 5 menit

4. Jumlah soal : 8 soal

5. Jenis Soal : Essay

F. Sumber

https://reumatologi.or.id/reurek/download/24

http://e-journal.unizar.ac.id/index.php/kedokteran/article/download/140/108

https://rsudkotabogor.org/web/apa-itu-osteoartritis/

https://www.honestdocs.id/makanan-untuk-penderita-pengapuran-tulang-
sendi

https://health.kompas.com/read/2020/07/14/103100568/osteoarthritis--
gejala-penyebab-cara-mengobati-dan-cara-mencegah?page=all

https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/oa-osteoarthritis-pengapuran-
sendi/#gref

URAIAN MATERI
OSTEOARTHRITIS

A. Pengertian Osteoarthritis

Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif yang ditandai dengan kerusakan


rawan sendi dan tulang subkondral dan menyebabkan nyeri pada sendi.
Osteoarthritis merupakan masalah kesehatan yang sering ditemui dalam
praktik sehari-hari. Osteoartritis diketahui dialami sepertiga populasi di atas
usia 65 tahun dan merupakan satu dari lima penyebab disabilitas utama pada
populasi usia lanjut di Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri kasus osteoarthritis
merupakan kasus penyakit reumatik yang paling sering ditemui.

B. Faktor Risiko Osteoarthritis


Harus diingat bahwa masing-masing sendi mempunyai beban biomekanik, dan
persentase gangguan yang berbeda, sehingga peran faktor-faktor risiko
tersebut untuk masing-masing OA tertentu berbeda. Kegemukan, faktor
genetik dan jenis kelamin adalah faktor risiko umum yang penting (Yusuf,
2012).
1. Umur
Dari semua faktor risiko untuk timbulnya OA, faktor usia adalah yang
terkuat. Prevalensi dan beratnya OA semakin meningkat dengan
bertambahnya umur. OA hampir tidak pernah pada anak-anak, jarang pada
umur di bawah 40 tahun dan sering pada umur di atas 60 tahun. Akan
tetapi harus diingat bahwa OA bukan akibat menua saja. Perubahan tulang
rawan sendi pada usia lanjut berbeda dengan perubahan pada OA.
2. Jenis Kelamin
Wanita lebih sering terkena OA lutut dan OA sendi lainnya, dan lelaki lebih
sering terkena OA paha, pergelangan tangan dan leher. Secara
keseluruhan, di bawah 45 tahun frekuensi OA kurang lebih sama pada laki-
laki dan wanita, tetapi di atas 50 tahun (setelah menopause) frekuensi OA
lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal ini menunjukkan adanya peran
hormonal pada patogenesis OA.
3. Genetik
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya OA, misalnya pada seorang
wanita dengan ibu yang mengalami OA pada sendi-sendi interfalang distal
(nodus Herbenden) akan mengalami 3 kali lebih sering OA pada sendi-sendi
tersebut, dibandingkan dengan seorang wanita dengan ibu tanpa OA
tersebut. Adanya mutasi dalam gen prokolagen II atau gengen struktural
lain untuk unsur-unsur tulang rawan sendi seperti kolagen tipe IX dan XII,
protein pengikat atau proteoglikan dikatakan berperan dalam timbulnya
kecenderungan familial pada OA tertentu.( Soeroso 2014).
4. Kegemukan dan Penyakit Metabolik
Berat badan yang berlebih nyata berkaitan dengan meningkatnya risiko
untuk timbulnya OA baik pada wanita maupun pada pria. Kegemukan
ternyata tidak hanya berkaitan dengan OA pada sendi yang menanggung
beban, tapi juga pada OA sendi lain. Di samping faktor mekanis (karena
meningkatnya beban mekanis), diduga terdapat faktor lain (metabolik)
yang berperan pada timbulnya OA. Pasien-pasien OA ternyata mempunyai
risiko penyakit jantung koroner dan hipertensi yang lebih tinggi daripada
orang-orang tanpa osteoartritis.
5. Cedera Sendi, Pekerjaan, dan Olahraga
Pekerjaan berat yang menggunakan seluruh sendi ataupun dengan
pemakaian satu sendi yang terus menerus (misalnya tukang pahat, pemetik
kapas) berkaitan dengan peningkatan risiko OA tertentu. Demikian juga
cedera sendi dan olahraga berkaitan dengan risiko terjadinya OA yang lebih
tinggi (misalnya robeknya meniscus, ketidakstabilan ligament).
6. Kelainan Pertumbuhan
Kelainan kongenital dan pertumbuhan (misalnya penyakit Perthes dan
dislokasi kongenital paha) telah dikaitkan dengan timbulnya osteoartritis
paha pada usia muda. Mekanisme ini juga diduga berperan pada lebih
banyaknya OA pada laki-laki dan ras tertentu.Tingginya kepadatan tulang
dikatakan dapat meningkatkan risiko timbulnya OA. Hal ini mungkin timbul
karena tulang yang lebih padat (keras) tak membantu mengurangi
benturan beban yang diterima oleh tulang rawan sendi. Akibatnya tulang
rawan sendi menjadi lebih mudah robek (Soroso 2014,Sudoyo, A.W, 2006).

C. Tanda dan Gejala Osteoarthritis


Pasien OA biasanya berusia lebih dari 40 tahun dan osteoartritis lutut lebih
banyak terjadi pada penderita dengan kelebihan berat badan. Pada umumnya,
pasien osteoartritis mengatakan bahwa keluhan-keluhan yang dirasakannya
telah berlangsung lama, tetapi berkembang secara perlahan. Berikut adalah
keluhan yang dapat dijumpai pada pasien osteoartritis :
1. Nyeri sendi
2. Gangguan pergerakan pada sendi
3. Rasa kaku pada sendi di pagi hari
4. Bunyi gemeretak pada saat berjalan
5. Perubahan bentuk sendi (deformitas)
6. Pembengkakan sendi
7. Adanya peradangan pada sendi (nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat
yang merata, dan warna kemerahan) karena adanya sinovitis

D. Komplikasi Osteoarthritis
Komplikasi dari osteoarthritis yaitu patah tulang dan susah untuk berjalan atau
beraktivitas.

E. Cara Pencegahan Osteoarthritis


1. Mengontrol berat badan
2. Lakukan olahraga yang baik untuk kesehatan sendi Anda, seperti berenang,
bersepeda, atau jalan cepat, selama 150 menit setiap minggu, dan diselingi
dengan latihan kekuatan selama 2 hari dalam seminggu. Hindari olahraga
yang membebani sendi, seperti lari dan latihan angkat beban
3. Konsumsi makanan sehat bergizi dan berkalsium misalnya susu, keju,
yogurt, brokoli, alpukat, kacang kedelai, jeruk, pisang, ikan salmon, tahu,
tempe, dan sumsum tulang sapi
4. Memilih alas kaki yang nyaman
5. Lindungi persendian dari cedera Luka ringan berulang karena sering
berlutut, berjongkok, atau postur lain yang menempatkan tekanan pada
sendi lutut dapat menyebabkan kerusakan tulang rawan
6. Pertahankan postur tubuh yang baik dan menghindari posisi yang sama
terlalu lama. Bila Anda bekerja di meja, sebaiknya Anda sesekali bergerak
dan atur posisi duduk yang nyaman

F. Anjuran Makanan untuk Penderita Osteoarthritis


1) Makanan yang Mengandung Vitamin C
Antioksidan vitamin C sangat diperlukan dalam pembentukan tulang
rawan. Kekurangan zat ini dapat menyebabkan melemahnya tulang rawan
dan meningkatkan masalah pengapuran tulang.
Sumber yang bisa digunakan yaitu :
 Buah pepaya, jambu biji, dan nanas
 Jeruk atau jeruk bali
 Melon
 Stroberi
 Kiwi
 Sayuran seperti kembang kol, brokoli dan kangkung
 Paprika
 Tomat
2) Makanan yang Kaya Vitamin D
Peneliti masih berbeda pendapat tentang manfaat vitamin D secara
langsung untuk tulang. Namun, beberapa penelitian pada arthritis dan
rematik menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu mencegah
kerusakan tulang rawan, dan mengurangi penyempitan pada membran
sinovial. Sumber yang bisa digunakan yaitu :
 Seafood seperti ikan sarden dan udang
 Susu
 Telur
 Jus jeruk
 Sereal
 Tahu
 Yogurt
3) Makanan Kaya Beta-Karoten
Beta-karoten merupakan salah satu kandungan yang sebaiknya ada dalam
makanan untuk penderita pengapuran tulang. Zat ini merupakan salah satu
antioksidan kuat yang dapat menghancurkan radikal bebas sebelum ia
membahayakan persendian. Bahan makanan yang mengandung beta-
karoten sangat mudah dikenali, lihat saja warna oranye terangnya, seperti
pada wortel.
Sumber lain yang bisa digunakan selain wortel yaitu:
 Sayuran seperti brokoli dan sawi hijau
 Ubi jalar
 Bayam
 Peterseli
 Tomat
 Asparagus
4) Makanan Kaya Asam Lemak Omega-3
Lemak yang palik baik untuk penderita osteoarthritis (atau
gangguan inflamasi lainnya) adalah asam lemak omega-3. Ketika lemak
jahat meningkatkan aktifitas peradangan pada tubuh, asam lemak satu ini
malah sebaliknya mengurangi peradangan dengan menekan produksi
sitokin dan enzim yang merusak tulang rawan. Beberapa makanan yang
tinggi kandungan asam lemak omega-3 nya yaitu:
 Ikan teri
 Tiram
 Biji kenari
 Ikan salmon
 Kacang almond
5) Bioflavonoid
Bioflavonoid seperti quercetin dan antosianin merupakan antioksidan yang
banyak terdapat di alam, terutama pada pigmen warna tumbuhan. Efek
anti-inflamasi dari quercetin cukup kuat bahkan serupa dengan obat anti-
inflamasi nonsteroid seperti aspirin dan ibuprofen. Tentunya ini baik juga
untuk penderita pengapuran tulang dan radang sendi.
Bioflavonoid bisa didapati pada bahan makanan berikut:
 Bawang, merah ataupun putih
 Kubis
 Daun bawang
 Rampai
 Brokoli
 Kismis hitam
 Bukuk coklat
 Teh hijau
 Apel (dengan kulitnya)
6) Makanan Kaya Rempah - Rempah
Beberapa jenis rempah - rempah ternyata juga memiliki efek anti-inflamasi.
Di antara yang paling baik khasiatnya adalah jahe dan kunyit.
Cara menyiapkan jahe, parut jahe segar dan tambahkan pada makanan
atau salad. Bisa juga disajikan dalam bentuk wedang jahe.
Berdasarkan hasil penelitian dalam Jurnal Natural Products  diketahui
bahwa manfaat kunyit dapat membantu meringankan arthritis dengan
menekan bahan kimia penyebab peradangan pada tubuh. Kunyit banyak
tersedia di makanan rumahan seperti kari dan opor ayam.

G. Pantangan Makanan untuk Penderita Osteoarthritis


Selain disarankan untuk menyantap bahan makanan yang baik untuk sendi dan
tulang seperti dibahas sebelumnya. Penderita pengapuran tulang juga
sebaiknya menghindari makan tertentu yang dapat memperburuk kondisinya.
Menghindari terjadinya peradangan adalah tujuan utama perawatan penderita
osteoarthritis. Untuk itu makanan yang dapat memperparah peradangan harus
dihindari sebelum hal itu menjadi pemicu peradangan parah pada sendi.
Berikut makanan pantangan bagi penderita pengapuran tulang:
1) Gula
Berdasarkan sebuah penelitian, makanan yang kaya akan gula seperti kue
kering, roti, manisan, diketahui dapat mengubah respon kekebalan tubuh
terhadap suatu penyakit. Reaksi ini dapat memperburuk peradangan dan
melemahkan sendi. Bahan alami pengganti gula seperti madu dan sirup
mapel murni dapat memuaskan kebutuhan manis Anda tanpa memancing
gejala arthritis menjadi lebih parah.
2) Garam
Makan terlalu banyak garam dapat menyebabkan sel akan menahan air,
hal ini berarti sel akan mengalami pembengkakan. Sodium pada garam
sangat dibutuhkan oleh tubuh, namun jika dikonsumsi terlalu banyak dapat
memicu inflamasi. Hal ini bahkan bisa menyebabkan kerusakan sendi.
Untuk mengurangi asupan garam, cobalah gantikan bahan bumbu
makanan ini dengan rempah - rempah. Menguatkan rasa makanan dengan
rempah akan lebih sehat dibanding dengan garam.
3) Gorengan
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh The Arthritis Foundation diketahui
bahwa makan yang tinggi kandungan lemak jenuhnya seperti kentang
goreng dan donat dapat meningkatkan peradangan di tubuh dan
memperparah gejala pengapuran tulang. Reaksi kimia dalam tubuh yang
disebabkan oleh minyak yang kurang sehat yang digunakan untuk
menggoreng juga dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Untuk itu, makanlah makanan yang dipanggang atau direbus tanpa
tambahan minyak. Bila minyak sangat dibutuhkan dalam masakan Anda,
cobalah untuk menggantinya dengan minyak zaitu atau minyak alpukat.
4) Tepung Putih
Produk dari gandum yang sudah dimurnikan seperti tepung gandum
(bukan gandum utuh) dapat merangsang respon inflamasi tubuh. Itulah
sebabnya makan olahan seperti pasta, sereal dan roti dapat membuat sakit
akibat pengapuran tulang semakin parah. Untuk menghindari hal itu,
usahakan menggunakan tepung gandum utuh, ini juga berlaku untuk biji -
bijian lainnya. Hindari memakan roti apalagi yang mengandung ragi, gluten
dan ragi dalam makanan ini dapat mempengaruhi rasa sakit akibat artritis.
5) Asam Lemak Omega-6
Menurut studi yang dilakukan Harvard Medical School, penderita
pengapuran tulang harus membatasi asupan makanan yang mengandung
asam lemak omega-6, seperti yang terdapat pada kuning telur dan daging
merah. Lemak jenuh ini dapat meningkatkan peradangan pada tubuh,
sehingga dapat memperparah OA. Oleh karena itu, gantikan makanan yang
mengandung omega-6 ini dengan makanan kaya omega-3 seperti salon,
teri dan kacang almond.
6) Produk Olahan Susu
Produk yang dibuat dari susu seperti keju dapat menyebabkan peradangan
dan tentu saja memicu artritis. Sebuah studi menemukan bawa penderita
artritis yang menghindari produk susu hewan mengalami peningkatan
signifikan pada kesehatannya. Untuk itu, gantikan susu dengan sumber
lemak yang sehat, seperti susu almond atau susu anti-inflamasi seperti
susu flax yang terbuat dari biji rami. Pastikan juga untuk menghindari
kandungan karagenan (pengenyal alami) pada produk susu, karena zat
aditif yang berasal dari rumput laut ini dapat menyebabkan gejala
gastrointestinal dan melemahkan permeabilitas usus.
7) Alkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol bagi penderita pengapuran tulang
sangat tidak dianjurkan oleh para ahli. Minuman beralkohol, terutama bir,
dapat memperparah arthritis karena kandungan purin yang tinggi dalam
minumal alkohol komersil. Interaksi obat artritis dengan alkohol pada
pencernaan juga diyakini menurunkan efektifias obat.
8) Makanan non diet sehat
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet sehat juga merupakan makanan
yang harus dihindari para penderita pengapuran tulang. Membatasi
makanan dengan diet sehat akan menghasilkan dua keuntungan. Pertama,
akan mengurangi efek buruk peradangan seperti dijelaskan sebelumnya.
Kedua, membantu mengurangi berat badan yang tentunya juga akan
mengurangi beban pada persendian. Namun, sebaiknya konsultasikan dulu
dengan dokter Anda tentang diet sehat seperti apa yang mungkin Anda
jalani.

H. Cara Pengobatan
Penanganan utama ketika terkena serangan osteoarthritis adalah dengan
kompres dingin pada sendi yang nyeri dan bengkak.
1. Obat
2. Olahraga atau terapi fisik
3. Penurunan berat badan
4. Konsumsi kalsium
5. Terapi panas dan dingin

I. Senam Osteoarthritis
1. Duduk dengan rileks (nyaman) di kursi, angkat salah satu tungkai dan
ditahan 10 hitungan, lakukan bergantian kaki kiri kanan dengan pengulangan
3-4 kali perhari.
2. Posisi lahan dan bergantian kaki kiri kanan duduk di kursi, salah satu kaki
diikat dengan tali atau karet, kemudian gerakkan kaki kedepan perlahan-
lahan.
3. Posisi duduk di ujung kursi dengan kedua tangan memegang kursi, tarik
salah satu ujung kaki ke belakang, lakukan dorongan keujung kaki, ditahan 5
kali hitungan, diulangi 3-4 kali perhari dengan kaki bergantian kiri kanan.
4. Posisi duduk di ujung kursi dengan kedua tangan memegang kursi, tarik
salah satu ujung kaki kebelakang, lakukan dorongan kebelakang, ditahan 5
kali hitungan, diulangi 3-4 kali perhari dengan kaki bergantian kiri kanan.
LAMPIRAN EVALUASI

PERTANYAAN

1. Jelaskan pengertian osteoarthritis ?


2. Sebutkan tiga dari sembilan faktor risiko osteoarthritis ?
3. Sebutkan tiga dari tujuh tanda dan gejala osteoarthritis ?
4. Sebutkan komplikasi dari osteoarthritis ?
5. Sebutkan cara pencegahan osteoarthritis ?
6. Sebutkan tiga dari enam jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita
osteoarthritis beserta contohnya masing-masing satu ?
7. Sebutkan tiga dari delapan jenis makanan yang dilarang untuk penderita
osteoarthritis ?
8. Jelaskan salah satu gerakan senam osteoarthritis ?

JAWABAN

1. Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif yang ditandai dengan


kerusakan rawan sendi dan tulang subkondral dan menyebabkan nyeri pada
sendi.
2. Faktor Risiko
 Umur
 Jenis kelamin
 Genetik
 Kegemukan dan penyakit metabolik
 Cedera sendi, pekerjaan, dan olahraga
 Kelainan pertumbuhan
 Trauma tungkai khususnya lutut
 Penyakit kencing manis
3. Tanda dan Gejala
 Nyeri sendi
 Gangguan pergerakan pada sendi
 Rasa kaku pada sendi di pagi hari
 Bunyi gemeretak pada saat berjalan
 Perubahan bentuk sendi (deformitas)
 Pembengkakan sendi
 Adanya peradangan pada sendi (nyeri tekan, gangguan gerak, rasa
hangat yang merata, dan warna kemerahan) karena adanya sinovitis.
4. Komplikasidari osteoarthritis yaitu patah tulang dan susah untuk berjalan
atau beraktivitas.
5. Cara Pencegahan
 Menghindari olahraga dan kerja fisik yang terlalu berat
 Mengontrol berat badan
 Konsumsi makanan sehat bergizi dan berkalsium misalnya susu, keju,
yogurt, brokoli, alpukat, kacang kedelai, jeruk, pisang, ikan salmon, tahu,
tempe, dan sumsum tulang sapi
 Memilih alas kaki yang nyaman
6. Anjuran Makanan untuk Penderita Osteoarthritis
a. Makanan yang Mengandung Vitamin C
 Buah pepaya, jambu biji, dan nanas
 Jeruk atau jeruk bali
 Melon
 Stroberi
 Kiwi
 Sayuran seperti kembang kol, brokoli dan kangkung
 Paprika
 Tomat
b. Makanan yang Kaya Vitamin D
 Seafood seperti ikan sarden dan udang
 Susu
 Telur
 Jus jeruk
 Sereal
 Tahu
 Yogurt
c. Makanan Kaya Beta-Karoten
 Sayuran seperti brokoli dan sawi hijau
 Ubi jalar
 Bayam
 Peterseli
 Tomat
 Asparagus
d. Makanan Kaya Asam Lemak Omega-3
 Ikan teri
 Tiram
 Biji kenari
 Ikan salmon
 Kacang almond
e. Bioflavonoid
 Bawang, merah ataupun putih
 Kubis
 Daun bawang
 Rampai
 Brokoli
 Kismis hitam
 Bukuk coklat
 Teh hijau
 Apel (dengan kulitnya)
f. Makanan Kaya Rempah – Rempah
Di antara yang paling baik khasiatnya adalah jahe dan kunyit. Cara
menyiapkan jahe, parut jahe segar dan tambahkan pada makanan atau
salad. Bisa juga disajikan dalam bentuk wedang jahe.
7. Pantangan Makanan untuk Penderita Pengapuran Tulang
a. Gula
b. Garam
c. Gorengan
d. Tepung Putih
e. Asam Lemak Omega-6
f. Produk Olahan Susu
g. Alkohol
h. Makanan non diet sehat
8. Senam Osteoarthritis
 Duduk dengan rileks (nyaman) di kursi, angkat salah satu tungkai dan
ditahan 10 hitungan, lakukan bergantian kaki kiri kanan dengan
pengulangan 3-4 kali perhari.
 Posisi duduk di kursi, salah satu kaki diika tdengan tali atau karet,
kemudian gerakkan kaki kedepan perlahan-lahan danbergantian kaki kiri
kanan.
 Posisi duduk di ujung kursi dengan kedua tangan memegang kursi, tarik
salah satu ujung kaki ke belakang, lakukan dorongan keujung kaki,
ditahan 5 kali hitungan, diulangi 3-4 kali perhari dengan kaki bergantian
kiri kanan.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

OSTEOARTHRITIS
DI RUMAH LANSIA

DISUSUN OLEH :
RURI RIAN SAPUTRI
2B
1935100

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


STIKES RSPAD GATOT SOEBROTO
JAKARTA PUSAT
2020

Anda mungkin juga menyukai