PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1|Page
Dalam perjalanannya. seorang mahasiswa seringkali tidak bisa
berpikir secara logis dan mempertimbangkan segala tindakan yang
dilakukannya. Seringkali seorang mahasiswa dalam menanggapi setiap
kasus dengan sikap reaktif. Padahal menjadi seorang mahasiwa seharusnya
menjadi pribadi yang proaktifd an mampu bertindak dengan penuh
pertimbangan. Sebab dalam kaitannya dengan suatu keputusan, bahwa
dalam mengambil setiap keputusan, kita harus mempertimbangakan
kemungkinan terburuk dari setiap tindakan atau keputusan yang akan kita
ambil.
2|Page
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas bisa di Tarik sebuah
permasalahan yaitu bagaimana kah yang di maksuddengan sikap proaktif
dan reaktif ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum yaitu dapat mengetahui maksud dari sikap proaktif dan
reaktif.
2. Tujuan khusus yaitu
a. Dapat mengetahui pengertian proaktif dan reaktif
b. Dapat mengetahui perbedaan Proaktif dan reaktif
c. Dapat mengetahui contoh pola pikir proaktif dan reaktif
d. Dapat mengetahui dampak proaktif dan reaktif
3|Page
BAB II
PEMBAHASAN
Proaktif merupakan kebalikan reaktif. Bila reaktif tidak mampu memilih respon, maka
proaktif adalah kemampuan seseorang untuk memilih respon.
Sikap proaktif adalah sikap seseorang yang mampu membuat pilihan dikala
mendapatkan rangsangan (stimulus). Menurut Covey, seseorang yang bersikap proaktif
mampu memberi jeda antara datangnya stimulus dengan keputusan untuk memberi
respon. Pada saat jeda tersebut seseorang yang proaktif dapat membuat pilihan dan
mengambil respon yang dipandang terbaik bagi dirinya. Proaktif dia definisikan sebagai
“kemampuan memilih respon”.
4|Page
tingkat kecerdasan emosi (EQ) yang tinggi. Seseorang bisa bertahan saat menghadapi
musibah, bisa menumbuhkan motivasi saat kondisi tidak menyenangkan, juga bisa
memberikan respon positif yang disesuaikan dengan situasi, semua itu merupakan sikap
proaktif yang menunjukkan pengelolaan emosi secara baik.
Kata proaktif berarti lebih daripada sekedar mengambil inisiatif. Kata ini
mengandung arti, bahwa sebagai manusia, kita bertanggung jawab atas hidup kita sendiri.
Perilaku kita adalah fungsi dari keputusan kita, bukan kondisi kita. Orang yang sangat
proaktif mengenali tanggung jawab. Mereka tidak menyalahkan keadaan, masa lalu, dan
kondisi. Perilaku mereka adalah produk dari pilihan sadar mereka, yang berdasar nilai,
dan bukan produk dari kondisi mereka yang berdasar perasaan dan masa lalu mereka.
Lawan dari sikap proaktif adalah sikap reaktif. Sikap reaktif ini semaksimal mungkin
dihindari. Sikap reaktif dipengaruhi dan digerakkan oleh lingkungan fisik mereka,
perasaan, dan masa lalu. Bahasa orang reaktif membebaskan dari tanggung jawab
Pendekatan berfikir PROAKTIFyaitu dari dalam ke luar, artinya mulai dari diri
sendiri, lebih menuntut diri sendiri dulu daripada menuntut orang lain, sedangkan
pendekatan berfikir REAKTIF adalah mulai dari luar ke dalam, artinya lebih menuntut
orang lain dulu daripada menuntut diri sendiri, menyalahkan masa lalu dan menyalahkan
keadaan
Mengetahui apakah kita tergolong orang yang reaktif ataukah proaktif merupakan
hal penting, yang dapat kita jadikan sebagai salah satu landasan dalam meraih kesuksesan
hidup, karena jelas bahwa tingkat kesuksesan hidup yang akan diraih oleh orang yang
reaktif dengan orang yang proaktif akan sangat jauh berbeda.
Sebelum saya membahas lebih lanjut mengenai Perbedaan Antara Orang Yang
reaktif Dengan Proaktif, saya tetap berharap kiranya sahabat blogger dan pembaca setia
artikel-artikel Blog Kesuksesan Hidup dalam keadaan baik serta tetap semangat dan
selalu berusaha melakukan yang terbaik apapun aktivitas positif sahabat semua.
Dari referensi yang saya baca dalam hal ini adalah buku The Seven Habits Of
Highly Effective People, saya berkesimpulan bahwa perbedaan mendasar antara orang
5|Page
yang reaktif dengan proaktif, terletak pada respon mereka terhadap setiap stimulus yang
mereka terima. Respon dari orang yang reaktif terhadap setiap stimulus merupakan fungsi
dari pengkondisian dan kondisi mereka, berdasarkan perasaan. Sedangkan, respon dari
orang yang proaktif merupakan produk atau hasil dari pilihan sadar mereka, berdasarkan
nilai.
Untuk lebih jelas mengenai Perbedaan Antara Orang Yang Reaktif Dengan
Proaktif, berikut ini saya berikan, sebut saja Ciri-Ciri Dari Orang Yang Reaktif Dan
Orang Yang Proaktif.
1. Respon dari orang yang reaktif terhadap stimulus merupakan fungsi dari
pengkondisian dan kondisi mereka. Dengan kata lain respon dari orang yang
reaktif ini merupakan produk dari kondisi mereka, berdasarkan perasaan.
2. Seringkali menyalahkan keadaan, kondisi dan pengkondisian untuk perilaku
mereka.
3. Dipengaruhi oleh lingkungan sosial mereka. Jika lingkungan sosial menurut
mereka menyenangkan, merekapun akan senang, begitupun sebaliknya.
4. Digerakan oleh perasaan, keadaan, kondisi dan lingkungan.
5. Bahasa-bahasa reaktif: "Tidak ada yang dapat saya lakukan", "Memang sudah
begitulah saya", "Saya terpaksa melakukan itu", "Seandainya saja"
6|Page
Supaya lebih mudah memahami Perbedaan Antara Orang Yang Reaktif Dengan
Proaktif, berikut ini saya berikan sebuah contoh yang sangat sederhana, yang mungkin
sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Ketika pimpinan, dosen, guru, rekan kerja atau teman-teman kita, melakukan
perbuatan yang tidak menyenangkan, dimana hal ini tentu saja akan menciptakan suasana
(kondisi) yang tidak nyaman bagi kita.
Jika kita tergolong orang yang reaktif, suasana (kondisi) yang tidak nyaman ini
akan sangat mempengaruhi kualitas kita dalam beraktivitas, entah itu belajar, ataupun
bekerja. Dalam hal ini kita telah merespon stimulus berdasarkan kondisi yang kita
rasakan, berdasarkan perasaan.
Jika kita tergolong orang yang proaktif, suasana (kondisi) tidak nyaman ini tidak
akan mempengaruhi kita atau memang akan mempengaruhi kita, namun kita tetap
berpegang pada nilai tertentu. Jika nilai kita adalah belajar dan bekerja sebaik mungkin
untuk menciptakan prestasi, maka apapun kondisi lingkungan yang kita hadapi, nilai ini
akan selalu menjadi fokus kita. Dalam hal ini kita telah merespon stimulus berdasarkan
nilai.
1. Apakah tindakan dan sikapku selama ini berdasar pada sikap PROAKTIF atau
justru aku selama ini terjebak pada pola berfikir REAKTIF.
2. Mulai saat ini, tidak usah menunjuk orang lain, periksalah diri anda sendiri, cek
kalimat-kalimat yang sering anda ucapkan, kalimat yang anda pakai, kalimat
yang anda gunakan untuk dasar berfikir dan bertindak.
3. Jawab dalam hati sejujur-jujurnya : Siapakah orang yang paling bertanggung
jawab atas masa depanku ?
7|Page
4. Sikap mana yang lebih mendukung perkembangan diriku dan masa depanku :
Menyalahkan orang lain atau Memperbaiki diri sendiri.
Check Kalimat
Apakah aku selama ini menggunakan kalimat-kalimat proaktif ini untuk membangun dan
mengembangkan diriku :
Ataukah aku justru selama ini sering terjebak dalam kalimat-kalimat reaktif seperti ini:
Proaktif
8|Page
Saat tayangan berlangsung, saya perhatikan dengan seksama setiap detail
percakapan dan keadaan. Tiba-tiba ada sesuatu sesi yang menarik, Bagaimana seorang
gadis memberikan respon pada sebuah keputusan yang diambil oleh sang pria. Suara hati
saya sudah berkata kata nih, wah, kok reaktif sekali yaa. Setiap hari kita umur kita
semakin bertambah. Kita menjadi semakin dewasa, baik kedewasaan dalam berpikir
maupun tindakan. Banyak pembelajaran yang dapat kita pelajari setiap harinya, entah
disadari atau tidak. Dalam proses tersebut juga bahkan kita sering mengalami banyak
keadaan, seperti keadaan yang membuat kita merasa senang, keadaan yang membuat kita
merasa bahagia, keadaan yang membuat kita merasa sedih, dan keadaan keadaan lainnya.
Lalu sadarkah Anda bahwa kebanyakan keadaan tersebut muncul dari luar diri kita (baca :
eksternal), suatu stimulus tertentu yang timbul dari luar diri kita. Jika anda sudah
menyadarinya dengan baik, lalu apakah anda mengetahui bahwa sebenarnya keadaan itu
hanyalah sebuah arti yang kita berikan pada sebuah kondisi atau keadaan tertentu (baca :
Internal).
Sekarang begini, saat ini cuaca ekstrim melanda beberapa daerah. Bencana pun
melanda daerah-daerah tertentu hingga menyebabkan kerusakan, kehilangan harta benda
bahkan korban jiwa. Banyak juga orang yang terserang penyakit tertentu. Banyak bahkan
terdengar suara tudingan, saling menyalahkan (baca : Blame) sebagai penyebab dari
keadaan ini. Pertanyaannya adalah jika terus terusan seperti itu reaksinya, kapan kita bisa
melakukan perbaikan pada keadaan ini? Yang kita perlukan disini adalah bersikap
proaktif.
Bersikap proaktif adalah bagaimana kita menentukan sikap kita terhadap segala
hal yang terjadi di sekitar kita. Kita manusia memiliki akal untuk memilih bersikap
negatif (baca : reaktif) atau sebaliknya yaitu bersikap positif (baca : proaktif) terhadap
keadaan sekeliling kita. Bersikap proaktif adalah cara bagaimana kita mengendalikan
hidup kita, bukan malah hidup kita yang mengendalikan sikap kita.
Di bumi ini setiap yang kita lakukan pasti membawa hasil atau akibat. Hasil itu
bisa berupa hal negatif maupun positif. Begitu pula pada bencana. Bencana terjadi bukan
karena Tuhan memang berkehendak begitu saja, tetapi jika kita bercermin pada diri
sendiri, mungkin saja hal tertentu telah kita perbuat sehingga bencana bisa muncul.
Seperti bencana banjir yang melanda suatu daerah tertentu. Apakah kita akan
menyalahkan keadaan dan bersikap reaktif terhadapnya.?tentu tidak bukan? atau bersikap
proaktif dengan belajar, menemukan pemecahan, serta solusi yang tepat agar kedepannya
9|Page
tidak terulang kembali atau justru melakukan sesuatu yang lebih berdaya, misal dengan
‘Sahabat, Tanam lagi lebih banyak pepohonan sebagai penyangga banjir.!
Kebiasaan proaktif membahas bahwa kita lah secara sadar merupakan sumber
motivasi menuju perbaikan, kesuksesan kita masing – masing. Kitalah yang
mengemudikan kemana kita akan pergi. Kita jugalah yang bertanggung jawab atas
keadaan yang terjadi di sekitar kita.
Dari sini, kita pasti dapat pahami apa yang seharusnya kita lakukan. Kita
memilih pilihan reaktif dan membiarkan keadaan berlarut larut tanpa pemikiran dan
tindakan, atau bisabersikap proaktif dan lanjutkan hidup kita dengan lebih berdaya.
Dengan bersikap proaktif kita telah kendalikan hidup kita dengan bersikap sesuai dengan
hati nurani kita sebagai makhluk sempurna.
Inti dari sikap proaktif adalah dua hal, yaitu pertama kita bertanggung-jawab
terhadap kehidupan kita baik dalam diri kita (baca : Internal) maupun dimanapun kita
berada (baca : eksternal), dan kedua adalah dengan bersikap optimis dan berkata “kita
bisa”. Hal ini sesuai dengan kalimat “orang-orang yang berprestasi jarang duduk-duduk
menantikan segalanya terjadi pada mereka. Mereka berbuat dan menjadikan semuanya
terjadi. Orang-orang yang berhasil dalam dunia ini adalah orang-orang yang bangkit dan
mencari keadaan yang mereka inginkan, dan apabila tidak menemukan keadaan tersebut,
mereka akan menciptakannya.”.ketahui sahabat bahwa orang orang berdaya selalu
bersikap proaktif, seperti saya, melalui tulisan ini ingin rasanya mengajak para sahabat
bersikap lebih cerdas dan menuju perubahan, dimulai dari hal kecil yang dapat kita
lakukan.
Dalam tayangan anak bangsa itu seorang gadis itu terlihat kecewa saat
mendengar keputusan si pria. Terlihat jelas kekecewaannya dengan berkata “aku kecewa
pada keputusanmu”. Si pria dengan susah payahnya memberi pengertian dan menjelasan,
namun ia tetap saja dalam kekecewaan. Pertanyaannya, jika kecewa adalah salah satu
bentuk dari perasaan, dan bukankah perasaan tidak hanya kecewa saja, artinya dia lah
yang memilih untuk merasa kecewa, bukan?. Ya, Lalu pilihan lain dikemanakan?
10 | P a g e
memiliki konsekuensi yang harus dihadapi dimasa mendatang. Karena kita tahu bahwa
setiap tindakan itu memiliki konsekuensi.
Sikap Proaktif Seperti Menjemput Bola
Sikap proaktif disini sama seperti menjemput bola. Misalnya adalah pada waktu
pelayanan bisnis anda pada pelanggan. Anda seharusnya berani menyapa pelanggan
lebih dulu seperti dengan kalimat “Ada yang bisa kami bantu?”. Kalimat ini adalah
kalimat proaktif, sebelum tamu atau pelanggan meminta bantuan, Anda telah
menawarkan terlebih dahulu.
Sikap proaktif inilah yang bisa membuat anda menjemput peluang yang ada pada
anda. Istilah ini disebut dengan sikap menjemput bola. Jika anda melakukannya, maka
anda seperti menjemput bola dalam hal ini adalah menjemput peluang yang datang
kepada kita.
Mengapa Perlu Proaktif?
Mengapa kita memerlukan sikap proaktif ini? Karena tidak ada bisnis apapun
yang tidak menghadapi kompetisi, selalu ada persaingan. Sehingga untuk
memenangkan persaingan itu maka diperlukanlah sikap proaktif ini. Nah, berikut
adalah beberapa alasan mengapa kita perlu bersikap proaktif.
Sikap ini sangat diperlukan terutama pelayanan kepada pelanggan yaitu karena:
1.Kita perlu kecepatan dalam menjemput peluang. Karena jika kita tidak cepat
maka akan di dahului oleh kompetitor. Inilah yang perlu anda lakukan untuk
menang dalam persaingan.
3.Pelanggan senang dihargai dan dianggap penting bagi perusahaan, hal ini dapat
ditunjukkan dengan kesukaan mereka apabila dilayani dengan baik dan
diperhatikan kebutuhannya karena kita aktif terhadap pelanggan. Ingat, kalau
pelanggan sudah menyukai pelayanan kita maka pelanggan akan setia pada anda
dan perusahaan anda.
11 | P a g e
4.Seperti halnya peluang atau pasar potensial tidak akan bisa ditemukan tanpa
adanya usaha-usaha yang bersifat proaktif. Sebagai contoh seorang marketing,
kalau tidak banyak turun ke lapangan, tidak akan menemukan peluang pelanggan
baru yang ternyata masih bisa digali di lapanga
Seorang yang memiliki sikap proaktif, bebas melakukan tindakan apa saja namun
tetap mengacu kepada nilai-nilai yang diyakininya. Tapi perlu disadari bahwa
segala tindakan yang dilakukan memiliki konsekuensi yang harus dihadapi dimasa
mendatang. Dengan kata lain, bagaimana keadaan kita hari ini merupakan akibat
dari keputusan yang kita ambil dihari kemarin. Bila seseorang menyadari telah
mengambil tindakan yang salah,kita harus segera mengakuinya dengan sportif, lalu
belajar dari kesalahan tersebut Hal yang paling penting dari semua itu adalah
kemampuan kita dalam mengambil semua konsekuensi yang ada. Lalu membuat
sebuah komitmen pada diri sendiri, dan memenuhinya.
Sikap hidup reaktif adalah sikap hidup yang berorientasi pada orang di
sekitar, dimana bukan saja orang di sekitar menjadi fokus utama perhatian kita
tetapi juga menjadi penggerak atau penyebab perilaku kita. Sudah tentu kita semua
terpengaruh oleh kondisi lingkungan dan tanggapan yang kita terima dari orang.
Namun seyogianya di dalam jiwa yang sehat, perilaku kita bukan saja dipengaruhi
oleh sikap atau tindakan orang, tetapi juga oleh pilihan pribadi yang kita ambil
berdasarkan nilai yang kita miliki.
Singkat kata sikap reaktif memerlihatkan bahwa kekuatan dalam diri
sesungguhnya lemah. Akhirnya kita kurang proaktif atau berinisiatif dan cenderung
ikut arus. Kita tidak tahu apa yang kita inginkan atau tidak inginkan; kita hanya
melihat sikap atau tindakan pasangan dan memberi reaksi terhadap apa yang
dilakukannya atau apa yang dipilihnya.
12 | P a g e
tidak mendasari reaksinya atas pedoman tertentu yang diyakininya. Reaksinya
lebih merupakan tanggapan terhadap apa yang kita perbuat.
Kita merasa FRUSTRASI sebab tidak mudah bagi kita berkomunikasi dengannya
secara terbuka. Sewaktu ia berbicara atau memberikan tanggapan kita berusaha
menyimak dan memeriksa diri. Sebaliknya sewaktu kita berbicara dan
memberikannya masukan, ia sulit menerima dan cenderung menyalahkan kita
sebagai pencetus reaksinya. Singkat kata, tidak mudah baginya untuk melihat
andilnya dalam permasalahan sebab ia cenderung melihat kita atau orang lain.
Kita merasa TERLUKA sebab dalam kemarahan, pasangan yang reaktif
cenderung memunculkan letupan emosi yang kuat. Tidak jarang ia mengeluarkan
perkataan yang tajam menusuk hati. Kita merasa tak berdaya sebab jika kita
lawan, maka ia akan makin bersikap emosional.
Akhirnya kita merasa LETIH DAN PUTUS ASA. Kita merasa semua usaha
untuk memerbaiki pernikahan berlalu dengan sia-sia. Kita pun lelah karena terus
dituduh sebab penyebab masalah tanpa dapat memberi penjelasan kepadanya.
Dalam kondisi letih dan putus asa, terbuka lebar keinginan untuk bersikap masa
bodoh. Kita merasa percuma berusaha dan memutuskan untuk lepas tangan.
13 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14 | P a g e
memperkeruh suasana, menghambat perkembangan diri dan
kelompok.
B. Saran
1. Gunakanlah ilmu yang kita dapat untuk hal yang positif
2. Ilmu yang kita dapat bukan hanya sekedar di ketahui tapi dapat di
terapkan dalam
Kehidupan bermasyarakat
15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://kesuksesan-hidup.blogspot.co.id/2009/09/perbedaan-antara-orang-yang-
reaktif.html
http://Solusicerdas.com/blog/mau-proaktif-atau-reaktif
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081019190503AA3zQJK
https://richieshan.wordpress.com/2011/08/16/reaktif-vs-proaktif/
http://www.yunihartanta.com/?p=390
http://shucyd.blogspot.co.id/
http://ikhtisar.com/jadilah-orang-proaktif-untuk-sukses/
https://www.islampos.com/jadilah-proaktif-tinggalkan-reaktif-2083/
16 | P a g e