Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Persebaran Penduduk


Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah
atau negara. Persebaran penduduk menurut tempat tinggal. dapat dibagi menjadi dua kategori
yaitu persebaran penduduk secara geografis dan persebaran penduduk secara administratif
(politis). Persebaran penduduk secara geografis adalah karakteristik penduduk menurut batas-
batas alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya. Secara geografis, penduduk Indonesia
tersebar di beberapa pulau besar (Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua) dan
pulau-pulau atau kepulauan. Sedangkan, persebaran penduduk secara administrasi adalah
karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu
negara. Secara administratif (politis), penduduk Indonesia tersebar di 33 propinsi, yang
mempunyai lebih dari 440 kabupaten dan kota.
B. Persebaran Penduduk di Indonesia
Persebaran penduduk di Indonesia dapat dikatakan tidak merata, hal ini dikarenakan
perbandingan tingkat kepadatan penduduk di Pulau Jawa yang tinggi tidak sebanding dengan
pulau-pulau yang lain. Sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa yang hanya
memiliki luas 6,6% dari luas wilayah daratan Indonesia. Secara umum, tingkat kepadatan
penduduk dapat diartikan sebagai perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan luas daerah
atau wilayah yang ditempati berdasarkan satuan luas tertentu.
C. Faktor yang Memengaruhi Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk di Indonesia yang tidak merata dipengaruhi karena tingginya tingkat
migrasi ke Pulau Jawa. Beberapa faktor yang mengapa tingkat migrasi ke Pulau Jawa antara lain
:
1. Pusat pemerintahan berada di Pulau Jawa.
2. Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur.
3. Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja.
4. Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan.
5. Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar.

D. Masalah

E. Penanganan
Dalam rangka mengatasi permasalahan persebaran penduduk di Indonesia pemerintah
menjalankan beberapa program atau kebijakan antara lain :
1. Antarkerja-antardaerah
Berhubung kurang sempurnanya pasaran tenaga kerja, maka kelebihan tenaga di suatu daerah
tidak dengan sendirinya ter-salur ke daerah lain yang kekurangan tenaga kerja. Kekurangan
informasi, kurang sanggupnya banyak tenaga kerja membiayai perpindahannya, adalah beberapa
faktor yang menghambat perpindahan tenaga kerja dari suatu tempat ke tempat lain.
Kegiatan antarkerja antardaerah bertujuan untuk mempertemukan permintaan tenaga dengan
pencari kerja. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah mengumpullkan dan me-
nyebarluaskan informasi mengenai lowongan pekerjaan maupun pencari kerja. Bantuan dan
fasilitas juga diberikan kepada badan-badan baik pemerintah maupun swasta yang membutuhkan
tenaga terutama di daerah tipis penduduk. Dengan demikian kegiatan ini membantu penyebaran
penduduk lebih rata.

2. Transmigrasi
Kebijaksanaan transmigrasi diarahkan agar mempunyai akibat yang sebesar mungkin
terhadap penyebaran penduduk di berbagai daerah di Indonesia. Transmigrasi merupakan
bagian dari usaha untuk mengembangkan daerah yang kepadatan penduduknya masih rendah.
Oleh karena itu transmigrasi tidak terbatas hanya kepada golongan petani tetapi juga transmigrasi
golongan angkatan kerja lainnya sesuai dengan kebutuhan pengembangan daerah tujuan
transmigrasi. Daerah tujuan transmigrasi diharapkan berkembang menjadi pusat perkembangan
baru dan dapat menarik lebih banyak penduduk untuk pindah ke daerah tersebut secara spontan.
Dalam usaha penyebaran penduduk dari Jawa ke luar Jawa, harus pula disadari adanya arus
perpindahan penduduk dari luar Jawa ke Jawa. Meningkatnya pembangunan daerah termasuk
daerah transmigrasi dan bertambah banyaknya fasilitas sosial tersebar di daerah-daerah luar Jawa
seperti fasilitas pendidikan, akan mengurangi arus balik perpindahan penduduk ini. Melalui
kegiatan transmigrasi juga diharapkan dapat dipenuhi kebutuhan tenaga pembangunan di
berbagai sektor di daerah-daerah tipis penduduk. Transmigran berasal terutama dari daerah
yang padat penduduknya di samping dari daerah kritis yang perlu direhabilitasikan dan
daerah bencana alam.
Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu:
a) Meratakan persebaran penduduk di Indonesia.
b) Peningkatan taraf hidup transmigran.
c) Pengolahan sumber daya alam.
d) Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
e) Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.
f) Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
g) Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia.

3. Kebijaksanaan Pengembangan Kota dan Pemecahan Masalah Kota
Untuk menghindarkan pertumbuhan terlalu cepat dari beberapa kota besar maka perlu adanya
pertumbuhan yang lebih terpencar dan seimbang di antara banyak kota. Perkembangan kota
secara lebih merata dibutuhkan untuk menunjang pembangunan di sektor pertanian dan industri
di pedesaan dan pengembangan daerah pedesaan pada umumnya, oleh karena itu perhatian lebih
besar diberikan kepada pembinaan kota-kota kecil, yaitu kota-kota yang setingkat dengan kota-
kota kecamatan dan kota-kota kabupaten. Dalam rangka menanggulangi masalah migrasi
umumnya dan perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah kota pada khususnya maka
kegiatan industri diarahkan ke kota kecil.
Selanjutnya peningkatan jasa-jasa pengangkutan dan per-luasan jaringan pengangkutan akan
dilaksanakan agar mobilitas penduduk dapat ditingkatkan. Dengan demikian perjalanan
penduduk pedesaan ke daerah kota tempat mereka bekerja akan lebih dimudahkan sehingga
mereka tidak perlu tinggal di kota tempat mereka bekerja. Adanya perluasan jaringan lalu lintas
memungkinkan lebih banyak penduduk pedesaan mengikuti program keluarga berencana.
Dalam memecahkan masalah kota maka tujuan perluasan kesempatan kerja dan pemerataan
hasil dan kegiatan pembangunan perlu dipegang teguh. Dalam hubungan ini maka pembangunan
berbagai fasilitas kota sejauh mungkin dapat merangsang terciptanya kesempatan kerja lebih
luas, baik secara langsung maupun tidak langsung. Juga di dalam berbagai kebijaksanaan kota
perlu dihindarkan agar ruang gerak usaha bagi pedagang kecil dan usaha kecil lainnya tidak
men-jadi lebih sempit.
Dalam rangka pemerataan pendapatan riil maka sistem pajak disempurnakan agar warga kota
yang berpenghasilan tinggi dapat menanggung beban pembangunan kota lebih besar. Sejalan
dengan itu layanan sosial lebih luas seperti penyediaan air minum, kesehatan, dan lain-lain lebih
diarahkan kepada penduduk yang berpendapatan rendah di kota.

Anda mungkin juga menyukai