Disusun oleh:
DWIKY RIZAL MAHARDIKA (2018.02.013)
ELLA SAFITRI (2018.02.015)
EZI CAHYA SAHLEVI ISHAD (2018.02.016)
HERLINA DWI JAYANTI (2018.02.020)
KATRIN DWI LESTARI (2018.02.023)
TITANIA AFNI TASYABILA (2018.02.046)
YASINTA NOER (2018.02.050)
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
tantangan yang dihadapi, namun atas bantuan, arahan, motivasi dan dukungan
dari berbagai pihak makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB 1...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................................................3
1.4.1 Manfaat Teoritis.............................................................................................................3
1.4.2 Manfaat Praktis...............................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.................................................................................................................................5
2.1 Terapi Okupasi.......................................................................................................................5
2.2.1 Pengertian Terapi Okupasi..............................................................................................5
2.2.2 Perbedaan Terapi Okupasi dan Rehabilitasi Medis.........................................................6
2.2.3 Fungsi dan Tujuan Terapi Okupasi..................................................................................7
2.2.4 Peranan Terapi Okupasi atau Pekerjaan dalam Pengobatan..........................................9
2.2.5 Indikasi Terapi Okupasi.................................................................................................15
2.2.6 Proses Terapi Okupasi...................................................................................................15
2.2.7 Pelaksanaan..................................................................................................................18
2.2.8 Peran perawat..............................................................................................................21
BAB III............................................................................................................................................22
PENUTUP.......................................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................22
3.2 Saran....................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................23
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak yang terlahir di muka bumi ini memiliki perbedaan karakter dan watak
pembelajaran yang diberikan oleh orangtua sejak ada di dalam kandungan. Ketika
memperoleh pendidikannya tidak bisa disamakan antara satu anak dengan anak
anak menerima pembelajaran atau materi yang akan disampaikan oleh pendidik.
Pada dasarnya anak berkebutuhan khusus sama halnya dengan anak normal
potensi tersebut melebihi kemampuan anak normal lainnya. Sehingga agar potensi-
berupa terapi untuk mereka. Anak berkebutuhan khusus dalam hal ini yakni anak
down syndrome memerlukan adanya pendidikan dan layanan khusus (terapi) bagi
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kebutuhan individual yang
tidak bisa disamakan dengan anak normal. Pendapat James, Lynch, dalam Astati (2003)
bahwa anak-anak yang termasuk kategori berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa
(anak berkekurangan dan atau anak berkemampuan luar biasa), anak yang tidak pernah
1
sekolah, anak yang tidak teratur sekolah, anak yang drop out, anak yang sakit-sakitan, anak
kondisi politik dan bencana alam. Sedangkan down syndrome adalah suatu kondisi
pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Down (E Kosasih, 2012;79).
Data anak-anak yang menderita down syndrome dari berbagai belahan dunia
2
1.3 Tujuan Penelitian
Pengobatan?
3
4. Bagi Penulis Selanjutnya
Dengan diadakan pembuatan makalah, penulis dapat memberikan
informasi dan refrensi tentang Terapi okupasi untuk dijadikan pertimbangan
dalam penelitian selanjutnya. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan
pembanding intervensi dengan metode lain.
4
BAB II
PEMBAHASAN
dibutuhkan dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan. Hal yang perlu
ditekankan dalam terapi okupasi adalah bahwa pekerjaan atau kegiatan yang
dilaksanakan oleh klien bukan sekedar memberi kesibukan pada klien saja,
akan tetapi kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan dapat menyalurkan bakat
dalam keluarga maupun masyarakat (Nasir & Muhith, 2011, hlm. 259)
5
2.2.2 Perbedaan Terapi Okupasi dan Rehabilitasi Medis
klien saja, akan tetapi kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan dapat
lain. Rehabilitasi adalah suatu usaha yang terkoordinasi yang terdiri atas
mencegah memburuknya invaliditas yang ada (Nasir & Muhith, 2011, hlm.
261).
6
2.2.3 Fungsi dan Tujuan Terapi Okupasi
medis yang terarah bagi pasien fisik maupun mental dengan menggunakan
aktivitas sebagai media terapi dalam rangka yang perlu ditekankan dalam
oleh klien bukan sekedar memberi kesibukan pada klien saja, akan tetapi
lain-lain), baik dengan maupun tanpa alat bantu, mandi yang bersih, dan
lain-lain
ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik, kebiasaan kerja,
keluarga.
Program terapi okupasi adalah bagian dari pelayanan medis untuk tujuan
8
rumah sakit. Dalam pelaksanaan terapi okupasi kelihatannya akan banyak
yang terkoordinir dan terpadu (Nasir & Muhith, 2011, hlm. 262).
Menurut Nasir & Muhith, 2011, hlm. 263. Aktivitas dalam terapi
arah terapi dan rehabilitasi selanjutnya dari pasien tersebut. Penting untuk
terapis dapat mengarahkan pasien dan pasien dapat belajar mengenal dan
dirinya. Kemampuan pasien akan dapat diketahui baik oleh terapi maupun
oleh pasien itu sendiri melalui aktivitas yang dilakukan oleh pasien. Alat-
dan kelemahannya.
9
Aktivitas dalam kelompok akan dapat merangsang terjadinya interaksi
b. Olahraga.
c. Permainan.
d. Menjahit.
e. Kerajinan tangan.
h. Pekerjaan pre-vokasional
lain-lain).
10
10.Karakteristik aktivitas. Aktivitas dalam terapi okupasi adalah segala
b. Mempunyai arti tertentu bagi pasien, artinya dikenal oleh atau ada
memelihara kondisinya
11
Faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih aktivitas adalah sebagai
berikut.
sebagai berikut.
a. Jenis aktivitas
tujuan terapi).
12
- Khusus atau tidak
- Karakteristik bahan :
1. Taktil
2. Pendengaran
3. Pembauan
4. Penglihatan
5. Perabaan
6. Gerakan sendi
- Warna
- Banyaknya
d. Bagian-bagian aktivitas
1. Banyaknya bagian
e. Persiapan pelaksanaan:
13
2. Apakah harus ada contoh atau cukup dengan lisan
1. Konsentrasi
2. Ketangkasan
antara mereka.
j. Apakah ada kontraindikasi untuk pasien tertentu. Dalam hal ini harus
14
k. Hal yang penting lagi adalah apakah disukai oleh pasien.
Menurut Nasir & Muhith, 2011, hlm. 266 ada beberapa indikasi pada terapi
okupasi yaitu:
membayangkan.
15
menyatakan apa yang perlu diperbuat dengan pasien tersebut. Apakah
1. Koleksi Data.
Data biasa didapatkan dari kartu rujukan atau status pasien yang
ini diperlukan untuk menyusun rencana terapi bagi pasien. Proses ini
sementara tentang masalah dan atau kesulitan pasien. Hal ini dapat
3. Penentuan tujuan.
4. Penentuan aktivitas.
dapat mencapai tujuan terapi tersebut. Dalam proses ini pasien dapat
16
kelancaran pelaksanaannya. Dalam hal ini harus diingat bahwa
dengan aktif.
5. Evaluasi.
d. Kerja sama.
lain)
17
g. Kemampuan untuk diajak atau mengajak berunding.
q. Kerapian bekerja
2.2.7 Pelaksanaan
Menurut Nasir & Muhith, 2011, hlm. 268 ada beberapa pelaksaan dalam
terapi meliputi:
18
2. Pasien yang belum dapat atau mampu untuk berinteraksi
19
ikut aktif. Jumlah anggota
mengawasi.
2. Waktu. Okupasi terapi dilakukan antar 1-2 jam setiap sesi baik
yang individu maupun kelompok setiap hari, dua kali atau tiga kali
dan sebagainya. Sesi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu ½-1 jam
20
kegiatan tersebut, antara lain kesulitan yang dihadapi, kesan
terapi.
terapi.
sukses.
terapi harus mempunyai ketrampilan dan ahli tertentu dan harus dapat
menghasilkan respon terbaik dari pasien, perawat bekerja sama dengan pasien
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Terapi Okupasi
produktivitas, dan dalam aktivitas untuk mengisi waktu luang. Tujuan dari
masyarakat
3.2 Saran
Dengan adanya terapi okupasi pada pasien jiwa di harapkan perawat dapat
memberikan asuhan keperawatan dengan sebaik baiknya agar dapat
mengembalikan fungsi penderita semaksimal mugkin, dari kondisi abnormal ke
normal yang dikerahkan pada kecacatan fisik maupun mental, agar kesehatan
dapat ditingkatkan dan dipertahankan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A. dan Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa: Terapi Akitivitas Kelompok. Jakarta:
EGC.
http://khaidirmuhaj.blogspot.com/2009/01/terapi-okupasi-dan-rehabilitasi.html .
Riyadi, S. dan Purwanto, T. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilm
23
24